Anda di halaman 1dari 23

B.

Atom, Ion dan Molekul

1. Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih mempunyai sifat
unsur tersebut. Atom juga merupakan partikel dasar penyusun materi. Materi
yang terdiri atas atom unsur yaitu unsur murni. Contohnya adalah seperti besi,
aluminium, emas dan perak.
Para ilmuwan menggambarkan bentuk atom dalam sebuah model atom.
Model atom pertama kali dikemukakan oleh John Dalton dengan postulatnya
seperti sebagai berikut :
 Setiap materi terdiri atas partikel terkecil yang disebut atom.
 Atom tidak dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil.
 Atom-atom satu unsur sama tapi berbeda dengan atom unsur lain.
 Senyawa adalah materi yang terdiri atas dua jenis atom atau lebih dengan
perbandingan tertentu.
 Reaksi kimia adalah penataan ulang atom-atom.
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom
yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti
atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti. Elektron-
elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan
elektron. Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai
muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron memiliki
muatan negatif sedangkan proton memiliki muatan positif.

Model Sederhana Atom Helium (He)


Sumber: Dokumen Kemdikbud dari web https://drive.google.com/file/d/0B0z0-
7vc3HmeTXFMUVpXU3VhNk0/view
Pada atom netral, jumlah proton dan jumlah elektron sama banyaknya. Masing-
masing partikel penyusun subatom tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai
massa sangat kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh sebab itu
massa atom akan terpusat pada inti atom saja. Lambang atom dituliskan sebagai
berikut :

Keterangan :
A : nomor massa.
Z : nomor atom.
Nomor massa = jumlah proton + jumlah neutron.
Nomor atom = jumlah proton = jumlah elektron.
Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom.

Para ilmuwan telah mempelajari atom sejak ratusan tahun lalu. Para ilmuwan
tersebut mengemukakan teori-teori tentang atom. Teori yang satu akan runtuh atau
ditolak ketika ada data atau fakta baru yang ditemukan tentang atom sehingga
melahirkan teori atom yang baru. Berikut ini merupakan perkembangan teori atom.

Tabel Perkembangan Teori Atom


Penemu/Teori Atom Model Penjelasan
John Dalton Atom sebagai bola pejal
dan merupakan bagian
terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi. Setiap unsur
terdiri atas atom-atom yang
identik satu sama lain.
Atom-atom dari unsur
berbeda mempunyai atom
berbeda. Atom-atom dapat
bergabung dengan
perbandingan tertentu
membentuk senyawa.
Joseph John Thomson Atom merupakan bola
bermuatan
positif dan di tempat-tempat
tertentu terdapat elektron-
elektron yang bermuatan
negatif seperti kismis dalam
roti.

Ernest Rutherford Atom sebagai bola yang di


tengahtengahnya terdapat
inti atom yang merupakan
pusat muatan positif dan
pusat massa. Sedangkan
elektron-elektron berputar
mengelilingi inti.

Niels Bohr Atom terdiri terdiri atas inti


yang menjadi pusat massa
atom dan pusat muatan
positif. Sedangkan elektron
bergerak disekeliling inti
pada lintasan tertentu
(orbit) yang
disebut kulit-kulit atom.
Selama elektron
mengelilingi inti, elektron
tidak memancarkan energi.
Modern Atom tersusun atas partikel
(Mekanika Gelombang) sub
atom yaitu neutron (n),
proton
(p), dan elektron (e).
Neutron dan proton menjadi
satu membentuk inti yang
padat disebut nukleus atau
inti atom. Elektron bergerak
disekeliling inti hampir
dalam kecepatan cahaya
membentuk awan elektron.
Sumber : (Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, 2015: 177)

Teori atom yang paling kini adalah teori atom mekanika gelombang.
Menurut Bohr, atom mempunyai kulit-kulit atom tempat elektron mengelilingi inti
atom. Kulit atom yang paling dekat dengan inti atom mempunyai energi paling
rendah. Kulit atom yang lebih di luar mempunyai energi lebih tinggi. Elektron
yang berada pada kulit atom paling dalam dapat berpindah ke kulit atom yang
lebih luar bila menyerap energi dari luar atom.
Energi itu dapat berasal dari panas pembakaran atau dari energi listrik
yang melewati atom-atom itu. Elektron yang terletak pada kulit atom paling luar
akan mendapatkan gaya tarik yang lemah dari inti atom. Oleh karena itu elektron
pada kulit atom paling luar mudah lepas dari kulit itu, sehingga atom dapat
kehilangan elektron. Bila jumlah elektron dan jumlah proton dalam suatu atom
tidak sama maka atom tersebut akan bermuatan atau menjadi ion. Proses
pembentukan ion disebut ionisasi.
Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron di dalam suatu atom. Mempelajari
konfigurasi elektron digunakan untuk mengetahui bagaimana atom-atom dapat
berikatan.
Sebagaimana dijelaskan pada model atom, atom mempunyai tingkat-tingkat
energi yang menurut Bohr disebut kulit-kulit atom. Menurut teori mekanika
gelombang teori atom yang digunakan saat ini, tingkat-tingkat energi dalam suatu
atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan
seterusnya.
Tingkat Energi Atom dan Jumlah Elektron Maksimal

