“KOROSI GALVANIK”
Disusun oleh :
Kelompok 7
Peristiwa korosi dapat terjadi dengan penyebab yang berbeda sehingga timbul
bentuk-bentuk koroi sesuai faktor yang menyebabkan terjadinya korosi.
Untuk penggunaan konstruksi logam yang berbeda jenis dalam industry dapat
menimbulkan korosi galvani kakibat perbedaan potensial dari kedua logam
tersebut. Dengan mempelajari korosi galvanic dapat memahami proses anodic dan
katodiknya serta memprediksi logam yang lebih korosif.
1.2 Tujuan
Dalam korosi galvanik logam yang potensialnya lebih positif akan lebih bersifat
katodik, sedangkan logam yang potensialnya lebih negatif akan bersifat lebih
anodik. Apabila 2 buah logam yang berbeda saling kontak dan terbuka ke media
yang korosif, laju korosi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Contoh logam besi
yang berkontak dengan seng dan logam besi yang berkontak dengan logam cu dalam
lingkungan yang sama akan terkorosi dengan laju korosi yang berbeda. Untuk laju
korosi besi yang berkontak dengan seng akan lebih rendah dibandingkan dengan laju
korosi besi yang berkontak dengan tembaga karena sifat seng lebih anodic
dibandingkan dengan besi. Sehingga seng akan lebih parah terkorosi dibandingkan
dengan besi. Sedangkan untuk besi yang dikontakan dengan tembaga, laju korosinya
lebih besar daripada laju korosi logam tembaga.
Laju korosi dapat dihitung dengan rumus :
𝑚
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 (𝑟) =
𝐴. 𝑡. 𝜌
Dimana :
m = berat yang hilang (gram)
A = luas permukaan (cm2)
t = waktu (jam)
ρ = densitas logam (gr/cm2)
r = laju korosi (mpy)
III. PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Gelas Kimia 1000 Ml
2. Multimeter
3. pH meter
4. Spatula
5. Timbangan Elektronik
6. Elektroda Acuan CSE
7. Batang Pengaduk
8. Penggaris/Jangka Sorong
3.1.2 Bahan
1. Logam Fe ukuran 2x10 cm, 6 buah
2. Logam seng ukuran 2x10 cm, 3 buah
3. Logam Cu ukuran 2x10 cm, 3 buah
4. Kertas abrasive
5. Isolasi
6. Larutan NaCl 3,56 gpl sebanyak @1000 ml, 2 buah
7. Larutan HCl 1 M sebanyak @1000 ml, 2 buah
8. Air keran sebanyak @1000 ml, 2 buah
Amplas
menggunakan
kertas abrasive
Bersihkan kotoran
pada benda kerja
dengan aquades
3.2.2 Persiapan Larutan
V. KESELAMATAN KERJA
1. Mahasiswa harus menggunakan alat pelindung diri yaitu jas lab, sarung tangan,
masker, dan kacamata.
VI. MSDS
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
● HCl (Asam Klorida)
Penanganan
Kontak Mata:
Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi kontak, segera
siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat
digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu.
Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin
dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar-benar bersih
sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kulit Serius :
Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim
anti-bakteri. Mencari medis segera
Inhalasi:
Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan
buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup:
Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri
oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
Contoh perhitungan :
𝑚 (10,3912−10,3369)𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑐𝑚
𝐿𝑎𝑗𝑢 𝐾𝑜𝑟𝑜𝑠𝑖 (𝑟) = = 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 4,4953 . 10−6
𝐴.𝑡.𝜌 10 𝑐𝑚2 . 168 𝑗𝑎𝑚 . 7,19 . 𝑗𝑎𝑚
𝑐𝑚3
𝑐𝑚 𝑗𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑐ℎ 𝑚𝑖𝑙𝑠 𝑑𝑎𝑦
= 4,4953 . 10−6 𝑗𝑎𝑚 . 24 𝑑𝑎𝑦 . 2,54 𝑐𝑚 .1000 𝑖𝑛𝑐ℎ . 365 𝑦𝑒𝑎𝑟 = 15,5034 𝑚𝑝𝑦
VIII. PEMBAHASAN
Lampiran
Daftar Pustaka