Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN BERJILBAB

MAHASISWI FPTK
MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Seminar Pendidikan
Agama Islam

Dosen Pengampu: Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd.


H. Yusuf Ali Tantowi, M.A.

Disusun oleh :

Qori Zulia Rahma 1500465


Muhammad Farhan 1503495
Galih Fadlurahman Permadi 1503519

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................... i
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
ABSTRAKSI.................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................................ 2
1.4 Perumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 3
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................... 4
2.1 Deskripsi Teori ..................................................................................................... 4
2.2 Penelitian Relevan ................................................................................................ 7
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 7
2.4 Hipotesis Penelitian.............................................................................................. 8
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 9
3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian .............................................................................. 9
3.2 Metode Penrlitian ................................................................................................. 9
3.3 Populasi Dan Sampel ........................................................................................... 9
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 10
3.5 Teknik Analisis Data .......................................................................................... 10
BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................... 12
4.1 Deskripsi Data .................................................................................................... 12
4.2 Pengkajian Hipotesis Dan Pembaharuan Analisis Data ..................................... 16
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 18
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 18
5.2 Saran ................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 19
LAMPIRAN .................................................................................................................. 20

i
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................................... 8
Tabel 3.1 Sampel ........................................................................................................... 10
Tabel 4.1 Usia Responden Saat Mulai Menggunakan Media Sosial.......................... 12
Tabel 4.2 Media Sosial Yang Sering Di Gunakan ....................................................... 12
Tabel 4.3 Informasi Yang Di Peroleh .......................................................................... 13
Tabel 4.4 Usia Responden Saat Mulai Menggunakan Jilbab ..................................... 13
Tabel 4.5 Alasan Responden Menggunakan Jilbab Untuk Pertama Kali .................. 14
Tabel 4.6 Kepahaman Responden Tentang Jilbab ...................................................... 14
Tabel 4.7 Konsistenitas Responden Dalam Berjilbab .................................................. 15
Tabel 4.8 Bentuk Ketidak Konsistenan Responden Dalam Berjilbab......................... 15

ii
KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah` Pengaruh
Media Sosial Terhadap Pemahaman Berjilbab Mahasiswi FPTK tepat pada
waktunya.

Sholawat dan Salam semoga tetap tercurahkan kepada teladan kita Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat dan semoga kita tetap
menjadi pengikutnya hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini tak lupa
penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abas Asyafah, M.Pd.,
dan Bapak H. Yusuf Ali Tantowi, M.A.., selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Seminar Pendidikan Agama Islam, serta Seluruh pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi perbaikan
penulisan selanjutnya.

Akhirya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi


penyusun khususnya dan umumnya para pembaca.

Bandung, 2 Oktoberr 2017

Penyusun

iii
ABSTRAKSI

Qori, Farhan, Galih. 2017. Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemahaman


Berjilbab Mahasiswi FPTK.
Kata kunci: Media Sosial, Jilbab

Universitas Pendidikan Indonesia adalah salah satu perguruan tinggi


negri yang memperbolehkan mahasiswi muslimnya untuk berjilbab. Lebih dari
80% mahasiswi telah menggunakan jilbab. Jilbab disini diartikan sebagai kain
penutup dari atas sampai bawah, tutup kepala, selimut, dan semua pakaian wanita
muslim yang berfungsi sebagai pencegah pandangan laki-laki kepada wanita.
Namun saat ini banyak mahasiswi berjilbab yang dengan mudahnya memakai dan
melepaskan jilbabnya untuk memenuhi kebutuhan sesaat seperti pengambilan foto
di akun media sosial, menghadiri acara-acara non formal, dan lain sebagainnya.
Hal tersebut disebabkan kurang sesuainya cara berpikir dan
pengetahuan beberapa mahasiswi akan berjilbab. Masalah ini semakin meluas
dengan munculnya media sosial seperti instagram, facebook, twitter, whatsapp,
dan sejenisnya, hingga dengan mudah dapat mempublikasikan foto, video,
ataupun teks yang dapat memicu keinginan mahasiswi untuk menggunakan
informasi-informasi tentang tren jilbab terbaru, mengekspresikan diri, ide, serta
hal-hal yang sifanya pribadi sehingga sering kali bertolak belakang dengan
norma-norma beragama.
Dengan demikian, secara tidak langsung media sosial telah membawa
pengaruh terhadap pemahaman mahasiswi akan berjilbab. Akan tetapi pengaruh
ini masih dapat ditekan dengan memperbaiki dan memperkuat pengetahuan
agama mahasiswi. Selain itu forum-forum keagamaan juga dapat digerakkan
untuk mencegah dan menanggulangi masalah tersebut. Sehingga mahasiswi akan
lebih terfokus dan terarah dalam kehidupan sehari-harinya, terlebih lagi dalam
penggunaan media sosial