Kita gunakan saja istilah kulit-kulit atom sebagaimana teori Bohr untuk tingkat-
tingkat energi, agar lebih mudah mempelajari susunan elektron dalam suatu atom.
Dengan demikian maka suatu atom akan mempunyai kulit K (n=1), kulit L (n=2), kulit
M (n=3), dan seterusnya. Masing-masing kulit atom ini ditempati oleh sejumlah
elektron. Setiap kulit memiliki batas maksimum elektron yang bisa menempatinya.
Misalnya kulit K, maksimum hanya bisa ditempati oleh dua elektron. Jika
sebuah atom mempunyai elektron lebih dari dua, maka elektron berikutnya akan
menempati kulit yang lebih tinggi, yaitu kulit L. Pengisian elektron pada kulit-kulit
atom dimulai dari kulit terdalam atau yang memiliki energi terendah.
Jumlah Elektron
Tingkat Energi
Nama Kulit Atom Maksimal Yg Dpt
(n) ke-
Menempati
1 K 2
2 L 8

3 M 18

4 N 32

Susunan Elektron
Nama Nomor Jumlah Pada Tingkat Energi
Lambang
Atom Atom Elektron
K L M N
Hidrogen H 1 1 1 0 0 0
Helium He 2 2 2 0 0 0
Neon Ne 10 10 2 8 0 0
Natrium Na 11 11 2 8 1 0
Klor Cl 17 17 2 8 7 0
Argon Ar 18 18 2 8 8 0
Kalsium Ca 20 20 2 8 18 2
Bromin Br 35 35 2 8 18 7
Kripton Kr 36 36 2 8 18 8

Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K kemudian berikutnya ke


kulit atom yang lebih tinggi. Pada contoh di atas, atom helium (He), natrium (Na), dan
klor (Cl) sesuai dengan urutan jumlah elektron maksimal yang dapat ditempati
elektron. Namun pada kalsium (Ca) yang mempunyai 20 elektron, kulit atom K dan L
berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron.
Walaupun kulit M dapat ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang
tersisa hanya 10, maka kulit atom M hanya terisi 8 elektron dulu kemudian kulit atom
N terisi 2 elektron. Tetapi jika jumlah elektron yang tersisa setelah K dan L terisi lebih
dari 18 elektron maka kulit atom M terisi 18 elektron seperti contoh pada atom bromin
(Br) dan kripton (Kr).
Pada intinya, elektron akan disusun pada setiap kulit sampai membentuk
susunan yang paling stabil.
Gambar…Konfigurasi electron pada atom He, Na dan Cl
2. Ion
Atom selain bergabung membentuk molekul dapat juga membentuk ion.
Pengertian Ion adalah atom yang memiliki muatan listrik. Secara Garis besar ada
dua jenis muatan ion, yaitu antara lain muatan positif dan muatan negatiuf.
Ion muatan positif atau biasa yang disebut dengan kation. Kation terbentuk
karena elektron pada atom tersebut berpindah ke atom yang lain. Contoh
muatan positif (kation) adalah seperti : atom Na melepaskan 1 elektron menjadi
ion Na+. Reaksinya : Na -> Na+ + e-.
Sedangkan Ion muatan negatif atau biasa yang disebut dengan anion.
Anion terbentuk karena atom tersebut menerima elektron dari atom yang lain.
Contoh muatan negatif (anion) adalah seperti : atom CI menangkap 1 elektron
menjadi ion CI-. Reaksinya : CI + e -> CI-.
Lalu jika senyawa kation dan anio ndigabungkan maka itu akan menjadi
sebuah senyawa yang disebut dengan senyawa ionik. Senyawa Ionik memiliki
titik leleh yang lebih tinggi. Hal ini karena ikatan kimia yang terjadi antara ion
positif dan ion negatif sangat kuat sehingga untuk memutuskannya diperlukan
energi yang lebih besar.
Dari yang telah kita bahas diatas, ion memiliki berbagai macam peranan
dalam kehidupan sehari hari, contohnya ketika seseorang sakit diare, akan
banyak kehilangan cairan tubuh, cairan tubuh tersebut harus segera digantikan
dengan minum oralit. Ketika seseorang kehausan, maka disarankan minum
minuman isotonik.
Diare adalah suatu penyakit yang ditandai dengan meningkatnya frekuensi
buang air besar lebih dari tiga kali sehari disertai adanya perubahan bentuk dan
konsistensi tinja penderita. Bahaya utama diare adalah kematian yang
disebabkan karena tubuh banyak kehilangan air dan garam yang terlarut yang
disebut dehidrasi.
Selain oralit, dehidrasi dapat dilakukan dengan minum minuman isotonik.
Minuman isotonik adalah minuman yang didalamnya terkandung ion-ion seperti
yang terdapat dalam cairan tubuh manusia. Pada minuman mengandung ion
positif Na+, K+, Ca2+, Mg2+ dan ion negatif CI-, sitrat3-, laktat-.
3. Molekul
Pengertian molekul adalah partikel yang merupakan gabungan dari dua
atom atau lebih. Molekul dituliskan sebagai rumus kimia yang menunjukkan jenis
dan banyak atom penyusun molekul tersebut. Molekul merupakan partikel
penyusun senyawa. Salah satu dari contoh molekul adalah gas karbon dioksida
hasil pembakaran mengandung berjuta-juta molekul karbon dioksida. Rumus
kimia karbon dioksida adalah CO2. Hal ini berarti tiap molekul karbon dioksida
mengandung satu atom karbon dan dua atom oksigen. Secara umum molekul
terbagi menjadi dua macam yaitu molekul unsur dan molekul senyawa. berikut
penjelasannya :
a. Molekul Unsur
Molekul unsur adalah gabungan antara unsur-unsur sejenis. Unsur-unsur
pembentuk molekul unsur adalah unsur nonlogam. Molekul unsur dibedakan
menjadi empat, yaitu sebagai berikut :
1) Molekul Unsur Mono atomik
Molekul unsur monoatomik adalah molekul unsur yang terdiri dari satu
atom unsur sejenis. Contoh molekul unsur monoatomik adalah seperti :
Ca, Na, K, dan Cu.
2) Molekul Unsur Diatomik
Molekul unsur diatomik adalah molekul unsur yang terdiri atas dua atom
sejenis. Molekul unsur ini umumnya dimiliki unsur-unsur berwujud gas.
Contoh molekul unsur diatomik adalah seperti : O2, H2, CI2, dan I.2
3) Molekul Unsur Tetra Atomik
Molekul Unsur tetra atomik adalah Molekul unsur tetraatomik adalah
molekul unsur yang terdiri atas empat atom unsur sejenis. Molekul unsur
ini dimiliki oleh atom P, As, dan Sb. Bentuk molekulnya P4, As4, dan Sb4.
4) Molekul Unsur Okta Atomik
Molekul unsur okta atomik adalah molekul unsur yang terdiri atas
delapan atom unsur sejenis. Molekul unsur ini dimiliki oleh atom S.
Bentuk molekulnya S8.
b. Molekul Senyawa
Molekul senyawa adalah gabungan antara unsur-unsur berbeda jenis.
Contoh molekul senyawa adalah air (H2O), karbon dioksida (CO2), dan gula
(C6H12O6).
Partikel penyusun benda dan mahluk hidup
Tuhan telah menciptakan alam ini lengkap dengan berbagai zat yang berfungsi
untuk menjaga kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup. Tuhan juga telah
menciptakan berbagai proses yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjalankan
kehidupannya. Misalnya fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan berperan
menyediakan oksigen dan bahan makanan bagi makhluk hidup yang lain seperti hewan
dan manusia. Daun yang sudah tua kemudian jatuh menjadi sampah akan mengalami
proses pembusukan atau penguraian. Pada proses penguraian tersebut zat-zat
penyusun daun akan diubah menjadi zat-zat yang lebih sederhana dan dapat
digunakan sebagai pupuk kompos atau humus. Dari penjelasan tersebut kita
mengetahui bahwa di alam ini terjadi proses pembentukan zat-zat seperti pada
fotosintesis dan juga penguraian zat-zat seperti pada pembusukan daun. Zat-zat yang
ada di alam ini tersusun atas materi yang sangat kecil yang disebut atom.

