Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN ORGANISASI

Oleh :
Zaenal Arifin (1707531090)
Kadek Meinawati (1807531013)
Ni Gusti Ayu Putu Diah Sasmita (1807531067)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas berkat dan rahmat beliaulah kami dapat menyelesaikan tugas ini yang
merupakan bagian dari proses belajar mengajar di Universitas Udayana.

Makalah ini memang jauh dari kata sempurna, maka dari itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca. Agar kami dapat memperbaiki
makalah ini kedepannya dan menjadi lebih baik lagi.

Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca. Semoga dengan
adanya makalah ini dapat mempermudah pemahaman materi Ekonomi pada umumnya dan
Manajemen pada khususnya. Serta diharapkan dapat membantu dalam pengimplementasian di
kehidupan nyata.

Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Badung, 2 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1

1.3. Tujuan ....................................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3

2.1. Pengertian Struktur dan Desain Organisasi .............................................................................. 3

2.2. Langkah-langkah Membuat Keputusan dalam Organisasi ....................................................... 4

2.3. Unsur-unsur Organisasi ........................................................................................................... 7

2.4. Penerapan Desain Organisasi .................................................................................................. 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 26

3.1. Kesimpulan................................................................................................................................ 9

3.2. Saran ........................................................................................................................................ 13

Daftar Pustaka .......................................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbatas mendorong
manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat bahwa
manusia merupakan mahluk sosial. Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan
kemampuannya) hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari tingkat yang sederhana
hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi adalah pola hubungan yang saling
terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer untuk
mencapai tujuan bersama.
Kata Organisasi mempunyai dua pengertian umum, pengertian pertama menandakan suatu
lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan
pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi di alokasikan dan
ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisian.
Dalam pengorganisasian menghendaki adanya pembagian kerja atau spesialisasi sesuai
dengan teori klasik yaitu , “the right man in the right place”, artinya seseorang yang memiliki
keahlian tertentu harus dipekerjakan atau ditempatkan pada keahliannya. Misalnya orang yang
ahli dalam bidang administrasi harus ditempatkan di bagian administrasi pula, begitu juga
dengan orang yang ahli dalam bidang keuangan harus ditempatkan pada bagian keuangan pula.
Artinya dalam pembagian kerja itu harus benar-benar dilakukan dengan cermat. Hal inilah yang
melatarbelakangi disusunnya makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian struktur dan desain organisasi ?
2. Apa langkah-langkah dalam membuat keputusan pengorganisasian ?
3. Apa unsur-unsur organisasi ?
4. Bagaimana penerapan desain organisasi ?

1
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari struktur dan desain organisasi.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembuatan keputusan pengorganisasian.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur organisasi.
4. Untuk mengetahui penerapan desain organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Organisasi


Terry (1986) menyatakan: Pengorganisasian adalah proses mengusahakan hubungan-
hubungan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien
dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas tertentu, dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Hasil pengorganisasian adalah
struktur organisasi. Adapun beberapa pengertian struktur organisasi dari para ahli, yaitu :

a. S.Reksohadiprodjo, dan T.H.Handoko (1992:74); Struktur organisasi merupakan


suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan
organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang
b. Robbins (2007) mendefinisikan struktur organisasi sebagai penentuan bagaimana
pekerjaan dibagi, dibagi, dan dikelompokkan secara formal.
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka
dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian
atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-
unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam
pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.

1. Desain Organisasi
Desain organisasi merupakan langkah awal dalam memulai pelaksanaan kegiatan
perusahaan untuk pencapaian tujuan perusahaan. Pengertian yang jelas tentang desain organisasi
oleh beberapa ahli sebagai berikut:

1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai
keputusan dan tindakan para manajer (Ivancevich, Konopaske,dan Matteson,
2007:236).

3
2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di
antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola organisasi secara
total (Griffin, 2004:352).
3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek
struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi
mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11).

Beberapa pengertian tersebut dapat diketahui bahwa desain organisasi merupakan proses
memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam organisasi sehingga menciptakan suatu
struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi.
Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan
struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari proses desain.
Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer.
Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain organisasi harus
merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut tetap bertahan hidup.
Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan besar kecilnya organisasi.Setiap
ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun diharapkan tercapainya
tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.

2.2 Langkah – Langkah Dasar Pengambilan Keputusan Pengorganisasian


Terdapat empat langkah mendasar ketika seorang manajer mulai membuat keputusan
mengenai pengorganisasian:

a. Pembagian pekerjaan yaitu membagi seluruh beban pekerjaan menjadi banyaktugas yang
secara wajar dan nyaman dapat dilaksanakan oleh individuatau kelompok.
b. Departementalisai yaitu menggabungkan tugas secara logis dan efisien, pengelompokan
karyawan dan tugas.
c. Hierarki organisasi yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh adanya hubungan penetapan siapa
yang memberi laporan kepada siapa dalam organisasi.

