Anda di halaman 1dari 6

TAMBANG BAWAH TANAH

(ROOM AND PILLAR)

Disusun oleh :

Nama : Nur Annisa

NIM : 1031611046

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2019
METODE ROOM AND PILLAR

I. Pengertian Room and Pillar

Gambar .1 Metode Room and Pillar

Metode Room and pillar merupakan salah satu metode penambangan bawah
tanah (underground mine) yang memanfaatkan cadangan yang tidak diekstrasi
sebagai penyangga atau disebut sebagai pillar. Metode ini cocok digunakan pada
lapisan cadangan yang memiliki ketebalan lebih dalam.
Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah untuk
endapan batubara, dengan bentuk blok-blok persegi. Seluruh block batubaranya
dibuat jalan (batubara yang digali = room selebar 10 m) dan pillar (sebagai
penyangga selebar 30×30 m) menggunakan kombinasi continuous miner (CM),
roof bolter, dan shuttle catr.
Metode ini paling-paling hanya mengambil 30-40% dari total batubara yang
ada. Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block tersebut di
tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-pilar yang ditinggalkan
di kikis sedikit (proses ini namanya retreat mining). Selama proses ini, tidak ada
operator yang boleh berada di bawah atap batuan semuanya dikendalikan oleh
remote dari jauh.
Metode Room and pillar lebih tepat digunakan pada material bahan galian
sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan yang
cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan ketebalan sekitar 1 sampai dengan 4

2
meter. Contoh bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan room and
pillar method seperti gypsum, kapur, batubara, dan bahan-bahan galian lainnya
yang memungkinkan dan memenuhi syarat ditambang menggunakan room and
pillar method.

II. Klasifikasi Room and Pillar


Ada beberapa klasifikasi dari metode Room ad pillar yang umum, yaitu :
1. Classic Room and Pillar Method
Metode ini merupakan metode yang sering ditemukan pada bahan galian
maupun batubara yang cadangannya cenderung tersebar mendatar (flat) dan
dengan ketebalan yang memungkinkan.
Kelebihan metode classic room and pillar method adalah setelah permuka
kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan batubara,
sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan penambangan
batubara.
Sedangkan kekurangan classic room and pillar method adalah recovery
sedikit, hanya berkisar 40 - 60% bila tanpa mengekstraksi pilar.
2. Post Room and Pillar Method
Dengan inklinasi candangan yang mencapai 20°-55°, metode yang digunakan
umumnya ialah post room and pillar method. Efektivitas pengambilan cadangan
bisa lebih besar disebabkan pengambilan cadangan dilakukan dengan mengikuti
arah dan ruang cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan galian
yang ditambang semakin kecil.
Kelebihan metode post room and pillar method adalah recovery lebih besar
disebabkan pengambilan cadangan dilakukan dengan mengikuti arah dan ruang
cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya bahan galian yang ditambang
semakin kecil.
Sedangkan kerugian metode post room and pillar method adalah
kemungkinan terjadinya subsiden lebih besar bila tidak diikuti dengan
penambahan penyangga buatan.

3
3. Step Room and Pillar Method
Metode step room and pillar cocok diterapkan pada cadangn dengan
inkliasi 15-30 dengan ketebalan lapisan cadangan antara 2-5 meter. Step room
and pillar merupakan metode yang digunakan dirancang untuk memudahkan
peralatan beropersi didalam cadangan (ore deposit), stope dirancang berjenjang
akan tetapi terdapat jalan yang menghubungkan antar step atau jenjang.

III. Proses penambangan Room and Pillar


Cara penambangan room and pillar mengandalkan endapan batubara yang
tidak diambil sebagai penyangga dan endapan batubara yang diambil sebagai
room. Pada metode ini penambangan batubara sudah dilakukan sejak pada saat
pembuatan lubang maju. Selanjutnya lubang maju tersebut dibesarkan menjadi
ruangan–ruangan dengan meninggalkan batubara sebagai tiang penyangga. Besar
bentuk dan ruangan sebagai akibat pengambilan batubaranya harus diusahakan
agar penyangga yang dipakai cukup memadai kuat mempertahankan ruangan
tersebut tetap aman sampai saatnya dilakukan pengambilan penyangga yang
sebenarnya yaitu tiang penyangga batubara (coal pillar).
Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara yang
hanya melalui penggalian maju terowongan, dan metode penambangan secara
berurutan terhadap pillar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang terdalam,
apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai batas maksimum
blok penambangan

Gambar.2 Proses Penambangan Room and Pillar

4
Cara penambangan ini diterapkan untuk endapan dengan kondisi sebagai
berikut :
a. Endapan cukup tebal 3-6 m.
b. Joint / cleat tidak banyak, sehingga tidak mudah runtuh.
c. Tidak banyak disisipi tanah liat (clay bonds).

Ciri-ciri dari metode room and pillar ini, antara lain :


1. Produktivitas rendah
2. Investasi alat kecil
3. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 - 70 %
4. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan
5. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi terjadi
swabakar
6. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 - 4 m
7. Potensi subsidence kecil

Peralatan yang biasa digunakan untuk metode room and pillar antara lain :

a. Alat pemotong lapisan batubara bawah tanah disebut continuous miner.


Contohnya alat pemotong lapisan batubara antara lain; shearer dan plow
(plough).
b. Alat gali isi hasil peledakan bawah tanah adalah Load-Haul-Dump (LHD),
over shot loader, slusher (scrapper) dan sebagainya.
c. Alat angkut digunakan truck berdimensi kecil, belt conveyor, chain conveyor,
lori-lokomotif (train) dan lain-lain.

IV. Keuntungan dan Kerugian Room and Pillar Method


A. Keuntungan Metode Penambangan Room and Pillar
Adapun keuntungan dari metode Room and pillar, yaitu :
1. Produktivitas besar.
2. Biaya penambangan sedang (biaya relatif 30%).
3. Serbaguna untuk berbagai kondisi atap.

5
4. Operasi terkonsentrasi (meskipun banyak ruang kerja yang diperlukan untuk
siklus alat).
5. Cocok untuk menggunakan peralatan mekanis secara menyeluruh, tidak
banyak tenaga kerja.

B. Kerugian Metode Penambangan Room and Pillar


Adapun kerugian dari metode room and pillar, antara lain:
1. Permintaan produksi yang meningkat tidak dapat langsung dipenuhi karena
dibutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan blok tambahan untuk
produksi.
2. Runtuhan dan subsiden (penurunan muka tanah) terjadi seiring dengan
banyaknya pilar yang diekstrasi.
3. Recovery sedikit (40-60%) tanpa mengekstrasi pilar, akan bagus (70-90%)
dengan ekstrasi pilar.5
4. Tekanan tanah dan memerlukan alat yang banyak dalam setiap kedalaman.
5. Modal awal tinggi terutama berhubungan dengan alat mekanis.
6. Potensi bahaya pada kesehatan dan keamanan bawah tanah, khususnya
tambang batubara.

Anda mungkin juga menyukai