Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi,maha penyayang,saya
ucapkan puji dan syukur atas berkat,rahmat dan hidayah-Nya lah pada akhirnya makalah yang
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pembimbing dan pihak-pihak yang telah
membantu pembuatan karya ilmiah ini. Sehingga tidak ada halangan yang cukup berarti.
Terlepas dari semua itu,saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi
susunan kalimat hingga susunan bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka menerima
kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan dalam penulisan karya ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan inspirasi dan
( Kelompok 4 )
1
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................... 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya kompleksitas obat-obat yang digunakan dalam pengobatan pada saat
ini, dan berkembangnya polifarmasi maka kemungkinan terjadinya interaksi obat makin besar.
Interaksi obat perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi respon tubuh terhadappengobatan.
Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-
obat) atau oleh makanan, obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan
Interaksi obat dan efek samping obat perlu mendapat perhatian. Sebuah studi di Amerika
menunjukkan bahwa setiap tahun hampir 100.000 orang harus masuk rumah sakit atau harus
tinggal di rumah sakit lebih lama dari pada seharusnya, bahkan hingga terjadi kasus kematian
karena interaksi dan/atau efek samping obat. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering mendapat
terapi dengan polifarmasi (6-10 macam obat) karena sebagai subjek untuk lebih dari satu dokter,
sehingga sangat mungkin terjadi interaksi obat terutama yang dipengaruhi tingkat keparahan
Interaksi obat yang tidak diinginkan dapat dicegah bila kita mempunyai pengetahuan
farmakologi tentang obat-obat yang dikombinasikan. Tetapi haruslah diakui bahwa pencegahan
itu tidaklah semudah yang kita bayangkan, mengingat jumlah interaksi yang mungkin terjadi
3
1.2 Rumusan Masalah
4. Efek farmakodinamik, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan dosis dari obat
antihiperlipidemia?
1.3 Tujuan
4. Mengetahui efek farmakodinamik, indikasi, kontra indikasi, efek samping dan dosis dari
obat antihiperlipidemia.
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid / lemak
1. Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada
waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali
pada keadaan yang agak berat tampak adanya Xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan
kulit).
2. Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misal :
diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar, dan penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder
bersifat reversible ( berulang ). Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme
Terdapat 5 jenis hiperlipoproteinemia yang masing-masing memiliki gambaran lemak darah serta
5
a) Hiperlipoproteinemia tipe I
Disebut juga hiperkilomikronemia familial, merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi
dan ditemukan pada saat lahir. Dimana tubuh penderita tidak mampu membuang kilomikron dari
dalam darah. Anak-anak dan dewasa muda dengan kelainan ini mengalami serangan berulang
dari nyeri perut. Hati dan limpa membesar, pada kulitnya terdapat pertumbuhan lemak
berwarna kuning pink (xantoma eruptif). Pemeriksaan darah menunjukkan kadar trigliserida
yang sangat tinggi. Penyakit ini tidak menyebabkan terjadi aterosklerosistetapi bisa
menyebabkan pankreatitis, yang bisa berakibat fatal Penderita diharuskan menghindari semua
jenis lemak (baik lemah jenuh, lemak tak jenuh maupun lemak tak jenuh ganda).
b) Hiperlipoproteinemia tipe II
mempercepat terjadinya aterosklerosis dan kematian dini, biasanya karena serangan jantung.
dalam tendon dan kulit. 1 diantara 6 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung
pada usia 40 tahun dan 2 diantara 3 pria penderita penyakit ini mengalami serangan jantung pada
usia 60 tahun. Penderita wanita juga memiliki resiko, tetapi terjadinya lebih lambat. 1 dari 2
wanita penderita penyakit ini akan mengalami serangan jantung pada usia 55 tahun. Orang yang
memiliki 2 gen dari penyakit ini (jarang terjadi) bisa memiliki kadar kolesterol total sampai 500-
1200 mg/dL dan seringkali meninggal karena penyakit arteri koroner pada masa kanak-kanak.
