Uji Kualitas Mikrobiologi Air Berdasarkan Nilai Most Probable Number (MPN) Coliform
Uji Kualitas Mikrobiologi Air Berdasarkan Nilai Most Probable Number (MPN) Coliform
LAPORAN PRAKTIKUM
Kelompok 5 :
Anna Iriansyah Noor (170342615532)
Dwita Novitasari (170342615560)
Maghfira Selia I (170342615599)
Putri Elok S. D (170342615551)
Rizqi Layli Khusufi (170342615601)
Offering I 2017
Menyediaan 100 ml sampel air sumur yang akan diperiksa. Menyiapkan juga 3 buah
tabung reaksi berisi 9 ml aquades steril dan 9 buah tabung reaksi berisi tabung Durham
yang telah diisi 3 ml medium Kaldu Laktose
Secara aseptik menginokulasikan 1 ml sampel air sumur ke dalam tabung reaksi berisi 9ml
aquades steril dan 9 lalu mengocok tabung tersebut sehingga diperoleh pengenceran
sebesar 10-1
Melakukan pengenceran dengan cara yang sama sehingga diperoleh pengenceran 10 -2 dan
10-3
Menyiapkan 9 tabung reaksi berisi medium Kaldu Laktose, memberi kode A1, A2, A3, B1,
B2, B3, C1, C2, dan C3. Memasukkan 1ml sampel dengan pengenceran 10-1 ke dalam
tabung A1, A2, A3. Memasukkan 1ml sampel dengan pengenceran 10-2 ke dalam tabung
B1, B2, B3. Memasukkan 1 ml sampel dengan pengenceran 10-3 ke dalam tabung C1, C2,
dan C3.
Menginkubasikan semua taung reaksi pada suhu 370oC selama 1x24 jam. Jika timbul gas
dalam tabung Durham pada bagian dasar, maka melakukan tes penegasan. Jika tidak ada
gas, menunggu hingga 1x24 jam berikutnya. Jika tetap tidak ada gas, maka sampel air
minum tersebut tidak perlu diperiksa lebih lanjut.
2. Tes penegasan
Melakukan inokulasi air minum yang menghasilkan gas pada tes pendugaan.
Memperlakukan seperti pada tes pendugaan, tetapi medium yang digunakan ialah BGLB
(Briliant Green Lactose Bile Broth) sebanyak 9 tabung reaksi @3ml
Memasukkan semua tabung reaksi tersebut ke dalam inkubator pada suhu 440C selama
1x24 jam. Jika terdapat gas pada bagian dasar tabung Durham, berarti dalam sampel air
minum terdapat bakteri Coliform fekal. Jika tidak ada gas, maka menunggu sampai 2x24
jam. Jika ada gas, berarti sampel air tersebut mengandung bakteri Coliform fekal. Untuk
mengetahui nilai MPN bakeri coliform yang tergantung dalam sampel air minum ini, kita
dapat melihat dalam tabel MPN.Menghitung nilai MPN Coliform berdasarkan rumus
3. Tes kepastian
Lalu mengamati koloni bakteri yang tumbuh pada permukaan medium. Koloni yang
berwarna merah merupakan koloni bakteri yang memfermentasikan laktose, sedang
koloni yang tidak berwarna merah merupakan koloni bakteri yang tidak
memfermentasikan laktose.
