Anda di halaman 1dari 23

RINGKASAN MATERI KULIAH TEORI PASAR MODAL

STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA


Dosen Pengampu: Dr. Ni Ketut Rasmini, S.E., M.Si, Ak, CA
I. Sistem Keuangan, Pasar Modal & Perdagangan Efek
A. Sistem Keuangan dan Pasar Uang
Ketika kelompok yang ada di masyarakat hanya terdiri dari kelompok rumah tangga
sebagai konsumen dan kelompok perusahaan sebagai produsen, maka lingkup kegiatan
ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut:
“Perusahaan menghasilkan barang/jasa dengan membeli atau menyewa faktor produksi
seperti tenaga, bahan baku dan tanah dari rumah tangga, dan rumah tangga memperoleh
pendapatan upah dan sewa yang dibayarkan perusahaan”
B. Kegiatan Ekonomi dan Lembaga Keuangan
Apabila sektor rumah tangga tidak membelanjakan semua pendapatannya, maka akan
timbul kelebihan dana (Tabungan). Disisi lain perusahaan juga membutuhkan dana (Kredit)
untuk mengembangkan usahanya (Investasi). Untuk mempertemukan kedua belah pihak ini
munculah lembaga keuangan (Intermediasi) yang bermanfaat bagi rumah tangga, perusahaan
dan pertumbuhan ekonomi untuk menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat
luas seperti yang terlihat pada gambar berikut ini.

II. Sistem Keuangan


Sistem keuangan pada dasarnya adalah tatanan dalam perekonomian suatu Negara
yang memiliki peran terutama dalam menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang keuangan oleh
lembaga-lembaga keuangan penunjang lainnya misalnya pasar uang dan pasar modal. Sistem
keuangan Indonesia pada prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu sistem perbankan
dan sistem lembaga keuangan bukan bank. Sistem keuangan pada prinsipnya adalah
kumpulan pasar, institusi, peraturan, teknik dan carabagaimana surat berharga
diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, jasa-jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan
kepada masyarakat luas. Peran utama sistem keuangan adalah mengalihkan kelebihan dana
dari masyarakat kepada peminjam yang kemudian akan digunakan dan dibelanjakan untuk
kegiatan investasi sehingga ekonomi dapat tumbuh dan meningkatkan standar kehidupan.
Sistem Keuangan di Indonesia setelah UU No. 21/ 2011, terdiri dari:
a. Kementerian Keuangan
b. Bank Indonesia
c. Otoritas Jasa Keuangan

1
d. Lembaga Penjamin Simpanan

Fungsi sistem keuangan diantaranya meliputi:


a. Fungsi Tabungan, dimana tabungan, obligasi, saham dan instrumen hutang lainnya
diperjual-belikan untuk memberikan pendapatan bagi pemilik dana dan mengalir melalui
sistem keuangan untuk digunakan sebagai sumber dana investasi bagi pihak yang
membutuhkan, sehingga barang dan jasa dapat diproduksi.
b. Fungsi Penyimpan Kekayaan, Sistem Keuangan menyediakan cara terbaik untuk
menyimpan kekayaan; menahan asset yang dimiliki untuk tidak dikonsumsi sampai dana
tersebut dibutuhkan untuk dibelanjakan.
c. Fungsi Likuidasi, Sistem Keuangan menyediakan cara yang aman bagi pemilik dana
jika sewaktu-waktu membutuhkan dana dan/ atau ingin mengkonversi instrumen kekayaan
miliknya menjadi uang tunai dalam waktu singkat.
d. Fungsi Kredit, Sistem Keuangan menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya
kembali dalam bentuk kredit / pinjaman untuk membiayai konsumsi dan investasi bagi pihak
yang membutuhkan
e. Fungsi Pembayaran, Sistem Keuangan menyediakan jasa keuangan bank seperti chek,
giro bilyet, kartu kredit, serta non-Bank seperti leasing, asuransi, dana pensiun, pasar modal,
pegadaian, dll.
f. Fungsi Risiko, Sistem Keuangan mengalihkan risiko tidak terpakainya dana menjadi
sebuah investasi yang memberikan manfaat

Pasar Keuangan
Untuk memenuhi fungsi-fungsi diatas, sistem keuangan melakukannya melalui satu
wadah yaitu pasar keuangan. Pasar keuangan ini dapat dikatakan sebagai penghubung antara
unit defisit dengan unit surplus. Pasar keuangan merupakan jantung dari sistem keuangan
karena kemampuannya menarik dana masyarakat dan mengalokasikan kembali tabungan
tersebut dalam bentuk pinjaman, serta menetapkan bunga dan harga atas surat berharga yang
diperdagangkan. Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal. Pasar uang terdiri
dari dana- dana yang bersifat jangka pendek atas kelebihan dana masyarakat yang bersifat
sementara serta untuk membiayai keperluan jangka pendek seperti kebutuhan modal kerja.

