Anda di halaman 1dari 5

LATIFAH, Volume 2, No.

2, Juli 2018
ISSN (p): 2345678, Hal. 1-5
http://jurnal.iailm.ac.id/index.php/latifah

KONSELING BERBASIS NILAI-NILAI SUFISTIK DI PONDOK


PESANTREN SURYALAYA
Puad Hasim
puadhasim08@gmail.com

Abstract

In Indonesia, the cases of drug abuse was first found in Jakarta in 1969 by the medicine
when they treated two victims or patients since it is the distribution and drug abuse in
the country from time to time tends to increase, both in quality and quantity. Indonesia
originally a transit country, but entered the third millennium has turned into a goal area
operations by international drug ring. In general, there are several steps that can be
performed in danger of drug abuse prevention efforts, namely: preventive, curative,
rehabilitation, and repressive measures. However, given the number of adolescents who
are victims of drug abuse today is increasingly growing, and urged the conundrum
addressed now is how to heal those who have been addicted to this dangerous
substance, without neglecting the preventive and repressive. One of the juvenile drug
addicts are at boarding school Pondok Inabah Suryalaya Tasikmalaya by applying
Qadiriyah wan Naqsyabandiyah (TQN).
Keywords: The drug, Counseling, and Sufi’s order

Abstrak

Di Indonesia, kasus penyalahgunaan Narkoba pertama kali ditemukan di Jakarta pada


tahun 1969 oleh bagian kedokteran ketika menangani dua orang korban atau penderita,
semenjak itu peredaran dan penyalahgunaan narkoba di tanah air dari waktu ke waktu
cenderung meningkat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Indonesia yang semula
hanya sebagai negara transit, namun memasuki milenium ketiga telah berubah menjadi
daerah tujuan operasi oleh jaringan pengedar narkoba internasional. Namun
mengingat jumlah remaja yang menjadi korban penyalahgunaan Narkoba dewasa ini
kian hari kian bertambah, maka persoalan pelik dan mendesak ditangani saat ini
adalah bagaimana menyembuhkan mereka yang telah kecanduan zat yang berbahaya
ini, tanpa mengabaikan upaya preventif dan represif. Salah satu tempat rehabilitasi
remaja pecandu narkoba adalah Pondok Inabah di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya
dengan menerapkan metode Tarekat Qadiriyah wa Naqsabandiyah (TQN).
Kata kunci: Pecandu narkoba, Konseling dan nilai-nilai sufistik