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan manusia yang tidak terbatas baik jasmani dan rohani menuntut
manusia untuk berfikir serta terus berkembang. Teknologi merupakan jawaban
yang digunakan manusia dalam mempermudah pemenuhan kebutuhannya.
Banyak ahli berpendapat bahwa tanpa teknologi, rahasia alam dan kehidupan
tidak akan dapat terungkap. Hal ini disebabkan oleh posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu tidak akan mampu jika tidak digantikan
ataupun dibantu oleh teknologi.
Teknologi memang telah membawa banyak dampak positif, diantaranya
manusia dapat dengan mudah memperoleh informasi, ilmu pengetahuan, berita
terbaru seputar isu-isu sosial, politik, bahkan agama melalui internet ataupun
media sosial. Saat ini hampir semua orang memiliki akun - akun media sosial
seperti twitter, facebook, path, instagram, tumblr, line, whatsapp, dan sebagainnya
yang juga digunakan sebagai tempat mengekspresikan diri, ide, dan hal-hal yang
sifatnya pribadi kepada banyak orang serta sebagai tempat untuk menghasilkan
uang.
Melalui media sosial masyarakat terlihat lebih ekspresif karena mereka
dapat memberikan komentar secara terbuka. Selain itu pandangan masyarakat
akan kehidupan beragama juga semakin berkembang, khususnya bagi agama
islam. Masyarakat tidak lagi terpaku pada hal-hal yang sifatnya monoton. Saat ini
wanita muslimah mulai mengubah pemahamannya dengan mengapresiasikan
keinginan maupun pengetahuan dalam hal memodifikasi pemakaian jilbab. Jilbab
itu sendiri diartikan sebagai kain penutup dari atas sampai bawah, tutup kepala,
selimut, dan semua pakaian wanita muslim yang berfungsi sebagai pencegah
pandangan laki-laki kepada wanita.
Pada perkembangannya jilbab tidak hanya berfungsi sebagai penutup
kepala dan leher yang dipakai secara khusus tapi juga sebagi gaya baru dalam
berpakaian. Hal ini telah diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa ada
batasan usia maupun status sosial. Terdapat banyak model jilbab beserta
pakaiannya yang dikemas serta disajikan dengan lebih bervariasi dan menarik,
dimana penyebarannya sangat dibantu oleh kemajuan teknologi informasi
khususnya media sosial yang menyebabkan banyak wanita muslimah memutuskan
untuk berjilbab agar sesuai dengan gaya masa kini.
Sumbangan teknologi informasi terhadap peradaban dan kesejahteraan
manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri
akan kenyataan bahwa teknologi juga membawa dampak negatif, yang
sifatnya dapat mengancam norma, moral masyarakat dan nilai-nilai agama.

1
2

Berdasarkan argumentasi di atas, dalam makalah ini peneliti akan meneliti


dan mengkaji lebih dalam pengaruh media sosial terhadap pemahaman berjilbab
bagi mahasiswi FPTK. Peneliti memilih topik ini karena ingin mengetahui
pengaruh media sosial dalam kehidupan beragama serta adanya rasa prihatin
peneliti terhadap masyarakat yang dapat dengan mudah merubah pemahamannya
akan berjilbab. Sehingga diharapkan nantinya pengaruh dari media sosial yang
sifatnya kurang baik dapat ditekan semaksimal mungkin dan diharapkan dapat
menjadi salah satu acuan untuk memperbaiki pemahaman masyarakat akan
berjilbab.

1.2 Identifikasi Masalah


Peneliti akan menunjukkan perincian masalah yang terdapat dalam latar
belakang agar tidak terjadi perbedaan pandangan antara peneliti dan pembaca.
Adapun penjelasan tentang masalah yang peneliti angkat adalah sebagai berikut :
a. Media Sosial, adalah sebuah media online, dengan para penggunanya
bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi
blog, jejaring social, wiki, forum, dan dunia virtual.
b. Jilbab, adalah kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk
menutupi kepala dan leher sampai dada.

