Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi,maha penyayang,saya

ucapkan puji dan syukur atas berkat,rahmat dan hidayah-Nya lah pada akhirnya makalah yang

berjudul OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA ini dapat diselesaikan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pembimbing dan pihak-pihak yang telah

membantu pembuatan karya ilmiah ini. Sehingga tidak ada halangan yang cukup berarti.

Terlepas dari semua itu,saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi

susunan kalimat hingga susunan bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka menerima

kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan dalam penulisan karya ilmiah ini.

Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan inspirasi dan

manfaat bagi pembaca.

Padang, 19 Maret 2019

( Kelompok 4 )

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 1

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5

2.1 Definisi .................................................................................................................................. 5

2.2 Klasifikasi Hiperlipidemia .................................................................................................... 5

2.3 Obat-obat yang dapat menurunkan kadar hiperlipidemia ..................................................... 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 14

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 14

3.2 Saran .................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 15

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan pada saat

ini, dan berkembangnya polifarmasi maka kemungkinan terjadinya interaksi obat makin besar.

Interaksi obat perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi respon tubuh terhadappengobatan.

Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-

obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan

dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakanbersama-sama.

Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian. Sebuah studi di Amerika

menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000 orang harus masuk rumah sakit atau harus

tinggal di rumah sakit lebih lama dari pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian

karena interaksi dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering mendapat

terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai subjek untuk lebih dari satu dokter,

sehingga sangat mungkin terjadi interaksi obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan

penyakit atau usia.

Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita mempunyai pengetahuan

farmakologi tentang obat-obat yang dikombinasikan. Tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan

itu tidaklah semudah yang kita bayangkan, mengingat jumlah interaksi yang mungkin terjadi

pada orang penderita yang menerima pengobatan polypharmacy cukup banyak.

3
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Hiperlipidemia?

2. Apa saja klasifikasi obat antihiperlipidemia?

3. Bagaimana mekanisme kerja obat antihiperlipidemia?

4. Efek farmakodinamik, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan dosis dari obat

antihiperlipidemia?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu Hiperlipidemia,

2. Mengetahui klasifikasi obat antihiperlipidemia.

3. Mengetahui mekanisme kerja obat antihiperlipidemia.

4. Mengetahui efek farmakodinamik, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan dosis dari

obat antihiperlipidemia.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi

Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid / lemak

ddarah melewati batas normal.

Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu :

1. Hiperlipidemia Primer

Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada

waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali

pada keadaan yang agak berat tampak adanya Xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan

kulit).

2. Hiperlipidemia Sekunder

Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misal :

diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder

bersifat reversible ( berulang ). Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme

lemak, seperti β – Bloker , diuretik, kontrasepsi oral (estrogen, gestagen).

2.2 Klasifikasi Hiperlipidemia

Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran lemak darah serta

resiko yang berbeda :

5
a) Hiperlipoproteinemia tipe I

Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi

dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari

dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang

dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak

berwarna kuning pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida

yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosistetapi bisa

menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan menghindari semua

jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun lemak tak jenuh ganda).

b) Hiperlipoproteinemia tipe II

Disebut juga hiperkolesterolemia familial, merupakan suatu penyakit keturunan yang

mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung.

Kadar kolesterol LDLnya tinggi. Endapan lemak membentuk pertumbuhan xantoma di

dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung

pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada

usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2

wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang

memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-

1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak.

Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok, danobesitas, serta

mengurangi kadar kolesterol darah dengan mengkonsumsi obat-obatan. Penderita diharuskan

menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta

6
melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada makanan akan

membantu mengikat lemak di usus. Seringkali diperlukan obat penurun lemak.

c) Hiperlipoproteinemia tipe III

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar

kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada

masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun

kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka

pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali

menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan

tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari VLDL. Penderita

seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan kadar asam uratdalam darah.

Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi

asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak

hampir selalu dapat diturunkan sampai normal, sehingga memperlambat terjadinya

aterosklerosis.

d) Hiperlipoproteinemia tipe IV

Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan

menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya

aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.

Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari

alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar lemak darah.

