Dokumen - Tips Standar Pelayanan Rumah Sakit Jiwa 2009
Dokumen - Tips Standar Pelayanan Rumah Sakit Jiwa 2009
2, (2016) 46-59 46
penduduk. Dan mereka yang ketahuan berobat ke fasilitas Perancangan Interior Fasilitas Okupasi bagi Para
kesehatan [1]. Skizofrenia (gangguan Jiwa) di Surabaya diperuntukan bagi
Fasilitas untuk menampung orang-orang yang mengalami mereka yang mengalami gangguan jiwa, serta memberikan
gangguan jiwa ini sudah ada, tetapi beberapa tempat untuk fasilitas kesehatan psikologis. Perancangan ini akan dilakukan
menampung mereka kurang layak dan tidak mecukupi. dengan membangun fasilitas baru di lahan RSJ Menur di
Fasilitas yang ada terlihat sangat menyeramkan dan bahkan Surabaya dengan mempertimbangkan suasana yang ada di
seperti sebagai tempat hukuman bagi mereka. Bahkan sekitarnya. Gaya desain sederhana dan seusai dengan terapi
masyarakat sangat takut untuk datang ke tempat tersebut. yang dibutuhkan. Menggunakan unsur alam dapat memberikan
Padahal mereka butuh dukungan dan perhatian dari efek terhadap psikis pasien secara tidak langsung. Nuansa
masyarakat sekitar. Tempat-tempat rehabilitasi seharusnya tenang, sejuk dan nyaman tercipta dengan adanya taman.
adalah tempat-tempat yang menyediakan program rehabilitasi Memberikan fasilitas lain yang dapat mengajak masyarakat
untuk gangguan kejiwaan yang mendukung keberhasilan datang dan membantu mereka dalam proses penyembuhan
penderita untuk mendapatkan perawatan dengan baik. Dalam mereka seperti gallery karya para pasien.
proses rehabilitasi, faktor yang diangap paling memepengaruhi
kepulihan pasien adalah bantuan dari obat-obatan, alat-alat
kedokteran dan faktor lain yang termasuk kategori kedokteran II. METODE PERANCANGAN
dibandingkan dengan faktor lingkungan.
A. Tahap Proses review naskah & pengiriman
Surabaya merupakan sebuah kota industri yang saat ini
sedang berkembang. Tidak menutup kemungkinan bahwa Metode Design Proses oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang
tingkat orang yang mengalami gangguan jiwa juga besar. Satu- Beitz (1984) merupakan metode perancangan ini. Dalam
satunya rumah sakit jiwa yang ada di Surabaya adalah Rumah metode ini terdapat Task > Specification > Concept >
Sakit Jiwa Menur. Tahun 2014, pasien yang mengalami Preliminary layout > Define Layout > Documentation. Tahap
gangguan jiwa dan harus dirawat dan ditampung oleh RSJ Task adalah penentuan judul yang akan diambil dan
Menur sekitar 1.350 pasien. Kapasitas hanya dapat mengklarifikasi apakah judul atau pengambilan topik ini layak
menampung sekitar 300 orang untuk tempar tidurnya. atau tidak untuk dipecahkan. Tahap Specification adalah
Diperlukan penambahan lahan bagi mereka untuk ditampung mengidentifikasi permasalahan yang telah dicari sesuai dengan
atau memperbaiki fasilitas agar pemulihan dapat berlangsung topik dan memberikan batasan-batasan desain. Tahap concept
cepat. Tugas sebagai seorang desainer interior harus dapat adalah memberikan alternatif desain dan memilih alternatif
membantu memikirkan ruangan yang mendukung bagi yang terbaik dari beberapa alternatif tersebut. Priminary
aktivitas penyembuhan. Serta bagaimana cara mengatasi layout, mengoptimalkan dan menyelesain desain yang telah di
berbagai masalah lingkungan yang ada di Surabaya yaitu pilih dari alternatif tersebut serta memeriksa kembali
kebisingan, debu dan panas yang dapat membuat naiknya kemungkinan kesalahan. Difinitive layout, membuat detail dari
emosi bagi pasien yang mengalami gangguan jiwa. gambar dan produk yang telah dihasilkan dan tahapan terakhir
Melihat keadaan penampungan di Surabaya yang semakin adalah Dokumentasi. Tahap dokumentasi membuat prototype
tidak dapat menampung dan pasien berdesakan membuat dari hasil desain dan membu\uat publikasi dari desain tersebut
sarana pemerintah tersebut kurang layak dihuni. Lihat dari seperti membuat journal dan publikasi media masa. Semua
tempat penampungan liponsos konsisi sekarang di bawah ini tahapan tersebut jika terselesaikan dengan baik maka akan
menjadikan sebuah solusi dari permasalahan yang ingin
dipecahkan dalam perancangan ini adalah untuk masyarakat
terutama bagi para Skizofrenia.