1.3 Pembatasan Masalah


Agar penelitian ini lebih terarah, terfokus, dan tidak meluas, peneliti
membatasi ruang lingkup penelitian. Adapun batasan-batasan yang peneliti
tetapkan sebagai berikut :
a. Penelitian ini dilakukan pada 57 mahsiswi berjilbab yang masih aktif di
FPTK UPI
b. Penelitian difokuskan pada media social, khususnya penggunaan jejaring
sosial oleh mahasiswi berjilbab

1.4 Perumusan Masalah


a. Apa saja informasi tentang kehidupan beragama khususnya berjilbab yang
bisa didapatkan melalui media sosial?
b. Bagaimana pengaruh informasi tersebut terhadap pola pikir atau
pandangan remaja muslim tentang berjilbab?
c. Apa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh informasi
tersebut terhadap pola pikir atau pandangan remaja muslim?
3

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui informasi yang bisa didapatkan melalui media sosial
tentang kehidupan beragama khususnya berjilbab
b. Untuk mengetahui pengaruh dari informasi tersebut terhadap pola pikir
atau pandangan remaja muslim tentang berjilbab
c. Untuk mengetahui cara yang dapat dilakukan dalam usaha mengatasi
pengaruh informasi tersebut terhadap pola pikir atau pandangan remaja
muslim

1.6 Manfaat Penelitian


a. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat menjadi salah satu penambah wawasan,
pengetahuan dan pengalaman. Selain itu juga sebagai bukti petanggung
jawaban peneliti atas tugas yang telah peneliti terima.
b. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu penambah
wawasan, pengetahuan dan pengalaman. Selain itu juga dapat digunaakan
sebagai salah satu landasan untuk melakukan penelitian sejenis
serta menjadi motivasi untuk mengembangan sikap positif dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Bagi UPI, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam
menyikapi pengaruh tersebut diatas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Teori

2.1.1 Media Sosial


2.1.1.1 Pengertian Media Sosial
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring
sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Andreas Kaplan dan Michael
Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

2.1.1.2 Ciri Ciri Media Sosial


a. Pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa
keberbagai banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
b. Pesan yang di sampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
c. Pesan yang di sampaikan cenderung lebih cepat di banding media lainnya
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi (wikipedia : 2016)

2.1.1.3 Pembagian Media Sosial


Secara umum, media sosail dibagi atas enam kelompok besar yaitu:
a. Jejaring social, adalah akun yang digunakan untuk terhubung dengan
orang lain. Contohnya, My Space, Facebook, dan Bebo
b. Blog. Blog adalah jurnal online yang digunakan tiap orang untuk berbagi
biasanya tulisan, video, foto dan lain-lain.
c. Wikis. Website ini digunakan untuk menambah konten atau untuk
mengedit informasi yang terdapat di dalamnya, dan menjadikan data-data
tersebut seperti dokumen bersama. Contohnya, Wikipedia.
d. Forum, Layanan untuk diskusi secara online, contohnya, kaskus.com
e. Podcasts, seperti layanan Apple iTunes
f. Content communities, seperti, Flickr, del.icio.us, dan Youtube. (Annisa
Fadhillah Pulungan:2013)

4
5

2.1.1.4 Perkembangan Media Sosial


a. 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan
untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat
elektronik, ataupun mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak
b. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities yang melayani Web Hosting yaitu
layanan penyewaan penyimpanan data - data website
c. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com yang
merupakan situs jejaring sosial
d. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger.
e. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi
booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
f. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn
juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media
Sosial makin berkembang.
g. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang
user friendly.
h. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial
i. 2006 Lahirnya Twitter, jejaring sosial hanya bisa mengupdate status
(Tweet) ini yang hanya di batasi 140 karakter.
j. 2007 Lahirnya Wiser, direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia
termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu maupun
kelompok.
k. 2011 Lahirnya Google+, situs jejaring sosial yang diluncurkan google

2.1.1.5 Dampak Media Sosial


1. Dampak positif :
a. Memudahkan komunikasi
b. Sebagai media penyebaran informasi
c. Memperluas jaringan pertemanan
d. Sebagai sarana untuk mengembangkan keterampilan dan sosial
e. Media pertukaran data
f. Sebagai media promosi dalam bisnis
2. Dampak negatif :
a. Berkurangnya silahturahmi secara langsung
b. Individualisme lebih dominan
c. Tertinggal dan terlupakannya bahasa formal
d. Berkurangnya privasi pribadi
e. Muncul kejahatan dunia maya
f. Mudah di aksesnya situs situs yang sifatnya negatif
6