7
e) Hiperlipoproteinemia tipe V

Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu

memetabolisme dan membuang kelebihan trigliserida sebagaimana mestinya. Selain diturunkan,

penyakit ini juga bisa terjadi akibat :

- Penyalahgunaan alkohol

- Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik

- Gagal ginjal

- Makan setelah menjalani puasa selama beberapa waktu.

Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal. Ditemukan sejumlah

besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut.

Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami

kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah

penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan,

menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar

lemak.

2.3 Obat-obat yang dapat menurunkan kadar hiperlipidemia

1.Asam Nikotinat : Niaspan

Farmakodinamik

Untuk meningkatkan efek hipolidemik, asam nikotinat harus dberikan dalam dosis yang lebih

besar daripada yang diperlukan untuk efeknya sebagai vitamin

8
Mekanisme kerja

Menghambat lipolisis trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas

digunakan sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk

sintesis VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini

dapat menurunkan kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).

Indikasi

Untuk meningkatkan HDL pada pasien dengan hierkolesterolemia primer dan dislipidemia

campuran serta sebagai tambahan terhadap diet dan olahraga untuk menurunkan kadar kolesterol

total,LDL,Apo B, dan trigliserida yang meningkat

Kontraindikasi

Gangguang fungsi hati yang signitifikan atau tidak dapat di jelaskan, penyakit tukak peptik

aktif, pendarahan arteri, anak dan remaja

Efek samping

kemerahan pada kulit (disertai perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal pada kulit), pada

sebagian pasien mengalami mual dan sakit pada abdomen, meningkatkan kadar

Dosis:

1. Pelepasan reguler: 100-200 mg, 3 kali sehari

2. Pelepasan yang diperpanjang: Berikan 1 kali sehari sebelum tidur.

3. Minggu 1: 375 mg

4. Minggu 2: 500 mg

5. Minggu 3: 750 mg

9
6. Minggu 4-7: 1 gr

7. Dosis rumatan: 1-2 gr melalui mulut (per oral), 1 kali sehari.

8. Dosis maksimum: 2 gr/hari

2. Resin pengikat asam empedu : Kolestiramin

Farmakodinamik

Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna,

mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga ekskresi steroid yang bersifat asam dalam tinja

meningkat.

Mekanisme kerja

Afinitas tinggi terhadap asam empedu, asam empedu akan diikat oleh resin, membentuk

senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsi , diekskresi melalui feses, asam empedu

menurun, sintesis Asam Empedu dari kolesterol di LDL, kadar LDL plasma menurun.

Indikasi

Untuk mengontrol hiperkolseterolemia, gatal yang disebabkan oleh obsturksi empedu

sebagian, diare akibat getah empedu.

Kontraindikasi

Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di

bawah ini tidak boleh menggunakannya: mengalami obstruksi empedu total, memiliki riwayat

alergi terhadap kandungan obat ini

10
Efek samping

1. Efek gastrointestinal : konstipasi, mual dan kembung

2. (flatulen)

3. Gangguan absorbsi : mengganggu absorbsi vitamin larut

4. lemak (A,D,E,K) pada resin dosis tinggi.

Dosis

1. Dosis dewasa: 4 gr per hari ditingkatkan 4 gr setiap minggu hingga menjadi 12 - 24 gr

per hari dibagi dalam 1 - 4 dosis, dapat juga disesuaikan dengan kebutuhan. Penggunaan

maksimum 36 gr per hari.

2. Dosis anak-anak: 6-12 tahun 240 mg/kg per hari dalam 2-3 pembagian dosis. Penggunaan

maksimum 8 gr per hari.

3. Asam Fibrat : Gemfibrozil

Farmakodinamik

Sebagai hipolipidemik obat obat ini diduga beerja dengan cara berikatan dengan reseptor

peroximose proliferator-activated receptors ( PPARs ), yang mengatur trankripsi gen.

Mekanisme kerja

Menurunkan kadar trigliserida serum dengan cara mengurangi sintesis VLDL dan,

khususnya,apoliprotein B yang berkelanjutan dengan meningkatnya kecepatanpemindahan

lipoprotein kaya trigliserida dari plasma.

