Hemoroid
Disusun oleh :
dr. Jovan Octara
1
BERITA ACARA PRESENTASI PORTOFOLIO
Pada hari ini tanggal di Wahana RS Annisa telah dipresentasikan portofolio oleh :
Nama : dr. Jovan Octara
Kasus : Bedah
Topik : Hemoroid
Nama Pendamping : dr. Elwin Affandi MM, dr. Cecep Awaludin
Nama Wahana : RS Annisa Cikarang
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Mengetahui,
Dokter Internship Dokter Pendamping Dokter Pendamping
2
BAB I
ILUSTRASI KASUS
Hasil Pembelajaran:
1. Mengetahui cara mendiagnosis Hemoroid dan Klasifikasinya
2. Mengetahui masalah-masalah kesehatan terkait Hemoroid dan penatalaksanaan yang tepat.
3. Mengetahui prognosis pasien dengan hemoroid.
3
Data Utama untuk Bahan Diskusi :
4
Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio
1. Subyektif:
Nyeri pada anus sejak 3 hari SMRS, Keluar benjolan yang tidak dapat dimasukkan kembali
dan keluar darah segar dari anus sejak 3 hari SMRS.
2. Objektif:
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 100/70 mmhg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva tanemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor
Mulut : Mukosa mulut dan bibir basah
Thoraks
Paru : Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : SDV (+/+) Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
Jantung : Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 2 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas jantung kiri 2 jari medial LMCS ICS V,
batas jantung kanan LSD, batas atas ICS II
Auskultasi : bunyi jantung teratur, murmur(-) gallop (-)
Abdomen : Supel, datar, BU (+), NTE (+)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT<2 detik, tidak ada edema
5
STATUS LOKALIS
Darah Rutin
Hb 4,4 L 11.7-15.5
KIMIA KLINIK
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Glukosa Darah Sewaktu 113 80-140
Assessment:
Hemoroid interna grade IV
DD :
- Anemia Gravis e.c Hematochezia
- Tumor Recti
Plan:
- IVFD NaCL 0,9% 18 Tpm
- Inj Kalnec 3 X 100 mg
- Inj Vit K 1 X 1 (untuk 1 hari)
- Transfursi PRC 1000cc ( 1 hari 500cc)
- Konsul SpB
6
FOLLOW UP
Hari Perawatan Ke-2 (30 Desember 2018)
S: Nyeri berkurang, Pendarahan masih aktif namun minimal
Darah Rutin
Hb 4,4 L 11.7-15.5
7
KIMIA KLINIK
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Glukosa Darah Sewaktu 120 80-140
EDUKASI
Edukasi penyakit yang sedang dialami oleh pasien
Mengontrol posisi berbaring untuk menghindari pendarahan aktif kembali
Ibu hamil harus mampu mengenali dan mengobati tanda-tanda hemoroid
PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanactionam : dubia ad bonam
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Pendahuluan
Hemorhoid adalah pelebaran pleksus hemorrhoidalis yang tidak merupakan keadaan patologik.
Hanya jika hemorhoid ini menimbulkan keluhan atau penyulit sehingga diperlukan tindakan.7
Kata hemorrhoid berasal dari kata haemorrhoides (Yunani) yang berarti aliran darah (haem =
darah, rhoos = aliran) jadi dapat diartikan sebagai darah yang mengalir keluar.7
Hemorhoid adalah pelebaran pleksus hemorrhoidalis yang tidak merupakan keadaan patologik.
Hanya jika hemorhoid ini menimbulkan keluhan atau penyulit sehingga diperlukan tindakan.7
Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena banyak hal. Faktor yang memegang peranan kausal
ialah mengedan pada waktu defekasi, konstipasi menahun, kehamilan, dan obesitas.77
II. Anatomi
Canalis ani panjangnya sekitar 4 cm dan berjalan ke bawah dan belakang dari ampulla recti ke anus.