1. PENDAHULUAN konsep Thariqat Qadiriyyah-


Bertolak dari analisis permasalahan Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren
yang dikemukakan di atas, maka Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya
permasalahan yang akan dikaji dalam tentang hakikat manusia (2) Bagaimana
penelitian ini adalah (1) Bagaimana konsep Konseling berbasis nilai-nilai
LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 1
Thariqat Qadiriyyah Naqsyabandiyah mengherankan apabila antara teori yang
Pesantren Suryalaya Kabupaten satu dengan yang lain saling berbeda
Tasikmalaya dalam membantu remaja atau bahkan berseberangan.
korban penyalahgunaan narkoba (3) Psikoanalisis misalnya, cenderung
Bagaimana pengaruh konseling berbasis memandang hakikat manusia itu dari
nilai- nilai Thariqat Qadiriyyah sisi gelapnya saja. Menurut teori
Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren inimanusia pada dasarnya dilahirkan
Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya dengan membawa citra yang buruk
terhadap perubahan sikap dan prilaku (jahat), karena secara tak disadari
anak bina (pasien)? berbagai dorongan nafsu-nafsu rendah
Tujuan utama dari penelitian ini banyak mewarnai corak kepribadian dan
adalah untuk dijadikan sebagai acuan perilakunya. (Corey, Alih bahasa:
dalam merumuskan program pemberian Mulyarto, 1995: 165).
bantuan terhadap kasuskasus serupa di Sementara behavioristik bertolak
Pondok Inabah XVII putera Pesantren dari anggapan bahwa manusia pada
Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya. dasarnya dilahirkan dalam keadaan
Untuk memenuhi maksud di atas, maka netral bagaikan kertas putih. Rekayasa
secara khusus penelitian ini difokuskan lingkunganlah yang akan menentukan
untuk mengetahui, mendeskripsikan, arah perkembangan kepribadian dan
dan menganalisis: (1) Konsep Thariqat perilaku manusia lewat proses belajar.
Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah Pesantren (Corey, alih bahasa: Mulyarto,
Suryalaya Kabupaten Tasikmalaya 1995:416). Sedangkan eksistensial
tentang manusia (2) Konsep Konseling humanistik, bertolak dari asumsi bahwa
berbasis nilai- nilai Thariqat Qadiriyah manusia pada dasarnya dilahirkan baik
Naqsyabandiyyah Pesantren Suryalaya atau minimal unsur baiknya lebih besar
Kabupaten Tasikmalaya dalam ketimbang buruknya (Dj. Bastaman,
membantu remaja korban 1997: 52).
penyalahgunaan narkoba (4) Pengaruh Manusia adalah mahluk yang
konseling berbasis nilai-nilai Thariqat memiliki otoritas atas kehidupan
Qadiriyyah-Naqsyabandiyyah Pondok dirinya. Asumsi ini menunjukkan
Pesantren Suryalaya Kabupaten bahwa manusia adalah makhluk yang
Tasikmalaya terhadap perubahan sikap sadar, mandiri, pelaku aktif yang dapat
dan prilaku anak bina (pasien). menentukan (hampir) segalanya (dalam
Harus diakui bahwa teori dan hal aktivitasnya), sehingga ia dijuluki
konsepkonsep tentang manusia yang sebagai “the self determining being”
mendasari pengembangan disiplin ilmu yang mampu memilah dan memilih
bimbingan dan konseling dewasa ini tujuantujuan yang diinginkannya serta
adalah berakar dari teori-teori barat menentukan caracara mencapainya yang
yang dibangun atas dasar filsafat (rasio). dianggapnya paling tepat.
Padahal manusia itu adalah mahluk Al Sekaitan dengan itu, tidaklah
lah yang teramat unik lagi kompleks. berlebihan apabila Alexis Carrel
Tanpa bermaksud merendahkan menuliskan judul bukunya (1967)
berbagai teori yang telah memberikan dengan “Man, The Unknown”, begitu
kontribusinya dalam pengembangan misterinya makhluk yang bernama
disiplin ilmu bimbingankonseling manusia, sehingga memunculkan
selama ini, masih dijumpai kelemahan- sebuah statement bahwa “only the
kelemahan terutama dalam kajian individual can understand himself better
tentang hakikat manusia. Umumnya than any one else”. Memang suatu hal
teori-teori bimbingan dan konseling yang musykil untuk bisa menjawab
yang diadopsi dari dunia Barat itu, secara tuntas persoalanpersoalan
hanya menyoroti eksistensi manusia tentang manusia dengan hanya
secara parsial, sehingga tidak mengandalkan rasio semata. Para ahli
LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 2
thariqat di dalam membangun konsep penelitian ini. Metode kualitatif yaitu
konsepnya tentang substansi manusia prosedur penelitian yang menghasilkan
selalu menjadikan Al-Qur’an dan Al data deskriptif yang berupa katakata
Hadis sebagai sumberutamanya serta tertulis atau lisan dari orang dan
dilengkapi pula dengan hasil pemikiran perilaku yang diamati. Metode ini