2.1.2 Jilbab
2.1.2.1 Pengertian Jilbab
Nuvida Raf dalam Hardiyanti (2012) lebih menekankan jilbab pada
kata hijab. Guindi berpendapat bahwa arti Hijab adalah sinonim dari kata jilbab
yang berarti penutup, pembungkus, tirai, dan partisi.
“In order to make it easy to comprehend, Hijab in this paper refers to a
head-scarf that covers head, neck and breast of a woman. The meaning of hijab
recently is synonym to veil. As Fadwa El-Guindi suggests Hijab translates as
cover, wrap, curtain, screen, partition” (Nuvida Raf dalam Hardiyanti, 2012).
Di Indonesia kata jilbab merujuk pada corak pakaian Islam tertentu, namun
seringkali maknanya tidak konsisten. Ada yang memahami jilbab sebagai penutup
kepala itu sendiri, ada pula yang memaknainya sebagai pakaian komplit. Terlepas
dari pemahaman yang tidak konsisten tersebut, hijab/jilbab berorientasi makna
sebagai pakaian perempuan muslimah, dan terkait dengan agama Islam.
Penggunaan kata “jilbab” digunakan secara luas sebagai busana kerudung
yang menutupi sebagaian kepala perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai
dengan baju yang menutupi tubuh kecuali telapak tangan dan kaki.
Raleight (Nuvida Raf dalam Hardiyanti : 2012) dalam tulisan My Veil A
Spiritual Journey yang menyimpulkan bahwa saat ini perempuan Indonesia yang
mengenakan jilbab telah menjadi fenomena umum. Model-model jilbab kini
beragam dan lebih modern karena tersedia dalam beragam warna dan
bentuk. Hijab digunakan oleh muslimah dari kelas bawah hingga kelas atas.

2.1.2.2 Ketentuan dalam Berjilbab


a. Menutupi seluruh tubuh kecuali anggota yang bukan aurat.
b. Pakaian itu tebal dan tidak tipis. Harus pakaian itu longgar dan tidak
ketat.
c. Pakaian tersebut tidak menyerupai pakaian pria.

2.1.2.3 Fungsi Jilbab


a. Menaati perintah agama
b. Terhindar dari godaan untuk centil dan tidak sopan
c. Laki-laki merasa segan mengganggu/menggoda
d. Menutupi aurat
e. Mencegah sengatan sinar matahari
f. Mendidik untuk berperilaku baik
g. Menjaga kesehatan rambut
h. Membuka lapangan pekerjaan
7

2.2 Penelitian Relevan


Setelah peneliti melakukan kajian pustaka terhadap beberapa karya tulis ilmiah
yang berhubungan dengan pengaruh media sosial terhadap pemahaman jilbab,
peneliti mendapati bahwa sebelumya belum pernah dilakukan penelitian sejenis.
Sehingga laporan ini mengacu pada hasil yang diperoleh peneliti serta hasil
penelitian lain yang dapat mendukung tema penelitian peneliti.
Penelitian yang dianggap dapat mendukung adalah penelitian yang telah
dilakukan oleh Perilaku Ariana Wijayanti pada tahun 2008 dengan
judul “Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Pemakaian Jilbab Terhadap
Keagamaan Siswa Kelas XI SMAN Karanganyar Surakarta”. Dimana didapatkan
kesimpulan berupa pengetahuan siswa dan motivasi siswa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku keagamaan siswa.
Akan tetapi, terdapat perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ariana
Wijayanti dengan peniliti yaitu peneliti menemukan adanya pengaruh media
sosial, dimana pengaruh ini berdampak negatif terhadap pemahaman siswi dalam
berjilbab.