Tujuan pengobatan adalah untuk menghindari faktor resiko, seperti merokok, danobesitas, serta
menjalani diet rendah lemak atau tanpa lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol serta
6
melakukan olah raga secara teratur. Menambahkan bekatul gandum pada makanan akan
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar
kolesterol VLDL dan trigliserida. Pada penderita pria, tampak pertumbuhan lemak di kulit pada
masa dewasa awal. Pada penderita wanita, pertumbuhan lemak ini baru muncul 10-15 tahun
kemudian. Baik pada pria maupun wanita, jika penderitanya mengalami obesitas, maka
pertumbuhan lemak akan muncul lebih awal. Pada usia pertengahan, aterosklerosis seringkali
menyumbat arteri dan mengurangi aliran darah ke tungkai. Pemeriksaan darah menunjukkan
tingginya kadar kolesterol total dan trigliserida. Kolesterol terutama terdiri dari VLDL. Penderita
seringkali mengalami diabetes ringan dan peningkatan kadar asam uratdalam darah.
Pengobatannya meliputi pencapaian dan pemeliharaan berat badan ideal serta mengurangi
asupan kolesterol dan lemak jenuh. Biasanya diperlukan obat penurun kadar lemak. Kadar lemak
aterosklerosis.
d) Hiperlipoproteinemia tipe IV
Merupakan penyakit umum yang sering menyerang beberapa anggota keluarga dan
menyebabkan tingginya kadar trigliserida. Penyakit ini bisa meningkatkan resiko terjadinya
aterosklerosis. Penderita seringkali mengalami kelebihan berat badan dan diabetes ringan.
Penderita dianjurkan untuk mengurangi berat badan, mengendalikan diabetes dan menghindari
7
e) Hiperlipoproteinemia tipe V
Merupakan penyakit keturunan yang jarang terjadi, dimana tubuh tidak mampu
- Penyalahgunaan alkohol
- Gagal ginjal
Jika diturunkan, biasanya penyakit ini muncul pada masa dewasa awal. Ditemukan sejumlah
besar pertumbuhan lemak (xantoma) di kulit, pembesaran hati dan limpa serta nyeri perut.
Biasanya terjadi diabetes ringan dan peningkatan asam urat. Banyak penderita yang mengalami
kelebihan berat badan. Komplikasi utamanya adalah pankreatitis, yang seringkali terjadi setelah
penderita makan lemak dan bisa berakibat fatal. Pengobatannya berupa penurunan berat badan,
menghindari lemak dalam makanan dan menghindari alkohol. Bisa diberikan obat penurun kadar
lemak.
Farmakodinamik
Untuk meningkatkan efek hipolidemik, asam nikotinat harus dberikan dalam dosis yang lebih
8
Mekanisme kerja
Menghambat lipolisis trigiliserida menjadi asam lemak bebas. Di hati, asam lemak bebas
digunakan sebagai bahan sintesis trigliserida yang selanjutnya senyawa ini diperlukan untuk
sintesis VLDL. VLDL selanjutnya digunakan untuk sintesis LDL. Dengan demikian obat ini
dapat menurunkan kadar trigiliserida (dalam VLDL) dan kolesterol (dalam VLDL dan LDL).
Indikasi
Untuk meningkatkan HDL pada pasien dengan hierkolesterolemia primer dan dislipidemia
campuran serta sebagai tambahan terhadap diet dan olahraga untuk menurunkan kadar kolesterol
Kontraindikasi
Gangguang fungsi hati yang signitifikan atau tidak dapat di jelaskan, penyakit tukak peptik
Efek samping
kemerahan pada kulit (disertai perasaan panas) dan pruritus (rasa gatal pada kulit), pada
sebagian pasien mengalami mual dan sakit pada abdomen, meningkatkan kadar
Dosis:
3. Minggu 1: 375 mg
4. Minggu 2: 500 mg
5. Minggu 3: 750 mg
9
6. Minggu 4-7: 1 gr
Farmakodinamik
Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna,
mengganggu sirkulasi enterohepatik sehingga ekskresi steroid yang bersifat asam dalam tinja
meningkat.
