BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Aldehid dan keton merupakan dua dari sekian banyak kelompok
senyawa organik yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil
adalah gugus yang sangat menentukan sifat kimia dari aldehid dan keton.
Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika kebanyakan sifat-sifat dari
senyawa-senyawa ini adalah mirip satu sama lain. Aldehid dan keton
merupakan dua senyawa yang sangat penting, dan lazim terdapat dalam
sistem makhluk hidup. Gula ribosa dan hormon betina progesteron
merupakan dua contoh aldehid dan keton yang penting se!ara biologis.
Banyak aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya.
Umumnya aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.
Misalnya, trans sinamaldehid adalah komponen utama minyak kayu
manis dan enantiomer-enantiomer karbon yang menimbulkan bau jintan
dan tumbuhan permen. Keton testosteron danestron banyak dikenal
sebagai hormon yang menimbulkan cairan seksual.
Struktur dan reaksi yang menyangkut gugus fungsi paling penting
dalam kimia organik. Salah satunya adalah gugus karbonil C = O . Gugus
ini dimiliki oleh golongan senyawa aldehida , keton , asam karboksilat,
ester, dan turunan lainnya. Disini senyawa aldehida dan keton hampir
sama strukturnya. Mempunyai gugus karbonil yang sama tetapi gugus
yang diikatnya yang berbeda.
Gugus fungsional yaitu kelompok gugus khusus pada atom dalam
molekul, yang memiliki peran dalam memberi karakteristik reaksi kimia
pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama
memiliki reaksi kimia yang sama/mirip. Gugus ini merupakan salah satu
gugus fungsi yang paling lazim di alam dan terdapat dalam karbohidrat,
lemak, protein, dan steroid. Gugus fungsi ini dapat ditemui dalam
senyawa aldehid dan keton.
Aldehid dapat dioksidasi menjadi asam dan dapat mengalami reaksi
polimerisasi. Aldehid memiliki struktur dan unsur karbon (C), hidrogen (H)
dan oksigen (O). Struktur rumus senyawa ini adalah R-CHO, dimana -R
adalah alkil dan –CHO adalah gugus fungsi aldehida.
Keton berasal dari alkohol sekunder yang teroksidasi. Keton adalah
contoh senyawa-senyawa karbonil yang banyak ditemukan di alam
bebas. Keton merupakan senyawa organik yang gugus karbonilnya
dihubungkan dengan 2 karbon .
1.2 Maksud Praktikum
Membedakan aldehid dan keton berdasarkan reaksi-reaksi kimia
1.3 Tujuan Praktikum
1. Menentukan warna, bau dan kelarutan aldehid dan keton terhadap air
2. Menentukan reaksi aldehid dan keton dengan KMnO4
3. Menentukan reaksi aldehid dan keton dengan pereaksi Tollens
4. Menentukan reaksi aldehid dan keton dengan larutan Fehling
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas,
menusuk terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol,
Dengan eter dan dengan kloroform.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai sampel
4. Formaldehid (Ditjen POM 1979, Hal. 259)
Nama resmi : FORMALDEHYDI SOLUTIO
Nama lain : Formalin
Berat Molekul : 30,03 gr/mol
Rumus molekul : CH2O
Rumus struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna atau hampir
tidak berwarna, bau menusuk, uap
merangsang selaput lender hidung dan
tenggorokan. Jika di simpan di tempat
menusuk terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dan etanol
(95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
ELIVILIA OKTAVIANA BONITA S DWI NUR ANGGARAENI SYARKAWI
15020180217
ALDEHID DAN KETON
Rumus struktur :
Pemerian : Hablur mengkilap, ungu tua atau hamper
hitam, tidak berbau, rasa manis atau sepat..
Kelarutan : Larut dalam 16 bagian air, mudah larut dalam
air mendidih.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. Perak Nitrat (Ditjen POM 1979, Hal. 97)
Nama Resmi : ARGENTI NITRAS
Nama Lain : Perak Nitrat
Berat Molekul : 169,87 gr/mol
Rumus Molekul : AgNO3
Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur transparan atau hablur berwarna putih,
tidak berbau menjadi gelap jika kena cahaya.
Reaksi :
O O
|| ||
H – C – H + KMnO4 H – C – OH + MnO2 + H2O
Formaldehid Asam Metanoat
O
||
CH3 – C – CH3 + KMnO4 tidak bereaksi
Aseton
O
||
OH
H3C – C – CH3 + 2Cu2+ + 5 OH- tidak berekasi
4.2 Pembahasan
Aldehid adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya selalu
berikatan dengan paling sedikit satu atom hidrogen. Sedangkan keton
adalah senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan
dua karbon lain.