III. Pasar Modal


Pasar Modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta
2
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar Modal menyediakan berbagai
alternatif investasi bagi para investor selain menabung membeli emas, asuransi, tanah dan
bangunan.
A. Peran dan Manfaat Pasar Modal:
Pasar modal merupakan wahana menghimpun dana pembiayaan usaha serta
pengalokasian investasi yang efisien. Pasar Modal membantu meningkatan aktivitas ekonomi
nasional dimana perusahaan- perusahaan akan lebih mudah memperoleh dana, sehingga akan
mendorong perekonomian nasional menjadi lebih maju, yang akan menciptakan kesempatan
kerja yang luas, serta meningkatkan pendapatan pajak bagi pemerintah. Pasar Modal
merupakan media penghubung para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah
melalui perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, surat utang, dan
lainnya. Sebagai alternatif investasi, Pasar Modal menawarkan kesempatan kepada investor
untuk menjadi pemilik perusahaan yang sehat dan berprospek baik melalui pembelian efek–
efek yang baru ditawarkan ataupun yang diperdagangkan di pasar modal dengan imbal hasil
serta tingkat resiko tertentu serta memantau pelaksanaan manajemen perusahaan agar berjalan
secara profesional dan transparan.

B. Sejarah Pasar Modal


Sejarah perkembangan pasar modal di Indonesia mempunyai beberapa periode dimulai
pada tahun 1878 hingga sekarang. Pembagian tersebut di maksudkan karena ada hal-hal
khusus yang terjadi dalam periode perkembangannya baik dilihat dari sisi peraturan, ekonomi,
dan politik. . Beberapa periode tersebut dapat diklasifikasikan seperti berikut:

3
C. Sejarah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan
a. Fungsi Bapepam
1. Mengadakan penilaian terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menjual saham-
sahamnya melalui Pasar Modal apakah telah memenuhi persyaratan yang ditentukan
dan sehat serta baik;
2. Menyelenggarakan Bursa Pasar Modal yang efektif dan efisien; mengikuti
perkembangan perusahaan-perusahaan yang menjual saham- sahamnya melalui pasar
modal.
b. Beralihnya Bapepam Ke Bapepam LK
Berawal dari Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KMK 606/KMK.01. /2005
tanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan, organisasi unit eselon I Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)
dan unit eselon I Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK) digabungkan menjadi satu
organisasi unit eselon I, yaitu menjadi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam dan Lembaga Keuangan).

D. BAPEPAM LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK)
adalah sebuah lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina,
mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan
melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan.
Fungsi BAPEPAM LK
1. Penyusunan dan penegakan peraturan di bidang pasar modal primer dan sekunder
2. Penegakan peraturan di bidang pasar modal;
3. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan,
pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal;
4. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan
Publik;
5. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa
Efek, Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian;
6. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal.

BAPEPAM
Pada waktu Pasar Modal dihidupkan kembali tahun 1976, dibentuklah Bapepam,
singkatan dari Badan Pelaksana Pasar ModalBapepam (Badan Pengawas Pasar Modal) adalah
4
badan pemerintah yang bertugas untuk melakukan pembinaan, pengaturan dan pengawasan
sehari-hari kegiatan pasar modal. Bapepam dibentuk dengan tujuan untuk mewujudkan
terciptanya kegiatan pasar modal yang teratur, wajar, efisien dan melindungi kepentingan
permodalan di Indonesia.
Awal Munculnya OJK
Disahkannya UU No.21 Tahun 2011 tentang otoritas jasa keuangan, telah melahirkan
lembaga baru yaitu otoritas jasa keuangan yang di namakan OJK. Pembetukan OJK ini
mengakibatkan kewenangan - kewenangan tersebut beralih dari BI dan Bapepam-LK ke OJK,
sehingga BI hanya memiliki kewenangan di bidang kebijakan moneter, sedangkan Bapepam -
LK melebur menjadi OJK dan tidak lagi di bawah kementrian Keuangan.
E. OJK
Sebagai upaya reformasi di sektor keuangan, berdasarkan amanat dari Pasal 34 UU
No. 3/2004 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 23/ 1999 tentang Bank Indonesia
(BI), pemerintah membentuk lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang
independen.Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam UU No 21 tahun 2011 Bab I
pasal 1 ayat 1.
Pada tanggal 22 November 2012, pemerintah mensahkan UU No.21/2011 tentang
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Yang didirikan dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan:
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel,
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil,
dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat
OJK dipimpin oleh seorang ketua yang diangkat oleh Presiden dan mempunyai tugas
dan fungsi untuk melakukan pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap seluruh
kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor Industri
Keuangan Non-Bank (IKNB).
Lembaga yang mulai berfungsi pada tanggal 31 Desember 2012 ini berperan dalam
menggantikan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan di Pasar Modal yang selama ini
dilakukan oleh Badan Pengawas Pasar Modal serta Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Tugas OJK
1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan
2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
5
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
4. Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Regulasi terkait Pasar Modal di Indonesia
1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Pasar Modal
3. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang
Pasar Modal
4. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di
Bidang Pasar Modal
5. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Jaring
Pengaman Sistem Keuangan
6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 645/KMK.01/1995 tentang Dicabutnya
Keputusan Menkeu Nomor 1548/KMK.013/1990 tentang Pasar Modal yang telah
diubah terakhir dengan Keputusan Menkeu Nomor 264/KMK.010/1995, dan berlaku
mulai 1 Januari 1996
7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 646/KMK.01/1995 tentang Pemilikan Saham atau
Unit Penyertaan Reksa Dana oleh Pemodal Asing
8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 455/KMK.01/1997 tentang Pembelian Saham
oleh Pemodal Asing Melalui Pasar Modal
9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.010/2010 tentang Kepemilikan Saham
dan Permodalan Perusahaan Efek
10. Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

