Disusun Oleh :
Disusun oleh:
NANDI SARI ADI UTAMI
NIM. B10.154
Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Pada tanggal
Penguji I Penguji II
iii
KATA PENGANTAR
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ” Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III
Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma
Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari
berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak terselesaikan dengan baik. Oleh
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi
4. Ibu dr. Wiwiek Irawati. M.Kes selaku Direktur RSU Assalam Gemolong
Sragen yang telah memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas
iv
6. Ny. S dan keluarga yang bersedia membantu penulis dalam kelancaran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan demi kemajuan studi kasus selanjutnya. Semoga Karya Tulis
Surakarta, 2013
Penulis
v
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Nandi Sari Adi Utami
B10 154
INTISARI
vi
MOTTO
· Jerih payah yang dilalui dengan kesabaran dan keikhlasan tidak akan
berakhir dengan sia – sia
· Bila tidak siap pada hari ini, maka hari esok bukanlah milik kita.
· Pengetahuan ditingkatkan dengan belajar, kepercayaan dengan perdebatan,
keahlian dengan latihan dan cinta dengan kasih sayang.
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :
1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
disetiap kesulitan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
2. Kepada Ayah dan Ibu yang tercinta yang selalu
memberikan doa, motivasi baik moril dan materiil,
memberikan semangat dan menuntun penulis.
3. Adikku yang tersayang Meisy yang selalu memberikan
dukungan serta doa dan memberikan banyak nasehat
walau terkadang sangat menyebalkan.
4. Buat sahabatku yang selalu menemani dalam keadaan
suka maupun duka.
5. Teman – teman seperjuangan di STIKES Kusuma
Husada.
6. Bu Anis terima kasih atas bimbingannya, membantuku
menyusun KTI.
7. Almamaterku tercinta.
vii
CURICULUM VITAE
Foto 3x4
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan:
viii
DAFTAR ISI
Halaman
INTISARI ....................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
1. Kehamilan ....................................................................... 11
b. Klasifikasi kehamilan............................................... 11
ix
d. Tanda – tanda kehamilan ......................................... 12
c. Etiologi ..................................................................... 16
d. Pathofisiologi ........................................................... 16
x
BAB IV. TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
B. PEMBAHASAN .................................................................... 80
BAB V. PENUTUP
A. KESIMPULAN ...................................................................... 86
B. SARAN .................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan masalah yang besar. Tercatat bahwa angka kematian di negara sedang
negara maju angka kematian maternal berkisar antara 5-10 per 100.000 kelahiran
Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). AKI
di Jawa Tengah tahun 2007 tercatat 116,3 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah penyebab obstetri langsung
yaitu perdarahan 28%, pre eklampsi/ eklampsi 24%, infeksi 11%, sedangkan
2007).
Berdasarkan audit maternal perinatal tahun 2010 dan hasil analisis yang
dilakukan dari rekapitulasi review kematian ibu diketahui bahwa proporsi kematian
ibu di Pulau Lombok yang disebabkan oleh pre eklampsi/ eklampsi sebesar 23,7%
Pre eklampsi merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi
ante, intra dan postpartum. Pre eklampsi adalah tekanan darah tinggi yang disertai
(penimbunan cairan) yang terjadi pada kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu
pertama setelah persalinan (Wiknjosastro, 2006). Pre eklampsi dibagi dua golongan
1
2
pre eklampsi ringan dan pre eklampsi berat. Pre eklampsi berat adalah pre eklampsi
sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai proteinuria
Dampak pre eklampsi berat bagi ibu dapat memperburuk fungsi beberapa
organ dan sistem, yang merupakan akibat vasospasme dan iskemia plasenta.
