1. Karsinogenik
2. Alat Pencernaan
3. Alat Pernapasan
Gejala akut yang terjadi seperti napas pendek, batuk – batuk, kesulitan
bernapas. Sementara itu gejala kronisnya berupa bronchitis, penurunan fungsi paru
– paru dan berbagai gejala pada alat pernapasan. Tergantung pada dosisnya, efek
akutnya termasuk iritasi dan obstruksi saluran udara, dan efek kronis dari paru
iritasi akibat pemaparan melalui inhalasi dapat terjadi sebagai asma, kronis
bronkitis, iritasi kronis, kronis faringitis, rinitis kronis, kemacetan dan hiperemia,
polip di pernapasan bagian atas saluran, trakeobronkitis, dan ulserasi pada selaput
lendir hidung dengan kemungkinan perforasi septum.
4. Kulit dan mata
5. Plasenta
Darah wanita hamil yang terpapar div tempat kerja bisa menurun kepada
bayi. Kadar Cr dalam darah bayi bahkan bisa lebih tinggi daripada kadar Cr dalam
darah ibu. Hal ini menunjukkan bahwa Cr bisa ditransportasikan dari ibu ke bayinya
langsung maupun melalui ASI.
Gejala lain mungkin lebih parah jika dosis melebihi ambang batas: gejala
ringan: pusing, umum kelemahan, iritasi mata. Gejala parah: ginjal, hati,
gastrointestinal, jantung, hematologi atau gangguan reproduksi, masalah
pertumbuhan, perforasi hidung, cedera kornea. Kelainan gigi seperti perubahan
warna dan erosi, disertai dengan Cr tinggi konsentrasi dalam papilla lidah.
C. Lampiran Gambar
Zhang X, Zhang X, Wang X, Jin L, Yang Z, Jiang C et al. Chronic occupational exposure
to hexavalent chromium causes DNA damage in electroplating workers. BMC
Public Health. 2011;11(1):224.