Anda di halaman 1dari 65

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

SPESIFIKASI TEKNIS DAN BAHAN

PEKERJAAN
PENYEMPURNAAN GEDUNG UNIT PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR
(PKB)
KABUPATEN CIAMIS

PASAL 1
UMUM

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah Penyempurnaan Gedung Unit
Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB), dengan rincian pekerjaan secara garis besar sebagai
berikut meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
- Pembangunan Gedung Unit Pengujian Kendaraan Bermotor
- Pembangunan Pos Jaga
- Pembangunan Rumah Genset
- Pekerjaan Pagar Dan Jalan
Semua penjelasan mengenai pekerjaan tersebut diatas akan dijelaskan dalam point – point
penjelasan termasuk segala jenis peralatan, bahan dan teknis pekerjaan.
Semua pekerjaan yang termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan yang tidak dijelaskan dalam
RKS akan dijelaskan kemudian dalam Risalah Aanwiyzing dan pihak Kontraktor harus
melaksanakannya sesuai gambar kerja. Penjelasan mengenai Pekerjaan tersebut diatas akan
dijelaskan dalam point – point penjelasan termasuk segala jenis peralatan, bahan dan teknis
pekerjaan.

2. Persiapan Pelaksanaan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari dengan seksama gambar
rencana. Kontraktor harus sudah memperhitungkan segala kondisi di lapangan yang meliputi
semua bangunan dan tidak terbatas pada bangunan existing.
- Kontraktor harus mengamankan/melindungi hasil paket pekerjaan sebelumnya maupun yang
sedang berjalan, bahan/komponen/instalasi existing yang dipertahankan agar tidak rusak atau
cacat.
- Rencana pengamanan, baik berupa penyangga, penopang, harus dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

PASAL 2
PEMBERSIHAN LOKASI PEKERJAAN

1. Sebelum pekerjaan dimulai lokasi yang akan dilaksanakan harus terlebih dahulu dibersihkan dari
berbagai macam kotoran, sampah, puing – puing dan segala sesuatu yang akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
2. Barang yang tidak digunakan lagi harus dikeluarkan dari lokasi Tapak/Site konstruksi dan
dikumpulkan di tempat/lokasi tertentu yang ditunjukkan Konsultan Pengawas/ Direksi.

PASAL 3
PERLINDUNGAN INSTALASI EXISTING

1. Pekerjaan ini adalah perlindungan untuk semua instalasi existing yang berada di dalam Tapak/Site
konstruksi dan dinyatakan oleh Konsultan Perencana/Pengawas masih berfungsi dan akan
digunakan lagi. Untuk instalasi existing tersebut di atas, kontraktor harus menjaga dan
memeliharanya dari gangguan/cacat.
2. Apabila karena satu dan lain sebab sehingga jalur instalasi existing yang masih berfungsi harus
dipindah, maka Kontraktor harus melakukan pekerjaan ini sesuai dengan petunjuk dari Konsultan
Pengawas/Direksi.

PASAL 4
PEKERJAAN PENGUKURAN

1. Semua ukuran yang tercantum dalam ukuran ini dinyatakan dalam cm, mm.
2. Ukuran penduga terbuat dari papan/ kayu terentang yang diketam rata sesuai sisinya, kemudian
sebagian ditanam dalam tanah asli sedalam 1 m¹ (sesuai keperluan). Ukuran penduga tersebut
merupakan titik ikat tetap yang harus dibuat oleh penyedia jasa dibawah pengawasan Direksi/
Konsultan pengawas dan dipelihara selama pelaksanaan pembangunan.
3. Ketentuan letak bangunan, diukur dibawah pengawasan Direksi/Konsultan pengawas dengan
patok – patok yang dipancang kuat dan papan bouwplank yang diserut pada sisi bagian atasnya.
Dalam hal ini penyedia jasa harus menyediakan paling sedikit 3 (tiga) orang pembantu yang
paham dalam hal pengukuran.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