menyebabkan hipertensi arterial. Keadaan ini sangat berpengaruh pada ginjal, hati,
otak, dan plasenta. Spasme arterial menyebabkan retina mata mengecil, dan jika
terjadi perdarahan, dapat menimbulkan kebutaan. Edema yang terjadi pada otak
komplikasi ini yang merupakan penyebab utama kematian maternal penderita pre
peredaran darah pada plasenta. Hal ini akan menyebabkan berat badan bayi yang
dilahirkan relatif kecil. Selain itu, pre eklampsi juga dapat menyebabkan terjadinya
keterlambatan belajar, epilepsi, sereberal palsy dan masalah pada pendengaran dan
penglihatan. Kematian janin karena pre eklampsi mencapai 10% dan meningkat
Pre eklampsi merupakan penyebab kematian ibu yang tinggi, oleh sebab itu
perlu diagnosa dini pre eklampsi dan segera dilakukan penanganan untuk
menurunkan Angka Kematian Ibu (Depkes RI, 2005). Upaya bidan untuk
menurunkan mortalitas dan mordibitas pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat
diperlukan pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai
tanda-tanda sedini mungkin, lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit
3
tidak menjadi lebih berat. Berikan penjelasan tentang manfaat istirahat dan tidur,
ketenangan serta pentingnya mengatur diit lemak serta karbohidrat dan tinggi
protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan (Prawiroharjo, 2005).
Gemolong Sragen dari bulan Februari sampai bulan Mei 2012 didapatkan jumlah ibu
hamil 1842 orang. Dari jumlah tersebut, ibu hamil normal sebanyak 1402 orang
(76,1 %) dan jumlah ibu hamil patologi 440 orang (23,9 %). Ibu hamil patologi
dengan abortus imminens sebanyak 127 orang (28,9 %), ibu hamil dengan anemia
sebanyak 105 orang (23,9 %), ibu hamil dengan presentasi bokong sebanyak 92
orang (20,9 %), hamil dengan pre eklampsi berat 45 orang (10,2 %), ibu hamil
dengan pre eklampsi ringan 40 orang (9,1 %), ibu hamil dengan hiperemesis
Berdasarkan data di atas angka kejadian pre eklampsi masih cukup tinggi.
Mengingat angka kejadian tersebut dan pre eklampsi merupakan penyebab Angka
Kematian Ibu (AKI) nomor 2 di Indonesia maka penulis tertarik mengambil judul
“Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. S G4P3A0 Dengan Pre Eklampsi Berat Di
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam studi kasus ini
adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III Pada Ny. S G4P3A0
1. Tujuan Umum
Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny.
S G4P3A0 dengan pre eklampsi berat di RSU Assalam Gemolong Sragen sesuai
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu
dan kebutuhan ibu hamil Trimester III pada Ny. S G4P3A0 dengan pre
Gemolong Sragen.
ibu hamil Trimester III pada Ny. S G4P3A0 dengan pre eklampsi berat
yang telah di rencanakan ibu hamil Trimester III pada Ny. S G4P3A0
Sragen.
kesenjangan pada asuhan kebidanan yang telah di berikan pada ibu hamil
1. Bagi Penulis
2. Bagi profesi
menangani kasus pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat dengan
3. Bagi RSU
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat serta dapat
Berdasarkan kepustakaan yang ada studi kasus tentang Asuhan Kebidanan Pada Ibu
1. Siti Nuryati (2004), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan
protein urine, mengajurkan ibu untuk istirahat, diet makanan tinggi protein,
tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak. Terapi yang diberikan
8 gram IM, bokong kanan dan kiri, selanjutnya 4 gram tiap 6 jam, menyediakan
obat anti dotum, memasang DC. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan
perawatan selama 4 hari adalah keadaan umum baik, tekanan darah 150/ 100
2. Siti Indah Puspasari (2006), dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil
protein urine, menganjurkan ibu untuk istirahat, diet makanan tinggi protein.
selama 5 hari adalah keadaan umum baik, tekanan darah 150/100 mmHg,
Hamil Dengan Pre Eklampsi Berat Di Ruang Mawar 1 Rumah Sakit Umum
darah dan protein urine, menganjurkan ibu untuk istirahat, diet makanan tinggi
protein, cukup vitamin dan rendah lemak. Terap yang diberikan adalah
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan perawatan selama 7 hari adalah keadaan
umum baik, tekanan darah 140/ 90 mmHg, protein urine + + + dan dilakukan
Perbedaan dengan kasus terletak pada waktu, tempat pelaksanaan dan subjek.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
b. Klasifikasi Kehamilan
c. Proses Kehamilan
9
10
fallopi.
spermatozoa.