IV. Para Pelaku & Lembaga di Pasar Modal


Self Regulatory Organization (SRO) adalah suatu organisasi yang melaksanakan
tingkat tertentu dari kewenangan penerapan aturan (regulator) di industri Pasar Modal.
Kewenangan regulator dapat diterapkan sebagai pelengkap dari peraturan pemerintah yang
ada dan tidak selalu merupakan bentuk pengalihan kewenangan dari pemerintah. SRO
memiliki peraturan dan ketentuan yang mengikat bagi pelaku pasar modal sebagai fungsi
pengawasan untuk mencegah praktik perdagangan yang dilarang. Lembaga SRO di Pasar
Modal Indonesia adalah PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kustodian Sentral Efek
Indonesai (KSEI) dan PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

6
A) Bursa Efek
Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau
sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka (UUPM Pasal 1). Berdasarkan PP 45/1995 Pasal 5,
pemegang saham bursa minimal 50 Anggota Bursa (AB) dan maksimal 200 AB.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) didirikan dengan tujuan menyelenggarakan perdagangan Efek
yang teratur, wajar, dan efisien, Bursa Efek Indonesia mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur wajar dan efisien, menyediakan sarana
pendukung serta mengawasi kegiatan anggota bursa efek, menyusun rancangan anggaran
tahunan dan pengunaan laba Bursa Efek dan melaporkannya ke Bapepam-LK (UUPM Pasal
7). Fungsi bursa lainnya adalah menjaga kelangsungan pasar (market liquidity), dan
menciptakan harga efek yang wajar (price discovery).

Kegiatan BEI dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Bursa Efek Indonesia antara lain
untuk:
1) Meningkatkan sistem atau sarana perdagangan Efek;
2) Meningkatkan sistem pembinaan dan pengawasan terhadap anggota Bursa Efek;
3) Mengembangkan sistem pencatatan Efek yang efisien;
4) Mengembangkan sistem kliring dan penyelesaian Transaksi Bursa;
5) Meningkatkan sistem pelayanan informasi; kegiatan pengembangan Pasar Modal,
termasuk kegiatan promosi dan penelitian; dan
6) Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Pasar Modal.

B) Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)- KPEI Fungsi LKP dalam


Perdagangan Efek
LKP adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Saat ini, PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) adalah pihak
yang telah mendapatkan izin sebagai LKP untuk melaksanakan kegiatan kliring dan
penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Pengertian kliring yang dimaksud adalah proses penentuan hak dan kewajiban efek
dan/atau dana Anggota Bursa, yang timbul dari transaksi efek yang dilakukannya di bursa
efek. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi bursa adalah merupakan kepastian
dipenuhinya hak dan kewajiban efek dan/atau dana Anggota Bursa yang timbul dari transaksi
bursa. Dalam praktiknya, data transaksi efek yang terjadi di Bursa akan dikirim ke LKP untuk
kemudian dilakukan proses Kliring, sehingga Anggota Bursa dapat mengetahui hak dan
7
kewajiban efek dan/atau dananya masing-masing pada setiap hari bursa, untuk kemudian
diselesaikan pada tanggal penyelesaian.
Pemegang Saham dan Struktur Modal
1. Pemegang Saham (Shareholders) KPEI
- Bursa Efek Indonesia (BEI) : 100%
2. Struktur Modal (Capital Structure) KPEI
- Modal Dasar : Rp. 60 Milyar
- Modal Setor : Rp 15 Milyar
Bisnis Motif
1. Nir Laba (Non Profit Motive)
2. Tidak membayar dividen (No Dividend Payment)
3. Keuntungan untuk operasional dan pengembangan
Sumber Pendapatan
1. Fee jasa Kliring Transaksi Bursa
2. Fee jasa Pinjam Meminjam Efek
3. Fee jasa pengelolaan Dana Jaminan
Jenis Layanan
1. Layanan Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar dan
efisien
2. Jasa Pinjam Meminjam Efek (Securities Lending and Borrowing)
3. Pelayanan jasa KPEI diberikan kepada Anggota Bursa Efek dan partisipan lainnya
(seperti Bank Kustodian).

C) Novasi (Mitra Pengimbang)


Novasi adalah Pengalihan hubungan hukum antara AB Jual dengan AB Beli menjadi
hubungan hukum antara AB Jual dengan KPEI dan AB Beli dengan KPEI.
Dengan novasi peranan KPEI menjadi sebagai:
 Mitra Pengimbang (Counter Party) yang menjamin kepastian penyelesaian Transaksi
Bursa.
 Pengelola Risiko (Risk Management) dari penyelesaian Transaksi Bursa.

D) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP)- KSEI Fungsi LPP dalam


Perdagangan Efek
LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank
kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain. Saat ini, PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
8
(KSEI) merupakan pihak yang telah mendapatkan izin sebagai LPP untuk menjalankan fungsi
Penyimpanan dan Penyelesaian efek.
Pemegang Saham KSEI
Bank Kustodian : 36%
SRO : 30,5%
Perusahaan Efek : 30,5%
BAE : 3%

Layanan yang diberikan LPP meliputi:


1. Administrasi Rekening Efek
2. Penyelesaian transaksi Efek
3. Distribusi hasil corporate action
4. Jasa-jasa terkait lain seperti Post Trade Processing (PTP) dan penyediaan laporan-
laporan jasa kustodian sentral