4
d. Koordinasi yaitu penetapan mekanisme yang menyatukan aktivitas departemental
menjadi suatu kesatuan dan memonitor keefektifan integrasi tersebut.

2.3. Unsur-Unsur Struktur Organisasi

Menurut (Robbins, 2007) terdapat enam unsur yang perlu diperhatikan oleh para manajer
ketika akan mendesain struktur organisasi. Keenam unsur tersebut adalah :

a. Spesialisasi pekerjaan
Spesialisasi pekerjaan adalah sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke
dalam beberapa pekerjaan sendiri.

b. Departementalisasi
Departementalisasi adalah garis wewenang yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan atau kegiatan yang sejenis secara bersama-sama.
- Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi – fungsi yang sama atau kegiatan
kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi. Organisasi fungsional ini
barangkali merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi.
kebaikan utama pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan
dan kedudukan fungsi- funsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi,
memusatkan keahlian organisasi dan memungkinkan pegawai manajemen kepuncak lebih
ketat terhadap fungsi-fungsi. Pendekatan fungsional mempunyai berbagi kelemahan.
struktur fungsional dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan
kemacetan-kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan pada kepentingan tugas-
tugasnya, dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang
inovatif.

- Departementalisasi Divisional
Organisasi Divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah
(geografis), langganan, dan proses atau peralatan. Struktur organisasi divisional atas
dasar produk. setiap departemen bertanggung jawab atas suatu produk atau sekumpulan

5
produk yang berhubungan (garis produk). Divisionalisasi produk adalah pola logika yang
dapat diikuti bila jenis-jenis produk mempunyai teknologi pemrosesan dan metoda-
metoda pemasaran yang sangat berbeda satu dengan yang lain dalam organisasi. Struktur
organisasi divisional atas dasar wilayah. Departementalisasi wilayah , kadang-kadang
juga disebut depertementalisasi daerah , regional atau geografis , adalah pengelompokkan
kegiatan-kegiatan menurut tempat dimana operasi berlokasi atau dimana satuan-satuan
organisasi menjalankan usahanya.

c. Rantai komando
Rantai komando adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa.
Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk
memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut dipatuhi.

d. Rentang kendali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif.

e. Sentralisasi-desentralisasi
Dalam hal ini unsur tersebut yang menunjukkan lokasi atau letak kekuasaan pembuat
keputusan. Setralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi
pada satu titik di dalam organisasi. Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi
yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai
oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan desain keputusan adalah,
semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi. Semakin sedikit kewenangan
yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi. Semakin besar sentralisasi, semakin besar
penggunaan departemen berdasarkan funngsi. Semakin besar penggunaan departemen
berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi. Semakin luas rentang kendali, semakin
besar sentralisasi.

6
f. Formalisasi
Formalisasi adalah sejauh mana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi tersebut dilakukan.

2.4 Penerapan Desain Organisasi

Pada penerapannya, model desain orgranisasi terdiri dari 2 model, yaitu Desain organisasi
Mekanistik dan Desain organisasi organik.

2.4.1 Desain Organisasi Mekanistik.

a. Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.


b. Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa, aman, dan ekonomik melalui perasaan
takut dan sanksi.
c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah
dan cenderung terganggu tidak akurat.
d. Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas
tujuan dan metode departemental.
e. Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
f. Proses penyusun tujuan dilakukan di tingat puncak original, tanpa mendorong adanya
partisipasi kelompok.
g. Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.

2.4.2 Desain Orgranisasi Organik.

a. Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara


atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
b. Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
c. Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara
bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
d. Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.
e. Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses
kelompok.

7
f. Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan
sasaran yang tinggi dan realistis.
g. Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.

Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara terbaik
melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau desain organik
lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub untit di dalamnya. Desain struktur subunit didesain
sesuai dengan kontinummekanistik organik dengan cara yang konsisten dengan keadaan kondisi
lingkungan, khususnya laju perubahan yamg lebih lambat, ketidak pastian yg lebih besar &
rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai demgam desain mekanistik. Desain teknik
integratif teknik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau penyesuaian bersama,
bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin besar diferensiasinya semakin besar
perlunya peraturan dan perencanaan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ismaan.wordpress.com/2015/05/19/desain-dan-struktur-organisasi/

https://rraaggiill.wordpress.com/2014/04/27/desain-dan-struktur-organisasi/

10

Anda mungkin juga menyukai