dibuat merasa aman. Kesan perlindungan ini bisa todak memiliki permanen dan bentuk tajam,
diciptakan dengan adanya tanaman barrier pembatas sudut lancip tidak permanen
menggunakan
dengan area publik (misalnya tempat parkir di luar), atau sudut lancip
area duduk yang diberi pembatas semak berbunga agar Pintu aman
mereka merasa aman dan nyaman duduk meditasi di dapat
bangku tersebut. menggunakan
Menggunakan pintu Pintu kamar pasien
Pintu jenis pintu
k. Sediakan overhead protection. Pengunjung perlu tempat sorong terbuka kearah luar
sorong, pintu
teduh berupa pohon rindang, bisa juga dengan payung atau terbuka kearah
atap kain tensile. luar
l. Sediakan panoramic view. Pilih lokasi yang baik yang Jendela lebar,
Jendela lebar Daun jendela
Jendela terbuka kearah
memiliki view baik, misalnya ke arah pegunungan. Jika dengan teralis terbuka kearah luar
luar
berada di tengah kota, ciptakan sendiri view tersebut Tabel 1. Tabel Komparasi Kriteria Material Elemen Ruang
dengan adanya point of interest yang bagus, misalnya Sumber : Saraswati & Haryangsah (2003,p.53)
dengan jajaran tanaman berbunga, water feature, atau
F. Trategi dalam Sebuah Desain untuk Fasilitas Kesehatan
sculpture yang menarik.
Mental
m. Pertimbangkan view bagi pengguna kursi roda atau
gurneys. Harus diukur sedemikian rupa sehingga dengan Mempertimbangkan sebuah strategi dalam menciptakan
ketinggian mata tertentu masih bisa dapat view yang bagus. lingkungan yang mendorong kesehatan dan kesejahteraan dan
n. Desain taman sehingga orang di dalam ruangan yang pasien akan merespon melalui interaksi, pengambangan diri,
memandang ke taman bisa merasa seolah-olah pengguna dan kesembuhannya.
turut berada di taman tersebut. 1. Transitions
o. Ruang interior dan eksterior harus saling melengkapi satu Batasan ruang personal, adanya kanopi dan sebuah
sama lain. Berikan aksesibilitas yang baik, tema yang tempat duduk. Area yang memungkinkan sebuah pasien
masih harmonis dan sehingga ada keterkaitan antara untuk mengalami momen transisi mental kedalam sebuah
keseluruhan arsitektur bangunan secara holistik, baik ruang public space dan membuat pilihan mengenai perpindahan ke
luar maupun ruang dalam. level sosial yang berbeda.
2. Visibility dan Control
E. Elemen-Elemen Pengisi Ruang Elemen-elemen yang bukan sebuah ancaman dapat dan
Aspek-aspek dari elemen-elemen fisik tata ruang dalam bisa diteruskan ke dalam unit-unit rawat inap, termasuk cahaya
membantu fungsi pengawasan tersebut, di sini bisa membantu alami dan warna yang menengkan. Bentukan dari tempat
mencegah terjadinya hal yang membahayakan pasien atau perawat yang melengkung membuat para staff atau perawat
antar pasien. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu [5] : dapat fleksibel dan mengkontrol tetapi bukan untuk
