Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POKOK BAHASAN : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)


SUB POKOK BAHASAN : Perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan
Metode Kanguru
HARI / TANGGAL : Jum’at, 30 November 2018
WAKTU : 30 menit
SASARAN : Orang Tua Pasien
TEMPAT : Poli Anak RSPAD Gatot Soebroto
Penyuluh : Syientiya Tasya Blitaria

A. Tujuan
1. Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat melakukan
perawatan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan Metode Kanguru.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat menjelaskan
kembali :
a. Menjelaskan pengertian BBLR
b. Menjelaskan metode kanguru
c. Kriteria Bayi yang dilakukan Perawatan Metode Kanguru
d. Menjelaskan manfaat metode kanguru
e. Menjelaskan cara melakukan metode kanguru

B. Alat
1. Lembar Balik
2. Leaflet

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Materi
Terlampir
E. Kegiatan Belajar Mengajar
No KEGIATAN Metode Media Waktu
1 Pembukaan Lisan 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan kegiatan
d. Menjelaskan lama kegiatan

2 Pelaksanaan Penyuluhan Lembar Balik 15 menit


Menjelaskan materi :
a. Menjelaskan pengertian
BBLR
b. Menjelaskan metode
kanguru
c. Kriteria Bayi yang dilakukan
Perawatan Metode Kanguru
d. Menjelaskan manfaat
metode kanguru
e. Menjelaskan cara melakukan
metode kanguru

3 Penutup Lisan Leaflet 10 menit


a. Melakukan Evaluasi
Diskusi
b. Menyimpulkan Materi
c. Mengucapkan Salam
F. Evaluasi
1. Standar persiapan
a. Menyiapkan materi penyuluhan
b. Menyiapkan tempat
c. Menyiapkan alat peraga
d. Menyiapkan leaflet

2. Standar proses
a. Membaca buku referensi tentang perawatan bayi berat lahir rendah
(BBLR) dengan metode kanguru
b. Memberi penyuluhan dan mendemonstrasikan cara-cara tentang
perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan metode kanguru

3. Standar hasil
a. Peserta mampu menjelaskan perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR)
dengan metode kanguru
b. Peserta dapat mendemonstrasikan metode kanguru

G. Lampiran
a. Materi perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) dengan metode kanguru
b. Leaflet

H. Referensi
Atikah, Preverawati & Cahyo, Ismawati. 2010. Berat Badan Lahir Rendah.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Rahmawati, 2011. Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada Ibu Yang Memiliki
BBLR Di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Jakarta. Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional. Volume 5. Nomor 5. April 2011.
LAMPIRAN

MATERI PENYULUHAN PERAWATAN BAYI BERAT LAHIR


RENDAH (BBLR) DENGAN METODE KANGURU

A. Pengertian
BBLR adalah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2500 gr, tanpa
memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian, (1) BBL
sangat rendah bila lahir dengan berat < 1500 gr, (2) BBLR dengan berat lahir
1500-2499 gr. BBLR memiliki kulit yang sangat tipis, jaringan lemak bawah
kulit sedikit, permukaan tubuhnya relative lebih luas dibandingkan dengan berat
badan, pusat pengaturan suhu yang belum sempurna. Oleh karena itu BBLR
mudah kehilangan panas dan sering kedinginan. Kondisi ini dapat membawa
bencana yang besar bagi kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi mengalami
kedinginan maka dapat terjadi henti nafas, badannya pucat kebiruan, detak
jantungnya melemah dan berakhir dengan kematian (Atikah & Cahyo, 2010).