Kecuali defekasi, dinding lateralnya tetap teraposisi oleh m.levator ani dan sphincter ani.1
Canalis ani dibatasi pada bagian posterior oleh corpus anococcygeale, yang merupakan massa jaringan
fibrosa yang terletak antara canalis ani dan os coccygis. Di lateral di batasi oleh fossa ischiorectalis yang
terisi lemak. Pada pria, di anterior dibatasi oleh corpus perineale, diafragma urogenitalis, urethra pars
membranacea, dan bulbus penis. Pada wanita, di anterior dibatasi oleh corpus perineale, diafragma
urogenitalis dan bagian bawah vagina.1
Bantalan hemoroid adalah jaringan normal dalam saluran anus dan rectum distal Untuk fungsi
kehidupan bersosial yang normal dapat berfungsi sebagai Fungsi kontinens yaitu menahan pasase abnormal
gas, feses cair dan feses padat Fungsi lainnya adalah efektif sebagai katup kenyal yang “watertight”1
Bantalan vaskuler arterio-venous, matriks jar. ikat dan otot polos. Bantalan hemoroid normal
terfiksasi pada jaringan fibroelastik dan otot polos dibawahnya. Hemoroid interna dan eksterna saling
berhubungan, terpisah linea dentate1
Jaringan hemorrhoid mengandung struktur arterio-venous fistula yang dindingnya tidak mengandung otot,
jadi pembuluh darah tersebut adalah sinusoid, bukan vena
9
Gambar 1.Bantalan hemorrhoid (dari www.hemorrhoid.net)
Mukosa paruh atas canalis ani berasal dari ektoderm usus belakang (hind gut). Gambaran anatomi
yang penting adalah :
Mukosa paruh bawah canalis ani berasal dari ektoderm proctodeum dengan struktur sebagai berikut
:
1. Dibatasi oleh epitel berlapis gepeng yang lambat laun bergabung pada anus dengan epidermis
perianal.
2. Tidak mempunyai collum analis
10
3. Persarafan berasal dari saraf somatis n. rectalis inferior sehingga peka terhadap nyeri, suhu, raba,
dan tekan.
4. Arteri yang memasok adalah a. rectalis inferior, suatu cabang a. pudenda interna. Aliran vena oleh
v. rectalis inferior, muara dari v. pudenda interna, yang mengalirkan darah vena ke v. iliaca interna.
5. Aliran cairan limfe ke bawah menuju nodi lympatici inguinalis superficialis medialis.
Selubung otot sangat berkembang seperti pada bagian saluran cerna, dibagi menjadi lapisan otot
lar logitudinal dan lapisan dalam sirkular. Lapisan sirkular pada ujung atas canalis ani menebal membentuk
spincter ani internus involunter. Sphincter internus diliputi oleh lapisan otot bercorak yang membentuk
sphincter ani ekstenus volunter.1
11
Pada perbatasan antara rectum dan canalis ani, penggabungan spincter ani internus dengan pars
profunda sphincter ani eksternus dan m. Puborectalis memebentuk cincin yang nyata yan teraba pada
pemeriksaaan rectum, dinamakan cincin anorectal.
Secara
12
Gambar 5. Anal Kanal
III. Patofisiologi
Kebiasaan mengedan lama dan berlangsung kronik merupakan salah satu risiko untuk terjadinya
hemorrhoid. Peninggian tekanan saluran anus sewaktu beristirahat akan menurunkan venous return
sehingga vena membesar dan merusak jar. ikat penunjang Kejadian hemorrhoid diduga berhubungan
dengan faktor endokrin dan usia.
Hubungan terjadinya hemorrhoid dengan seringnya seseorang mengalami konstipasi, feses yang keras,
multipara, riwayat hipertensi dan kondisi yang menyebabkan vena-vena dilatasi hubungannya dengan
kejadian hemmorhoid masih belum jelas hubungannya.
Hemorhoid interna yang merupakan pelebaran cabang-cabang v. rectalis superior (v. hemoroidalis)
dan diliputi oleh mukosa. Cabang vena yang terletak pada colllum analis posisi jam 3,7, dan 11 bila dilihat
saat paien dalam posisi litotomi mudah sekali menjadi varises. Penyebab hemoroid interna diduga
kelemahan kongenital dinding vena karena sering ditemukan pada anggota keluarga yang sama. Vena rectalis
superior merupakan bagian paling bergantung pada sirkulasi portal dan tidak berkatup. Jadi berat kolom
darah vena paling besar pada vena yang terletak pada paruh atas canalis ani. Disini jaringan ikat longgar
submukosa sedikit memberi penyokong pada dinding vena. Selanjutnya aliran balik darah vena dihambat
oleh kontraksi lapisan otot dinding rectum selama defekasi. Konstipasi kronik yang dikaitkan dengan
mengedan yang lama merupakan faktor predisposisi. Hemoroid kehamilan sering terjadi akibat penekanan
vena rectalis superior oleh uterus gravid. Hipertensi portal akibat sirosis hati juga dapat menyebabkan
hemoroid. Kemungkinan kanker rectum juga menghambat vena rectalis superior.