1. Pengawasan oleh perawat dengan menempatkan perawat menguasai pasien.
yang strategis. Penyusunan organisasi ruang diusahakan 3. Privacy
perawat bisa mengawasi dengan jelas semua ruang dari Sebuah produk desain harus melindungi privasi pasien
tempat duduknya. Konsekuensinya ada perubahan dari ruang publik. Memanfaatkan model desain yang
rancangan denah dan organisasi ruang. memusat untuk unit bedah medis , lalu lintas operasional
2. Jika furniture tidak sedang digunakan, terutama di ruang dan pendukung untuk penderita dan staf dapat dipisahkan
makan, maka diusahakan disingkirkan atau ditaruh merapat dari koridor pasien
dinding agar jalur sirkulasi lebih lebar, untuk menghindari 4. Removal of barriers
pasien saling bersenggolan. Tempat perawat yang semi terbuka dapat mempengaruhi
persepsi dari pasien terhadap staff untuk dapat didekati dan
Desain mendorong adanya komunikasi. Begitu pula, sanagat
Elemen Sarawswati & penting untuk menyeimbangkan privasi antara staff dan
Depkes RI (2009), Kesimpulan
ruang Haryansah
(2003)
Puji (2012) pasien.
Plafon yang 5. Private Room vs. Semi-private Rooms
Plafon Plafon yang tinggi
tinggi Untuk ruang bedah rencananya dipindahkan ke dalam
Dinding berkesan Dinding sebuah ruang pasien yang private, perdebatan masih ada di
Dinding
tenang berkesan tenang
dalam perancangan sebuah kesehatan mental dengan
Lantai tidak
Lantai Lantai tidak licin membutuhkan keseimbangan privasi, keamanan dan social
licin
Prabot Desain tidak tajam, Meja/perabot Tidak memiliki support bagi kesehatan mental pasien.
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 46-59 50
6. Natural Daylight berkelompok sangat baik karena terasa mereka menjadi satu
Cahaya buatan maupun alami sangat membantu kesatuan dan mengurangi rasa adanya “leader” dalam
penyembuhan khususnya pada kesehatan mental pasien. interaksi.
Paparan cahaya pada pagi hari lebih efektif dalam 13. Designing for psychosocial factors and sensory
mengerungai depresi pasien.Level depresi dapat dikurangi integration
dengan adanya paparan cahaya alami. Beberapa studi Beberapa pasirn memiliki sensifitas yang berbeda ada
menunjukkan bahwa cahaya alami dapat mengurangi waktu yang rendah da nada yang sangat tinggi. Sehingga
lamanya pasien tinggal. Disarankan fasilitas kesehatan dibutuhkan ruang pertemuan seperti ruang mediasi, ruang
mental harus dirancang dengan banyaknya cahaya alami kunjungan dan ruangan yang sunyi.
yang masuk pada siang hari untuk mengurangi depresi. 14. Support for Family Members
7. Outdoor Space Khususnya untuk pasien yang lebih muda, sebuah desain
Halaman luar membuat kesempatan bagi pasien untuk harus memdorong keluarga pasien tersebut datang untuk
menikmati suasana luar dan terlibat dalam kegiatan rekreasi. memberi semangat dan adanya aktivitas sebuah kelompok.
8. Materials, furnishings, and Artwork Area tersebut termasuk ruangan konseling, ruangangan
Perabot yang nyaman dapat membantu mengurangi belajar, dan area tidur keluarga. Area tersebut di letakkan di
nuansa kelembagaan fasilitas. Warna yang menenangkan area depan untuk menjaga privasi pasien yang lain dan
dan material seperti kayu dan karpet dapat menciptakan mengurangi adanya gangguan.
sebuah atmosfer yang menenangkan untuk pengobatan. Seni 15. Sense of Control
natural dapat menjadi jalan untuk mengurangi stress pasien Memberikan rasa batasan seperti rasa hormat dan control
di dalam lingkungan perawatan kesehatan. dari pasien antara ruangan pasien dengan ruangan publik
9. Patient safety yang lain sehingga tidak saling menganggu.
Keselamatan pasien tetap menjadi prioritas utama , dan 16. Community Connection
unsur-unsur seperti tinggi langit-langit untuk menghilangkan Menyediakan ruang dan program dengan koneksi untuk
selundupan dan vandalisme , pertimbangan cermat dari masyarakat , melalui pendidikan atau bekerja , dapat
sebuah pintu ayunan untuk menghilangkan potensi barikade , membantu pasien kembali ke kehidupan sehari-hari setelah
dan partisi kaca non pecah merupakan elemen kunci dalam pengobatan.
solusi. Namun , ini dapat diatasi dengan cara yang membuat
G. Universal Desain
ruang terasa nyaman dan mencerminkan kepribadian ,
dengan dinding terisolasi dan langit-langit untuk Desain universal adalah sebuah konsep desain yang
meningkatkan redaman suara dan ruang terbuka bersama. diperuntukan bagi semua orang tanpa memandang perbedaan.