PASAL 5
PEKERJAAN TANAH

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
- Pekerjaan galian tanah pondasi batu belah
- Pekerjaan galian tanah pondasi plat beton
- Pekerjaan urugan tanah kembali
- Pekerjaan urugan pasir alas pondasi
Pekerjaan tanah yang lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Pelaksanaan
- Galian tanah harus sesuai dengan ukuran dalam gambar rancana sampai ke tanah keras.
Apabila diperlukan untuk mendapatkan daya dukung yang baik, dasar galian harus dipadatkan
atau ditumbuk.
- Jika galian melampaui batas kedalaman, penyedia jasa harus menimbun kembali dan
memadatkannya sampai mencapai kepadatan maksimum.
- Untuk menambah daya dukung tanah maka pondasi diperkuat dengan pasangan cerucuk
bambu, bambu yang dipakai adalah bambu yang telah berumur tua, panjang dan diameter
bambu yang dipakai sesuai dengan gambar rencana.
- Hasil galian yang dapat dipakai untuk penimbunan harus diangkat langsung ketempat yang
direncanakan yang disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas, sedangkan hasil galian yang tidak
dapat dipakai untuk penimbunan harus disingkirkan ke tempat lain atas petunjuk atau
persetujuan Direksi/ konsultan pengawas.
- Lokasi pekerjaan harus bersih dari semua tanah galian maupun urugan yang tidak terpakai,
semua limbah tersebut harus dibuang menggunakan kendaraan ke tempat yang telah di
tentukan, tidak diperkenankan ada sisa dilokasi pekerjaan.

PASAL 6
PEKERJAAN PONDASI

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
- Pekerjaan pondasi batu belah 1Pc : 5Ps untuk pondasi bangunan dan pondasi pagar
- Pekerjaan pondasi plat beton uk. 120/120/35
Pekerjaan pondasi yang lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

2. Persyaratan Bahan
- Batu Belah
Batu Belah yang digunakan harus batu belah dengan kualitas baik.
- Pasir Pasang
Pasir pasang dari kualitas baik, bebas dari lumpur, bahan organik, serta bahan lain
yang dapat menurunkan kualitas pasir, khusus untuk plesteran pasir harus dibersihkan
disaring/ diayak terlebih dahulu.
- Pasir beton
Sesuai dengan Pasal 7
- Agregat
Sesuai dengan Pasal 7
- Baja Tulangan
Sesuai dengan Pasal 7
- Semen
Sesuai dengan Pasal 7
- Air
Sesuai dengan Pasal 7

3. Persyaratan Pelaksanaan
- Pondasi batu belah dan pondasi plat beton harus beralaskan dari pasir urug yang dipadatkan,
disiram dan ditimbris sampai kepadatan maksimum.
- Campuran adukan yang dipakai untuk pondasi batu belah 1 Pc : 5 Ps.
- Air yang digunakan harus air yang bersih, tawar, dan bebas dari bahan kimia, air yang
mengandung bahan yang dapat merusak pondasi seperti asam alkali atau bahan organik tidak
boleh digunakan.
- Penggalian pondasi/pasangan, dilakukan dengan terlebih dahulu menempatkan lay out, titik as
pondasi/pasangan tersebut dan ditentukan dengan teliti sesui gambar rencana atas persetujuan
Direksi/ Konsultan pengawas.
- Permukaan dasar galian harus datar dan bersih dari segala kotoran. Diatas lapisan pasir
tersebut diberi aanstamping batu kali yang dipasang sesuai gambar rencana pada pekerjaan
pondasi batu belah/pondasi lajur.
- Adukan harus membungkus batu belah pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga
tidak ada bagian dari pasangan yang berongga atau tidak padat.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

PASAL 7
PEKERJAAN BETON STRUKTUR

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk lingkup pekerjaan ini meliputi :
Pekerjaan beton sloof, kolom, balok, ring balk dan plat lantai, pekerjaan beton lainnya seperti
tercantum dalam gambar rencana.
Ukuran dan mutu beton
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai ukuran dan
mutu karateristik sebagai berikut :
a. Pelat beton lantai T. 12 cm, mutu beton K – 175
b. Sloof 25 x 40, mutu beton K – 175
c. Kolom 30 x 45, mutu beton K – 175
d. Kolom 20 x 20, mutu beton K – 175
e. Kolom 15 x 15, mutu beton K – 175
f. Balok 25 x 50, mutu beton K – 175
g. Balok 20 x 30, mutu beton K – 175
h. Balok 15 x 20, mutu beton K – 175
i. Ring Balk 13 x 15, mutu beton K – 175
Pekerjaan beton bertulang yang lainnya dapat dilihat digambar perencanaan.
Adukan Beton
Adukan beton yang dipergunakan untuk pekerjaan beton struktur menggunakan mutu beton
K – 175 Site mix. Pekerjaan struktur ini seperti : Sloof, Balok, Kolom dan Ring Balk dll.
Tulangan
Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah sebagai
berikut :
- Mutu baja tulangan s/d diameter 12 mm adalah BJTP U-24
- Mutu baja tulangan s/d diameter 19 mm adalah BJTP U-32
Cetakan (Bekisting)
Bekisting untuk struktur memakai kayu papan albasiah, serta kayu balok albasiah, atau dari
bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Bonding Agent
Dipergunakan pada elemen - elemen beton yang harus disambungkan/dicor secara terputus, untuk
mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan perhitungannya.
Bonding Agent yang digunakan adalah produk lokal berkwalitas baik atau yang setaraf Lemkra
TG 301 dicampur dengan air dan semen. Cara pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Admixture
Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan beton. Bahan
admixture yang dipakai adalah produk lokal berkwalitas baik atau yang setaraf, dengan takaran
0,8 % dari berat semen.
Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan
dari Konsultan Pengawas.