Hemoroid eksterna adalah pelebaran cabang-cabang vena rectalis (hemorroidalis) inferior waktu
vena ini berjalan ke lateral dari pinggir anus. Hemorroid ini diliputi kulit dan sering dikaitkan dengan
hemorroid interna yang sudah ada. Keadaan klinik yang lebih penting adalah ruptura cabang-cabang v.
rectalis inferior sebagai akibat batuk atau mengedan, disertai adanya bekuan darah kecil pada jaringan
submukosa dekat anus. Pembengkakan kecil berwarna biru ini dinamakan hematoma perianal.
Kedua pleksus hemoroid, internus dan eksternus, saling berhubungan secara longgar dan
merupakan awal dari aliran vena yang kembali bermula dari rectum sebelah bawah dan anus. Pleksus
hemoroid intern mengalirkan darah ke v. hemoroid superior dan selanjutnya ke vena porta. Pleksus
hemoroid eksternus mengalirkan darah ke peredaran sistemik melalui daerah perineum dan lipat paha ke
daerah v. Iliaka
13
Hemoroid dibedakan atas hemorrhoid interna dan eksterna.
Gambar 6
Tabel I
14
Infrared coagulation
V. Gejala Klinis
Banyak kasus anorectal , termasuk fissura, fistulae, abses, atau iritasi dan gatal (pruritus ani),
memiliki gejala yang minimal dan akan menimbulkan kearah diagnosa hemorrhoid yang keliru.
Hemorrhoids biasanya tidak berbahaya.Tetapi pada kenyataanya pasien dapat megalami
perdarahan yang terus menerus sehingga dapat menimbulkan anemia bahkan kematian.
A. Hemorrhoid Eksterna
Pada fase akut, hemorrhoid eksterna dapat menyebabkan nyeri, biasanya berhubungan dengan
adanya udem dan terjadi saat mobilisasi.Hal ini muncul sebagai akibat dari trombosis dari
v.hemorrhoid dan terjadinya perdarahan ke jaringan sekitarnya. Beberapa hari setelah timbul nyeri,
kulit dapat mengalami nekrosis dan berkembang menjadi ulkus., akibatnya dapat timbul
perdarahan.
15
Pada beberapa minggu selanjutnya area yang mengalami thrombus tadi dapat mengalami
perbaikan dan meninggalkan kulit berlebih yang dikenal sebagai skin tag . Akibatnya dapat timbul
rasa mengganjal, gatal dan iritasi.
B.Hemorrhoid Interna
Gejala yang biasa adalah protrusio, pendarahan, nyeri tumpul dan pruritus. Trombosis atau prolapsus akut
yang disertai edema atau ulserasi luar biasa nyerinya. Hemoroid interna bersifat asimtomatik, kecuali bila
prolaps dan menjadi stangulata. Tanda satu-satunya yang disebabkan oleh hemoroid interna adalah
pendarahan darah segar tanpa nyeri perrektum selama atau setelah defekasi.
1. Perdarahan
Merupakan gejala yang paling sering muncul; dan biasanya merupakan awal dari penyakit ini.
Perdarahan berupa darah segar dan biasanya tampak setelah defekasi apalagi jika fesesnya keras.
Selanjutnya perdarahan dapat berlangsung lebih hebat, hal ini disebabkan karena vascular cushion
prolaps dan mengalami kongesti oleh spincter ani.
2. Prolaps
Dapat dilihat adanya tonjolan keluar dari anus. Tonjolan ini dapat masuk kembali secara spontan
ataupun harus dimasukan kembali oleh tangan.
Nyeri biasanya ditimbulkan oleh komplikasi yang terjadi (seperti fisura, abses dll) hemorrhoid
interna sendiri biasanya sedikit saja yangmenimbulkan nyeri.Kondisi ini dapat pula terjadi karena
terjepitnya tonjolan hemorrhoid yang terjepit oleh spincter ani (strangulasi).