Sumber : (Campbell: 2008), dalam web https://drive.google.com/file/d/0B0z0-


7vc3HmeTXFMUVpXU3VhNk0/view
Proses fotosintesis pada tumbuhan tersebut memerlukan zat-zat sederhana,
antara lain gas karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Pada proses fotosintesis
tumbuhan menyerap sinar matahari sebagai sumber energi untuk menjalankan reaksi
fotosintesis yang mengubah gas karbondioksida dan air menjadi glukosa (C6H12O6).
Sedangkan klorofil sendiri merupakan senyawa yang tersusun atas beberapa atom di
antaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan magnesium (Mg).
Glukosa (C6H12O6) mempunyai atom-atom penyusun yaitu karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Atom-atom penyusun glukosa tersebut sama seperti
atom-atom yang terdapat dalam karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Bagaimana atom-
atom ini dapat mengalami penyusunan kembali untuk membentuk senyawa yang baru?
Melalui reaksi kimia, zat-zat bereaksi membentuk zat baru yang mempunyai sifat kimia
yang berbeda dengan zat-zat asalnya, contohnya yaitu pembentukan glukosa. Glukosa
yang terbentuk pada proses fotosintesis mempunyai sifat kimia dan sifat fisika yang
berbeda dengan zat-zat pembentuknya yaitu gas karbondioksida dan air. Misalnya saja,
gula berbentuk kristal dan berasa manis, sedangkan karbondioksida berupa gas dan
tidak berasa sedangkan air berwujud cair dan juga tidak berasa.

A. MOLEKUL DALAM BENDA MATI DAN MAKHLUK HIDUP


Tubuh makhluk hidup tersusun dari milyaran atom-atom, atom-atom itu berikatan
satu sama lain membentuk senyawa yang tersusun sedemikian rupa sehingga menjadi
suatu bentuk tertentu. Misalnya rambut kita yang tersusun dari molekul-molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S), serta tulang
kita antara lain mengandung unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O).
Selain pada makhluk hidup, benda mati seperti kayu, plastik, air, udara, kain
pakaian, dan benda-benda yang lain merupakan zat kimia yang tersusun atas molekul-
molekul tertentu. Dalam senyawa, molekul-molekul tertata sedemikian rupa sehingga
memberikan sifat-sifat tertentu. Misalnya plastik bersifat lentur karena molekul-molekul
penyusunnya mempunyai rantai panjang, sedangkan arang mudah patah karena
susunan antar atom-atom penyusunnya banyak terdapat ruang-ruang kosong. Tubuh
kita dan tubuh makhluk hidup yang lainnya juga tersusun atas berbagai molekul kimia.
Molekul ukurannya sangat kecil sehingga tidak dapat diamati dengan kasat mata dan
bahkan tidak dapat diamati dengan mikroskop biasa.
Selain disusun oleh molekul yang berbeda, sifat-sifat suatu materi yang berbeda
juga dapat disebabkan oleh perbedaan susunan molekul-molekul dalam materi itu.
Misalnya kita ambil contoh kayu yang dibuat pensil dan amilum yang ada pada umbi
kentang. Pada umbi kentang (contoh lainnya adalah umbi ketela pohon, talas, dan
beras) juga mengandung pati atau amilum yang dapat kita makan untuk digunakan
sebagai sumber energi. Pati disusun oleh molekul-molekul berantai panjang. Rantai
panjang tersebut disusun oleh unit-unit molekul yang lebih sederhana yang disebut
glukosa. Antara molekul glukosa yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh
atom oksigen dengan ikatan glikosida.

Perbedaan Struktur Senyawa: (a) Amilum pada Kentang dan (b)