dan perenungan serta diarahkan pada latar individu secara
pengalamanpengalan rohani para guru holistik. Di samping itu, metode
atau mursyid mereka. Dengan demikian kualitatif yang digunakan peneliti ini
mempelajari konseling berbasis nilai- dapat dikatakan sebagai for mat
nilai Thariqat Qodiriyyah penelitian kualitatif yang bersifat
Naqsyabandiyyah Pondok Pesantren inquiri, sehingga peneliti dapat
Suryalaya dalam membantu remaja melakukan komparasi dengan
korban penyalahgunaan narkoba, akan menggabungkan beberapa teknik
menambah wawasan mengenai dengan orientasi yang bervariasi.
konsepkonsep tentang siapa, mengapa, Memang dalam penelitian ini ada
dan bagaimana substansi karakteristik beberapa metode yang digunakan
manusia serta konsep konsep diantaranya adalah ecological
pendekatan terapeutik bernuansa Islami. psychology, holistic ethnography, dan
Hal ini berarti akan lebih memperkaya cognitive anthropology, sedangkan
cakrawala dan persepsi tentang siapa orientasi yang dijadikan acuan adalah
sebenarnya manusia (klien) yang studi etnografi (Corone Glesne; 1992).
dihadapi sebelum menentukan sasaran,
langkah-langkah dan prosedur 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pendekatan, sehingga bantuan yang kita Pimpinan (Sesepuh) Pondok
berikan dapat lebih efektif. Pesantren Suryalaya yang akrab
Konseling berbasis nilai-nilai dipanggil Abah Anom merupakan
Thariqat Qodiriyyah-Naqsyabandiyyah pelopor berdirinya Inabah, sejak tahun
Pondok Pesantren Suryalaya, adalah 1971 telah dimulai uji coba penyadaran
sebuah pendekatan dalam pemberian terhadap satu, dua korban Narkoba yang
bantuan (bimbingan dan konseling) dititipkan ke Pondok Pesantren
terhadap remaja korban penyalahgunaan Suryalaya dengan metoda TQN.
narkoba melalui metode Thariqat Ternyata hasilnya sangat memuaskan
Qodiriyyah-Naqsyabandiyyah. Mereka serta terjawab hanya dalam kurun waktu
itu dibina di suatu tempat khusus yang relatif singkat kurang dari 6 bulan. Agar
disebut Pondok Inabah. Tujuannya proses penyadaran dapat dilaksanakan
adalah untuk menyadarkan anak bina lebih efektif dan efisien serta pelayanan
(klien) agar kembali kepada fitrahnya tidak bercampur dengan murid atau
serta mampu menjalankan tugas dan santri biasa yang sedang menuntut ilmu
fungsinya sebagai khalifatullah fil ardh di pesantren, maka dibentuk panti
dengan baik. khusus penyembuhan dan penyadaran
untuk korban penyalahgunaan Narkoba
2. METODE PENELITIAN dan kenakalan remaja serta gangguan
Untuk menyelesaikan penelitian ini, jiwa lainnya. Sekitar tahun 1980
peneliti menggunakan metode kualitatif. Pondok Remaja Inabah mulai
Karena masalah dalam penelitian ini dipisahkan tempatnya dari Pesantren
sangat holistik, kompleks, dinamis dan Suryalaya, yaitu Pondok Remaja Inabah
penuh makna, selain itu penulis I Putra dipindahkan ke kampung
bermaksud memahami situasi sosial Cibereum Kecamatan Panjalu
secara mendalam, menemukan pola atau Kabupaten Ciamis.
model, hipotesis dan teori yang terkait Pada perjalanan sejarah
dengan Thareqat Qadiriyyah- selanjutnya, Inabah mengalami
Naqsyabandiyyah sebagai inti kajian perkembangan signifikan. Di banyak
LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 3
tempat berdiri Inabah serta sekitar tahun ‘alaqah (sekumpulan selsel yang
1986, atas restu Sesepuh Pondok bergantung pada dinding rahim ibu),
Pesantren Suryalaya (Abah Anom) dan mudhgah (segumpal daging),
diresmikan berdirinya Inabah XVII kemudian mudhgah itu berproses
Putra yang beralamat di Dusun Desa (sesuai dengan garis fitrahnya) dan
Nomor 02 RT. 01 / RW. 01 Sukamulya (diantaranya) berubah menjadi tulang
Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten belulang (kerangka) lalu dibungkus
Ciamis, dipimpin Bapak H. Dudung dengan daging (otot), sehingga menjadi
Abdullah. Pada perkembangan makhluk sempurna dalam bentuk janin
berikutnya, Pondok ini pindah al- Amat yang siap dilahirkan ke dunia..
ke Dusun Desa Cijulang RT. 01 / RW.
01 Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten 4. SIMPULAN
Ciamis, karena tempat semula dijadikan Di Indonesia, kasus
Inabah XVII Puteri. Sepeninggal KH. penyalahgunaan Narkoba pertama kali
Dudung Abdullah, kepemimpinan di ditemukan di Jakarta pada tahun 1969
Pondok Inabah XVII (Putera) oleh bagian kedokteran ketika
dilanjutkan oleh puteranya yaitu Bapak menangani dua orang korban atau
H. Yaya Mulyadi dan didampingi oleh penderita, semenjak itu peredaran dan
isterinya Hj. Enung (1986-2010). penyalahgunaan narkoba di tanah air