5) Pembentukan plasenta.
d. Tanda-tanda Kehamilan
adalah :
e. Komplikasi Kehamilan
hamil adalah :
12
2. Pre Eklampsi
a. Pengertian
2006).
atau lebih.
c. Etiologi
yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Teori dapat diterima harus
berikutnya.
d. Pathofisiologi
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik
bahwa eklampsi akan timbul tekanan darah pun meningkat lebih tinggi, dan
1) Pada ibu
a) Perdarahan otak
c) Perdarahan dihati
d) Kejang
e) Kematian
2) Pada janin
a) Abropsio plasenta
b) Kegawatdaruratan janin
c) Kematian janin
Pre eklampsi berat adalah pre eklampsi dengan tekanan darah sistolik ≥
110 mmHg. Tekanan darah ini tidak menurun meskipun ibu hamil
epigastrium
Keluhan subyektif :
1) Nyeri Epigastrum
2) Gangguan penglihatan
16
3) Nyeri kepala
4) Oedema paru
5) Gangguan kesadaran
3) Pemeriksaan oedema
Pemeriksaan :
laboratorium.
kabur.
laboratorium.
meliputi :
((1)) Ibu
Eclampsia
laboratorik memburuk.
((2)) Janin
((3)) Laboratorik
cepat.
baik.
1. Pengertian
manajemen kebidanan yang telah dikembangkan oleh Varney yang terdiri dari :
yang dimulai dengan mengumpulkan data dasar dan berakhir dengan evaluasi.
Ketujuh langkah ini mencakup seluruh kerangka kerja yang dapat diaplikasikan
Proses pengumpulan data dasar ini mencakup data subyektif dan data
obyektif.
(Nursalam, 2008)
20
(1) Nama
dalam komunikasi.
(2) Umur
(Prawirohardjo, 2009).
(3) Agama
(5) Pendidikan
dan pengetahuan.
21
(6) Alamat
karakteristik masyarakat.
(7) Pekerjaan
b) Keluhan utama
(Wiknjosastro, 2007).
c) Riwayat menstruasi
(Lawintono, 2004).
(Wiknjosastro, 2007).
22
demam.
(Saifuddin, 2006).
g) Riwayat operasi
h) Riwayat perkawinan
(Wiknjosastro, 2007).
umur kehamilan.
oleh siapa.
laktasinya.
panjang badan.
dan porsi makan dalam sehari Pada ibu hamil dengan Pre
buang air kecil spontan setiap 3-4 jam dan BAB 1-2 kali
2008).
(Varney, 2007).
25
(Saifuddin, 2006).
2) Data Obyektif
a) Pemeriksaan umum
ibu hamil dengan pre eklampsi berat tampak tidak sehat dan
(2) Kesadaran
(Wiknjosastro, 2007).
(b) Suhu
(Wikjosastro, 2007)
(c) Nadi
(d) Respirasi
(6) LLA
b) Pemeriksaan Sistematis
(1) Kepala
(Manuaba, 2008 ).
(2) Leher
(Hidayat, 2008 ).
29
(a) Mammae
(Nursalam, 2009).
(b) Axilla
(Nursalam, 2009).
(4) Ekstremitas
(Nursalam, 2009).
2009)
ekstremitas.
goyang.
d) Pemeriksaan Auskultasi
e) Pemeriksaan Perkusi
2009).
f) Pemeriksaan Panggul
g) Pemeriksaan Anogenital
(Nursalam, 2009).
h) Data Penunjang
(0,05-0,025 %).
berkeping-keping (0,2-0,5%).
0,05%).
