Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KERJA

PRAKTIK TEKNIK DIGITAL II

KELOMPOK 6:

NASTITI SIWI RISANTIKA (41.16.0053)


RAFLY ADITIYA PRATAMA (41.16.0055)
RIZKA SHAFRI YULIANTI (41.16.0057)
TAUFIQURRAHMAN (41.16.0059)
YOSUA ERLAND N. SIREGAR (41.16.0061)

KELAS: INSTRUMENTASI 4B

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


2018
KELOMPOK 6
KELAS INSTRUMENTASI 4B

Nama: Rafly Aditiya Pratama Nama: Nastiti Siwi Risantika


NPT: 41.16.0055 NPT: 41.16.0053

Nama: Rizka Shafri Yulianti Nama: Taufiqurrahman


NPT: 41.16.0057 NPT: 41.16.0059

Nama: Yosua Erland N. Siregar


NPT: 41.16.0061
PRAKTIK TEKNIK DIGITAL II

Kelompok/Kelas : Kelompok 6/ Instrumentasi 4B Tanggal : 19 April 2018


Nama (NPT) : Nastiti Siwi Risantika (41.16.0053)
Rafly Aditiya Pratama (41.16.0055)
Rizka Shafri Yulianti (41.16.0057)
Taufiqurrahman (41.16.0059)
Yosua Erland N. Siregar (41.16.0061)

MODUL II
RANGKAIAN DEMULTIPLEXER

I. TUJUAN PRAKTEK

1. Taruna mengetahui dan fungsi rangkaian logika demultiplexer


2. Taruna mengetahui Truth Table dari rangkaian logika demultiplexer
3. Taruna bisa merangkai rangkaian logika demultiplexer dengan gerbang logika
4. Taruna dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian encoder dan decoder

II. BAHAN-BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. IC Logic AND 7408


2. IC Logic NOT 7404
3. Kabel (Jumper)

III. PERALATAN DAN ALAT UKUR YANG DIPAKAI

1. Breadboard
2. Modul Kit Logic Trainer
3. Alat Tulis

IV. URUTAN KERJA


A. RANGKAIAN DEMULTIPLEXER
1. Lihat data sheet untuk masing-masing IC yang dipergunakan, kemudian catat
kaki-kaki input, output serta pin Vcc dan Ground.

2. Pilih tegangan sebesar 5 volt di logic trainer.

3. Mengetahui Gambar Rangkaian Logika Demultiplexer


(Rangkaian Demultiplexer 1 to 4)

4. Membuat Rangkaian Pada Breadboard


5. Melakukan pengukuran atau pengamatan rangkaian logika demultiplexer di
Modul Kit Logic Trainer dengan kondisi :
a. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=0
b. Jika inputnya 1 dengan kondisi S1=0, S2=0
c. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=1
d. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=0, S2=1
e. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=0
f. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1, S2=0
g. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=1
h. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1, S2=1

6. Berikan logic 0 dan/atau logic 1 pada setiap inputan dan amati led yang ada pada
keluaran gerbang. Buktikan pada table kebenaran

B. RANGKAIAN DEMULTIPLEXER
1. Lihat data sheet untuk masing-masing IC 7408 dan IC 7404 yang dipergunakan,
kemudian catat kaki-kaki input, output serta pin Vcc dan Ground.

2. Menggunakan tegangan sebesar 5 volt di logic trainer.

3. Membuat Gambar Rangkaian Logika Demultiplexer


4. Membuat Rangkaian Pada Breadboard

5. Melakukan Pengukuran atau pengamatan rangkaian logika demultiplexer di


Modul kit logic trainer dengan kondisi :
a. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=0
b. Jika inputnya 1 dengan kondisi S1=0, S2=0
c. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=1
d. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=0, S2=1
e. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=0
f. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1, S2=0
g. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=1
h. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1, S2=1

6. Berikan logic 0 dan/atau logic 1 pada setiap inputan dan amati led yang ada pada
keluaran gerbang. Buktikan pada table kebenaran

V. HASIL PRAKTIK
A. Tabel Kebenaran Demultiplexer
Tabel kebenaran yang di dapat dari logic trainer :

Rangkaian yang kami rancang dapat dianalisis dengan melihat tabel


kebenaran, sehingga didapatkan hasil data yaitu ketika inputan 0, dengan kondisi
S1=0, S2=0 maka led 1 akan mati dengan kondisi 3 led lain masih belum diketahui.
inputnya 1 dengan kondisi S1=0, S2=0 maka led1 akan menyala dengan kondisi 3 led
lain masih belum diketahui. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=1 maka led2
akan mati dengan kondisi 3 led yang masih belum diketahui. Jika inputnya 1, dengan
kondisi S1=0, S2=1 maka led2 akan menyala dengan kondisi 3 led yang lain masih
belum diketahui. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=0 maka led3 akan mati,
dengan kondisi 3led yang lain masih belum diketahui. Jika inputnya 1, dengan kondisi
S1=1, S2=0 maka led3 akan menyala dengan kondisi 3 led lain masih belum
diketahui. Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=1 maka led4 akan mati dengan
kondisi 3led lain masih belum diketahui. Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1,
S2=1 maka led4 akan menyala dengan kondisi 3 led lain yang masih belum diketahui.

B. Rangkaian Demultiplexer
1. Foto Hasil Rangkaian di Logic Trainer
Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=0

Input 1 dengan kondisi S1=0, S2=0


Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=0, S2=1

Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=0, S2=1

Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=0

Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1, S2=0


Jika inputnya 0, dengan kondisi S1=1, S2=1

Jika inputnya 1, dengan kondisi S1=1, S2=1


2. Permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam praktik
a) Kekurangan komponen-komponen elektronika yang terdapat di Laboratorium
Instrumentasi-1 yang dapat digunakan untuk keperluan melaksanakan praktikum
modul demultiplexer ini, terutama jumlah komponen IC.
b) Beberapa alat logic trainer yang tidak berfungsi.
c) Kurangnya koordinasi di kelompok kami, sehingga sebagian data(foto) tentang
kondisi-kondisi rangkaian di logic trainer itu hilang atau bahkan tidak
terdokumentasi dengan semestinya.

VI. KESIMPULAN
1. Demultiplexer adalah sebuah rangkain logika yang menerima satu input data dan
mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia, dan juga
merupakan kebalikkan dari multiplexer.
2. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input
dari demultiplexer tersebut.
3. Dengan menggunakan gerbang logika and dan not, secara sederhana
demultiplexer dapat diimplementasikan sebagai rangkaian pemilih output.
4. Percobaan yang dilakukan berhasil membuktikan tabel kebenaran demultiplexer 1
ke 4

Anda mungkin juga menyukai