Selulosa pada Pensil.
Sumber: Dokumen Kemdikbud, dari web https://drive.google.com/file/d/0B0z0-
7vc3HmeTXFMUVpXU3VhNk0/view
Molekul glukosa yang menyusun amilum tersusun dari atom C, H, dan O dengan
perbandingan tertentu. Kayu yang ada pada pensil tersusun atas selulosa yang juga
mempunyai rantai panjang. Molekul panjang tersebut terdiri atas molekul-molekul
glukosa sama seperti pada pati. Selulosa dan amilum mempunyai molekul penyusun
sama yaitu glukosa tetapi jenis ikatan antarmolekul glukosanya berbeda. Selulosa
merupakan zat yang keras tetapi jika dimakan oleh manusia tidak dapat dicerna oleh
tubuh. Sedangkan amilum dapat dicerna dan digunakan sebagai bahan makanan.
Mengapa hal itu dapat terjadi? Keadaan itu menunjukkan bahwa tidak hanya jumlah
dan jenis atom-atom penyusun molekul yang menyebabkan sifat zat berbeda, tetapi
pola susunan dan jenis ikatan antarmolekul penyusun materi juga dapat menyebabkan
zat atau materi itu mempunyai sifat-sifat kimia dan sifat-sifat fisika yang berbeda.
Masing-masing senyawa mempunyai rumus molekul tertentu. Rumus molekul
menunjukkan jenis atom yang menyusun suatu molekul dan perbandingannya. Molekul
air (H2O) yang sudah dicontohkan sebelumnya terdiri atas satu atom O dan dua atom
H. Bila dua atom O mengikat dua atom H maka akan terbentuk senyawa yang berbeda
yaitu hidrogen peroksida (H2O2). Hal itu menunjukkan bahwa perbandingan jumlah dan
jenis atom dalam suatu molekul akan menghasilkan senyawa yang sifat dan jenisnya
sangat berbeda.
B. ATOM DAN PARTIKEL PENYUSUNNYA
1. Partikel Subatom
Walaupun atom merupakan unit terkecil penyusun molekul, materi yang
sudah sangat kecil ini ternyata tersusun dari bagian yang lebih kecil lagi yang
disebut partikel subatom.
Amati warna lampu-lampu neon. Masing-masing lampu tersebut berisi gas
mulia berturut-turut helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon
(Xe).

Warna Lampu yang Berisi Gas Mulia Helium (He), Neon (Ne), Argon
(Ar), Kripton (Kr), dan Xenon (Xe)
Sumber: www.haikudeck.com dari web https://drive.google.com/file/d/0B0z0-
7vc3HmeTXFMUVpXU3VhNk0/view
Lampu-lampu tersebut mengeluarkan cahaya berwarna-warni setelah
dialiri arus listrik. Gas-gas yang dilewati oleh aliran listrik tersebut berpendar
sehingga menghasilkan cahaya berwarna-warni. Cahaya itu disebabkan oleh
loncatan elektron-elektron yang menyusun atom-atom gas. Elektron adalah
partikel subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e -.
Contoh lain adalah kembang api. Kita sering melihat cahaya berwarna-
warni dari kembang api ketika dibakar. Mengapa cahaya yang muncul berwarna-
warni? Jika pada lampu-lampu, cahaya disebabkan oleh aliran listrik, maka pada
kembang api cahaya itu dihasilkan dari terbakarnya unsur-unsur yang ada dalam
kembang api tersebut. Akibat temperatur yang tinggi, elektron-elektron dari atom-
atom penyusun unsur itu akan berpindah dari kulit atom yang lebih tinggi ke kulit
atom yang lebih rendah. Kulit atom adalah daerah di mana dapat menemukan
elektron. Kulit atom berjumlah 7. Para kimiawan menggunakan huruf K, L, M, N,
O, P, dan Q untuk menyatakan kulit atom. Kulit K adalah kulit pertama yang
paling dekat dengan inti, Kulit L : 2, kulit M : 3, Kulit N : 4, Kulit O : 5, Kulit P : 6
dan Kulit Q : 7 adalah kulit terjauh.
Atom tersusun atas partikel-partikel penyusun atom atau partikel subatom
yaitu neutron (n), proton (p), dan elektron (e). Neutron dan proton membentuk inti
atom. Elektron menempati kulit-kulit atom yang ada di sekitar inti. Elektron-
elektron tersebut mengelilingi inti dengan kecepatan tinggi membentuk awan
elektron. Elektron dan proton merupakan partikel subatom yang mempunyai
muatan berlawanan, sedangkan neutron tidak bermuatan. Elektron memiliki
muatan negatif sedangkan proton memiliki muatan positif.