32
Data subyektif :
Data obyektif :
2) Masalah
pada kasus ibu hamil dengan pre eklampsi berat adalah cemas
(Wiknjosastro, 2006)
3) Kebutuhan
baru yang diperoleh terus dikaji dan kemudian dievaluasi. Beberapa data
klinik untuk menentukan anggota tim kesehatan yang paling tepat untuk
dilakukan pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat adalah memantau
diidentifikasi baik pada saat ini maupun yang dapat diantisipasi serta
Menurut Prawirohardjo (2009), rencana asuhan pada ibu hamil dengan pre
1) Penderita pre eklampsi berat harus segera masuk rumah sakit untuk
rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri).
4) Pemeriksaan proteinuria
(Varney, 2007)
sakit untuk rawat inap dan dianjurkan tirah baring miring ke satu
sisi (kiri).
4) Memeriksa proteinuria.
g. Evaluasi
(Varney, 2007).
1) Proteinuria < 4 +
eklampsi ringan.
36
3. Data Perkembangan
Pencatatan SOAP didasarkan pada sebuah daftar masalah atau diagnosa. Setelah
(Varney, 2007).
C. Landasan Hukum
kemampuan dan kewenangan yang diberikan pada ibu hamil dengan pre eklampsi
dengan SpOG.
METODOLOGI
kasus adalah meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri
dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2010). Laporan studi kasus ini pada Ny. S G4
Gemolong Sragen.
Subyek adalah sumber utama data studi kasus yaitu yang memiliki data
37
38
23 Mei 2013.
Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penulis dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cepat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
digunakan adalah format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pre
perkembangan.
1. Data Primer
(Riwidikdo, 2006).
a. Wawancara
b. Pengamatan
(Notoatmodjo, 2010).
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan studi kasus,
yang meliputi :
a. Studi dokumentasi
b. Studi kepustakaan
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara lain :
b. Buku tulis
c. Bollpoint
d. Lembar observasi
d. Tensimeter
e. Thermometer
f. Stetoskop
g. Jam tangan
h. Refleks hammer
1) Asam Asetat 5%
5) Urine
6) Penjepit
3. Dokumentasi
A. TINJAUAN KASUS
Tempat :M4
1. PENGKAJIAN
2) Umur : 40 Th Umur : 47 Th
44
45
2) Riwayat menstruasi
sehari
bulan.
kehamilan 4 bulan
bulan.
dengan kehamilannya.
4) Riwayat Penyakit
tinggi.
kecil
hari
Sifilis dll
dll
48
kembar
melakukan operasi
5) Riwayat Perkawinan
22 tahun
anak
sejak anak ketiga berumur 1 tahun yaitu pada tahun 2006 – 2010 dan
4 Sekarang
a) Nutrisi
1 gelas.
b) Eliminasi
(4) Istirahat/tidur
(5) Seksualitas
51
mandi
mandi
ini.
anaknya.
istiadat apapun.
perokok.
1) Status Generalis
b) Kesadaran : Composmentis
N : 88 x/menit, R : 24 x/menit.
d) TB : 156 cm.
f) BB sekarang : 83 kg.
g) LLA : 26 cm.
53
2) Pemeriksaan Sistematis
a) Kepala
tidak rontok.
gravidarum.
(3) Mata
serumen.
bengkak.
b) Leher
kelenjar gondok.
kelenjar limfe.
(1) Mammae
(2) Axilla
d) Ekstermitas
(1) Atas
(2) Bawah
a) Abdomen
(1) Inspeksi
kehamilan.
(2) Palpasi
papan (punggung)
janin (ekstremitaas)
(5) Auskultasi
pusat ibu.
Teratur/tidak : Teratur.
b) Pemeriksaan Panggul
c) Anogenital
jahitan.
iritasi.
pervaginam.
(2) Perenium
(3) Anus
4) Pemeriksaan Penunjang
(1) HB : 11,6
2. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa Kebidanan
berat.
Data Dasar :
September 2012
DO : 1) KU : Baik
N : 84 x/menit R : 26 x/menit
3) Pemeriksaan Leopold :
papan (punggung)
(ekstremitaas)
58
panggul (convergen).