Fungsi dan Peran KSEI Fungsi


Menyediakan Jasa Kustodian sentral dan Penyelesaian transaksiyang teratur, wajar, danefisien
(Pasal 14 ayat 2 UUPM).
Peran
1. Penyimpan efek tanpa warkat
a. Efek Bersifat Ekuitas (Saham, HMETD, dan Waran)
b. Efek Bersifat Utang (Surat utang, MTN, NCD, PN, CP, dll)
2. Penyelesaian transaksi efek
a. Transaksi Bursa
b. Transaksi di Luar Bursa (overthe counter)

Pengguna Jasa KSEI Emiten


Untuk aktivitas berikut:
1. Pendaftaran Efek
- Persyaratan agar Efek Emiten dapat disimpan di KSEI
2. Distribusi Corporate Actions
- Penyampaian informasi corporate action
- Pembayaran dividen, bunga, saham bonus dll
- Laporan-laporan; data pemegang Efek

9
E) Pemegang Rekening
a. (Perusahaan Efek & Bank Kustodian)
Untuk jasa sebagai berikut:
1. Penyimpanan Efek untuk Efek tanpa warkat
2. Pemindahbukuan Efek untuk transaksi bursa & transaksi di luar bursa
3. Penerimaan hasil Corporate Action
4. Laporan-laporan: laporan saldo & mutasi Efek, informasi Corporate Action
b. Kustodian Sentral
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa:
1. Jasa penitipan kolektif atas Efek
2. Jasa administrasi: menerima dividen, bunga, dan hak- hak lain, menyelesaikan transaksi
Efek, dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya.

Ketentuan menjadi Kustodian


1. Perusahaan Efek
2. Bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari OJK
3. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
45/1995)

Konsep Penitipan Kolektif


1. Efek dikonversikan ke dalam data elektronik dan diadministrasikan di rekening Efek.
2. Peralihan Kepemilikan dengan pemindahbukuan Efek (book-entrytransfer).
3. Efek dalam Penitipan Kolektif dianggap sepadan (fungible).
4. Hak-hak terkait dengan Efek (dividen, saham bonus, dll) dibagikan melalui KSEI dan
dikredit ke rekening Efek
5. Hak-hak Beneficial Owner (kepemilikan manfaat) atas Efek
- Hak atas pembagian dividen, saham bonus
- Hak atas pembayaran bunga atau pokok surat utang
- Hak untuk menghadiri RUPS/RUPO
- Hak-hak lain yang berkaitan dengan Efek

F) Sub Rekening Efek


1. Merupakan Rekening Efek yang digunakan untuk mencatat kepemilikan Efek dan dana
milik setiap investor atau nasabah yang dikelola oleh Perusahaan Efek atau Bank
Kustodian di KSEI.
10
2. Pemegang Rekening dapat mengelola 1 (satu) atau lebih Sub Rekening Efek milik
nasabah.
3. Berisi Efek dan atau dana milik nasabah Pemegang Rekening.

Tujuan Kepemilikan Sub Rekening Efek


Definisi
Sub Rekening Efek adalah Rekening Efek Nasabah (investor) yang tercatat di KSEI,
untuk mencatat kepemilikan efek investor.

Tujuan Kepemilikan Sub Rekening Efek


1. Perlindungan Investor:
a. Kepastian pemisahan pembukuan Efek investor dengan Efek milik Kustodian.
b. Kepastian hak atas Efek seperti dividen, hak menghadiri RUPS, karena investor
akan tercatat dalam DPS yang dikeluarkan oleh KSEI
2. Tersedianya data investor setiap waktu di KSEI, untuk keperluan:
a. Pelaksanaan corporate action
b. Pelaporan Emiten kepada OJK, Bursa Efek, atau BI
c. Penyidikan oleh pihak yang berwenang, misal: OJK
d. Laporan tahunan pemakai jasa KSEI.
3. Efisiensi distribusi hasil Corporate Action
KSEI terikat untuk menjaga kerahasiaan data Rekening Efek, termasuk SubRekening Efek
berdasarkan UUPM (Pasal 47).

Fasilitas AKSes
1. Fasilitas yang diberikan kepada investor untuk dapat langsung melihat portofolio yang
dimilikinya ke dalam sistem KSEI.
2. Fasilitas AKSes adalah sarana informasi yang disediakan untukpara investor di website
KSEI, yang memberikan akses langsung bagi investor untuk melihat dan memonitor
posisi dan mutasi portofolio Efeknya yang tersimpan di Sub Rekening Efek di KSEI.
3. Website http://akses.ksei.co.id dengan jaminan standar keamanan yang ketat.
4. Diluncurkan pada tanggal 18 Juni 2009.
5. Tujuan untuk memberikan perlindungan dan transparansi informasi atas
kepemilikan portofolio Efek nasabah (investor).

11
G) Pelaku Pasar Modal
1) Emiten dan Perusahaan Publik
1. Perusahaan dapat menghimpun dana dari masyarakat dengan menjual atau menawarkan
efek kepada publik. Perusahaan yang menjual atau menawarkan efek biasa disebut
dengan Emiten.
2. Kegiatan ini dikenal dengan istilah penawaran umum perdana, Initial Public Offering
(IPO) atau go public, yang dilakukan berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar
Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.
3. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan sehubungan dengan perusahaan yang Go Public
adalah sebagai berikut:
a. Laporan keuangan audit oleh akuntan publik
b. Dokumen legal audit dan legal opinion oleh konsultan hukum
c. Hasil penilaian aset oleh lembaga penilai (jika ada)
d. Pendirian dan Perubahan-perubahan Anggaran Dasar serta perjanjian- perjanjian
yang telah dibuat perusahaan.