Ditusuk bawang meraMenghitung jumlah koloni bakteri kedua kelompok bakteri ini,
berdasarkan tingkat pengenceran, lalu hitung reratanya. h menggunakan lidi dibagian
atas bawang
HASIL DATA
Tabel 1 hasil uji pendugaan sampel air sumur
Nilai MPN
Tabung Σ
Pengenceran coliform
1 2 3
A 1+ 1+ 1+ 3
43
B 0- 0- 1+ 1
C 0- 0- 0- 0
10-1 0
10-1 0
10-1 0
ANALISIS DATA
Berdasarkan uji pendugaan pada tabung A1, A2, A3 terdapat gelembung pada tabung
Durham yang menandakan positif terdapat bakteri coliform, pada tabung B1 dan B2 tidak
terdapat gelembung pada tabung Durhamberarti negatif adanya bakteri coliform, pada tabung
B3 terdapat gelembungpada tabung Durham berarti positif terdapat coliform, sedangkan pada
tabung C1, C2, C3 tidak terdapat gelembung pada tabung Durham berarti negatif adanya
bakteri coliform, selanjutnya jumlah tabung yang positif tersebut dirujuk pada tabel nilai
MPN untuk mengetahui nilai MPN kemudian dihitung menggunakan rumus:
1
Nilai MPN Coliform = Nilai MPN tabel × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
1
= 0,43 ×10−2
= 43 Cpu/ml
Berdasarkan uji penegasan nilai MPN bakteri Coliform sebesar 23 Cpu/ml. Menurut SNI
nilai MPN untuk air minum adalah <2/100 ml, sehingga air sumur tergolong tidak layak
diminum
Berdasarkan uji penegasan pada tabung A1, A2, A3 terdapat gelembung pada tabung
Durham yang menandakan positif terdapat bakteri coliform, pada tabung B1, B2, dan B3
tidak terdapat gelembung pada tabung Durham berarti negatif adanya bakteri coliform,
sedangkan pada tabung C1, C2, C3 tidak terdapat gelembung pada tabung Durham berarti
negatif adanya bakteri coliform, selanjutnya jumlah tabung yang positif tersebut dirujuk pada
tabel nilai MPN untuk mengetahui nilai MPN kemudian dihitung menggunakan rumus:
1
Nilai MPN Coliform = Nilai MPN tabel × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
1
= 0,23 × 10−2
= 23 Cpu/ml
Berdasarkan uji penegasan nilai MPN bakteri Coliform sebesar 23 Cpu/ml. Menurut SNI
nilai MPN untuk air minum adalah <2/100 ml, sehingga air sumur tergolong tidak layak
diminum.
Berdasarkan hasil uji kepastian pada pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 tidak ditemukan
adanya bakteri E. coli hal tersebut ditandai pada permukaan medium tidak terdapat warna
merah. Nilai MPN dihitung menggunakan rumur sebagai berikut
1
Nilai MPN Coliform = Nilai MPN tabel × 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ
1
Nilai MPN Coliform 10-1 = 0× 10−2
= 0 sel/ml
1
Nilai MPN Coliform 10-2 = 0 × 10−2
= 0 sel/ml
1
Nilai MPN Coliform 10-2 = 0 × 10−2
= 0 sel/ml
Berdasarkan uji kepastian menunjukkan adanya bakteri Coliform fekal, tetapi tidak
terdapat adanya bakteri E. coli, nilai MPN E. coli sebesar 0 sel/ml.
PEMBAHASAN
Most Probable Number (MPN) adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan
konsentrasi mikroorganisme yang layak dalam sampel dengan cara mereplikasi pertumbuhan
kaldu cair dalam pengenceran sepuluh kali lipat. Metode ini biasanya digunakan dalam
memperkirakan populasi mikroba di tanah, perairan, produk pertanian dan sangat berguna
dengan sampel yang mengandung bahan partikulat yang mengganggu metode penghitungan
jumlah pelat. MPN paling umum diterapkan untuk pengujian kualitas air yaitu untuk
memastikan apakah air itu aman atau tidak dalam hal bakteri yang ada di dalamnya.
Sekelompok bakteri yang biasa disebut bakteri coliform fekal bertindak sebagai indikator
untuk kontaminasi bakteri fekal pada air. Kehadiran bakteri coliform fekal yang sangat
sedikit akan menunjukkan bahwa air mungkin tidak mengandung organisme penyebab
penyakit, sementara keberadaan sejumlah besar bakteri coliform fekal akan menunjukkan
kemungkinan yang sangat tinggi bahwa air tersebut dapat mengandung organisme penghasil
penyakit yang membuat air tidak aman untuk dikonsumsi (Rijal, 2017).
Pada praktikum ini, digunakan air sumur kos Sumbersari. Menurut Hastuti (2015), tes
pendugaan dilakukan untuk memastikan apakah ada bakteri coliform (namun belum spesifik)
atau tidak, tes penegasan dilakukan lebih lanjut jika tes pendugaan hasilnya positif dan
bertujuan untuk memastikan apakah bakteri coliform pada tes penegasan termasuk bakteri
coliform fekal, sedangkan tes kepastian dilakukan untuk memastikan apakah pada sampel
terdapat bakteri Escherichia coli. Pada saat tes pendugaan, nilai MPN coliform sebesar 43.