4) Mc. Donald : 29 cm
6) BB : 83 kg
b. Masalah
c. Kebutuhan
kehamilannya.
kehamilan.
d. Diagnosa Potensial
e. Tindakan Segera
b) Injeksi
c) Oral
(2) Cester 1 x 1
(3) Promovit 1 x 1
f. Rencana Tindakan
kehamilannya
2) Anjurkan Ny. S untuk rawat inap dan anjurkan tirah baring ke satu sisi
(kiri)
kesehatan
9) Beri terapi :
b) Injeksi
60
c) Oral
(2) Cester 1 x 1
(3) Promovit 1 x 1
g. Implementasi / Pelaksanaan
kondisi kehamilannya
2) Pukul 10.10 WIB Menganjurkan Ny.S segera rawat inap dan tirah
b) Injeksi
c) Oral
10) Pukul 12.00 Menganjurkan pasien untuk minum obat secara teratur
h. Evaluasi
2) Ibu bersedia untuk segera rawat inap dan tirah baring miring ke satu
sisi (kiri)
mengkonsumsinya.
maupun keluarga
7) Ibu sudah di pantau protein urine dan sudah diukur tekanan darahnya
setiap 4 jam
DATA PERKEMBANGAN I
S : Subyektif
O : Obyektif
6) Pemeriksaan Leopold :
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, fundus uteri teraba lunak, bulat,
(punggung)
(convergen).
63
7) Mc. Donald : 29 cm
A : Assesment
terbawah janin belum masuk pintu atas panggul dengan pre eklampsi berat
P : Planning
5) Memberi terapi
a) Injeksi
b) Oral
Evaluasi
5) Terapi obat sudah diberikan dan ibu bersedia untuk minum sesuai advis dokter
65
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
2) Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing dan pandangan mata tidak kabur
O : Obyektif
N : 84 x/menit S : 37,50C
4) Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, fundus uteri teraba lunak, bulat,
(punggung)
(convergen).
5) Mc. Donald : 29 cm
7) BB : 83 kg
A : Assesment
P : Planning
3) Memberi terapi
a) Injeksi
b) Oral
(3) Promovit 1 x 1
Evaluasi
3) Obat telah diberikan dan ibu bersedia untuk minum sesuai aturan.
67
S : Subyektif
2) Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing dan pandangan mata tidak kabur
O : Obyektif
N : 84 x/menit S : 37,50C
4) Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 3 jari diatas pusat, fundus uteri teraba lunak, bulat,
(punggung)
(convergen).
5) Mc. Donald : 29 cm
7) BB : 83 kg
A : Assesment
masuk pintu atas panggul (konvergen) dengan riwayat pre eklamasi berat.
P : Planning
mengandung minyak.
6) Memberi terapi
a) Proxidan 1x400
b) Cester 1x1
c) Promovit 1 x 1
Evaluasi
3) Ibu bersedia mengurangi makanan yang terlalu asin dan mengandung minyak
B. PEMBAHASAN
penatalaksanaan kasus dengan konsep teori yang telah diuraikan pada Bab II.
berikut :
1. Pengkajian
tinggi yang disertai dengan proteinuria (protein dalam air kemih) atau oedema
minggu pertama setelah persalinan terjadi. Pre eklampsi berat adalah suatu
mmHg atau lebih disertai protein urin lebih 5 g/24 jam atau 4 + dan oedema
70
eklampsi berat, yaitu ibu mengatakan tangan kaku, kaki pegal – pegal, pusing,
pandangan kabur, tekanan darah 160/110 mmHg, ada oedema dan pemeriksaan
2. Interpretasi data
kebidanan yang meliputi data subyektif dan obyektif, masalah dan kebutuhan.
