Pendahuluan
Pendahuluan
PENDAHULUAN
Kapal merupakan sarana angkutan yang penting di negara kepulauan seperti negara
Indonesia untuk hubungan antar pulau atau antar negara, karena kapal dianggap sebagai
sarana transportasi yang sangat memegang peranan penting. Oleh karena itu,
pengoperasian alat angkutan laut memerlukan biaya yang tinggi, sehingga kecepatan dan
ketepatan waktu berlabuh di pelabuhan mutlak diperlukan, karena apabila terjadi
keterlambatan maka akan membawa dampak kepada biaya pelabuhan yang dikenal sebagai
demurage yakni biaya yang dikenakan kepada kapal apabila terlambat dari waktu yang
ditentukan untuk berlabuh disuatu pelabuhan. Kecepatan kapal untuk samapai di tujuan
tentu sangat diperlukan karenauntuk mempercepat proses dan lebih menghemat biaya.
Maka dari itu diperlukan sistem transmisi dengan kecepatan yang tinggi untuk
mendapatkan efisiensi waktu agar sampai di tujuan dengan cepat. Gearbox kapal
merupakan hal yang sangat penting di kapal untuk mendapatkan kecepatan kapal secara
maksimal. Perpindahan gir sendiri harus cepat agar lebih efisien dalam perjalanan ke
tempat tujuan, maka dari itu untuk mempercepat proses perpindahan transmisi dipasang
solenoid pada saluran oli gearbox itu untuk lebih mempercepat perpindahan oli dan gir
sendiri tanpa harus mematikan mesin terlebih dahulu.
2. Apa perbedaan atau persamaan antara palka pada kendaraan lain dengan tanki pada
kapal?
5. Kondisi seperti apa yang memungkinkan terjadi kesalahan dalam palka (muatan) cargo?
3. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana cara perbaikan tanki palka pada kapal cargo
4. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana cara perawatan tanki palka pada kapal cargo.
5. Mahasiswa dapat mengetahui, mengerti, dan memahami kesalahan yang mungkin terjadi
dalam tanki palka (muatan) kapal cargo.
1. Metode Wawancara
Dilakukan oleh penulis dengan cara mencari informasi secara langsung kepada
para informan yang dapat dipercaya, seperti pencarian informasi langsung kepada
masing-masing kepala bagian di galangan, pekerja lapangan, maupun kepada orang
yang berhubungan langsung dengan materi penulis.
Dilakukan oleh penulis dengan cara survey langsung di lapangan (galangan kapal)
guna input data/ perlengkapan materi penulis.
3. Metode Kepustakaan
Dilakukan dengan cara mencari buku dan jurnal orang yang berpengalaman untuk
dapat dimasukkan dalam materi penulis sesuai dengan kaidah dan aturan yang berlaku
dalam penyusunan/ penulisan materi penulis.
Hari : Kamis
Tempat : PT. Janata Marina Indah II, Pelabuhan Tanjung Emas Jl. Yos Sudarso Semarang.
DASAR TEORI
Kapal barang atau kapal kargo adalah segala jenis kapal yang membawa
barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Ribuan kapal
jenis ini menyusuri lautan dan samudra dunia setiap tahunnya - memuat barang-barang
perdagangan internasional. Kapal kargo pada umumnya didesain khusus untuk
tugasnya, dilengkapi dengan crane dan mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta
dibuat dalam beberapa ukuran.
1. Kapal layak untuk menghadapi berbagai resiko dan kejadian secara wajar dalam
pelayaran.
2. Kapal layak untuk menerima muatan dan mengangkutnya serta melindungi keselamatan
muatan dan Awak kapal nya.
PEMBAHASAN
Secara umum, palka menurut kamus besar bahasa Indonesia dan wiktionary Bahasa
Indonesia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk menyimpan barang-barang
(muatan).
palka
1. ruang kapal
Seperti halnya kapal-kapal lain yang memiliki ruang muat, kapal cargo pun memiliki
beberapa tanki ruang muat yang digunakan untuk masing masing barang sesuai dengan
jenis muatan dan barang yang akan diangkut. Dalam hal ini, Palka memiliki peranan
penting dalam penyusunan muatan, sebaiknya dalam waktu/ tahap perencanaan kapal
diharapkan desainer mampu merencanakan ruang palka kapal cargo sesuai dengan
fungsinya agar tidak terjadi kelonggaran muatan atau overload muatan (terlalu sempit).
Palka dalam kapal cargo pada prinsipnya sebenarnya sama dengan tanki tanki yang
ada pada kehidupan sehari-hari. Tanki dibuat sedemikian rupa sesuai dengan fungsinya
sehingga tidak terjadi kesalahan-kesalahan fatal yang mengakibatkan kecelakaan.
Untuk palka kapal cargo sendiri memiliki konstruksi yang sama seperti halnya bak
mandi pada manusia. Memiliki beberapa pondasi kusus yang digunakan untuk menopang
bodi sisi tanki muat secara teknis dan memiliki kekuatan yang dapat menahan segala beba
Dalam hal perawatan, sebenarnya tidak hanya untuk kapal cargo saja melainkan
untuk semua kapal yang masih beroperasi biasanya memiliki jadwal dan manajemen
perbaikan yang telah disusun guna penjaminan mutu kapal sesuai dengan standar
operasional.
