Anda di halaman 1dari 3

Grind Design Rois FMIPA 2018

Dial Saks Robin (Hamba Allah yang Dhoif)

Prolem Rois FMIPA:


1. Solidaritas dan saling percaya antar kader masih kurang
2. Lembaga Rois MIPA masih terkesan Ekslusif
3. Antusiasme warga MIPA baik itu anggota biasa maupun anggota aktif dalam setiap agenda
dakwah
Visi:
Menjadikan rois fmipa lembaga dakwah yang cerdas, kreatif, inklusif, dan solid menuju MIPA sebagai
pesantren Unila
Misi:
1. Membina kader-kader dakwah menjadi muslim yang kokoh baik secara ruhaniyah maupun
jasmaniyah
2. Mengembangkan potensi-potensi kader dakwah
3. Optimalisasi syiar islamyang kreatif sesuai perkembangan zaman
4. Menigkatkan ukhuwah islamiyah antar pengurus
5. Mempererat relasi terhadap lembaga lain baik di lingkungan mipa maupun di luar
6. Menciptakan suasana islami di lingkungan FMIPA
7. Pemberdayaan kemuslimahan yang optimal

Membina kader-kader dakwah menjadi muslim yang kokoh baik secara ruhaniyah maupun
jasmaniyah
Rasulullah SAW bersabda, “Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau
segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya akan rusak
pula seluruh tubuhnya.
Dari Abu Hurairah r.a., Rasullullah SAW bersabda:Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai
Allah Azza wa Jalla dari pada mukmin yang lemah
Dari dua hadits diatas dapat kita lihat betapa penting nya memiliki ruh yang baik dan jasmani
yang kuat. Sebelum berbicara jasmaniyah,ruhaniyah kita pun haruslah bersih. Rasul sebelum diutus
menjadi Rasul, pun hatinya disucikan terlebih dahulu oleh Jibril, bahkan sampai dua kali pada saat Rasul
SAW masih kecil. Karena ruh yang kotor akan menjadi penghambat tersindir bagi jalan dakwah kita. Ini
membuktikan bahwa pentingnya menyiapkan ruh yang bersih sebelum terjun dalam dakwah.
Begitupun jasmani,kita harus mempunyai tubuh yang kuat. Rasul SAW sendiri kalau tidak memiliki
jasmani yang kuat, dan skill perang yang handal, pasti dengan mudahnya rasul akan tumbang di perang-
perang didijalaninya. Kita akan mudah terjatuh dalam berakwah apabila memililki jasmani yang lemah.
Sementara rintangan dakwah kita semakin hari semakin berat. Iniliah pentingnya memiliki jasmani yang
kuat.
Mengembangkan potensi-potensi kader dakwah
Setiap orang dikaruniai oleh Allah dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam hal
ini kita harus bisa mengoptimalkan bakat kader dakwah agar dapat berdayaguna dalam dakwah ini. Kita
harus mampu memposisikan kader-kader dakwah sesuai dengan kemampuannya. Karena kebanyakan
hilangnya kader dakwah adalah karena mereka merasa tidak puas dan merasa terkurung sebab bukan
ditempatkan pos-pos mereka

Optimalisasi syiar islam yang kreatif sesuai perkembangan zaman


Pada dasarnya, dakwah adalah kewajiban setiap induvidu musliim. Firman Allah dalam surah Al-
Ashr,yang artinya:
“…dan saling mengingatkan dalam kebenaran,dan saling mengingatkan dalam kesabaran”(QS.Al-
Ashr:3)
Ditambah Firman Allah dalam Surat Al-Balad dan An-Nahl
“…dan saling mengingatkan dalam kasih sayang” (QS.Al-Balad: 17)
“serulah manusia kepada jala Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik…”(QS. An-Nahl:125)
Allah memerintahkan kepada kita agar mengajak dalam kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang dengan
hikmah dan cara yang baik. Intinya kita bersyiar dengan cara yang dapat diterima oleh objek dakwah
kita. Yaitu dengan syiar yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman, tentunya disini kreatifitas
sangat dituntut. Karena berdakwah di masa dan tempat yang berbeda maka metode berdakwahnya pun
harus berbeda. Berdakwah di suriah tidak bisa disamakan dengan berdakwah di Indonesia. Dakwah di
zaman Nabi musa tidak bisa disamakan dengan berdakwah dizaman sekarang. Selagi masih dalam satu
prinsip yang sama.
Menigkatkan ukhuwah islamiyah antar pengurus
Alangkah indahnya apabila setiap pengurus dalam Rois FMIPA ini saling mendahulukan
kepentinga saudaranya, itu adalah setinggi-tingginya ukhuwah. Namun, hal yang menjadi perhatian, saat
ini kader-kader Rois sangat minim solidaritas. Jangankan mendahulukan saudaranya, saling memahami
saja belum. Problem ini menjadi PR besar bagi Rois FMIPA kedepannya. Karena akan menjadi hambatan
tersendiri apabila internalnya saja masih belum bisa kompak, saling memahami, tidak percaya satu
sesama lain. Ini menjadi salah satu lemahnya proses dakwah selama ini.

Mempererat relasi terhadap lembaga lain baik di lingkungan mipa maupun di luar
Manusia tidak bisa hidup sendiri, pasti membutuhkan bantuan orang lain. Begitupun lembaga
dakwah ini, akan sangat mengganggu proses jalannya dakwah apabila hubungan dengan lembaga lain
renggang. Hubungan yang sudah terjalin haruslah dijaga bahkan dipererat.

Menciptakan suasana islami di lingkungan FMIPA


Dalam rangka menciptakan MIPA yang seindah pesantren, maka minimal lingkungan MIPA itu
sendiri haruslah berbau Islami. Baik itu dengan meramaikan lingkungan dengan Tilawah Quran, busana
muslim tiap jumat, dan meniadakan aktifitas di wakt-waktu sholat. Gerakan ini sangatlah singkron denga
mimpi bersama kader-kader dakwah mipa yaitu menciptakan MIPA seindah pesantren.

Anda mungkin juga menyukai