2.3 Kerangka Berpikir


Media sosial sebagai alat yang sering digunakan oleh masyarakat untuk bertukar
informasi dapat menjadi salah satu alat atau pembawa pengaruh pada pemahaman
seseorang akan berjilbab. Pengaruh ini berupa dorongan atau stimulan untuk
menggunakan atau bahkan melepas jilbab.
Pemahaman berjilbab dimaksudkan bahwa seseorang-benar benar paham akan
penggunaan jilbab sebagai penutup dari atas sampai bawah yang fungsinya
sebagai penghalang tersampainya nafsu. Penggunaan jilbab ini juga haruslah
konsisten, dimana seseorang akan menggunakannya disetiap kondisi dan situasi.
8

Persiapan (Engagement)

Pengkajian (Assessment)

Perencanaan Alternatif
Kegiatan (Planning)

Formulasi Aksi
(Formulation Action)

Pelaksanaan Kegiatan
(Planning)

Kesimpulan (Conclution)

Evaluasi (Evaluation)

Tabel 2.1 Kerangka Berpikir

2.4 Hipotesis Penelitian


Penggunaan media sosial pada kalangan remaja muslim dapat membawa
pengaruh terhadap pemahaman berjilbab mahasiswi pendidikan teknik mesin.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, khususnya
di lingkungan FPTK, yang sebagian besar mahasiswinya berjilbab, pada bulan
September hingga Oktober 2017. Dimana pembagian awal quisioner dilakukan
pada tanggal 27 September 2017.

3.2 Metode Penelitian


Menurut Namawi (1997:4) metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti
menggunakan metode kuantitatif dengan tiga tahapan, yaitu pengumpulan data,
analisis data, dan penyajian analisis data agar dapat diperoleh informasi tentang
fenomena suatu penelitian.
Dimana penelitian kuntitatif ini dijuruskan pada penelitian deskriptive dan
penelitian survey. Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah
pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-
kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Metode ini digabungkan dengan metode penelitian survey yang
menggunakan kuisioner untuk memperoleh data, sehingga dapat mengetahui
kondisi dan pengaruh tertentu dalam masyarakat. Selain itu peneliti juga
melakukan observasi langsung terhadap penggunaan jilbab dan media sosial pada
kehidupan sehari-hari responden.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah siswi berjilbab yang ada di FPTK UPi
khususnya 60 siswi yang berada di tingkat pertama. Dalam penelitian ini, peneliti
tidak menggunakan sampel karena berpedoman pada pendapat Arikunto (2001,
102) dimana sampel merupakan sebagian dari sebuah populasi yang dapat
mewakili populasi tersebut. Dan jika jumlah subjek kurang dari 100, lebih baik
semua subjek digunakan. Untuk itu peneliti memutuskan menggunakan semua
subjek yaitu:

9
10

NO KELAS BANYAK SISWA


Departemen PKK 20 Mahasiswi
1.
Departemen Argo Industri 11 Mahasiswi
2.
Departemen Pendidikan Teknik Elekto 6 Mahasiswi
3.
Departemen pendidikan Teknik Arsitektur 8 Mahasiswi
4.
Departemen Pendidikan Teknik Sipil 8 Mahasiswi
5.
Departemen Pendidikan Teknik Mesin 4 Mahasiswi

Tabel 3.1 Sampel

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data dilaksanakan oleh peneliti dengan memberikan
kuisioner kepada 57 mahasiswi berjilbab di lingkungan FPTK UPI. Dimana
peneliti menggunakan kuisioner tertutup. Sehingga reponden hanya diminta untuk
menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang telah disediakan oleh peneliti agar
mudah diselesaikan, dianalisis dan tidak keluar dari konteks penelitian. Dalam
penelitian ini, responden tidak perlu mencantumkan nama agar terjaga privasinya
sehingga dapat memberikan informasi dengan sejujur-jujurnya.
Selain itu, peneliti juga melakukan observasi partisipatoris. Observasi ini
dilakukan dengan mengamati pengaruh penggunaan media sosial oleh responden
terhadap pemahaman berjilbab.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan prosedur-prosedur
sebagai berikut:
a. Seleksi data
Data yang terkumpul diseleksi oleh peneliti. Selain itu peneliti juga
memastikan tidak ada kuisioner yang tidak dijawab oleh respinden. Dengan
demikian data memilikikelengkapan sesuai dengan yang diharapkan
b. Klasifikasi data
Data yang telah diseleksi kemudian dikelompokkan berdasarkan
karakteristik masing-masing data.
c. Frekuensi dan presentase data
Semua data yang telah diklasifikasikan kemudian dihitung frekuensi
beserta presentasenya. Dimana hasil ini dimasukkan ke dalam tabel-tabel yang
telah disediakan. Peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
11

Presentase = x 100%
Penghitungan range:
Skor tertinggi : 57 x 5 = 285 Skor terendah :57 x 1 = 57
Sehingga range untuk penelitian ini adalah sebesar : (285-57) / 5 = 46
Range Skor: 57-103 = sangat rendah 244-285= sangat tinggi
198-244 = tinggi 151-197= cukup
104-150 = rendah
d. Interpretasi data
Penafsiran ini ditentukan oleh presentase terbesar setiap data sebagai
kecenderungan media sosial dalam mempengaruhi pemahaman berjilbab
mahasiswi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Data


