Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sindrom koroner akut (SKA) adalah kumpulan gejala klinis akibat tersumbatnya
arteri koroner, yang menyebabkan matinya sel-sel otot jantung pada daerah
vaskularisasi arteri koroner tersebut.1 Penyakit jantung iskemik kini menyebabkan
sekitar 1,8 juta kematian per tahun atau menyumbang 20% dari angka kematian di
Eropa. Insiden STEMI kini kian menurun, namun kebalikannya angka kejadian
NSTEMI makin meningkat. Pola kejadian untuk STEMI lebih banyak pada usia muda
dan laki-laki. Mortalitas untuk STEMI dalam 30 hari pertama lebih tinggi dibandingkan
NSTEMI, namun setelah 6 bulan mortalitas keduanya berimbang dan secara jangka
panjang, mortalitas NSTEMI lebih tinggi.2,3
SKA adalah penyakit arteri koroner yang mengancam nyawa, sindroma ini
mencakup dari angina pektoris tidak stabil hingga terbentuknya infark miokard akut.
Infark miokard adalah kematian sel miokard akibat iskemia yang lama. Berdasarkan
perubahan EKG, infark miokard akut dibagi atas STE-ACS (ST Elevation-Acute
Coronary Syndrome) dan NSTE-ACS (Non ST Elevation-Acute Coronary Syndrome).
STEMI (ST Elevation Myocardial Infarction) adalah manifestasi dari oklusi total arteri
koroner yang menyebabkan iskemia dan nekrosis yang lebih berat.1,2,3
American College of Cardiology/American Heart Association dan European
Society of Cardiology merekomendasikan dalam tata laksana pasien dengan STEMI
selain diberikan terapi reperfusi, juga diberikan terapi lain seperti anti-platelet (aspirin,
clopidogrel, thienopyridin), anti-koagulan seperti Unfractionated Heparin (UFH)/Low
Molecular Weight Heparin (LMWH), nitrat, penyekat beta, ACE-inhibitor, dan
Angiotensin Receptor Blocker.3
SKA dapat menyebabkan berbagai komplikasi antara lain gagal jantung akut,
gangguan irama dan konduksi jantung, syok kardiogenik, gagal jantung, ruptur septum
ventrikel, regurgitasi mitral, trombus mural, emboli paru, dan kematian. 1,2,3

1
1.2 Batasan Masalah
Laporan kasus ini membahas tentang Non-STEMI.

1.3 Tujuan Penulisan


Laporan kasus ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
tentang Non-STEMI.

1.4 Metode Penulisan


Laporan kasus ini ditulis dengan menggunakan metode diskusi yang merujuk
dari berbagai literatur.

Anda mungkin juga menyukai