2) Perusahaan Efek
Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK dan dapat
melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer
Investasi serta kegiatan lain sesuai ketentuan OJK.

1. Perantara Pedagang Efek (Broker – Dealer)


Adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau
pihak lain. Ada 2 macam perusahaan Perantara Pedagang Efek yaitu:
a. Anggota Bursa (Administrasi)
b. Non Anggota Bursa (Non Administrasi)

Kewajibannya:
a. Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk kepentingan
sendiri.
b. Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau menjual efek
wajib memperhatikan keuangan nasabah dan maksud serta tujuan investasi dari
nasabah.
c. Membubuhi jam, hari dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada formulir
pemesanan.
12
d. Memberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhirnya hari bursa setelah
dilakukan transaksi.
e. Menerbitkan tanda terima setelah menerima efek atau uang dari nasabah.
f. Menyelesaikan amanat jual / beli dari pemberi amanat.
g. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan pemodal.
h. Memberikan saran kepada para pemodal.

2. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)


Adalah pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran
umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang
tidak terjual.
Kewajibannya:
a. Mematuhi semua ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi
b. Mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau hubungan lain yang
bersifat material antara perusahaan efek dengan emiten.
Ada 2 macam perjanjian penjaminan yaitu kontrak penjaminan emisi Efek dapat
berbentuk kesanggupan penuh (full commitment) atau kesanggupan terbaik (best effort).
Dengan kesanggupan penuh, Penjamin Emisi Efek bertanggung jawab mengambil sisa
Efek yang tidak terjual, sedangkan dengan kesanggupan terbaik, Penjamin Emisi Efek tidak
bertanggung jawab terhadap sisa Efek yang tidak terjual, tetapi berusaha dengan sebaik-
baiknya untuk menjualkan Efek Emiten.

3. Manajer Investasi (Investment Manager)


Adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah
atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku.
Tugasnya:
a. Mengadakan riset atas efek
b. Menganalisa kelayakan investasi
c. Mengelola portofolio efek atas kepentingan nasabah
d. Mengelola reksa dana.
Terdapat pihak yang melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara
Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi yang tidak diwajibkan untuk memperoleh izin
usaha sebagai Perusahaan Efek, yaitu untuk Efek utang dengan jatuh tempo tidak lebih dari 1
13
1. Pemeringkat Efek
Pihak yang melakukan penilaian kemampuan membayar kembali surat utang serta
menyediakan jasa informasi mengenai perusahaan di pasar modal. Di samping itu fungsi
lainnya adalah melakukan:
1) Analisis peringkat
2) Studi Industri
a. Analisis risiko bisnis
b. Posisi pasar dan strategi bisnis
c. Diversifikasi
d. Struktur biaya
e. Manajemen
f. Dan faktor kunci sukses lainnya
3) Analisis risiko keuangan
a. Kebijakan keuangan
b. Keuntungan
c. Struktur modal
d. Kualitas aset
e. dll

2. Penilai Harga Efek


Penilai Harga Efek adalah lembaga resmi yang melakukan penilaian dan penetapan
harga pasar wajar secara harian dari seluruh instrumen surat utang, Sukuk, dan surat berharga
lainnya yang diperdagangkan di pasar sekunder. Hal ini Perdagangan surat utang yang OTC
dan tidak terpusat (de-centralized) menjadikan isu likuiditas dan transparansi melalui
ketersediaan harga pasar wajar menjadi sangat kritikal. Dalam perkembangannya, informasi
harga pasar wajar yang diterbitkan BPA menjadi referensi yang wajib digunakan oleh institusi
keuangan dalam penetapan secara harian nilai aset bersih (NAB) dan nilai pasar wajar
portfolio.

Produk dan Fitur:


• Harga Pasar Wajar IBPA termasuk upper and lower (harian dan historis)
• Indeks (INDOBeX dan IBPA Indices)
• Imbal Hasil dan Kurva Imbal Hasil
14
• Credit Spread Matrix
• Riset Pasar Surat Utang Bond Calculator
• ABS Calculator
• My Portfolio
• Informasi terkait efek bersifat utang lainnya
• Export Data

3. Indonesia Securities Investor Protection Fund (SIPF) Maksud dan Tujuan


P3IEI yang lebih dikenal sebagai Indonesia Securities Investor Protection Fund
(Indonesia SIPF) didirikan dengan maksud dan tujuan
1. Menatausahakan dan mengelola dana pelindungan pemodal di pasar modal Indonesia,
seperti: memisahkan penyimpanan, pencatatan dan pembukuan antara harta kekayaan
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dengan harta kekayaan Dana
Perlindungan Pemodal.
2. Melakukan investasi atas dana perlindungan pemodal di pasar modal Indonesia.
Menyimpan Efek dalam rangka investasi Dana Perlindungan Pemodal sebagaimana
dimaksud dalam Peraturan VI.A.4 tentang Dana Perlindungan Pemodal pada Bank
Kustodian. Dengan tujuan meningkatkan nilai Dana Perlindungan Pemodal secara
optimal dengan mempertimbangkan hasil dan risiko investasi.
3. Melakukan pemeriksaan, verifikasi, membuat analisa untuk melakukan pembayaran
dan tindakan lainnya sehubungan dengan klaim yang dilakukan oleh pemodal.
4. Menerima tambahan dana dan/atau memungut biaya sehubungan dengan kegiatan
perlindungan pemodal di pasar modal Indonesia. Memungut iuran dari anggota Dana
Perlindungan Pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor VI.A.4 tentang
Dana Perlindungan Pemodal.
5. Melakukan tindakan untuk pengembalian (recovery) dana yang telah dikeluarkan dari
Dana Perlindungan Aset Pemodal untuk pembayaran klaim berdasarkan subrogasi atas
hak pemodal terhadap pihak yang telah menimbulkan kerugian, termasuk namun tidak
terbatas ikut serta dalam proses hukum baik di dalam maupun di luar pengadilan.
6. Serta melakukan segala kegiatan pendukung lainnya yang berkaitan dengan maksud dan
tujuan di atas.