4.1.1 Usia Responden Saat Mulai Menggunakan Sosial Media
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1. < 5 th 0%
2. 5-10 th 14 26,31%
3. 10-15 th 42 73,68%
4. > 15 th 1 1,75%

Jumlah 57 100%

Rata-rata 11,31 th
Tabel 4.1 Usia Responden Saat Mulai Menggunakan Sosial Media

Dari 57 responden, sebanyak 42 atau sebesar 73,68% dari seluruh populasi mulai
mengenal dan menggunakan media sosial pada usia 10-15 th. Rata-rata usia yang
diperoleh adalah 11,31 th.

4.1.2 Media Sosial yang Sering Digunakan


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1. Facebook 27 23,68%
2. Whatsapp 24 21,05%
3. Instagram 39 34,24%
4. Twitter 24 21,05%
Jumlah 114 100%
Tabel 4.2 Media Sosial yang Sering Digunakan

Jumlah total mahasiswi yang semula 57 orang, bertambah menjadi 114 orang. Hal
ini disebabkan responden diperbolehkan memilih 2 jawaban. Sehingga diperoleh
kesimpulan bahwa 34,24% responden sering menggunakan media instagram
dalam upaya memperoleh informasi, kemudian diikuti media facebook (23,68%)
yang kedua-duanya merupakan media yang dapat menyertakan gambar dengan
intensitas yang kompleks.

12
13

4.1.3 Informasi yang Diperoleh


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1. Cara berjilbab yang baik dan benar 28 24,56%
2. Model / tren jilbab terbaru 43 37,72%
3. Tutorial jilbab 38 33,33%
4. Lainnya 5 4,38%

Jumlah 114 100%

Tabel 4.3 Informasi yang Diperoleh

Berdasarkan quisioner yang kami berikan diperoleh data bahwa informasi yang
sering diakses / diperoleh responden adalah tentang model /gaya jilbab terbaru
diikuti dengan tutorial berjilbab. Masing masing dengan presentase 37,72% dan
33,33% dari 114 total data (masing-masing responden memilih 2 jawaban).
Informasi ini sering diaplikasikan dikehidupan sehari-hari dalam bentuk gaya
berjilbab responden

4.1.4 Usia Responden Saat Mulai menggunakan Jilbab


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1. < 5 th 10 17,54%
2. 5-10 th 11 19,30%
3. 10-15 th 19 33,33%%
4. > 15 th 17 30%

Jumlah 57 100%

Rata-rata 11,2 th

Tabel 4.4 Usia Responden Saat Mulai menggunakan Jilbab

Dari 57 responden, sebanyak 19 orang (33,33%) dari populasi mulai


menggunakan jilbab pada usia 10-15 th. Dengan usia rata-rata adalah 11, 2 th.
Melalui data ini dapat disimpulan bahwa rata-rata mahasiswi FPTK UPI tingkat
pertama mulai menggunakan jilbab saat bahkan setelah mereka mengenal dan
menggunakan media sosial.
14

4.1.5 Alasan Responden Menggunakan Jilbab Untuk Pertama Kali


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1. Perintah Orang Tua 17 29,82%
2. Mengikuti Tren 0 0%
3. Keinginan Sendiri 33 57,89%
4. Lainnya 7 12,28%

Jumlah 57 100%

Tabel 4.5 Alasan Responden Menggunakan Jilbab Untuk Pertama Kali

Pada salah satu alternatif jawaban yaitu untuk mengikuti tren, tidak ada satupun
responden yang memilih jawaban tersebut. Rata-rata responden menggunakan
jilbab karena dorongan pribadi (57,89%). Tetapi berdasarkan survei yang peneliti
lakukan, banyak respoden yang menyatakan (tidak dalam quisioner) bahwa
keinginan pribadi itu juga didorong adanya keinginan responden untuk mengikuti
tren terbaru. Sehingga faktor ini tetap menjadi faktor yang penting walaupun
bukan pendorong utama.