4. Keluarnya Sekret
Walaupun tidak selalu disertai keluarnya darah, secret yang menjadi lembab sehingga rawan untuk
terjadinya infeksi ditimbulkan akan menganggu kenyamanan penderita dan menjadikan suasana di
daerah anus.
VI. Diagnosa
16
A. Inspeksi
Dilihat kulit di sekitar perineum dan dilihat secara teliti adakah jaringan / tonjolan yang muncul.
B. Palpasi
Diraba akan memberikan gambaran yang berat dan lokasi nyeri dalam anal kanal. Dinilai juga tonus dari
spicter ani.. Bisanya hemorrhoid sulit untuk diraba, kecuali jika ukurannya besar. Pemeriksaan colok dubur
diperlukan menyingkirkan adanya karsinoma rectum. Jika sering terjadi prolaps, maka selaput lendir akan
menebal, bila sudah terjadi jejas akan timbul nyeri yang hebat pada perabaan.
C. Anoskopi
Pada anoskopi dicari bentuk dan lokasi hemorrhoid, dengan memasukan alat untuk membuka
lapang pandang. Telusuri dari dalam keluar di seluruh lingkaran anus. Tentukan ukuran, warna dan
lokasinya.
D. Proktosigmoidoskopi
Dilakukan untuk memastikan bahwa keluhan bukan disebabkan oleh proses radang atau keganasan di
tingkat yang lebih tinggi, karena hemorrhoid merupakan keadaan yang fisiologis saja ataukan ada tanda
yang menyertai
E. Pemeriksaan Feses
Diagnosa Banding
Jika terjadi rasa nyeri akut di daerah anus, harus dipikirkan adanya fisura ani, rasa nyeri pada hemorrhoid
jarang terjadi kecuali sudah timbul trombosis atau prolaps. Fisura ani dapat dilihat di daerah anterior atau
posterior dan anses perianal tampak sebagai masa lunak yang berfluktuasi.
VII. Terapi
1. Hemorrhoid externa
Trombosis akut pada hemorrhoid eksterna merupakan penyebab nyeri yang konstan pada anus.
Penderita umumnya pederita berobat kedokter pada fase akut ( 2- 3 hari pertama). Jika keluhan belum
teratasi, dapat dilakukan eksisi dengan local anestesi.Kemudian dilanjutkan dengan pengobatan non
17
operatif. Eksisi dianjurkan karena trombosis biasanya meliputi satu pleksus pembuluh darah. Insisi mungkin
tidak sepenuhnya mengevakuasi bekuan darah dan mungkin menimbulkan pembengkakan lebih lanjut
dan perdarahan dari laserasi pembuluh darah subkutan . Incisi tampaknya lebih sering menimbulkan skin
tag daripada eksisi.5
2. Hemorrhoid Interna
A. Non InvasiveTreatment
a. nasehat
Obat Hydroksyethylen yang dapat diberikan dikatakan dapat mengurangi edema dan inflamasi.
Kombinasi Diosmin dan Hesperidin (ardium) yang bekerja pada vascular dan mikro sirkulasi
dikatakan dapat menurunkan desensibilitas dan stasis pada vena dan memperbaiki permeabilitas
kapiler.7
Ardium diberikan 3x2tab selama 4 hari kemudian 2x2 selama 3 hari dan selanjutnya1x1tab.
B. Ambulatory Treatment
1. Skleroterapi
Adalah penyuntikan larutan kimia yang merangsang, misalnya Fenol 5 % dalam minyak nabati, atau larutan
quinine dan urea 5% yang disuntikan ke sub mukosa dalam jaringan areolar longgar di bawah jaringan
hemorrhoid. Sclerotheraphy dilakukan untuk menimbulkan peradangan steril yang kemudian menjadi
fibrotik dan meninggalkan parut pada hemorrhoid. Secara teoritis, teknik ini bekerja dengan cara
mengoblitersi pembuluh darah dan memfiksasinya ke lapisan mukosa anorektal untuk mencegah prolaps.