Pemodal dan Aset Pemodal


Pemodal adalah nasabah dari Perantara Pedagang Efek yang mengadministrasikan rekening
Efek nasabah dan Bank Kustodian. Pemodal yang asetnya mendapat perlindungan Dana
15
Perlindungan Pemodal adalah Pemodal yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Menitipkan asetnya dan memiliki rekening Efek pada Kustodian
2. Dibukakan Sub Rekening Efek pada Lembaga Peyimpanan dan Penyelesaian oleh
Kustodian; dan
3. Memiliki nomor tunggalidentitas pemodal dari Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.

Fungsi Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal


Dalam Penyelenggara ana Perlindungan Pemodal wajib memiliki paling sedikit fungsi- fungsi
sebagai berikut:
1) Fungsi Investasi, dilaksanakan dengan ketentuan antara lain sebagai berikut:
a. menyusun dan melaksanakan rencana investasi atas Dana Perlindungan Pemodal;
b. mengawasi perkembangan investasi atas jumlah yang tidak akan digunakan segera
dari Dana Perlindungan Pemodal; dan
c. melakukan penyetoran hasil investasi Dana Perlindungan Pemodal ke dalam Dana
Perlindungan Pemodal;

2) Fungsi Pembukuan dan Keuangan, dilakukan dengan ketentuan antara lain sebagai
berikut:
a. membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh
transaksi Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum;
b. membuat dan menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan atas seluruh
transaksi dan kegiatan sehubungan dengan Dana Perlindungan Pemodal sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan terpisah dari pencatatan dan
pembukuan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal;
c. memastikan bahwa pencatatan dan pembukuan dalam (a) dan (b) tersebut
terselenggara dan tersimpan dengan baik sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku;
d. menyusun laporan keuangan Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan ketentuan catatan atas
laporan keuangan paling sedikit wajib memuat hal-hal sebagai berikut:
i. pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak terafiliasi dengan direktur
dan komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal;
ii. pengeluaran biaya yang berkaitan dengan Pihak terafiliasi dengan
16
Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal; dan
iii. pengeluaran biaya berupa gaji, manfaat lain, dan fasilitas yang diberikan
kepada direktur dan komisaris Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal
e. melakukan kegiatan perbendaharaan, antara lain menerima dana dan memungut
iuran Dana Perlindungan Pemodal dan mengeluarkan biaya yang terkait dengan
Dana Perlindungan Pemodal;
f. menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) dengan berpedoman
pada prinsip efisiensi Pasar Modal dalam bentuk rencana kerja dan anggaran
tahunan (RKAT) yang sistematis, akurat, dan tepat waktu; dan
g. apabila terdapat keragu-raguan atau perbedaan dalam pencatatan yang dilakukan
oleh Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal dengan pihak lain atas transaksi
yang dilakukan sehubungan dengan Dana Perlindungan Pemodal, Penyelenggara
Dana Perlindungan Pemodal wajib mengadakan rekonsiliasi dengan pihak
terkait tersebut untuk memastikan akurasi pembukuan

3) Fungsi Pengawasan Internal dan Kepatuhan, dilaksanakan dengan ketentuan antara lain
sebagai berikut:
a. memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta prosedur
operasi standar dan kode etik Penyelenggaraan Dana Perlindungan Pemodal yang
berlaku;
b. memproses setiap pengaduan Pemodal dan masyarakat yang terkait dengan
pelaksanaan tanggung jawab Penyelenggara Dana Perlindungan Pemodal; dan
c. memastikan bahwa pegawai pengawasan internal dan kepatuhan memiliki akses
ke pembukuan setiap waktu.

7. TICMI (The Indonesia Capital Market Institute) bergabung dengan ICaMEL


Indonesian Capital Market Electronic Library
Pada tanggal 10 November 2015 bertepatan dengan acara Investor Summit and Capital
Market Expo 2015, TICMI bergabung dengan ICaMEL dan sekaligus melakukan Relaunching
brand The Indonesia Capital Market Institute sebagai pusat referensi, edukasi, dan sertifikasi
profesi pasar modal Indonesia.
Sertifikasi
• WPPE (Wakil Perantara Pedagang Efek)
• WMI (Wakil Manajer Investasi)
• ASPM (Ahli Syariah Pasar Modal)
17
• Program Waiver Data Pasar Modal
• Data Historis
• Perpustakaan Pasar Modal
• Permintaan Data

E. Profesi Penunjang Pasar Modal


a. Akuntan, melakukan audit atau pemeriksaan dan memberikan pendapat terhadap
Laporan keuangan.
b. Konsultan Hukum, membuat laporan legal audit dan memberikan pendapat
hukum.
c. Penilai, melakukan penilaian atas aset perusahaan.
d. Notaris, membuat akta otentik dan legalisasi dokumen perusahaan.
e. Profesi lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Semua profesi yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal wajib terlebih dahulu
terdaftar di OJK. Setiap profesi penunjang pasar modal wajib mentaati kode etik dan standar
profesi yang ditetapkan oleh asosiasi profesi masing- masing, dan dalam melakukan kegiatan
usaha di pasar modal, profesi penunjang pasar modal wajib memberikan pendapat atau
penilaian yang independen.