Masalah pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat yaitu cemas (Wiknjosastro,
2006). Kebutuhan yang diberikan pada pre eklampsi berat yaitu dukungan
emosional dan psikologis dari suami maupun keluarga dalam berbagai hal
(Perry, 2005).
hamil umur 40 tahun hamil 34 minggu, janin tunggal, hidup, intarauteri, letak
memanjang, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk pintu atas
panggul dengan pre eklampsi berat. Masalah yang ditemukan pada ibu hamil
Ny.S adalah ibu merasa cemas dan kebutuhannya yaitu memberikan dukungan
emosional dan psikologis suami maupun keluarga. Pada langkah ini penulis
3. Diagnosa Potensial
Pada kasus ibu hamil dengan pre eklampsi berat diagnosa potensial
yang mungkin terjadi adalah eklampsi (Wiknjosastro, 2006). Pada kasus ini
diagnosa potensial pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat yaitu eklampsi
4. Antisipasi
ibu hamil dengan pre eklampsi berat yaitu memantau tekanan darah dan protein
urine, kolaborasi dengan dr.SpOG dalam pemberian terapi Rumah Sakit yang
lebih tinggi. Pada kasus ini antisipasi yang dilakukan yaitu memantau tekanan
darah dan protein urine, kolaborasi dengan dr.SpOG dalam pemberian infus RL
pengobatan hipertensi metil dopa 3 x 1 @ 250 mg. Pada langkah ini tidak ada
5. Perencanaan
muncul dan disesuaikan dengan peran, fungsi dan kewenangan bidan. Menurut
pre eklampsi berat yaitu penderita pre eklampsi berat harus segera untuk rawat
inap dan menganjurkan tirah baring miring ke satu sisi (kiri), memberikan obat
Pada kasus ini perencanaan yang diberikan yaitu beri informasi tentang
hasil pemeriksaan dan kondisi kehamilannya, penderita segera untuk rawat inap
72
, beri KIE tentang pre eklampsi, beri KIE tentang tanda bahaya kehamilan,
anjurkan diet makanan tinggi protein, inggi karbohidrat, cukup vitamin dan
rendah lemak, beri dukungan emosional dan psikologis suami maupun keluarga,
pantau proteinuria dan tekanan darah, anjurkan untuk banyak istirahat, beri
6. Pelaksanaan/ Implementasi
oleh penulis. Dalam teori Prawirohardjo (2009), pada ibu hamil dengan pre
eklampsi berat tindakan yang harus dilakukan yaitu pasien segera masuk rumah
Pada kasus ini asuhan yang diberikan yaitu beri informasi tentang hasil
pemeriksaan ibu dan kondisi kehamilannya, pasien segera untuk rawat inap,
beri KIE tentang pre eklampsi, beri KIE tentang tanda bahaya kehamilan,
anjurkan ibu untuk makan makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup
vitamin, rendah lemak, beri dukungan emosional dan psikologis suami maupun
keluarga, pantau protein urine dan tekanan darah, anjurkan ibu untuk banyak
istirahat, memberi terapi ( obat anti kejang MgSO4, proxidan 1 x 400 mg, cester
1gr/8jam ), anjurkan pasien untuk minum obat secara teratur. Jadi dalam
pelaksanaan kasus ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktik lapangan.
73
7. Evaluasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Dilaksanankan secara keseluruhan oleh bidan atau dilakukan sebagian oleh ibu
Dalam teori Prawirohardjo (2009), evaluasi pada ibu hamil dengan pre
eklampsi berat adalah proteinuria < 4 +, tekanan darah ibu ≤ 140/ 90 mmHg, ibu
sudah boleh pulang karena sudah mencapai tanda – tanda pre eklampsi ringan.