Model Sederhana Atom Helium (He)


Sumber: Dokumen Kemdikbud dari web https://drive.google.com/file/d/0B0z0-
7vc3HmeTXFMUVpXU3VhNk0/view
Pada atom netral, jumlah proton dan jumlah elektron sama banyaknya. Masing-
masing partikel penyusun subatom tersebut mempunyai massa. Elektron mempunyai
massa sangat kecil dibandingkan dengan massa proton dan neutron. Oleh sebab itu
massa atom akan terpusat pada inti atom saja.
Para ilmuwan telah mempelajari atom sejak ratusan tahun lalu. Para ilmuwan
tersebut mengemukakan teori-teori tentang atom. Teori yang satu akan runtuh atau
ditolak ketika ada data atau fakta baru yang ditemukan tentang atom sehingga
melahirkan teori atom yang baru. Berikut ini merupakan perkembangan teori atom.
Tabel Perkembangan Teori Atom
Penemu/Teori Atom Model Penjelasan
John Dalton Atom sebagai bola pejal
dan
merupakan bagian terkecil
yang
tidak dapat dibagi lagi.
Setiap
unsur terdiri atas atom-
atom yang identik satu
sama lain. Atom-atom dari
unsur berbeda mempunyai
atom berbeda. Atom-atom
dapat bergabung dengan
perbandingan tertentu
membentuk senyawa.
Joseph John Thomson Atom merupakan bola
bermuatan
positif dan di tempat-tempat
tertentu terdapat elektron-
elektron yang bermuatan
negatif seperti kismis dalam
roti.

Ernest Rutherford Atom sebagai bola yang di


tengahtengahnya terdapat
inti atom yang merupakan
pusat muatan positif dan
pusat massa. Sedangkan
elektron-elektron berputar
mengelilingi inti.

Niels Bohr Atom terdiri terdiri atas inti


yang menjadi pusat massa
atom dan pusat muatan
positif. Sedangkan elektron
bergerak disekeliling inti
pada lintasan tertentu
(orbit) yang
disebut kulit-kulit atom.
Selama elektron
mengelilingi inti, elektron
tidak memancarkan energi.
Modern Atom tersusun atas partikel
(Mekanika Gelombang) sub
atom yaitu neutron (n),
proton
(p), dan elektron (e).
Neutron dan proton menjadi
satu membentuk inti yang
padat disebut nukleus atau
inti atom. Elektron bergerak
disekeliling inti hampir
dalam kecepatan cahaya
membentuk awan elektron.
Sumber : (Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, 2015: 177)
Teori atom yang paling kini adalah teori atom mekanika gelombang.
Menurut Bohr, atom mempunyai kulit-kulit atom tempat elektron mengelilingi inti
atom. Kulit atom yang paling dekat dengan inti atom mempunyai energi paling
rendah. Kulit atom yang lebih di luar mempunyai energi lebih tinggi. Elektron
yang berada pada kulit atom paling dalam dapat berpindah ke kulit atom yang
lebih luar bila menyerap energi dari luar atom. Energi itu dapat berasal dari
panas pembakaran atau dari energi listrik yang melewati atom-atom itu. Elektron
yang terletak pada kulit atom paling luar akan mendapatkan gaya tarik yang
lemah dari inti atom. Oleh karena itu elektron pada kulit atom paling luar mudah
lepas dari kulit itu, sehingga atom dapat kehilangan elektron. Bila jumlah elektron
dan jumlah proton dalam suatu atom tidak sama maka atom tersebut akan
bermuatan atau menjadi ion. Proses pembentukan ion disebut ionisasi.

2. Nomor Atom dan Nomor Massa


Unsur merupakan zat tunggal (murni) yang tidak dapat diubah lagi menjadi
bahan lain dengan reaksi kimiawi, seperti emas, besi, perak, oksigen, dan masih
banyak yang lain. Saat ini ada sekitar 105 unsur yang ditemukan di alam. Masing-
masing unsur tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Atom-atom dari
unsur yang berbeda memiliki jumlah partikel subatom yang berbeda. Semua atom
dalam suatu unsur tertentu memiliki jumlah proton yang sama di dalam intinya.
Jumlah proton ini unik untuk setiap unsur. Nomor massa suatu atom ditentukan
oleh jumlah dari neutron, proton, dan elektron. Namun, karena massa elektron
sangat kecil, maka dapat diabaikkan. Atom yang satu berbeda dengan atom yang
lain karena mempunyai elektron, proton, dan neutron yang berbeda jumlahnya. Jika
massa atomnya berbeda maka jari-jari bola atom itu akan berbeda pula.
Hubungan nomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam suatu atom
yang netral (tidak bermuatan) dapat dituliskan dengan persamaan berikut.

Nomor atom = Jumlah proton (p) dalam suatu atom = jumlah elektron (e)
Nomor massa = Jumlah proton (p) + Jumlah neutron (n)

Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri
lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas
lambang unsur, sebagaimana berikut.