Mekanisme kerja
Afinitas tinggi terhadap asam empedu, asam empedu akan diikat oleh resin, membentuk
senyawa yang tidak larut dan tak dapat direabsorbsi , diekskresi melalui feses, asam empedu
menurun, sintesis Asam Empedu dari kolesterol di LDL, kadar LDL plasma menurun.
Indikasi
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, penderita yang diketahui memiliki kondisi di
bawah ini tidak boleh menggunakannya: mengalami obstruksi empedu total, memiliki riwayat
10
Efek samping
2. (flatulen)
Dosis
per hari dibagi dalam 1 - 4 dosis, dapat juga disesuaikan dengan kebutuhan. Penggunaan
2. Dosis anak-anak: 6-12 tahun 240 mg/kg per hari dalam 2-3 pembagian dosis. Penggunaan
Farmakodinamik
Sebagai hipolipidemik obat obat ini diduga beerja dengan cara berikatan dengan reseptor
Mekanisme kerja
Menurunkan kadar trigliserida serum dengan cara mengurangi sintesis VLDL dan,
11
Indikasi
Kontraindikasi
Penderita dengan gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat, penyakit kandung empedul,
Efef samping
kematian
Dosis
Farmakodinamik
Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat
enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan sintesi kolesterol ini, maka SREBP yang terdapat
12
Mekanisme kerja
Menghambat enzim HMG Co A reduktase dalam sintesis kolesterol, dengan demikian akan
Indikasi
Untuk menurukan nilai kolesterol, total dan LDL pada pasie dengan hiperkolesterolemia
Kontraindikasi
Jangan diberikan kepada pasien yang menderita peny hati aktif atau peningkatan persisten
tipee III dan IV, dislipedemia yang berhubungan dengan diaserum tranminase yang tidak jelas,
Efek samping
Dosis
1. Dosis awal: 20 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari di malam hari.
2. Boleh tingkatkan dosis hingga 80 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari pada malam
4. Cakupan dosis: 20-80 mg melalui mulut (per oral), 1 kali sehari atau dengan dosis dibagi.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
fosfolipid atau trigliserid. Hiperlipidemia merupakan penyakit yang dapat bersifat primer
atau sekunder, tergantung penyebabnya. Hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen
tunggal yang diwarisi atau lebih sering, disebabkan kombinasi faktor genetik lingkungan.
diabetes mellitus, asupan alkohol yang berlebihan, hipotiroidisme, atau sirosis biliar
primer
2. Terapi non farmakologi umumnya diet dan terapi non farmakologinya yaitu obat-obat
gol.ongan Resin, fibrat, niasin, HMG-CoA reduktase inhibitor, kobinasi obat serta
minyak ikan
3.2 Saran
1. Dengan selesainya makalah ini pembaca dapat mengambil manfaat dan pengetahuan dari
makalah ini serta dapat menjaga kesehatan. Sebaik mungkin dengan makan-makanan
yang bergizi, istirahat cukup. Olah raga untuk membakar lemak dalam tubuh dan
14
DAFTAR PUSTAKA
Bersot TP. Drug therapy for hypocholesterolemia and dyslipidemia. In: Laurance Brunton, Bruce
Chabner, Bjorn Krollman eds. Goodman dan Gilman’s the pharmacological Basis of
Chong PH, Bachenheimer. Current, new and futura treatments in dyslipidemia and
Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI ). 2016. ISO Indonesia Volume 50. PT. ISFI : Jakarta
Kraemer FB, Miller JW. Dyslipidemia. In: Carrutthers SG, et al, eds. Melmon’s and Morelli’s
Malloy MJ, Kane JP. Agent used in hyperlipdemia. In: Katzung BG, ed. Basic dan Clinical
Stein EA. Lipids, lipoprotein and apolipoproteins. In: Nets NW, eds. Textbook of Clinical
15
16