Terapi ini cocok untuk hemorrhoid interna grade I yang disertai perdarahan> Kontra indikasi teknik ini
adalah pada keadaan inflammatory bowel desease, hipertensi portal, kondisi immunocomprommise, infeksi
anorectal, atau trombosis hemorrhoid yang prolaps. Komplikasi sklerotherapy biasanya akibat penyuntikan
cairan yang tidak tepat atau kelebihan dosis pada satu tempat. Komplikasi yang paling sering adalah
pengelupasan mukosa, kadang bisa menimbulkan abses.5
18
2. Infrared Coagulation
Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan radiasi infra merah dengan lampu tungsten-halogen yang
difokuskan ke jaringan hemorrhoid dari reflector plate emas melalui tabung polymer khusus. Sinar
koagulator infra merah (IRC) menembus jaringan ke submukosa dan dirubah menjadi panas, menimbulkan
inflamasi, destruksi jaringan di daerah tersebut. Daerah yang akan dikoagulasi diberi local anestesi terlebih
dahulu. Komplikasi biasanya jarang terjadi, umumnya berupa koagulasi pada daerah yang tidak tepat.5
3. Bipolar Diatheraphy
Teknik ini menggunakan listrik untuk menghasikan jaringan koagulasi pada ujung cauter. Cara ini efektif
untuk hemorrhoid derajat III atau dibawahnya.5
4. Cryotheraphy
Teknik ini didasarkan pada pemebekuan dan pencairan jaringan yang secara teori menimbulkan analgesia
dan perusakan jaringan hingga terbentuk jaringan parut.5
Merupakan pilihan kebanyakan pasien dengan derajat I dan II yang tidak menunjukkan perbaikan
dengan perubahan diet, tetapi dapat juga dilakukan pada hemorrhoid derajat III. Hemorrhoid yang besar
atau yang mengalami prolaps dapat diatasi dengan ligasi menurut Baron ini.5
Dengan bantuan anoskop, mukossa diatas hemorrhoid yang menonjol dijepit dan ditarik atau
dihisap kedalam lubang ligator khusus. Rubber band didorong dan ligator ditempatkan secara rapat di
sekeliling mukosa pleksus hemorrhoidalis. Nekrosis karena iskemia terjadi dalam beberapa hari. Mukosa
bersama rubber band akan lepas sendiri. Fibrosis dan parut akan terjadi pada pangkalnya. Komplikasi yang
sering terjadi berupa edema dan trombosis.5
Untuk pasien dengan terapi laser dengan prolaps, Rubber Band Ligation adalah cara terpilih di AS
untuk terpi hemorrhoid internal. Prosedur ini , jaringan hemorrhoid ditarik ke dalam double-sleeved
cylinder untuk menempatkan karet disekeliling jaringan. Seiring dengan jalannya waktu, jaringan
dibawahnya akan mengecil.5
19
Gambar 7.Rubber Band Ligation (dari www.pph.com )
C. Surgical Approach
Hemorrhoidectomy
Merupakan metoda pilihan untuk penderita derajat III dan IV atau pada penderita yang mengalami
perdarahan yang berulang yang tidak sembuh dengan cara lain.Penderita yang mengalami hemorrhoid
derajat IV yang mengalami trombosis dan nyeri yang hebat dapat segera ditolong dengan teknik ini.
Prinsip yang harus diperhatikan pada hemorrhoidectomy adalah eksisi hanya dilakukan pada jaringan
yang benar-benar berlebihan, dengan tidak mengganggu spincter ani.4
Langkah-langkahnya adalah, pertama, anoderm harus dijaga selama operasi dan hemorrhoidectomy
tidak pernah dilakukan sebagai ekstirpasi radikal. Jaringan yang patologis diangkat. Spincter dengan
hati-hati diekspos dan ditinggalkan selama pengankatan hemorrhoid. Kepastian hemostasis harus
benar-benar diperhatikan.4
Di Amerika, teknik tertutup yang digambarkan oleh Ferguson dan Heaton lebih dikenal karena
1. Open hemorrhoidectomy
2. Closed hemorrhoidectomy
20
Perbedaannya tergantung pada apakah mukosa anorectal dan kulit perianal ditutup atau tidak setelah
jaringan hemorrhoid dieksisi dan diligasi5
Open Hemorrhoidectomy
Dikembangkan oleh Milligen- Morgan, dilakukan apabila terdapat hemorrhoid yang telah mengalami
gangrenous atau meliputi seluruh lingkaran ataupun bila terlalu sempit untuk masuk retractor.2