Pada kasus ibu hamil dengan pre eklampsi berat telah mendapat
penanganan sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan dilaksanakan oleh
dokter, bidan dan klien. Setelah dilakukan asuhan selama 4 hari didapatkan
hasil KU baik, tekanan darah sudah turun 140/90 mmHg, proteinuria (+),
oedema pada ekstremitas dan muka sudah tidak ada dan Ny. S sudah mencapai
tanda – tanda pre eklampsi ringan, tetapi walaupun demikian tetap perlu
dilakukan pengawasan dengan anjuran kontrol lebih sering sehingga bila terjadi
PENUTUP
Berdasarkan apa yang penulis dapatkan dalam studi kasus dan pembahasan
pada Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan pre eklampsi berat di RSU
Assalam Gemolong Sragen ini penulis dapat membuat kesimpulan dan saran
sebagai berikut :
A. KESIMPULAN
1. Penulis mampu memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
a. Pengkajian terhadap ibu hamil dengan pre eklampsi berat didapatkan data
subyektif meliputi tangan ibu kaku, keluhan ibu pusing, pandangan mata
kabur, kaki pegal - pegal dan data obyektif meliputi tekanan darah 160/110
mmHg, oedema pada ekstremitas atas, bawah dan pada muka, pemeriksaan
b. Diagnosa pada kasus ini adalah Ny.S umur 40 tahun, hamil 34 minggu, janin
kanan, bagian terbawah janin belum masuk panggul (konvergen) dengan pre
eklampsi berat. Masalah yang timbul adalah cemas kebutuhan yang diberikan
kehamilan
74
75
d. Tindakan segera yang dilakukan pada Ny.S umur 40 tahun dengan pre
eklampsi berat adalah Memantau tekanan darah dan protein urine, kolaborasi
dengan dr. SpOG untuk pemberian terapi : Injeksi (Infus RL 20 tpm, Obat anti
dopa @ 250 3 x 1 )
e. Pada kasus ini perencanaan yang diberikan adalah Beri informasi yang jelas
rawat inap dan anjurkan tirah baring ke satu sisi (kiri), beri KIE tentang pre
eklampsi, beri KIE tentang tanda bahaya kehamilan, anjurkan Ny. S diet
makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin dan rendah lemak,
pantau proteinuria dan ukur tekanan darah, anjurkan untuk banyak istirahat,
beri terapi : Injeksi (Infus RL 20 tpm, Obat anti kejang MgSO4 40 % dalam 10
f. Pelaksanaan asuhan yang diberikan pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat
menganjurkan Ny.S segera rawat inap dan tirah baring miring ke satu sisi
(kiri), memberi KIE tentang pre eklampsi, memberi KIE tentang tanda bahaya
karbohidrat, cukup vitamin dan rendah garam seperti tahu, tempe, telur,
76
ibu terapi : Injeksi (Infus RL 20 tpm, Obat anti kejang MgSO4 40 % dalam 10
1x400, Cester 1x1, Promovit 1x1), menganjurkan pasien untuk minum obat
secara teratur
g. Evaluasi pada kasus ini asuhan yang diberikan selama 4 hari didapatkan hasil
pemeriksaan keadaan umum baik, tekanan darah dari 160/110 mmHg menjadi
140/90 mmHg, protein urine dari (++) menjadi (+), oedema pada ekstremitas
dan muka sudah tidak ada dan pusing sudah tidak dirasakan lagi.
2. Dalam penanganan pada kasus ibu hamil dengan pre eklampsi berat terdapat
kesenjangan antara teori dan kasus yaitu pada teori pemeriksaan laboratorium
protein urine (++++) dan pada kasus pemeriksaan protein urine (++). Di RSU
Assalam Gemolong Sragen protein urine (++) termasuk pre eklampsi berat
B. SARAN
Dari adanya kesimpulan tersebut diatas maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Pasien
menemui tanda – tanda pre eklampsi agar dapat diketahui lebih awal dan
2. Bagi Bidan
kebidanan pada ibu hamil dengan pre eklampsi berat untuk mencegah
terjadinya eklampsi
3. Bagi RSU
4. Bagi pendidikan
Depkes RI. 2010. Angka Kematian Ibu. Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
Depkes RI. 2005. Angka Kematian Ibu.Jakarta : Direktorat Bina Kesehatan Ibu.
Hidayat, A.A.A. 2008. Dokumentasi Kebidanan. Jakarta : Salemba
Medika.
Nuryati, S. 2004. Asuhan Kebidanan pada Ibu HAmil Dengan Pre Eklampsi Berat
Di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar. STIKes
Kusuma Husada Surakarta. KTI. Tidak Dipublikasikan.
Perry. et. all. 2005. Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta : EGC
Yuliarsanti, F. 2006. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Pre Eklampsi
Berat Di Ruang Mawar I Rumah Sakit Umum Dr. Moewardi Surakarta.
Universitas Negeri Surakarta. KTI. Tidak Dipublikasikan.