2. Persyaratan Bahan Beton


Bahan Semen
Persyaratan Umum
1) Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam Peraturan
Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau standard Inggris BS 12.
2) Mutu semen yang memenuhi syarat & dapat dipakai adalah yang memenuhi persyaratan
Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan.
3) Penyimpanan semen sebelum digunakan harus terlindung dari pengaruh cuaca sepanjang
waktu dan peletakannya harus terangkat dari lantai untuk menghindari kelembaban.
Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pada setiap waktu
sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan oleh
Konsultan Pengawas untuk pengambilan contoh - contoh tersebut. Semen yang tidak dapat
diterima sesuai pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas, harus tidak dipergunakan atau diafekir.
Jika semen yang dinyatakan tidak memenuhi syarat tersebut telah dipergunakan untuk beton,
maka Konsultan Pengawas dapat memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti
dengan memakai semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus
menyediakan semua semen - semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan atas biaya
kontraktor.
Tempat Penyimpanan
Kontraktor harus menyediakan tempat penyimpanan yang sesuai untuk semen, dan setiap saat
harus terlindung dengan cermat terhadap kelembaban udara.
Bahan Pasir
a. Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan beton ini adalah Pasir alam yaitu pasir yang
dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain yang didapat dengan persetujuan konsultan
Pengawas/Direksi teknis.
b. Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan - gumpalan kecil dan lunak dari tanah
liat, mika dan hal-hal yang merugikan substansi yang merusak, jumlah prosentase dari
segala macam substansi yang merugikan, beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat pasir.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

c. Pasir harus mempunyai modulus kehalusan butir antara 2 sampai 3 atau jika diselidiki
dengan saringan standard harus sesuai dengan standard Indonesia untuk beton atau
dengan ketentuan sebagai berikut :
Persentase satuan timbangan
Saringan No.
tertinggal disaringan
4 0 – 15
8 6 – 15
16 10 – 25
30 10 – 30
50 15 – 35
100 12 – 20
PAN 3–7

Bahan Agregat Kasar (Kerikil)


a. Agregat kasar harus didapat dari sumber yang telah disetujui.
Ini dapat berupa kerikil sebagai hasil disintegrasi alami dari batu - batuan atau berupa
batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu.
b. Gradasi
1) Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm,
sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat - syarat berikut :
- Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6% berat
- Sisa di atas ayakan 4 mm, harus berkisar antara 90% dan 98% berat
- Selisih antara sisa-sisa komulatif di atas dua ayakan yang berurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat harus menyesuaikan dengan semua
ketentuan-ketentuan yang terdapat di NI-2 PBI-1971.
2) Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa oleh Konsultan
Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka Kontraktor harus
menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas bebannya sendiri, untuk
menghasilkan agregat yang dapat disetujui Konsultan Pengawas.
Bahan Air
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi/mortar dan spesi injeksi harus bebas dari
lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran-kotoran lainnya dalam jumlah
yang dapat merusak. Air tersebut harus diuji di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh
Konsultan Pengawas untuk menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan - ketentuan yang ada
dalam PBI-1971 untuk bahan campuran beton.
Bahan Beton Tulangan

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard
Indonesia untuk beton NI-2, PBI-1971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang
pengujian oleh pabrik dari semua besi tulangan beton yang disediakan, untuk persetujuan
Konsultan Pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi
seperti tercantum di dalam gambar rencana.
b. Besi tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih - serpih, karat, minyak,
gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara besi
tulangan dengan beton.
c. Semua penggunaan besi tulangan harus sesuai dengan gambar rencana dan tidak
diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran. Diameter besi ulir adalah diameter dalam.

3. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Beton


Kelas dan Mutu Beton
a. Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI-1971.
Bilamana tidak ditentukan kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur dari
contoh kubus yang bersisi 15 (1 0,06) cm diuji pada umur 28 hari.
b. Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian benda-
benda uji harus memberikan ‘bk’ (kekuatan tekan beton karakteristik) yang lebih besar
dari yang ditentukan di dalam tabel 4.2.1 PBI. 1971.
Komposisi Campuran Beton
a. Beton harus dibentuk dari semen portland, pasir, kerikil, dan air seperti yang ditentukan
sebelumnya. Bahan beton dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diaduk dengan
baik sampai pada kekentalan yang tepat.
b. Untuk mendapatkan mutu beton yang sesuai dengan yang ditentukan dalam spesifikasi
ini, harus dipakai “campuran yang direncanakan” (designed mix).
c. Ukuran maksimal dari agregat kasar dalam beton untuk bagian-bagian dari pekerjaan
tidak boleh melampaui ukuran yang ditetapkan dalam persyaratan bahan beton, ukuran
mana ditetapkan sepraktis mungkin sehingga tercapai pengecoran yang tepat dan
memuaskan.
d. Perbandingan antara bahan - bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai mutu,
harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya pekerjaan, demikian juga
pemeriksaan terhadap agregat dan beton yang dihasilkan.
e. Kekentalan (konsistensi) adukan beton untuk bagian - bagian konstruksi beton, harus
disesuaikan dengan jenis konstruksi yang bersangkutan, cara pengangkutan adukan beton

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

dan cara pemadatannya. Kekentalan adukan beton antara lain ditentukan oleh faktor air
semen.
f. Agar dihasilkan suatu konstruksi beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka
faktor air semen ditentukan sebagai berikut :
- Faktor air semen untuk pondasi sloof, maksimum 0,60.
- Faktor air semen untuk kolom balok maksimum 0,60.
- Faktor air semen untuk konstruksi pelat atap, dan tempat-tempat basah lainnya
maksimum 0,55.
g. Untuk lebih mempermudah dalam pengerjaan beton, dan dapat dihasilkan suatu mutu
sesuai dengan yang direncanakan, maka untuk konstruksi beton dengan faktor air semen
maksimum 0,55 harus memakai Plasticizer sebagai bahan additive. Pemakaian merk dari
bahan additive tersebut harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Direksi.
h. Pengujian beton akan dilakukan oleh Konsultan Pengawas atas biaya Kontraktor.
Perbandingan campuran beton harus diubah jika perlu untuk tujuan penghematan yang
dikehendaki, workability, kepadatan, kekedapan, awet atau kekuatan dan kontraktor tidak
berhak atas claim yang disebabkan perubahan yang demikian.
Pengujian Konsistensi Beton dan Benda - Benda Uji Beton.
Semua pengujian harus sesuai dengan NI-2 PBI-1971. Konsultan Pengawas berhak untuk
menuntut nilai slump yang lebih kecil bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan akan
menghasilkan beton berkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan.
Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Pengawas melalui pengujian biasa
dengan kubus 15 x 15 x 15 cm dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2 PBI-1971.
Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Pengawas sesuai NI-2 PBI-1971.
Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh - contoh
pemeriksaan yang representatif.
Baja Tulangan
a. Baja beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan gambar rencana. Untuk
menempatkan tulangan tetap tepat pada tempatnya maka tulangan harus diikat kuat
dengan kawat beton (bendraat) dengan bantalan blok - blok beton cetak (beton decking)
atau kursi - kursi besi/cakar ayam perenggang.
b. Jarak bersih terkecil antara batang yang paralel apabila tidak ditentukan dalam gambar
rencana, minimal harus 1,2 kali ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan
kesempatan masuknya alat penggetar beton.
Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar cetakan,
serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi. Apabila tidak