Dilakukan pada saat pengedokan meliputi segala hal yang berhubungan dengan tanki
ruang muat seperti pembersihan tanki ruang muat, pengecekan tanki ruang muat,
maupun pengecetan tanki ruang muat.
Langkah-langkah dalam pembersihan ruang muat (tanki palka) pada kapal cargo :
1. Kapal sudah berada dalam dock galangan baik floating dock maupun graving dock.
2. Ketika kapal sudah berada didalam dock galangan, buka ponton (tutup palka) pada
palka/tanki ruang muat dengan menggunakan bantuan alat berat seperti crane. Untuk
membuka ponton ini biasanya crane menggunakan sistem magnet untuk pengangkatan
pintu pontoon
3. Biarkan ruang muat terbuka kurang lebih 1-2 jam untuk free gas (bukan hanya untuk
kapal muatan minyak).
4. Lakukan pengecekan bahwa tanki ruang muat/ palka kapal cargo yang akan dibersihkan
sesuai standart yaitu tidak ditemukannya bahaya-bahaya kecelakaan yang dapat terjadi
sewaktu-waktu.
5. Untuk satu palka kapal cargo dengan panjang 15 – 20 m, biasanya membutuhkan crew
dengan anggota 1 mandor dan 4 pekerja.
6. Langkah setelahnya yaitu dilakukan pembersihan pada tanki ruang muat/ palka baik
manual maupun mekanis sesuai dengan kebutuhan.
a. Scrap Tangan
8. Kemudian lakukan pengecatan sesuai dengan standart yang berlaku, untuk jenis catnya
pun bervariasi tergantung dari permintaan owner kapal, biasanya pada lapisan ini
digunakan lapisan cat primer dan lapisan cat anti korosi.
a. Cat Primer : Lapisan pertama Pada lapisan pertama, jenis cat yang dipakai adalah
jenis cat dasar. Fungsi cat dasar adalah untuk melindungi permukaan logam agar tidak
berkarat atau rusak.
b. Cat AC : Lapisan Kedua Pada lapisan kedua, jenis cat yang digunakan adalah jenis
cat Anti Corrosion (AC), berfungsi sebagai penebal agar serangan yang datang dari luar
(excess) dapat dicegah dan untuk mencegah terjadinya korosi.
Untuk warna cat disesuaikan dengan bentuk kapal untuk member kesan estetika dalam
bangunan kapal terutama kapal kargo. Biasanya pula digunakan cat-cat dengan warna
yang cerah dan mencolok untuk lapisan cat paling luar.
9. Lakukan pengetesan tebal cat secara merata agar tidak terlalu berpengaruh pada tonase
kapal. Digunakan alat pengukur ketebalan cat.
Cara perawatan ruang palka kapal cargo sebenarnya seperti halnya dengan
perawatan untuk tanki tanki yang lain.
Sebagai contoh :
1. Dilakukan perawatan secara rutin dan berkala sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
2. Dilakukan pengecekan berkala secara rutin sesuai dengan standart yang digunakan.
3. Hindari overload muatan khususnya palka kapal cargo karena itu berdampak pada
konstruksi yang terlalu banyak menerima beban dari muatan.
4. Jika diperlukan pengelasan, buatlah alur pengelasan sesuai dengan prosedur agar tidak
banyak menambah beban tonase kapal.
5. Syarat pembuatan ruang palka yang sudah sesuai dengan standart (kedap air, memiliki
konstruksi yang kuat, tidak mudah terjadi patah dll).
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kapal kargo (cargo ship) merupakan sebuah kapal khusus yang didesain sedemikian
rupa untuk memenuhi fungsi dan tugasnya. Fungsi utama dari kapal cargo adalah untuk
menampung muatan (barang) sesuai dengan aturan. Maka dari itu, perlu diperhatikan
dalam pembuatan kapal cargo mengenai bentuk ruang muat (palka) yang akan dirancang
sesuai dengan standart dan ketentuan yang berlaku.
Untuk ruang palka pada kapal cargo, biasanya dibuat dengan konstruksi yang cukup
kuat karena digunakan untuk menopang segala jenis muatan yang direncanakan agar tidak
terjadi kecelakaan. Dalam hal ini, perawatan dan perbaikan ruang palka pada kapal cargo
juga harus diperhatikan karena hal ini memiliki potensi yang signifikan terhadap fungsi
kapal. Perbaikan biasanya dilakukan secara rutin sesuau dengan aturan yang berlaku pada
saat kapal melakukan pengedokan (pembersihan, pengecatan, perbaikan konstruksi).
Perawatan biasanya dilakukan dengan menjaga hal-hal yang dapat mengakibatkan
perubahan/ deformasi juga menghindari “Over Load”.
4.2 Saran
Dengan diselesaikannya penulisan makalah ini, penulis berharap laporan ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan
kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini