Anda di halaman 1dari 4

MENGUKUR TEKANAN DARAH

DENGAN ALAT
SPHYGMOMANOMETER
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD
PUSKESMAS NOEROLANDRA DWI S, SKM, M.Kes.
NIP.19620912 198503 1 022
WIRE

1. Pengertian Melakukan pengukuran tekanan dilakukan pada pasien dengan


pantauan atau observasi keadaan umum pasien dalam perawatan

2. Tujuan Melakuakn tindakan dengan tujuan mendukung sempurnanya


pelayanan kesehatan yang diberikan dalam ketepatan Assesment
pasien.
1. Mengetahui keadaan umum pasien.
2. Mengetahui fungsi jantung secara dini.
3. Mengikuti perkembangan jalannya penyakit.
4. Membantu menentukan salah satu pendukung diagnose.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Wire No


440/032KPTS/414.103.020/2018 tentang Pelayanan Klinis

4. Referensi
5. Prosedur/ 1. Mencuci tangan.
Langkah- 2. Mempersilakan pasien berbaring atau duduk dengan tenang di
langkah tempat tidur.
3. Memegang tangan pasien, lalu pasang (lilitkan) manset tensimeter
pada lengan atas di atas siku dengan batas bagian bawah manset
sekitar 2-3 cm dari lipatan siku.
4. Boleh di lengan kiri atau kanan, pastikan bukan pada lengan yang
terpasang infuse atau terdapat luka atau terdapat kelumpuhan
gerak.
5. Manset tensimeter harus sejajar atau setinggi jantung, pasien
dalam kondisi berbaring atau duduk.
6. Pasang stetoskop di telinga, letakan diafragma stetoskop pada
sebelah bawah lilitan manset pada lipatan siku tempat dimana
Arteri Brachialis berada.
7. Mulai pada pemompa tensi, Putar roda Cup ke kanan (searah
jarum jam) katup pengatur udara yang ada pada pompa karet
manset untuk menutupnya, agar saat memompa manset nanti
tidak ada udara yang bocor keluar.
8. Remas-remas pompa karet agar udara masuk ke dalam manset,
memompa berhenti sampai bunyi ketukan tidak terdengar dan
tambah 40MmHg.
9. Setelah itu putar ke kiri sedikit katup pengatur udara agar udara di
dalam manset keluar sedikit demi sedikit dengan kecepatan 2-3
mmHg/detik
10. Perhatikan dan dengarkan suara yang timbul dari stetoskop ketika
katup manset terbuka. Ketika terdengar suara denyut arteri
(...duk...duk...duk...duk...) untuk yang pertama kali, maka itulah
suara yang disebut sebagai suara Korotkoff sekaligus penanda
tekanan sistole.
11. Kemudian suara denyutan itu makin lama makin keras, lalu
berubah menjadi bising, lalu terdengar jelas lagi, kemudian mulai
melemah dan lalu menghilang. Titik di saat suara ketukan/denyut
arteri menghilang itulah yang dijadikan sebagai penanda tekanan
diastole.

2/2
6. Diagram
Alir
Mempersilakan pasien berbaring atau
Mencuci tangan.
duduk dengan tenang di tempat tidur.

Memegang tangan pasien, lalu pasang Memegang tangan pasien, lalu pasang
(lilitkan) manset tensimeter pada lengan (lilitkan) manset tensimeter pada lengan
atas di atas siku dengan batas bagian atas di atas siku dengan batas bagian
bawah manset sekitar 2-3 cm dari lipatan bawah manset sekitar 2-3 cm dari lipatan
siku. siku.

Boleh di lengan kiri atau kanan, pastikan Pasang stetoskop di telinga, letakan
bukan pada lengan yang terpasang infuse diafragma stetoskop pada sebelah
atau terdapat luka atau terdapat bawah lilitan manset pada lipatan siku
kelumpuhan gerak. tempat dimana Arteri Brachialis berada

Mulai pada pemompa tensi, Putar roda


Cup ke kanan (searah jarum jam) katup Remas-remas pompa karet agar udara
pengatur udara yang ada pada pompa masuk ke dalam manset, memompa
karet manset untuk menutupnya, agar berhenti sampai bunyi ketukan tidak
saat memompa manset nanti tidak ada terdengar dan tambah 30MmHg.
udara yang bocor keluar.

Perhatikan dan dengarkan suara yang


timbul dari stetoskop ketika katup
Setelah itu putar ke kiri sedikit katup
manset terbuka. Ketika terdengar suara
pengatur udara agar udara di dalam
denyut arteri (duk..duk...duk) untuk yang
manset keluar sedikit demi sedikit
pertama kali, maka itulah suara yang
dengan kecepatan 2-3 mmHg/detik
disebut sebagai suara Korotkoff sekaligus
penanda tekanan sistole.

Kemudian suara denyutan itu makin lama makin


keras, lalu berubah menjadi bising, lalu
terdengar jelas lagi, kemudian mulai melemah
dan lalu menghilang. Titik di saat suara
ketukan/denyut arteri menghilang itulah yang
dijadikan sebagai penanda tekanan diastole.

2/2
7. Unit terkait Ruang Pelayanan umum
Ruang Gigi
Ruang Tindakan
Ruang KIA
Ruang KB
8. Rekaman
Histori No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai

Perubahan diberlakukan

2/2

Anda mungkin juga menyukai