1. Posisi lithotomy
2. Infiltrasi kulit perianal dan submukosa dengan larutan adrenalin: saline = 1 : 300.000
3. Kulit diatas tiap jaringan hemorrhoid utama dipegang dengan klem arteri dan ditarik
4. Ujung mukosa setiap jaringan hemorrhoid diperlakukan serupa diatas.
5. Insisi bentuk V pada anoderma dipangkal hemorrhoid kira-kira 1,5 – 3 cm dari anal verge.
6. Jaringan hemorrhoid dipisahkan dari spincter interna dengan jarak 1,5 – 2 cm
7. Dilakukan diatermi untuk menjamin hemostasis
8. Dilakukan transfixion dengan chromic/catgut 0 atau 1-0 pada pangkal hemorrhoid.
9. Eksisi jaringan hemorrhoid setelah transfiksi dan ligasi pangkal hemorrhoid2
Closed Hemorrhoidectomy2
Dikembangkan oleh Ferguson dan Heaton. Ada 3 prinsip pada teknik ini, yaitu:
1. Perdarahan berlebihan
2. Tidak terkontrol dengan rubber band ligation.
3. Prolaps hebat disertai nyeri.
4. Adanya penyakit anorectal lain.
Teknik-Teknik Closed hemorrhoidectomy
Ferguson Hemorrhoidectomy
21
- Posisi LLD
- Jaringan hemorrhoid diidentifikasi dan di klem
- Kulit diatas analverge diincisi sampai anal kanal diatas jaringan hemorrhoid
- Jar hemorrhoid external maupun internal dibebaskan dari bagian subcutan spincter interna
maupun eksterna dan dieksisi seluruhnya.
- Jaringan hemorrhoid yang tersisa diangkat dengan undermining mukosa.
- Ligasi dengan cat gut 2 – 0 atau 3 – 0, bias dengan dexon 4-0 atau 5 – 0 dengan vicril2
-
(Gambar 8. Ferguson Hemorrhoidectomy dari www.pph.com)
Pada saat ini telah banyak kemajuan pada teknik operasi dalam mengurangkan rasa sakit pasca
operasi, malahan pada akhir-akhir ini telah dikembangkan cara operasi tanpa rasa sakit. Tenik operasi itu
pertama kali dikembangkan oleh Longo, seorang spesialis bedah bangsa Italia.5
Tindakan bedah hemoroid umumnya menyebabkan rasa sakit hebat, apabila muko-kutan yakni
bagian kulit tipis yang meliputi lubang anus terpaksa dilukai. Bagian yang sangat sensitif Ano-Cutan,
mempunyai sensor syaraf rasa raba dan rasa sakit yang sangat rapat sebagaimana perabaan ujung jari tangan
yang sangat nyeri apabila terluka pada teknik operasi tanpa rasa sakit, bagian muko-kutan sengaja tidak
dilukai, dan pleksus hemoroid yang melipat keluar yang tidak mempunyai sensor rasa sakit, dipotong dan
difiksasi kembali kearah proksimal.5
22
a) b) c) d)
d
Gambar 9 : Teknik Operasi ; a) Hemoroid Prolap, b) Prosedur Penjahitan sebelum Stappler
dipasang, c) Pemasangan Stappler, d) Selesai Pemasangan Stappler
23
Daftar Pustaka
1. Nelson, Heidi MD., Roger R. Dozois, MD., Anus, in Sabiston Text Book of Surgery, Saunders
Company, Phyladelphia 2001
2. Skandalakis ,John E. , Colon and Anorectum, in Surgical Anatomy and Technique,Second edition, Atlanta,
1999.
3. Diagnosing Hemorrhoid Types and Rectal Prolaps, http:\\ www.pph.com Ethicon Endo-Surgery, Inc. 2003-
2005. This site is published by Ethicon Endo-Surgery, Inc. and is intended for U.S. audiences only.
4. Haemorrhoid treatment-Rectal Bleeding, http:\\ www.pph.com Ethicon Endo-Surgery, Inc. 2003-2005.
5. What are Hemorrhoid., www.hemorrhoid.net.
6. Hemorrhoidectomy Procedure for Prolaps and Hemorrhoids., www.pphinfo.com
Haemorrhoids, www.hcd2.bupa.co.uk/ fact_sheet/html/haemorrhoids.html
24