Sedangkan Pondok Inabah XVII dari waktu ke waktu cenderung
(Puteri) dipimpin oleh adik Bapak H. meningkat, baik kualitas maupun
Yaya Mulyadi yaitu Ibu Drs Sri. Karena kuantitasnya. Indonesia yang semula
Bapak H. Yaya Mulyadi sudah hanya sebagai negara transit, namun
meninggal, maka kepemimpinan Inabah memasuki milenium ketiga telah
XVII (Putera) dilanjutkan oleh berubah menjadi daerah tujuan operasi
isterinya. Alhamdulillah sejak itu oleh jaringan pengedar narkoba
Inabah XVII (Putera) berkembang internasional.
semakin pesat. Kepercayaan membina Namun mengingat jumlah remaja
pasien sehari- hari diberikan kepada yang menjadi korban penyalahgunaan
Bapak Maman, karena sejak Bapak H. Narkoba dewasa ini kian hari kian
Yaya Mulyadi memimpin, Bapak bertambah, maka persoalan pelik dan
Maman telah aktif dan banyak mendesak ditangani saat ini adalah
membantu dalam pembinaan korban bagaimana menyembuhkan mereka
Narkoba. yang telah kecanduan zat yang
Dalam hal eksistensi (penciptaan) berbahaya ini, tanpa mengabaikan
manusia, TQN PP Suryalaya meyakini upaya preventif dan represif. Salah satu
sepenuhnya menjadi hak prerogatif tempat rehabilitasi remaja pecandu
Allah Yang Maha Pencipta. Manusia narkoba adalah Pondok Inabah di
tidak punya hak order, terlebih lagi hak Pesantren Suryalaya Tasikmalaya
untuk memilih, semuanya termasuk dengan menerapkan metode Tarekat
wilayah qudrat dan iradat Allah swt. Qadiriyah wan Naqsabandiyah (TQN).
Mengenai proses penciptaan manusia
ini landasan konsepsinya sangat jelas, 5. DAFTAR PUSTAKA
sebagaimana tercantum di dalam: Q.S, Al-Qur’anul Karim
15:29; Q.S, 23:12, 13, dan 14; Q.S, AdzDzaky, M. Hamdani Bakran.
32:7; Q.S, 35:11; Q.S, 39:6; dan Q.S, (2001). Psikoterapi (rehabilitasi) &
95:4. Konseling Islam. Yogyakarta: Fajar
Pustaka Baru
AlGhazali, Imam Alih bahasa: Haidar
Intinya bahwa manusia diciptakan oleh Bagir, 1990. Ihya Ulumiddin,
Allah dari saripati tanah, kemudian Semarang: AsySyifa.
berproses menjadi nuthfah (sperma),
LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 4
Gunarsa, Singgih D. Konseling dan
Ali, Moh. 1988, Perawatan Korban Psikoterapi (rehabilitasi). Jakarta:
Penyalahgunaan Narkotika dengan PT. BPK. Gunung Mulia, 1992.
Metode Inabah, Tesis FPS IKIP Hawari, Dadang. (1997). Al-Quran Ilmu
Bandung Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa
Astani, Moh. 1995, Al-Qur’an dan Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima
Sufisme Mangkunegara IV (Studi Yasa
seratserat Piwulang), Yogyakarta, Lubis, D. Bachtiar & Sylvia D. Elvira.
Dana Bhakti Primayasa (2005). Penuntun Wawancara
Aqib, Kharisuddin. (2001). Tarekat Psikodinamik dan Psikoterapi
Qadiriyah wa Nahsyabandiyah (rehabilitasi). Jakarta: Balai Penerbit
Suryalaya: Studi Tentang Tazkiyatun FKUI
Nafs Sebagai Metode Penyadaran Moleong, Lexy, J. (2001). Metodologi
Diri. Jakarta: Disertasi, UIN Syarif Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.
Hidayatullah Remaja Rosdakarya
Arifin, Shohibulwafa Tajdjul. (1970). Nasution, S. (1996). Metode Penelitian
Mifathusshudur. Surabaya: Yayasan Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Serba Bakti PP Suryalaya Tarsito
Bastaman Hanna D, 1997. Integrasi
Psikologi Dengan Islam: menuju
Psikologi Islami, Yogyakarta, Prawitasari, Johana E. dkk. (2002).
Pustaka Pelajar Psikoterapi (rehabilitasi) Pendekatan
Corey, Gerald. 1982, Theory and Konvensional dan Kontemporer.
Practice of Counseling And Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Psychotherapy Belmont. California Safaria, Triantoro. (2004). Terapi
Wadsworth, Inc Alih bahasa Kognitif Perilaku untuk Anak.
Muiyarto (1995), Teori dan Praktek Yogyakarta: Graha Ilmu
dan Konseling dan Psikoterapi, Singgih D. Gunarsa. (1992). Konseling
Semarang IKIP Semarang Press dan Psikoterapi (rehabilitasi).
Dadang Hawari. 1990. Penyalagunaan Jakarta: PT. BPK. Gunung Mulia
Narkotika Dan Zat Adiktif. Jakarta Sudikan, Setya Yuwana. (2001).
Universitas Indonesia Metode Penelitian Kebudayaan.
Dahlah, M.. D. 1985. Beberapa Surabaya: Citra Wacana Press
Pendekatan Dalam Penyuluhan Suprayogo, Imam dan Tobroni. (2003).
(Konseling) Metodologi Penelitian Sosial Agama.
Bandung Diponegoro. Bandung: Remaja Rosdakarya
Faqih, Sodikin HMA. 1992, Dialog Yusuf, Syamsu. (2004). Mental
Tantang Ajaran Thareqat Qadiriyyah Hygiene. Bandung: Pustaka Bani
Naqsyabandiyyah, Bandung YSB Quraisy Ju 131 rnal Latifah Edisi 5
Pondok Pesantren Suryalaya. Tahun 5, 2013

LATIFAH, Volume 2, No. 2, Juli 2018| 5

Anda mungkin juga menyukai