11
Indikasi

Untuk hiperkolesterolemia, mencegah peny, jantung koroner dengan menurunkan kolesterol,

hipertrigleseridemia, dan dislipedemia

Kontraindikasi

Penderita dengan gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat, penyakit kandung empedul,

hipersensitif terhadap gemfibrozil atau komponen obat

Efef samping

1. Efek gastrointestinal : gangguan pencernaan ringan

2. Litiasis : pembentukan batu empedu

3. Keganasan : terutama Klofibrat yang dapat menyebabkan keganasan terkait dengan

kematian

4. Otot : Miositis (peradangan otot polos)

Dosis

Dosis gemfibrozil yang dianjurkan oleh dokter untuk mengatasi hiperlipidemia :

1. 1,2 gram per hari yang dibagi menjadi 2 jadwal konsumsi

2. 900 mg satu kali sehari pada sore atau malam hari.

4. Inhibitor HMG-CoA reduktase : lovastatin, pravastatin, simvastatin dan fluvastatin

Farmakodinamik

Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat

enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan sintesi kolesterol ini, maka SREBP yang terdapat

pada membran dipecah oleh protease, lalu diangkut ke nukleus.

12
Mekanisme kerja

Menghambat enzim HMG Co A reduktase dalam sintesis kolesterol, dengan demikian akan

meningkatkan penguraian kolesterol intrasel sehingga mengurangi simpanan kolesterol intrasel.

Indikasi

Untuk menurukan nilai kolesterol, total dan LDL pada pasie dengan hiperkolesterolemia

gabungan dan hipertrigliserida saat hiperkolesterolemia abnormal.

Kontraindikasi

Jangan diberikan kepada pasien yang menderita peny hati aktif atau peningkatan persisten

tipee III dan IV, dislipedemia yang berhubungan dengan diaserum tranminase yang tidak jelas,

hamil dan menyusui.

Efek samping

kelainan biokimiawi fungsi hati dan gangguan otot (miopati)

Dosis

1. Dosis awal: 20 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari di malam hari.

2. Boleh tingkatkan dosis hingga 80 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari pada malam

hari atau dengan dosis dibagi.

3. Hypercholesterolemia ringan-sedang: Mulai dengan 10 mg melalui mulut (per oral), 1

kali sehari pada malam hari.

4. Cakupan dosis: 20-80 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari atau dengan dosis dibagi.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol,kolesterol ester,

fosfolipid atau trigliserid. Hiperlipidemia merupakan penyakit yang dapat bersifat primer

atau sekunder, tergantung penyebabnya. Hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen

tunggal yang diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik lingkungan.

Hiperlipidemia sekunder merupakan penyakit metabolik yang lebih umum seperti

diabetes mellitus, asupan alkohol yang berlebihan, hipotiroidisme, atau sirosis biliar

primer

2. Terapi non farmakologi umumnya diet dan terapi non farmakologinya yaitu obat-obat

gol.ongan Resin, fibrat, niasin, HMG-CoA reduktase inhibitor, kobinasi obat serta

minyak ikan

3.2 Saran

1. Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat dan pengetahuan dari

makalah ini serta dapat menjaga kesehatan. Sebaik mungkin dengan makan-makanan

yang bergizi, istirahat cukup. Olah raga untuk membakar lemak dalam tubuh dan

mengkonsumsi vitamin yang dibutuhkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bersot TP. Drug therapy for hypocholesterolemia and dyslipidemia. In: Laurance Brunton, Bruce

Chabner, Bjorn Krollman eds. Goodman dan Gilman’s the pharmacological Basis of

therapeutics. 12 ed. New York: McGraw-Hill;2011. P.971-95

Chong PH, Bachenheimer. Current, new and futura treatments in dyslipidemia and

atherosclerosis. Drug 2000;60:55-93.

Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI ). 2016. ISO Indonesia Volume 50. PT. ISFI : Jakarta

Kraemer FB, Miller JW. Dyslipidemia. In: Carrutthers SG, et al, eds. Melmon’s and Morelli’s

Clinical Pharmacology. New York: McGraw-Hill;2000.p.552-78.

Malloy MJ, Kane JP. Agent used in hyperlipdemia. In: Katzung BG, ed. Basic dan Clinical

Pharmacology. 9 ed. Singapore; McGraw-Hill;2004.p.561-75.

Stein EA. Lipids, lipoprotein and apolipoproteins. In: Nets NW, eds. Textbook of Clinical

Chemistry. Philadelphia: WB Saunder Co; 1986.p. 829-900

15
16

Anda mungkin juga menyukai