Cara menjadi investor:


1. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak Perusahaan Sekuritas, yaitu formulir
Pembukaan Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor (RDI).
2. Memberikan dokumen yang diperlukan, yaitu foto copy KTP yang berlaku dan NPWP
serta fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam formulir
Pembukaan Sub Rekening Efek.
3. Setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham. Masing-
masing broker menentukan deposit berbeda-beda (dimulai dari Rp100.000,-).
4. Setelah disetujui, selanjutnya kita sudah siap bertransaksi.

Yuk Nabung Saham


Yuk Nabung Saham adalah sebuah campaign yang mengajak masyarakat Indonesia
untuk berinvestasi di pasar modal melalui share saving. Sebagai upaya dalam
mengembangkan industri pasar modal di Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI)
senantiasa mengedukasi dan mengembangkan industri ke arah yang lebih baik. Tujuan BEI
tidak semata fokus pada penambahan jumlah investor baru, namun juga berupaya untuk
18
menanamkan kebutuhan berinvestasi di pasar modal yang secara tidak langsung akan
meningkatkan jumlah investor aktif di pasar modal Indonesia.

F. Instrumen di Pasar Modal Indonesia


Di dalam pasar modal diperdagangkan beberapa jenis aset finansial. Contoh aset
finansial ini adalah saham, surat utang, reksadana dan derivatif.
1. Saham
Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam
suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak
tersebut menjadi pemilik perusahaan tersebut sebesar modal yang ditanamkan. Hal ini
menyebabkan pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
2. Surat Utang
Surat Utang adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan dan menyatakan
bahwa perusahaan bersedia membayar sejumlah uang tertentu di masa depan kepada
pemegang surat utang tersebut. Selain membayar uang sejumlah pokok pinjaman, perusahaan
juga membayar bunga pinjaman atau kupon bunga secara periodik.
3. Reksa Dana
Merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Reksa
Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar
modal Indonesia. Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1
ayat (27) didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
4. Derivatif
Derivatif adalah produk turunan dari underlying asset, dalam hal ini saham. Contoh
produk yang termasuk dalam jenis derivatif adalah futures dan option.

V. Pasar Modal Syariah


`Pasar modal syariah adalah kegiatan dalam pasar modal sebagaimana yang diatur
dalam UUPM yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Pasar modal syariah merupakan
19
suatu sistem yang tidak terpisahkan dari sistem pasar modal secara keseluruhan. Kegiatan
Pasar Modal Syariah tidak memiliki perbedaan dengan pasar modal konvensional, namun
terdapat beberapa karakteristik khusus Pasar Modal Syariah yaitu bahwa produk dan
mekanisme transaksi tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
Penerapan prinsip syariah di pasar modal tentunya bersumberkan pada Al Quran
sebagai sumber hukum tertinggi dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, dari kedua
sumber hukum tersebut para ulama melakukan penafsiran yang kemudian disebut ilmu fiqih.
Salah satu pembahasan dalam ilmu fiqih adalah pembahasan tentang muamalah, yaitu
hubungan diantara sesama manusia terkait perniagaan. Berdasarkan itulah kegiatan pasar
modal syariah dikembangkan dengan basis fiqih muamalah. Terdapat kaidah fiqih muamalah
yang menyatakan bahwa Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada
dalil yang mengharamkannya. Konsep inilah yang menjadi prinsip pasar modal syariah di
Indonesia.

A. Sejarah Pasar Modal Syariah


Sejarah Pasar Modal Syariah juga dapat ditelusuri dari perkembangan institusional
yang terlibat dalam pengaturan Pasar Modal Syariah tersebut. Perkembangan tersebut dimulai
dari MoU antara Bapepam dan DSN-MUI pada tanggal 14 Maret 2003. MoU menunjukkan
adanya kesepahaman antara Bapepam dan DSN-MUI untuk mengembangkan pasar modal
berbasis syariah di Indonesia.
Dari sisi kelembagaan Bapepam-LK, perkembangan Pasar Modal Syariah ditandai
dengan pembentukan Tim Pengembangan Pasar Modal Syariah pada tahun 2003. Selanjutnya,
pada tahun 2004 pengembangan Pasar Modal Syariah masuk dalam struktur organisasi
Bapepam dan LK, dan dilaksanakan oleh unit setingkat eselon IV yang secara khusus
mempunyai tugas dan fungsi mengembangkan pasar modal syariah. Sejalan dengan
perkembangan industri yang ada, pada tahun 2006 unit eselon IV yang ada sebelumnya
ditingkatkan menjadi unit setingkat eselon III.
Pada tanggal 23 Nopember 2006, Bapepam-LK menerbitkan paket Peraturan
Bapepam dan LK terkait Pasar Modal Syariah. Paket peraturan tersebut yaitu Peraturan
Bapepam dan LK Nomor IX.A13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan Nomor IX.A.14 tentang
Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal. Selanjutnya, pada
tanggal 31 Agustus 2007 Bapepam-LK menerbitkan Peraturan Bapepam dan LK Nomor
II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah dan diikuti dengan peluncuran
Daftar Efek Syariah pertama kali oleh Bapepam dan LK pada tanggal 12 September 2007.
Perkembangan Pasar Modal Syariah mencapai tonggak sejarah baru dengan
20
disahkannya UU Nomor 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada
tanggal 7 Mei 2008. Undang-undang ini diperlukan sebagai landasan hukum untuk penerbitan
surat berharga syariah negara atau sukuk negara. Pada tanggal 26 Agustus 2008 untuk
pertama kalinya Pemerintah Indonesia menerbitkan SBSN seri IFR0001 dan IFR0002.
Pada tanggal 30 Juni 2009, Bapepam-LK telah melakukan penyempurnaan terhadap
Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah dan II.K.1 tentang
Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah.

B. Indeks Syariah
a. Indonesia Sharia Stock Index (ISSI)
‒ ISSI merupakan indeks saham yang mencerminkan keseluruhan saham syariah yang
tercatat di BEI.
‒ Konstituen ISSI adalah keseluruhan saham syariah tercatat di BEI dan terdaftar dalam
Daftar Efek Syariah (DES).
‒ Konstituen ISSI direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan
pada awal bulan berikutnya.
‒ Konstituen ISSI juga dilakukan penyesuaian apabila ada saham syariah yang baru
tercatat atau dihapuskan dari DES.
‒ Metode perhitungan indeks: rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar
‒ Tahun dasar: Desember 2007
‒ Peluncuran: 12 Mei 2011

Proses Seleksi ISSI dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)


1. Tidak Melakukan Kegiatan Usaha Yang Dilarang Secara Syariah dan Tercatat di BEI
2. Rasio Utang Berbasis Bunga dibandingkan Total Aset ≤ 45%
3. Rasio Pendapatan Non Halal terhadap Total Pendapatan ≤ 10%

b. Jakarta Islamic Index (JII)


‒ JII merupakan indeks saham yang mencerminkan kinerja 30 saham dengan kapitalisasi
pasar dan nilai transaksi terbesar diantara saham syariah yang tercatat di BEI.
‒ 30 saham konstituen JII diseleksi dari saham dalam DES.
‒ Konstituen JII direview setiap 6 bulan sekali (Mei dan November) dan dipublikasikan
setiap awal bulan berikutnya.
‒ Metode perhitungan indeks: rata-rata tertimbang dari kapitalisasi pasar.
‒ Tahun dasar: Januari 1995
21
‒ Peluncuran: 3 Juli 2000

Proses Seleksi JII dilakukan oleh OJK dan BEI

1. Saham Syariah yang terdapat di DES dan menjadi konstituen ISSI


2. 60 saham dengan kapitalisasi terbesar
3. 30 saham dengan nilai transaksi terbesar

C. Dasar Hukum
Sebagai bagian dari sistem pasar modal Indonesia, kegiatan di Pasar modal yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah juga mengacu kepada Undang-Undang Nomor 8 Tahun
1995 tentang Pasar Modal berikut peraturan pelaksananaannya (Peraturan Bapepam-LK,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Bursa dan lain-lain).
Bapepam-LK selaku regulator pasar modal di Indonesia, memiliki beberapa peraturan khusus
terkait pasar modal syariah, sebagai berikut:
1. Peraturan Nomor II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah
2. Peraturan Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah
3. Peraturan Nomor IX.A.14 tentang Akad-akad yang digunakan dalam Penerbitan Efek

D. Instrumen Pasar Modal Syariah


Produk syariah di pasar modal antara lain berupa surat berharga atau efek.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Efek adalah
surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda
bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek. Sejalan dengan definisi tersebut, maka produk syariah yang berupa efek
harus tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Oleh karena itu efek tersebut dikatakan
sebagai Efek Syariah. Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan
Efek Syariah disebutkan bahwa Efek Syariah adalah Efek sebagaimana dimaksud dalam
UUPM dan peraturan pelaksanaannya yang akad, cara, dan kegiatan usaha yang menjadi
landasan pelaksanaannya tidak bertentangan dengan prinsip - prinsip syariah di Pasar Modal.
Efek-efek yang dimuat dalam Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Bapepam–LK
meliputi:
1. Surat Berharga Syariah yang diterbitkan oleh Negara Republik Indonesia.
2. Efek yang diterbitkan oleh Emiten atau perusahaan publik yang menyatakan bahwa
kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip syariah
22
sebagaimana tertuang dalam anggaran dasar.
3. Sukuk yang diterbitkan oleh Emiten termasuk Obligasi Syariah yang telah diterbitkan
oleh emiten sebelum ditetapkannya peraturan ini.
4. Reksa Dana Syariah.
5. Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif Reksa Dana Syariah.
6. Efek Beragun Aset Syariah.
7. Efek berupa saham, termasuk Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) syariah dan
waran syariah, yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan publik yang tidak menyatakan
bahwa kegiatan usaha serta cara pengelolaan usahanya dilakukan berdasarkan prinsip
syariah.
8. Efek syariah yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di Pasar Modal yang diterbitkan oleh
lembaga internasional dimana Pemerintah Indonesia menjadi salah satu anggotanya
9. Efek syariah lainnya.

Sampai dengan saat ini, Efek Syariah yang telah diterbitkan di pasar modal Indonesia
meliputi Saham Syariah, Sukuk dan Unit Penyertaan dari Reksa Dana Syariah.

23

Anda mungkin juga menyukai