10. Reducing Patient stress Konsep desan yang telah dikembangkan secara global
Dalam membuat ruangan jangan menambah setres pasien diberbagai bidang seperti arsitektur, interior, grafis dan produk
tersebut. Tambahkanlah sesuatu hal yang membuat ini lahir dari kesadaran perintisnya akan realitas sosial
pengalihan setres, seperti tanaman , dari segi pencahayaan demografi yang menunjukkan adanya perbedaan latar belakang
yang menarik dan penambahan akustik. Dalam mengejar budaya, bahasa, pengetahuan, tingkat kemampuan fisik
pemulihan, kesehatan mentalpasien pertama harus nyaman. diantara populasi manusia di dunia. Desain merupakan sebuah
Kebisingan,silau,dan kualitas udara adalah di antara banyak upaya pemecahan masalah dan isu desain universal membawa
variabel lingkungan yang harus dipertimbangkan dalam paradigma baru dalam pemecahan sebuah masalah bahwa
desain kesehatan fasilitas. kebisingan meningkatkan stres dengan mempertimbangkan keberagaman manusia dapat
dipasien , menginduksi tekanan darah tinggi dan peningkatan ditarik sebuah standar yang berlaku adil bagi semua. Desain
denyut jantung. yang universal, mampu menjawab kebutuhan orang cacat,
11. Reducing Caregiver Stress orang lanjut usia, ank-anak dan sebagainya, tentunya sekaligus
Ruang santai staf juga harus diperhatikan dalam segi menjawab kebutuhan orang normal.
desain, karena staf yang mengurusi pasien dapat terkena Prinsip Universal Design seperti yang didefinisikan
dampaknya juga, sehingga dalam dalam desain ruang oleh The Centre of Universal Design North Calivornia State
istirahat staf juga harus senyaman dan semenarik mungkin Univercity adalah sebagai berikut [6] :
agar staf dapat menenagkan pikiran. a. Kegunaan yang Adil dan Bijaksana ( Equitable Use)
12. Fostering Social Interaction Desain yang dapat digunakan dan dipasarkan bagi semua
Besar, terbuka, cahaya dapat masuk akan memajukan orang termasuk orang dengan keterbatasan fisik atau
interaksi antar pasien dan pasien dengan staff. Ruangan penyandang cacat (disabilities)
yang bundar untuk sesi terapi komunikasi secara
JURNAL INTRA Vol. 4, No. 2, (2016) 46-59 51
b. Fleksibel dalam Pengunaan (Flexibility in Use) Kelebihan dan kekurangan dari site yang dipilih:
Dapat mengakomodasi kebutuhan dan kemampuan (+) Mudah ditemukan
individual yang beragam (-) Kebisingan karena berada pada persimpangan dan daerah
c. Sederhana dan Intuitif (Simple dan Intuituve) macet, serta adanya sekolah
Mudah dimengerti, terlepas dari perbedaan latar belakang, (-) banjir
pengalaman, pengetahuan, bahasa, kecakapan maupun
tingkat konsentrasi penggunanya. RSJ Menur memiliki kawasan yang luas dan berisikan
d. Mudah dan Cepat dipersepsi secara Indrawi bangunan-bangunan yang memiliki fungsi yang berbeda,
Secara efektif dapat menyampaikan informasi yang pemilihan perancangan pada gedung no 16 yang berfungsi
diperlukan oleh pengguna, terlepas dari situasi, tingkat sebagai kantin dan gudang. Kelebihan dan kekurangan dari
kondisi dan kemampuan inderawi penggunanya lokasi bangunan yang dipilih:
e. Toleransi terhadap Kesalahn (Tolerance for Error) (+) Berada di tengah seluruh bangunan RSJ Menur, sehingga
Mampu mengurangi resiko bahwa, kerugian akibat menjadi titik pusatnya.
kecelakaan atau kejadian yang tidak diinginkan. (+) Sirkulasinya mudah (mudah dijangkau oleh berbagai
f. Upaya Fisik yang Rendah (Low Physical Effort) bangsal).