Keterangan:
X = lambang unsur;
A = nomor massa;
Z = nomor atom
Sumber : (Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, 2015: 183)
Keterangan:
e = elektron; p = proton; n = neutron; Z = nomor atom A = nomor massa

C. PRINSIP PEMBENTUKAN ION DAN MOLEKUL


1. Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron adalah susunan elektron di dalam suatu atom. Mempelajari
konfigurasi elektron digunakan untuk mengetahui bagaimana atom-atom dapat
berikatan.
Sebagaimana dijelaskan pada model atom, atom mempunyai tingkat-tingkat
energi yang menurut Bohr disebut kulit-kulit atom. Menurut teori mekanika
gelombang teori atom yang digunakan saat ini, tingkat-tingkat energi dalam suatu
atom berturut-turut adalah tingkat energi K atau n=1, L untuk n=2, M untuk n=3 dan
seterusnya.
Tingkat Energi Atom dan Jumlah Elektron Maksimal

Kita gunakan saja istilah kulit-kulit atom


sebagaimana teori Bohr untuk tingkat-tingkat
energi, agar lebih mudah mempelajari susunan elektron dalam suatu atom. Dengan
demikian maka suatu atom akan mempunyai kulit K (n=1), kulit L (n=2), kulit M (n=3),
dan seterusnya. Masing-masing kulit atom ini ditempati oleh sejumlah elektron.
Setiap kulit memiliki batas maksimum elektron yang bisa menempatinya.
Misalnya kulit K, maksimum hanya bisa ditempati oleh dua elektron. Jika
sebuah atom mempunyai elektron lebih dari dua, maka elektron berikutnya akan
menempati kulit yang lebih tinggi, yaitu kulit L. Pengisian elektron pada kulit-kulit
atom dimulai dari kulit terdalam atau yang memiliki energi terendah.
Jumlah Elektron
Tingkat Energi
Nama Kulit Atom Maksimal Yg Dpt
(n) ke-
Menempati
1 K 2

2 L 8

3 M 18

4 N 32

Susunan Elektron
Nama Nomor Jumlah Pada Tingkat Energi
Lambang
Atom Atom Elektron
K L M N
Hidrogen H 1 1 1 0 0 0
Helium He 2 2 2 0 0 0
Neon Ne 10 10 2 8 0 0
Natrium Na 11 11 2 8 1 0
Klor Cl 17 17 2 8 7 0
Argon Ar 18 18 2 8 8 0
Kalsium Ca 20 20 2 8 18 2
Bromin Br 35 35 2 8 18 7
Kripton Kr 36 36 2 8 18 8

Pengisian elektron secara berurutan dimulai dari kulit K kemudian berikutnya ke


kulit atom yang lebih tinggi. Pada contoh di atas, atom helium (He), natrium (Na), dan
klor (Cl) sesuai dengan urutan jumlah elektron maksimal yang dapat ditempati
elektron. Namun pada kalsium (Ca) yang mempunyai 20 elektron, kulit atom K dan L
berturut-turut ditempati oleh 2 dan 8 elektron sehingga tersisa 10 elektron.
Walaupun kulit M dapat ditempati 18 elektron tetapi jumlah elektron yang
tersisa hanya 10, maka kulit atom M hanya terisi 8 elektron dulu kemudian kulit atom
N terisi 2 elektron. Tetapi jika jumlah elektron yang tersisa setelah K dan L terisi lebih
dari 18 elektron maka kulit atom M terisi 18 elektron seperti contoh pada atom bromin
(Br) dan kripton (Kr).
Pada intinya, elektron akan disusun pada setiap kulit sampai membentuk
susunan yang paling stabil.