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada masing-
masing konstruksi adalah sebagai berikut :
a. Kolom = 25 mm
b. Pelat = 15 mm
c. Balok = 25 mm
Sambungan Besi Tulangan
Jika diperlukan untuk menyambung tulangan pada tempat - tempat lain dari yang ditunjukan pada
gambar - gambar, bentuk dari sambungan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Overlap pada
sambungan - sambungan tulangan harus minimal 1/4 panjang bentangan, kecuali jika ditetapkan
secara pasti di dalam gambar rencana dan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
Mengaduk
Bahan - bahan untuk adukan beton site mix mutu beton K-175 harus dicampur dan diaduk dalam
mesin pengaduk beton yaitu ‘beton mixer’. Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah
waktu pengadukan jika pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk mendapatkan hasil
adukan dengan susunan kekentalan dan warna yang merata/seragam dalam komposisi dan
konsistensi dari adukan ke adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi atau
kosistensi.
Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh dari 32 0 C dan tidak kurang dari 4,50. Bila suhu dari
beton yang dituang berada antara 27 0 C dan 320 C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk
kemudian langsung dicor.
Rencana Cetakan
Cetakan harus sesuai dengan bentuk, dan ukuran yang ditentukan dalam gambar rencana. Bahan
yang dipakai untuk cetakan harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum
pembuatan cetakan dimulai, tetapi persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung
jawab Kontraktor terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan -
kerusakan, yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian. Sewaktu - waktu Konsultan Pengawas
dapat mengafekir sesuatu bagian dari bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan
Kontraktor harus dengan segera mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya
sendiri.
Konstruksi Cetakan
a. Semua cetakan harus betul - betul diteliti, kuat dan aman pada kedudukannya sehingga dapat
dicegah pengembangan atau terjadi perubahan bentuk selama dan sesudah pengecoran beton.
b. Semua cetakan beton harus kokoh.
Alat - alat dan teknis pelaksanaan yang digunakan harus sesuai dan tepat untuk membuka
cetakan - cetakan tanpa merusak permukaan beton yang telah selesai dicor dan memenuhi
usia beton untuk dibongkar.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Sebelum beton dicor, permukaan dari cetakan - cetakan harus dilaburi minyak yang biasa
dipergunakan untuk pekerjaan itu, yang mencegah secara efektif lekatnya beton pada
cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan beton.
Minyak tersebut dipakai hanya setelah disetujui Konsultan Pengawas. Penggunaan minyak
cetakan harus hati - hati untuk mencegah kontak dengan besi beton dan mengakibatkan
kurangnya daya lekat.
c. Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat sehingga
tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Pengecoran
a. Sebelum dilaksanakan pengecoran pihak kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan surat
permohonan pengecoran kepada Konsultan Pengawas 3 hari sebelum dilaksanakan
pengecoran.
b. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran dan letak baja tulangan
beton sesuai dengan gambar pelaksanaan, pemasangan sparing - sparing instalasi,
penyokong, pengikatan dan lain - lainnya selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai
permukaan - permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
c. Permukaan - permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimana akan dicor beton baru,
harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru.
Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Pembersihan harus berupa pembuangan semua kotoran, pembuangan beton -
beton yang mengelupas atau rusak, atau bahan - bahan asing yang menutupinya. Semua
genangan air harus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton baru dicor.
d. Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan masih
berlanjut, terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
e. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter, semua penuangan beton
harus selalu lapis - perlapis horizontal dan tebalnya tidak lebih dari dimensi yang sudah
ditentukan . Konsultan Pengawas mempunyai hak untuk mengurangi tebal tersebut apabila
pengecoran tidak memenuhi spesifikasi ini yang sudah ditentukan.
f. Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin, sehingga bebas dari kantong
- kantong kerikil, dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan dan material yang
diletakkan.
g. Pengecoran dapat dilaksanakan apabila Konsultan Pengawas serta Pihak Kontraktor ada di
tempat kerja dan telah menyetujui pelaksanaan pengecoran serta persiapan pengecoran
betul-betul telah memadai.
h. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator) harus dapat
menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan
airnya. Semua beton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immerson yang
dioprasikan dengan kecepatan paling sedikit 3.000 putaran per menit ketika dibenamkan
dalam beton.
i. Konsultan Pengawas berhak menolak persiapan/mobilisasi alat berat yang telah ada
dilapangan apabila pekerjaan pengecoran belum disetujui dan segala biaya yang telah
dikeluarkan menjadi tanggungan pihak kontraktor.
Waktu dan Cara - Cara Pembukaan Cetakan
a. Waktu dan cara pembukaan dan pemindahan cetakan harus mengikuti petunjuk Konsultan
Pengawas. Pekerjaan ini harus dikerjakan dengan hati-hati untuk menghindarkan kerusakan
pada beton. Beton yang masih muda/lunak tidak diijinkan untuk dibebani. Segera sesudah
cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksa dengan teliti dan permukaan yang
tidak beraturan harus segera diperbaiki sampai disetujui Konsultan Pengawas.
b. Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-cetakan dibuka untuk
dinding-dinding yang tidak bermuatan dan cetakan-cetakan samping lainnya, tujuh hari
untuk dinding-dinding pemikul dan saluran-saluran, 28 hari untuk balok-balok, plat lantai,
plat atap, tangga dan kolom.
Walaupun demikian sebagai pedoman dalam keadaan cuaca normal adalah sebagai berikut:
Struktur
Pengerasan Normal :
Kolom dan dinding :4 hari
Balok : 28 hari
Perawatan (Curing)
a. Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan di bawah ini atau
disemprot dengan Curing Agent ANTISOLS merek SIKA bila dimungkinkan . Konsultan
Pengawas berhak menentukan cara perawatan bagaimana yang harus digunakan pada
bagian - bagian pekerjaan.
b. Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinar matahari yang langsung
minimal selama 3 hari sesudah pengecoran. Perlindungan semacam itu dilakukan dengan
menutupi permukaan beton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harus
dilaksanakan segera setelah pengecoran dilaksanakan.
c. Perawatan beton setelah tiga hari, yaitu dengan melakukan penggenangan dengan air pada
permukaan beton paling sedikit selama 14 hari terus menerus. Perawatan semacam ini bisa
dilakukan dengan penyiraman secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang - lubang
atau dengancara lain yang disetujui Konsultan Pengawas sehingga selama masa tersebut
permukaan beton selalu dalam keadaan basah. Air yang digunakan dalam perawatan
(curing) harus memenuhi persyaratan spesifikasi air untuk campuran beton.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Perlindungan (Protection)
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan - kerusakan sebelum penerimaan
terakhir oleh Konsultan Pengawas.
Perbaikan Permukaan Beton
a. Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan beton yang tidak sesuai dengan yang
direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambar atau diluar garis permukaan, atau
ternyata ada permukaan yang rusak, hal itu dianggap sebagai tidak sesuai dengan
spesifikasi ini dan harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri.
Kecuali bila Konsultan Pengawas memberikan izinnya untuk menambal tempat yang
rusak, dalam hal mana penambalan harus dikerjakan seperti yang telah tercantum dalam
pasal - pasal berikut.
b. Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari sarang
kerikil, kerusakan - kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, tidak rata
dan bengkak harus dibuang dengan pemahatan atau dengan batu gerinda.
c. Jika menurut pendapat Konsultan Pengawas hal - hal tidak sempurna pada bagian
bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan saja akan menghasilkan sebidang
dinding, yang tidak memuaskan kelihatannya, kontraktor diwajibkan untuk menutupi
seluruh dinding (dengan spesi plesteran 1pc : 3ps) dengan ketebalan yang tidak melebihi 1
cm demikian juga pada dinding yang berbatasan, (yang bersambungan) sesuai dengan
instruksi dari Konsultan Pengawas. Perlu diperhatikan untuk permukaan yang datar batas
toleransi kelurusan (pencekungan atau pencembungan) bidang tidak boleh melebihi dari
L/1000 untuk semua komponen.
Persyaratan Umum
a. Bekisting/cetakan harus dipasang dengan kuat dan pada posisi sesuai dengan gambar
rencana untuk pondasi.
b. Pada sloof harus dipasang stek-stek untuk kolom-kolom yang letaknya sesuai dengan
gambar rencana.
c. Penulangan beton kolom sesuai dengan gambar rencana.
d. Pemasangan ring balk :
di tepi atas/akhir dari dinding pasangan bata, yang bebas sebagai ring balk.
dan atau seperti tercantum dalamgambar rencana.
e. Penulangan beton kolom dan balok praktis sesuai gambar kerja dan atau seperti terurai
dalam pekerjaan beton di bab lain dalam buku ini.
f. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan di lapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kekurang telitian dan kelalaian Kontraktor, harus dilaksanakan atas biaya
Kontraktor.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

g. Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki/ dibetulkan


atau diganti dengan yang baru atas biaya Kontraktor.
h. Pada setiap pertemuan dinding pasangan bata dengan kolom praktis, ring balok beton
maupun beton lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana harus diperkuat angker
diameter 8 mm tiap jarak 50 cm, yang terlebih dahulu telah ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan kolom dan balok praktis ini.
i. Pekerjaan perbaikan yang rusak atau tidak sempurna akibat pengangkutan di site atau sebab
lain, harus segera dilaksanakan.

PASAL 8
PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Pekerjaan Beton Tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr
Pekerjaan beton lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
Untuk persyaratan masing – masing bahan sudah tercantum di pasal 7.

3. Persyaratan Pelaksanaan
Campuran & Mutu Beton.
Cor beton menggunakan campuran aduakn 1Pc : 3Ps : 5 Kr , mutu beton yang disyaratkan dalam
pekerjaan beton bertulang non struktural ini adalah K-175.
Pembesian
Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan, kait -
kait, dan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai dengan NI-2 (PBI-1971).
Pekerjaan Acuan/Bekisting
Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran - ukuran yang telah ditetapkan
dalamgambar rencana. Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran
tahi gergaji, potongan kayu, tanah, lumpur, dan sebagainya.
Pengecoran Beton
Sebelum pelaksanaan pengecoran, Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan
dengan membersihkan dan menyiram cetakan - cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran -
ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Pekerjaan Pembongkaran Acuan/Bekisting


Pekerjaan pembongkaran acuan/bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari
Direksi/Konsultan Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan
apapun pada permukaan beton tanpa persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

PASAL 9
PEKERJAAN PASANGAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Pasangan dinding bata
- Pasangan lantai granito, serta lantai dan dinding keramik
Pekerjaan pasangan lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
Bata
Bata yang dipakai harus bebas dari cacat, retak, cat atau adukan, mempunyai sudut siku dan
ukuran yang seragam dan langsung didatangkan dari pabrik atau penjual. Sebelum pengadaan
bahan ini, Kontraktor diwajibkan mengajukan contoh disertai data teknis dari bata yang akan
dipakai kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
Semen
Sesuai dengan Pasal 7
Pasir
Pasir pasang yang digunakan harus pasir pasang dari kualitas terbaik seperti :
Pasir pasang terdiri dari butiran-butiran tajam juga keras, bersifat kekal artinya tidak mudah lapuk
oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 %,
serta tidak mengandung bahan-bahan organik terlalu banyak, hal tersebut dibuktikan dengan
percobaan warna NaOH.
Air
Sesuai dengan Pasal 7
Granito Lantai Ruangan
Permukaan : Rata untuk lantai
Ukuran : 60 x 60 cm
Kualita : Kelas I
Keramik Lantai WC
Jenis : Standard

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Permukaan : Anti slip


Ketebalan : 6 mm
Warna : Disesuaikan
Ukuran : 40 x 40 cm
Kualitas : Kelas I
Produk : Sekualitas Mulia
Keramik Dinding 25 x 40 cm
Jenis : Standard
Permukaan : Rata untuk lantai
Ketebalan : 6 mm
Warna : Disesuaikan
Ukuran : 25 x 40 cm
Kualitas : Kelas I
Produk : Sekualitas Mulia

3. Persyaratan Pelaksanaan
Pasangan Dinding Bata
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor harus memperhatikan detail bentuk profil,
sambungan dan hubungan dengan material lain dan melaksanakannya sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar rencana.
b. Dalam pekerjaan pasangan dinding bata sebelum dilaksanakan pemasangan, bata harus
direndam dalam air bersih dulu sehingga jenuh air . Pada saat diletakkan, tidak boleh ada
genangan air di atas permukaan batu bata tersebut.
- Untuk semua pasangan bata terhitung dari P + 0.20 ke atas, dipakai aduk perekat/spesi
campuran 1 Pc : 5 Ps terkecuali yang disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam
gambar rencana.
- Persyaratan pembuatan adukan harus sesuai dengan pasal 9 dalam Bab ini.
c. Pekerjaan pemasangan bata harus benar - benar vertikal dan horizontal. Pengukuran
dilakukan dengan tiang lot dan harus diukur tepat. Untuk permukaan yang datar, batas
toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh melebihi 5 mm untuk setiap
jarak 200 cm vertikal dan horizontal.
d. Semua pasangan bata yang tertanam dalam tanah harus dilapis aduk kasar sampai setinggi
permukaan tanah
e. Sebelum diplester, permukaan pasangan bata harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan
siar-siar telah dikerok dan dibersihkan.
f. Tidak diperkenankan memasang bata yang patah dua melebihi 5%.
Bata yang patah lebih dari 2 (dua) bagian tidak boleh digunakan.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

g. Ketebalan jadi (setelah di-finish dengan plester aci halus) :


- Dinding bata 1/2 bata harus setebal 15 cm.
- Dinding bata 1 bata harus setebal 25 cm.