4.1.6 Kepahaman Responden Tentang Jilbab


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. 1 0 0%
2. 2 7 12,28%
3. 3 32 56,14%
4. 4 18 31,57%
5. 5 0 0%

Jumlah 57 100%

Range berdasarkan skala likert 182 (cukup)


Tabel 4.6 Kepahaman Responden Tentang Jilbab
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden berada pada
range ketiga atau sudah cukup memahami. Tetapi berdasarkan survey yang
dilakukan peneliti, responden pada umumnya tidak mau mengaplikasikan atau
bahkan mengacuhkan pengetahuannya tentang berjilbab. Hal ini diperburuk
dengan adanya penyalahgunaan media sosial yang membuat pengetahuan mereka
menjadi goyah
15

4.1.7 Konsistenitas Responden dalam Berjilbab


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sudah Konsisten 25 43,85%


2. Belum Konsisten 32 56,14%

Jumlah 57 100%

Tabel 4.7 Konsistenitas Responden dalam Berjilbab


Dari 57 responden, sebanyak 25 (43,85%) telah konsisten dalam berjilbab. Rata-
rata responden ini adalah responden yang telah berjilbab sejak usia < 5 th. Dimana
mereka telah dididik sejak dini untuk konsisten dalam berjilbab.

4.1.8 Bentuk Ketidak Konsisten Responden dalam Berjilbab


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Pernah 40 70,17%
2. Tidak Pernah 17 28,03%

Jumlah 57 100%

Tabel 4.8 Bentuk Ketidak Konsisten Responden dalam Berjilbab


Sebanyak 40 (70.17%) responden pernah mengunggah foto pribadi saat tidak
memakai jilbab. Data ini diperoleh dari responden yang belum konsisten dalam
berjilbab.
16

4.1.9 Jenis Jilbab yang Digunakan Responden


No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
1. Jilbab Instan 40 35,08%
2. Jilbab Persegi 50 43,85%
3. Phasmina 23 20,17%
4. Khimar (syar’i) 1 0,87%

Jumlah 114 100%

Tabel 4.9 Jenis Jilbab yang Digunakan Responden


Berdasarkan data diatas peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata responden
menggunakan jilbab persegi (43,85%) untuk digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini disebabkan oleh jilbab jenis ini selain nyaman tapi juga dapat
divariasikan sesuai keinginan responden. Variasi ini dapat diperoleh dari media
sosial yang digunakan oleh responden

4.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Analisis Data


4.2.4 Informasi yang Diperoleh
Berdasarkan deskripsi data diatas peneliti menyimpulkan bahwa informasi
tentang jilbab yang dapat diperoleh melalui akun-akun media sosial seperti
instagram, facebook, twitter dsb adalah sebagai berikut:
a. Cara berjilbab yang baik dan benar. Hal ini dimaksudkan wanita muslim
dapat belajar tentang berjilbab sesuai syariat islam melalui forum-forum
yang dibuka di media sosial
b. Model / gaya jilbab terbaru. Melalui media sosial wanita muslim dapat
menggunakan dan menyebarkan model/tren jilbab. Dimana tren ini terus
berkembang variasinya mengikuti permintaan masyarakat
c. Tutorial jilbab. Gaya / model jilbab dalam penerapannya membutuhkan
cara yang dapat mempermudah masyarakat. Melalui media sosial cara-
cara ini dapat dipublikasikan dalam bentuk gambar, video, maupun teks
d. Informasi-informasi lainnya yang seringkali bertolak belakang dengan
tjuan berjilbab
17

4.2.5 Pengaruh Media Sosial Terhadap Pola Pikir atau Pandangan Remaja
Muslim Tentang Berjilbab
Dalam deskripsi data diatas dapat diketahui bahwa rata rata responden
menggunakan jilbab saat mereka mengenal atau bahkan setelah menggunakan
media sosial. Hal ini diketahui dari rata-rata usia responden saat mulai
menggunakan media sosial dan mulai menggunakan jilbab terdapat pada rentang
yang sama, yaitu antara usia 11,2 th dan 11,3 th.
Selain itu dilihat dari kepahaman dalam memahami makna jilbab, telah
diketahui bahwa rata-rata responden telah cukup memahami. Tetapi pada
prakteknya setelah mereka mengenal media social, sebanyak 56,14% responden
masih belum konsisten dalam berjilbab. Hal ini juga didukung adanya 70,17%
responden yang masih mengunggah foto pribadinya tanpa menggunakan jilbab
diakun media sosial. hal ini tidaklah sesuai dengan makna dan tujuan dan
berjilbab.
Sehingga dapat diketahui bahwa hal ini sesuai dengan hipotesis awal
peneliti yaitu penggunaan media sosial membawa pengaruh negatif terhadap
pemahaman berjilbab.

