Anda di halaman 1dari 4

KOTA TANGGUH BENCANA

Subject : Jurnal Club – Kota Tangguh Bencana (Resilient City)


Date : 22 Februari 2019
Time : 09.30 – 11.30
Location : Meeting Room PTRRB BPPT
Speaker : Dwi Abad Tiwi
Attendance : PTRRB
Moderator : Deliyanti

No. Outline Deskripsi Pembicara

1.  Reduksi kerentanan perkotaan. a. Kota tangguh harus memiliki satu Dwi Abad Tiwi

 Manajemen risiko perubahan sistem.


iklim. b. Belum terdapat peta pendukung
 Pengurangan risiko bencana. perencanaan, data kebencanaan
 Isu-isu kota tangguh bencana belum digunakan untuk rancang

 Kota yang berkelanjutan dan kota.

berdaya saing (lingkungan, c. Perijinan kota terkait kebencanaan

ekonomi, sosial). belum ada.

 Contoh Queensland d. Koordinasi antar sektor terkait

Reconstruction Author (respon kebencanaan belum efektif.

terhadap bencana) e. Mengetahui risiko, adaptasi dan


mitigasi bencana, tahu apa yang
harus dilakukan
f. Response to risk : Environment,
emergency, infrastructure, land-
planning, building, insurance,
structural.

2.  Kota Palu (sesar Palu-Koro) a. Sudah melakukan analisis oleh Dwi Abad Tiwi

 Kota Tangerang juga mungkin peneliti-peneliti terhadap bencana-


(sesar Baribis), terkait sesar aktif bencana yang terjadi di Palu (tidak
di Jakarta. layak sebagai kota, karena kondisi
geografis wilayah yang high-risk).
b. Simulasi Ngoc Nguyen et al. Terkait
sejarah kegempaan di Jakarta.
c. Off-set Batuan di daerah dekat
Geostech.
3.  Apakah masih aktif, seberapa a. Sesar yang aktif mesti perlu Sesi tanya jawab
aktif? dipetakan lebih detail, krn perlu
 Solusi ada sesar-aktif gimana? diketahui juga kedalaman sesar
 Dari kita menunjukkan informasi dimana dan lebar nya. Diperlukan
terkait penanganan sesar aktif data seismik karena memang
sehingga masyarakat awam kelihatan apabila menggunakan
tahu? data tersebut.
 Isu banyak terkait sosial-ekonomi b. Terkait pengamatan sesar aktif,
apabila ingin melakukan kota memang susah dilihat, tetapi bisa
tangguh bencana? Fokus kita di menggunakan metode GPS (lokal),
Kota Tangguh, bisa main tetapi ada juga yang sesar regional
dimana? tidak kelihatan secara lokal, hanya
secara regional. Kedalaman gempa
jauh, karena ingin melepaskan
energinya tidak bisa.
c. EWS, adaptasi, mitigasi. Harus bisa
memetakan kebencanaan multi
bencana. Mengacu kepada peta
multi bencana, nanti terdapat
zonasi yang mana yang bahaya,
yang mana bisa ditinggali sehingga
akan mengurangi risiko yang ada.
d. Tambahan : ada yang me-review
semua design bangunan, tapi baru
sampai ada tahap design saja. (pa
Haris)
Tangerang, 22th February 2019

Anda mungkin juga menyukai