Dapat digunakan secara efisien, nyaman dan dengan tingkat (+) Agak jauh dari tempat umum.
kelelahan yang rendah (+) Tempat terapi okupasi menjadi lebar sesuai dengan
g. Ukuran dan Ruang untuk Kenyamanan Pengguna kebutuhan setiap aktivitas.
Penggunaan ukuran dan ruang yang wajar dan pantas (-) Memakan jalan akan mengurangi sirkulasi.
sebagai pendekatan, pencapaian, dan penggunaan, terlepas (-) Menambah biaya untuk melakukan proses pembongkaran
dari ukuran tubuh, postur atau mobilitas penggunanya. bangunan pada site tersebut dan pembangunan kembali.
C. Analisa Data Lapangan Pola angin di Indonesia adalah Angin Muson yang
Bangunan RSJ Menur ini memiliki luas lahan 38.000 m dan 2 berhembus dari Australia ke Asia dan sebaliknya. Angin ini
luas bangunan 17.124,80 m2. Sedangkan area yang digunakan berhembus dari tenggara, sehingga bukaan untuk mengalirkan
untuk perancangan adalah kurang lebin 1300m2 . Bangunan udara ada pada atap bagian tengah yang di buka pada arah
yang akan di rancancang tidak memiliki tingkatan bangunan tenggara dan barat laut. Serta ada bukaan pada bangunan agar
dan ketinggian tiap bangunan 4 m. angin dapat masuk ke dalam ruangan.Bangunan ini tidak
Analisa bangunan sebelum perancangan sangat dibutuhkan memiliki kebisingan yang tinggi karena berada di area tengah
untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki dari RSJ Menur.
seperti analisa pencahayaan, penghawaan, dan kebisingan.
V. HASIL PEMBAHASAN
A. Konsep Desain
Pemilihan konsep desain berdasarkan pada pendekatan
analisis permasalahan yang terjadi dan solusi yang akan di
diwujudkan. Latar belakang masalah yang mendasari konsep
adalah pada fasilitas terapi pasien yang tidak menunjang,
sehingga perancang ingin mencapai suatu target yaitu
merancang interior fasilitas-fasilitas terapi okupasi yang
Keterangan : Matahari
menunjang penyembuhan bagi pasien Skizofrenia pada
Gambar 5. Analisa Pencahayaan Pagi- Siang-Sore
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 golongan Co-Operatice di Surabaya dengan memberikan
suasana sesuai untuk mengkontrol ketenangan pasien dan
Pagi hari matahari menyinari area yang menghadap ke arah membuat pasien menikmati tempat tersebut.
timur tersebut akan mendapatkan cahaya matahari yang banyak Berdasarkan permasalahanan tersebut, maka konsep desain
(terlihat pada area yang berwarna merah) dan pada area dalam perancangan ini adalah “Keharmonisan”. Ide pilihan
tersebut akan sedikit terasa panas. Banyak kaca yang konsep ini berdasarkan kebutuhan pasien yang terkait dengan
digunakan pada daerah bangunan yang menghadap tenggara kesehatan mental. Kesehatan mental tercipta karena adanya
sehingga cahaya dapat masuk. Cahaya matahari pagi sehat dan keharmonisan antara emosional, pengembangan fisik, dan
di perlukan cahaya alami untuk membantu pencahayaan intelektual yang dapat menghasilkan kepuasan. Hidup yang
ruangan. Pada area tengah juga mendapat matahari karena atap sehat merupakan interaksi tubuh, pikiran dan lingkungan yang
pada area tengah terbuat dari kaca. Sedangkan area yang tidak menyatu dengan kehidupan manusia.
mendapatkan matahari akan lebih gelap tetapi lebih sejuk (
pada area yang berwarna putih). Pada siang hari, area tengah
yang terbuka menjadi tempat yang panas, sehingga perlu
adanya vegetasi yang melindungi dan memberikan udara sejuk
pada area tersebut [1]. Pada sore hari, area yang
menghadap kearah barat akan mendapatkan matahari
yang panas dan pada area belakang terdapat kaca besar
yang dapat membuat cahaya matahari masuk.