Sifat fisika aldehid dan keton:
a. Pada suhu kamar, metanal berwujud gas dan memiliki bau yang
tidak sedap
b. Suku-suku lain berwujud cair, dan semakin panjang rantai
karbonnya, maka baunya semakin harum.
c. Aldehid dan keton mempunyai titik didih dan titik leleh lebih
rendah dibandingkan alkohol yang jumlah atom C nya sama.
d. Kelarutan aldehid dan keton yang memiliki Mr rendah dalam air
hampir sama dengan kelarutan alkohol, karena aldehid dan
keton dapat membentuk ikatan hidrogen.
e. Aldehid dan keton merupakan senyawa nonelektrolit
Sifat kimia aldehid dan keton:
a. Aldehid dan keton tidak memiliki ikatan hidrogen, namun dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
b. Aldehid dan keton bersifat polar sehingga dapat membentuk
gaya elektrostatik yang relatif kuat.
c. Aldehid lebih reaktif daripada keton.
d. Aldehid merupakan reduktor kuat.
e. Keton merupakan reduktor yang sangat lemah
Rumus umum struktur aldehid dan keton seperti tertulis dibawah ini
dengan R adalah alkil atau aril.
R-C-H R–C–R
|| ||
O O
Aldehid Keton
Adapun tujuan praktikum aldehid dan keton yaitu untuk menentukan
warna, bau dan kelarutan aldehid dan keton terhadap air, menentukan
reaksi aldehid dan keton dengan KMnO4, menentukan reaksi aldehid dan
keton dengan pereaksi Tollens, dan menentukan reaksi aldehid dan
keton dengan larutan Fehling.
Pada percobaan menentukan warna, bau dan kelarutan aldehid dan
keton terhadap air. Formaldehid larut dalam air, berwarna bening dan
berbau alkohol. Sedangkan aseton larut dalam air, berwarna bening dan
berbau amoniak. Aldehid dan keton yang kecil dapat larut secara bebas
dalam air tetapi kelarutannya berkurang seiring dengan pertambahan
panjang rantai, hal ini disebabkan karena aldehid dan keton mampu
berikatan dengan hidrogen molekul air meskipun pada dasarnya baik
aldehid maupun keton tidak dapat berikatan dengan hidrogen
sesamanya..Berdasarkan literatur farmakope edisi III, formaldehid
berwarna bening dan mempunyai bau yang khas, sedangkan aseton
berwarna putih dan mempunyai bau menyengat.
Pada percobaan menentukan reaksi aldehid dan keton dengan
KMnO4. Formaldehid jika direaksikan dengan KMnO4 berubah warna dari
bening ke coklat. Sedangkan jika aseton direaksikan dengan KMnO 4
berubah warna dari bening ke ungu. KMnO4 digunakan dalam praktikum
ini karena KMnO4 merupakan oksidator yang kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim., 2019, Penuntun Dan Laporan Praktikum Kimia Organik, Universitas
Muslim Indonesia, Makassar.
Achmadi, Suminar. 1989. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi
keempat_Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Besari, Ismail. 1982. Kimia Organik untuk Universitas. Bandung : Armico
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
Fessenden, R. J. dan Fessenden, R.S, 1992. Dasar- Kimia Organik. Edisi
Ketiga.Jilid II. Jakarta : Erlangga
Hart, Harold. 1990. Kimia Organik. Erlangga : Jakarta
Petrucci, R., 1999. Kimia Dasar. Erlangga : Jakarta
Pine. S.H, 1988. Kimia Organik. Terbitan Keempat, Bandung, Penerbit ITB
Pudjaatmaka, Handayana. 1982. Kimia Organik. Edisi Kedua. Jakarta :
Erlangga
Riawan. 1989 . Pengantar Kimia Organik. Rineka Cipta, Yogyakarta.
Wilbraham, and Michael S. Matta. 1992. Kimia Organik dan Hayati.
Bandung: ITB
LAMPIRAN
Skema Kerja
Disiapkan 2 buah
tabung reaksi
Catat pengamatan
Diambil larutan A
Ditambahkan pada
masing-masing
tabung reaksi 1-2
tetes KMnO4
Diperhatikan warna
KMnO4
Dicatat hasil
pengamatan
Dimasukkan ke dalam
masing-masing tabung
reaksi 1 ml Fehliang A dan
1 ml Fehling B
Ditambahkan 0,5 ml
formadehid pada tabung
(1) dan 0,5 ml aseton pada
tabung (2) dan dikocok
Dipanaskan beberapa
menit di atas penangas air