Gambar…Konfigurasi electron pada atom He, Na dan Cl

2. Ion dan Ikatan ion


Pada pertengahan abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa tidak semua senyawa terbentuk dari gabungan dua atau lebih atom unsur,
melainkan oleh gabungan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion.
Muatan ion satu kali atau beberapa kali muatan elektron, yaitu muatan terkecil
yang disebut muatan dasar.
Logam-logam membentuk ion-ion bermuatan positif (Kation) dan unsur
bukan logam sebagian besar membentuk ion bermuatan negatif (Anion). Atom-
atom dalam keadaan netral mengandung muatan positif dan negatif yang sama
jumlahnya. Muatan ion dapat diperkirakan dari letak unsur dalam sistem periodik.
Ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu,
misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion kalium ((K+). Ion-ion logam alkali
tanah (IIA) memiliki muatan positif dua, misalnya ion kalsium (Ca 2+), dan
magnesium (Mg2+). Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan
negatif satu, yaitu ion fluorida (F-), ion klorida (Cl-), ion bromida (Br-), dan ion iodida
(I-). Ion-ion dari golongan VIA membentuk ion bermuatan negatif dua, seperti
oksigen membentuk oksida (O2-) atau belerang membentuk sulfida (S2-). Dari
golongan VA, unsur nitrogen membentuk nitrida (N3-).
Ion-ion diatas berasal dari satu buah unsur (monoatom). Ion juga terdapat
dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda (poliatom). Misalnya, ion
sulfat (SO42-), ion nitrat (NO3-), ion asetat (CH3COO-), ion ammonium (NH4+), dan
ion hidroksil (OH-). Jumlah muatan listrik dalam suatu senyawa yang tersusun atas
ion positif dan negatif adalah netral. Contohnya NaCl.
Ion-ion yang bermuatan memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ion-ion yang
bermuatan positif (kation) berikatan dengan ion bermuatan negatif (anion) melalui
ikatan ion (ikatan kimia yang terjadi karena gaya tarik listrik) dan membentuk
senyawa ion (senyawa yang terbentuk karena adanya ikatan ion).
Senyawa yang tersusun atas ion-ion tidak membentuk molekul melainkan
kisi kristal. Dalam suatu kisi kristal, ion-ion yang saling berlawanan tersusun dengan
susunan antarion tertentu. Kuatnya ikatan antar ion dapat menjelaskan mengapa
garam-garam umumnya memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi daripadda zat-
zat yang partikel terkecilnya adalah molekul.
Ikatan kimia menjadi hal yang turut mempengaruhi kehidupan ini, beberapa
ilmuan melakukan penelitian akan berbagai perubahan yang terjadi akibat gaya
interaksi tarik dalam ikatan yang terbentuk tersebut. Ikatan kimia sendiri merupakan
peristiwa dimana atom melakukan ikatan atau bergabung dengan atom lainnya
hingga membentuk senyawa yang berbeda-beda, perbedaan ini disebabkan oleh
adanya perbedaan sifat dan juga energi yang menyertainya. Secara umum ikatan
kimia dimaksudkan untuk membuat senyawa diatomik ataupun poliatomik menjadi
lebih stabil. Ikatan kimia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ikatan ion dan ikatan
kovalen, Anda tentu sudah sering mendengar kedua istilah ini saat masih berada
dibangku sekolah. Walaupun bukan hal yang baru didengar namun ternyata
beberapa orang masing dengan asing dengan keduanya bahkan kesulitan untuk
membedakannya, oleh karena itu dalam artikel ini akan membahas
mengenai perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen.
Ikatan Ion Ikatan Kovalen
Unsur Penyusun Atom logam dengan non logam Non logam dengan non
logam
Perbedaan Besar kecil atau hampir tidak
elektronegativitas ada
Ikatan Terbentuk Atom logam melepaskan elektron Pengunaan pasangan
karena dan non logam menangkap elektron elektron bersama
Titik Didih dan Titik Tinggi Rendah
Lebur
Kelarutannya larut dalam air atau dalam pelarut Larut dalam pelarut
polar yang nonpolar namun
Perbedaan ikatan ion dan ikatan kovalen tampak dari atom yang
membentuknya. Ikatan ion adalah ikatan kimia yang terbentuk dari atom logam
dengan atom non logam, dimana ikatan elektrostatis yang terbentuk antara ion
positif dan ion negatif ini akan menyebabkan gaya tarik menarik, hingga
menghasilkan ion atau senyawa yang dikenal dengan nama senyawa ionik.
Pada ikatan ion, kation atau ion positif dibentuk oleh logam dengan
melepaskan elektron, sedangkan non logam membentuk ion negatif atau anion
dengan menangkap elektron yang dilepaskan logam. Sebagai contoh adalah
ikatan ion yang terjadi antara Na (melepaskan elektron) dan Cl (menerima
elektron) menghasilkan reaksi NaCl yang kita kenal sebagai garam dapur.
Dengan kata lain perpindahan elektron dari atom satu ke atom lainnya, dapat
menyebabkan terjadinya ikatan kimia tersebut. Senyawa lainnya yang termasuk
ikatan ion adalah Ba(OH)2, NaOH dan ikatan lainnya yang sebagian besar
terbentuk dari senyawa garam dan basa.

Anda mungkin juga menyukai