4.2.6 Cara Mengatasi Pengaruh Negatif dari Penggunaan Media Sosial


Dari data yang diperoleh, peneliti telah menganalisa bahwa sebelumnya
banyak mahasiswi yang memutuskan untuk memakai jilbab atas dorongan pribadi
tanpa pertimbangan serta alasan yang kuat. Untuk itu pengetahuan keagamaan
siswi haruslah diperkuat, agar siswi mengetahui batasan-batasannya serta alasan
yang kuat dalam memutuskan untuk berjilbab. Selain itu, forum-forum
keagamaan terutama yang berada di lingkup sekolah yang semula belum terlalu
berkembang juga dapat digerakkan untuk mencegah dan menanggulangi masalah
tersebut. Sehingga siswi akan lebih terfokus dan terarah dalam kehidupan sehari-
harinya, terlebih lagi dalam penggunaan media sosial. Dengan demikian,
pengaruh negatif dari penggunaan media sosial dapat diminimalisir.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a. Informasi tentang kehidupan beragama khususnya berjilbab yang bisa
didapatkan melalui media sosial, antara lain :
 Cara berjilbab yang baik dan benar
 Model / tren jilbab terbaru
 Tutorial jilbab
b. Informasi tersebut berpengaruh negatif terhadap pola pikir atau pandangan
remaja muslim tentang berjilbab
c. Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh informasi dari
media sosial tersebut terhadap pola pikir atau pandangan remaja muslim
adalah dengan memperkuat pengetahuan keagamaan siswi. Serta lebih
meningkatkan kinerja forum-forum keagamaan terutama yang berada di
lingkup sekolah.

5.2 Saran
Dalam penggunaannya media sosial haruslah bijak dan setiap informasi
yang muncul alangkah baiknya di saring dahulu sehingga kegiatan kita di dunia
maya tidak melangar norma agama.

18
ss

DAFTAR PUSTAKA

Pulungan, Annisa Fadhillah, Karya Ilmiah Media Sosial dan


Interaksi.http://annisapulungan.blogspot.co.id/2013/04/karya-ilmiah-media-sosial-
dan-interaksi_19.html. Diakses pada tanggal 7 Februari 2016.

Savitri, Elga Ratna.2015.Pengaruh Keterjangkauan Kantin Sekolah Dengan


Munculnya Pengusaha Di SMA Negeri 1 Blitar. Blitar.

Yuli, Yana, 13 Manfaat Menggunakan Jilbab Bagi Wanita


Muslimah.http://manfaat.co.id/manfaat-menggunakan-jilbab. Diakses pada
tanggal 7 Februari 2016.
Janah, Yustinah Eka, Sri Muhammad Kusmantoro, dkk.2014. Sosiologi. Klaten:
Intan Pariwara

19
LAMPIRAN

1. Sejak usia berapa Anda mengenal dan menggunakan media social?


a. < 5 tahun c. 10 – 15 tahun
b. 5 – 10 tahun d. > 15 tahun

2. Media social apa saja yang sering Anda gunakan? Sebutkan!


a. Facebook c. Instagram
b. Whatsapp d. Twitter

3. Informasi apa yang kalian dapatkan tentang jilbab melalui media social?
(Pilih 2 jawaban)
a. Cara berjilbab yang baik dan benar
b. Model-model atau tren jilbab terbaru
c. Tutorial berjilbab
d. Lainnya, ……………………………………………

4. Sejak usia berapa Anda menggunakan jilbab?


a. < 5 tahun c. 10 – 15 tahun
b. 5 – 10 tahun d. > 15 tahun

5. Apa alasan Anda menggunakan jilbab untuk pertama kalinya?


(pilih 2 jawaban)
a. Perintah orang tua
b. Mengikuti tren
c. Keinginan sendiri
d. Lainnya, ……………………………………………………

6. Apakah anda mengetahui apa itu berjilbab?


(semakin besar nilai, semakin besar kepahaman Anda)
a. 1 c. 3
b. 2 d. 4

7. Sudahkan Anda konsister dalam berjilbab?


a. Sudah b. Belum

8. Jilbab jenis apa yang sering Anda gunakan? Sebutkan!

9. Pernahkah Anda mengunggah foto tanpa menggunakan jilbab?


a. Pernah b. Tidak

Anda mungkin juga menyukai