B. Tema Perancangan
Terapi okupasi ini memiliki kegiatan yang menggunakan Rencana lantai yang dipilih banyak menggunakan material
alat musik dan pengeras suara. Agar tidak menganggu kegiatan alam seperti batu dan diterapkan pada area tengah taman.
terapi yang lain, maka harus diperhatikan untuk peredam Sedangkan ruangan lain banyak menggunakan parket agar
suaranya. Peredam Suara Softboard sangat baik untuk peredam aman dan mendukung suasana ruang. Pada area tengah
suara dan bebas dari alergi, racun dan paling baik lagi aman memiliki kenaikan lantai 80 cm sebagai vocal poin dari
terhadap resiko kebakaran. bangungan tersebut.
D. Desain Akhir
Layout Perancangan
Potongan
Gambar 9. Layout
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016
Rencana Lantai
Ruang Melukis
Main Entrance
Main Entrance tidak memiliki banyak perubahan, pemilihan
bentukan tetap disesuaikan dengan konsep dan tema desain
yang ada yaitu healing graden. Sehingga diterapkannya
vertical garden pada dinding.
Ruang Membatik
Area ini terpadat pada area tengah yaitu area taman, karena
pasien membutuhkan suasana tenang saat bermain catur.
Taman ini merupakan taman asli dengan tanaman yang dapat
dirawat oleh pasien dan dapat dinikmati. Pemilihan tumbuhan
tidak hanya sebatas penghawaan tetapi juga dapat dinikmati
dan berfungsi lain seperti tanaman obat-obatan. Area inipun
terbuka sehingga agar pasien tidak panas diberi seperti kanopi
dengan dihiasi tanaman rambat agar terasa sejuk.
Ruang Menjahit
Ruang Band
Ruang Pingpong
Saran
Skizofrenia di Surabaya merupakan salah satu faktor yang
harus diperhatikan dan diberi pertolongan. Angka yang terus
meningkat dengan fasilitas yang hampir tidak dapat
menampung kembali. Banyak dari kita yang mengetahaui hal
itu tetapi takut kepada mereka sehingga tidak memberikan
apapun. Hanya pemerintah saja yang bergerak untuk
menyembuhkan para Skizofrenia. Maka sudah sepantasnya
Gambar 32. Ruang P3K
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2016 sebagai masyarakat Indonesia saling membantu dan
memberikan apa yang dapat di berikan untuk menolong para
Skizofrenia. Saran dari penulis untuk perancangan selanjutnya,
mendesain sesuatu yang membantu masalah yang ada di
sekitar kita.
5. Yth. Ir. Hedy C.Indrani, MT, selaku Ketua Program Studi DAFTAR PUSTAKA
Desain Interior Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen
Petra Surabaya. [1] Liputan 6. 400 Ribu lebih, Orang Sakit Jiwa di Indonesia. 20 November
2015. <health.liputan6.com>
6. Ytc. Keluarga yang tercinta, yang dengan siap dan [2] Maramis, W. F., Maramis, A.A., 2009. Ilmu Kedokteran Jiwa. 2nd ed.
sepenuh hati memberikan bantuan. Surabaya: Airlangga University
7. Ytc. Irawati Goretti, S.T., M.DigArch, yang telah [3] Maramis, W. F., Maramis, A.A., 2009. Ilmu Kedokteran Jiwa. 2nd ed.
Surabaya: Airlangga University
membantu dalam hal arsitektural. [4] Cooper-Marcus, C., & Barnes, M. (1999). Healing Gardens :
8. Ytc. Alfredo Ghani, yang selalu siap membantu dalam Therapeutic Benefits and Design Recommendations.New York: John
Wiley & Sons.
penulisan tugas akhir ini penulis. [5] Rifqi, A. A., Handajani, R. P., & Sujudwijono, N. 2010. Elemen Ruang
9. Pihak-pihak lain yang telah memberikan bantuan Dalam pada Fasilitas Ruang Inap Pasien Gangguan Jiwa Bedasarkan
Aspek Keamanan.
langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian tugas [6] Saraswati,T.and Haryangsah, R. Rumah Sakit Jiwa Terhadap
akhir ini, dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Keselamatan dan Kemanan Pasien. Dimensi Teknik Arsitektur Vol 31.
[7] Bungstahler,Sheryl, Ph.D, 2004. Universal Desain, University of
Wasington. http://www.washington.edu
[8] Augustin. Sally. 2009. Place Advantage Applied Psychology for
Interior Architecture, Canada : John Wiley and Sons INC.