Kontrasepsi adalah suatu upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan setelah adanya hubungan
seksual antara pria dan wanita. Kontrasepsi diperlukan dalam merencanakan, mengatur, dan
menunda kehamilan. Beberapa alat kontrasepsi juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya
penularan infeksi menular seksual.
Berikut adalah macam macam alat kontrasepsi yang harus Anda tahu, antara lain:
1. Pil
Alat kontrasepsi ini berjumlah 28 butir dan harus diminum 1 tablet setiap harinya dalam waktu yang
sama. Bila lupa minum 1 pil, segera minum 2 pil ketika ingat. Bila lupa minum 2 pil atau lebih,
segera minum 2 pil perhari hingga sesuai dengan jadwal.
Selama rentang tersebut dianjurkan untuk menunda hubungan hingga paket pil habis atau
menggunakan kondom saat berhubungan.
Kelebihan
Kekurangan
2. Suntikan kombinasi
Alat kontrasepsi lain yang bisa Anda coba adalah suntikan. Suntikan pertama diberikan antara hari
ke-1 hingga ke-7 siklus haid. Suntikan berikutnya diberikan dengan jarak waktu 4 minggu dari
suntikan pertama dan seterusnya. Suntikan diberikan secara intramuskular.
Kelebihan
Sangat efektif.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Efek jangka menengah.
Kekurangan
Terdapat 2 macam kemasan berisi 35 pil levonogestrel atau noretindron dan 28 pil desogestrel. Cara
penggunaan hampir sama dengan pil kombinasi, namun dengan aturan yang lebih ketat.
Alat kontrasepsi ini harus diminum setiap hari pada jam yang sama. Bila terlambat minum pil lebih
dari 3 jam, segera minum, dan menggunakan kontrasepsi kondom bila ingin berhubungan seksual.
Bila lupa minum 1-2 pil, minum segera saat ingat dan gunakan kondom hingga akhir bulan.
Kelebihan
Kekurangan
Gangguan haid.
Pil harus diminum secara teratur atau risiko kegagalan menjadi besar.
4. Suntikan progestin
Terdapat dua jenis suntikan progestin, yaitu DMPA (depo medroksiprogesteron asetat) dan NE
(noretisteron enantat). Sama seperti suntikan kombinasi, suntikan progestin pertama diberikan pada
hari ke 1-7 haid.
Suntikan DMPA diberikan tiap 3 bulan atau 90 hari, sedangkan suntikan NE diberikan tiap 2 bulan
atau 8 minggu dilanjutkan tiap 12 minggu mulai suntikan kelima.
Kelebihan
Efektivitas tinggi.
Efek jangka menengah.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Tidak berpengaruh terhadap penyakit jantung dan pembekuan darah.
Tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.
Kekurangan
5. Implan
Terdapat tiga jenis implan, yaitu norplan (6 batang) dengan lama kerja 5 tahun, implanon (1 batang)
dengan lama kerja 3 tahun, dan indoplan atau jadena (2 batang) dengan lama kerja 3 tahun.
Pemasangan implan dilakukan di layanan kesehatan dengan bantuan bidan atau dokter. Pemasangan
ini dilakukan pada antara hari 2-7 siklus haid.
Kelebihan
Sangat efektif.
Efek jangka panjang.
Kesuburan dapat kembali setelah dicabut.
Tidak mengganggu hubungan seksual.
Tidak mengganggu produksi ASI.
Kekurangan
Gangguan haid.
Mual, muntah, nyeri kepala.
Pemberhentian penggunaan harus dilakukan cabut implan di layanan kesehatan.
Alat kontrasepsi non hormonal atau yang biasa disebut alat kontrasepsi mekanik yang paling sering
digunakan di Indonesia adalah kondom dan AKDR. Selain itu, masih banyak jenis lainnya.
1. Kondom
Alat kontrasepsi ini merupakan sarung berbahan lateks atau non lateks yang dipasang pada penis
selama hubungan seksual. Manfaat lain dari kondom, selain mencegah kehamilan juga dapat
mencegah infeksi menular seksual karena menghalangi kontak langsung penis dengan vagina.
Cara kerjanya adalah dengan menghalangi pertemuan sperma dan ovum dengan mengumpulkan
cairan ejakulasi di ujung sarung.
Kelebihan
Kekurangan
2. AKDR
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim merupakan alat yang dipasang dalam rahim untuk mencegah
terjadinya kehamilan. Cara kerjanya adalah dengan mengganggu pertemuan sperma dan ovum
dengan mengubah kekentalan cairan di rahim dan tuba falopi sehingga mengganggu pergerakan
sperma dan mencegah implantasi sel telur yang dibuahi.
Kelebihan
Kekurangan
Penggunaan alat kontrasepsi jenis ini pelu dikonsultasikan dengan dokter karena terdapat beberapa
kontraindikasi pada keadaan-keadaan kesehatan tertentu.
Kontap
Kontrasepsi mantap atau sterilisasi merupakan bentuk kontrasepsi permanen. Pada pria prosedur ini
disebut vasektomi, sedangkan pada wanita adalah tubektomi. Pada dasarnya tindakan keduanya
sama, yaitu dengan menyumbat saluran reproduksi baik dengan memotong dan mengikat maupun
memasang cincin.
Kelebihan
Sangat efektif.
Tidak ada perubahan fungsi seksual.
Cocok untuk ibu yang bila terjadi kehamilan akan membahayakan nyawanya.
Kekurangan
Walaupun kini dapat dilakukan rekanalisasi, namun perlu diperhatikan sifatnya yang
permanen.