Pada saat tes penegasan, nilai MPN coliform sebesar 23. Pada saat tes kepastian, nilai MPN
coliform sebesar 0. Terkait dengan teori yang telah dipaparkan, dapat diketahui bahwa pada
air sampel sumur ini terdapat bakteri coliform dan coliform jenis fekal namun tidak
Menurut SNI (Standart Nasional Indonesia) batas maksimum cemaran mikroba dalam
pangan tahun 2009, air minum yang layak minum memiliki APM coliform sebesar kurang
dari 2 bakteri per 100 ml. Pada pengujian kali ini, didapatkan nilai MPN coliform lebih dari 2
bakteri per 100 ml, hal ini berarti air sampel tidak dapat dikonsumsi secara langsung, harus
diolah atau direbus terlebih dahulu. Menurut PERMENKES Republik Indonesia No.
air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu
sebelum diminum
Berdasarkan Permenkes No. 492 tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum
menyatakan bahwa kandungan bakteri Escherecia coli dalam air minum yaitu 0/100 ml, maka
dari itu air bersih dan air minum tidak boleh melebihi ketentuan. Apabila dalam air minum
dan air bersih sudah tercemar bakteri Escherecia coli maupun bakteri coliform yang melebihi
Jumlah bakteri coliform dan Escherichia coli di perairan ini dipengaruhi oleh aktivitas
manusia yang ada di sekitar tempat tersebut, yang paling berpengaruh adalah kepadatan
sehingga jarak antar rumah semakin dekat. Aktivitas penduduk sangat mempengaruhi
kualitas air karena dapat menghasilkan limbah domestik yang berbeda-beda. Semakin tinggi
tingkat aktifitas penduduk berarti semakin banyak limbah domestik yang dihasilkan
penduduk dan menyebabkan semakin besar dampak atau pencemaran yang akan ditimbulkan
terhadap kualitas air yang ada disekitarnya (Alang, 2015). Salah satu upaya untuk
menetralisir pengaruh pencemaran bakteri coliform dan Escherichia coli pada air adalah
dengan menambahkan kapur atau kaporit (Ca(ClO)2) yang merupakan desinfektan untuk
membunuh bakteri yang menkontaminasi air. Namun penggunaan kaporit yang berlebihan
juga tidak dianjurkan karena juga memiliki efek samping terhadap kesehatan diantaranya
adalah pempercepat penuaan dini sebab merusak lapisan epidermis kulit dengan merusal sel-
sel kulit, merusak batang rambut dan mempengaruhi terjadinya pengikisan yang cepat dan
coliform yaitu mudah diinterpretasikan atau mudah dipahami hasilnya serta termasuk metode
yang efektif untuk menganalisis sampel yang sangat keruh seperti sedimen atau lumpur yang
tidak dapat dianalisis dengan metode filtrasi membran. Metode ini juga mempunyai kerugian,
yaitu butuh waktu lama untuk mendapatkan hasilnya, hasil uji tidak terlalu akurat, dan
KESIMPULAN
1. Pada tes pendugaan nilai mpn sebesar 43, pada tes penegasan sebesar 23, dan pada tes
kepasian 0.
2. Sampel air sumur memiliki kualitas yang rendah sehingga tidak layak untuk diminum
Daftar Rujukan
Alang, Hasria. 2015. Deteksi Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar.
Makssar : STKIP
Badan Standardisasi Indonesia. 2009. SNI (Standart Nasional Indonesia) batas maksimum
cemaran mikroba dalam pangan. Jakarta
Hastuti, Utami Sri. 2015. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang : UMM Press
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002, Syarat-
Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum, Kementeri Kesehatan, Jakarta, 2002.
Kodoati, R. J., & Roestam, S. 2007. Pengelolaan Sumber Daya Air TerpaduI. Cetakan kedua.
Edisi Revisi. Yogyakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010,
PERMENKES Republik Indonesia No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang pengawasan dan
syarat-syarat kualitas air
Persyaratan Kualitas Air Minum, Menteri Kesehatan, Jakarta, 2010
Rijal, Nisha. 2017. Most Probable Number (MPN) Test: Principle, Procedure and Results, (o
n l i n e), (m i c r o b e o n l i n e . c o m), diakses 24 Maret 2019
Soemarno. 2002. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Klinik Akademi Analis Kesehatan
Yogyakarta. Departemen Kesehatan RI.
Sutrisno.T, dkk.1996. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Rineka Cipta.
Suriawira. U. 1995. Mikrobiologi Air dan Dasar-Dasar Pengolahan Buangan Secara
Mokrobiologi. Penerbit Alumni Bandung.