B. Metode Kanguru
Metode kanguru adalah cara perawatan bayi dengan menggendong lekat bayi
lekat ke dada ibu, layaknya induk kangguru memasukkan anaknya ke dalam
kantung, tanpa ada batas kain (skin to skin), sehingga ada kontak langsung antara
kulit bayi dan kulit ibu. Perawatan kangguru ini telah terbukti dapat
menghasilkan pengaturan suhu tubuh yang efektif dan lama, serta denyut jantung
dan pernafasan yang stabil pada BBLR. Metode ini dapat diterapkan pada saat
inisiasi menyusui dini, pemberian ASI, namun pada BBLR metode ini dianjurkan
dilakukan selama 24 jam. Metode kangguru dilakukan setelah 2 minggu
kelahiran sampai bayi tidak mau lagi, yaitu sekitar usia 36 minggu atau
menunggu berat badan bayi 2 kg, misalnya, kemampuan bayi meminum ASI
kira-kira 180-200 ml/kg BB/hari, kenaikan BB per hari paling tidak 20-30 gram
atau 2 ons perminggu. Metode ini dianjurkan selama 24 jam, tetapi pada
permulaan dapat dilakukan bertahap dari minimal 60 menit, kemudian
ditingkatkan terus menerus siang dan malam dan berhenti hanya saat ketika
mengganti popok (Rahmawati, 2011).
C. Kriteria Bayi yang dilakukan Perawatan Metode Kanguru
Menurut Rahmawati (2011), kriteria bayi yang harus dilakukan perawatan
metode kanguru yaitu :
1. Bayi dengan berat badan ≤ 2500 g
2. Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai
3. Refleks dan kordinasi isap serta menelan pada bayi yang sudah membaik
4. Perkembangan selama di inkubator baik (stabil)
5. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, sangat mendukung dalam
keberhasilan

D. Manfaat Metode Kanguru


Menurut Rahmawati (2011), Manfaat metode kanguru yaitu :
1. Menstabilkan denyut jantung, suhu dan pernafasan
2. Meningkatkan berat badan dan pertumbuhan dengan efektif
3. Meningkatkan hubungan emosi atau psikologis antara ibu dan bayi
4. Mengurangi stress ibu dan bayi
5. Mengurangi lama menangis bayi
6. Mempersingkat masa rawat di rumah sakit
7. Meningkatkan produksi ASI ibu dan pemberian ASI ekslusif
8. Menurunkan resiko infeksi pada bayi

E. Menjelaskan Cara Melakukan Metode Kanguru

1. Beri bayi topi, popok, dan kaus kaki yang telah dihangatkan terlebih
dahulu. Bila suhu sedang dingin, bayi boleh dipakaikan baju tanpa lengan
berbahan katun yang dibuka dibagian depannya, agar dada bayi tetap
dapat menempel pada dada ibu (skin to skin).
2. Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak, langsung ke kulit ibu dan
pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan
siku dan tungkai tertekuk (seperti kodok), kepala dimiringkan ke kanan
atau ke kiri dan sedikit mendongak.
3. Ibu dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu
dan bayi diletakkan diantara/belahan payudara ibu, baju diselimutkan
kepada bayi kemudian ibu mamakai selendang yang dililitkan di perut ibu
agar bayi tidak terjatuh.
4. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atau
kain lebar yang elastis atau kantung yang dibuat sedemikian rupa untuk
menjaga tubuh bayi tidak terjatuh. Bila kurang menutupi badan bayi bisa
ditambah dengan selimut. Di indonesia sendiri sudah ada kain gendong
khusus yang memiliki celana bayi menempel. Besarnya setinggi bayi,
kemudian sisi kanan dan kirinya ada dua pasang tali. Untuk
menggunakannya, bayi dimasukkan ke dalam celana kain gendong
tersebut tanpa baju, kemudian badan bayi ditempelkan ke badan ibu sesuai
dengan langkah 1 dan 2, dan pasang tali dengan rapat.
5. Ibu masih dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau
berdiri, duduk, jalan, makan, dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu
setengah duduk atau dengan meletakkan beberapa bantal dibawah
punggung ibu.
6. Bila ibu perlu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau anggota keluarga
lain. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan kesiapan ibu, bayi, posisi
bayi, pemantauan bayi, cara pemberian ASI dan kebersihan ibu dan bayi
(Rahmawati, 2011),

Anda mungkin juga menyukai