Pasangan Lantai Granito, Lantai dan Dinding Kramik


a. Kontraktor harus mengajukan contoh bahan baik itu keramik/pun granito sebanyak 3 (tiga)
buah kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan persetujuan (Tekstur dan
warna), selanjutnya dipakai sebagai standard dalam memeriksa/menerima bahan yang dikirim
ke lapangan.
b. Pada saat pemasangan keramik/pun granito harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat atau
ternoda dan warna sesuai dengan yang disyaratkan.
c. Sebelum pemasangan keramik/pun granito, harus dilakukan pengukuran dengan waterpas
(selang atau alat lain) agar permukaannya merata.
d. Pemasangan keramik dengan menggunakan cairan Flexicoat, sebelum keramik dipasang harus
diamplas terlebih dahulu pada kedua permukaan adukan keramik yang akan disatukan.
Permukaan/bidang yang akan direkatkan dengan Flexicoat harus bersih, bebas dari debu dan
kotoran yang mengganggu, selanjutnya kedua permukaan tersebut diolesi dengan cairan
Flexicoat dengan ketebalan masing-masing 1 - 2 mm dan tunggu sekitar ± 10 menit, kemudian
keramik direkatkan.
e. Pemotongan keramik/pun granito harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai dengan
petunjuk pabrik.
f. Selama 3 x 24 jam setelah pemasangan, keramik harus dihindarkan dari injakan atau
pemberian beban.
g. Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, semua pipa sparing dan atau jaringan pipa sudah harus
terpasang pada tempatnya.
h. Kontraktor harus mempelajari gambar kerja dan berkoordinasi dengan pekerjaan Plumbing
dan Mekanikal di bawah pengarahan Konsultan Pengawas/Direksi.
i. Untuk pemasangan batu andesit sama dengan pemasangan kramik dinding.

PASAL 10
PEKERJAAN PLESTERAN

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
- Plesteran adukan 1 Pc : 5 Ps
- Acian
CV. PRATAMA PRIMA
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Pekerjaan plesteran yang lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
- Semen
Sesuai dengan Pasal 7
- Pasir Pasang
Sesuai dengan Pasal 7
- Air
Sesuai dengan Pasal 7

3. Pelaksanaan Pekerjaan
- Sebelum dinding bata diplester siarannya harus dikorek sedalam 1 cm, untuk
mendapatkan ikatan yang lebih baik. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga
proses pengeringan bidang plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian
semen.
- Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak –
retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya penyedia jasa.

PASAL 11
PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN BOUVENLIGH

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Pekerjaan pemasangan kusen pintu
- Pekerjaan pemasangan kusen jendela
- Pekerjaan pemasangan kusen bouvenligh
Serta pekerjaan lain yang tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
Bahan kusen yang digunakan adalah bahan jadi, kusen aluminium dengan kualitas terbaik.

3. Persyaratan Pelaksanaan
Sebelum pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan untuk :

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Mempelajari bentuk, pola penempatan, cara pemasangan dan detail sesuai gambar rencana,
agar tidak terjadi kesalahan dalam pelaksanaan yang mengakibatkan pembongkara.
- Semua ukuran daun pintu yang tertera dalam gambar rencana adalah ukuran jadi dan harus
lurus, tanpa cacat, yang dapat menurunkan mutu pekerjaan.
- Jika hal-hal tersebut ditemui, maka Kontraktor harus mengganti dengan biaya ditanggung
Kontraktor dan tidak dapat diajukan sebagai biaya kerja tambah.

PASAL 12
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT/PLAFOND

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Pas. Gantungan rangka plafond
- Pas. Listplank
- Pas. Plafond gypsum
- Pas. Lyst plafond gypsum
Pekerjaan plafond yang lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
Gypsum lembar
Tebal : 9 mm
Ukuran Panel : 120 x 240 cm
Produk : Lokal, mutu terbaik
List plafond gypsum
Tebal : 10 cm
Produk : Lokal, mutu terbaik

3. Persyaratan Pelaksanaan
- Ketinggian kerangka langit - langit setelah terpasang harus sesuai dengan ketinggian
langit - langit jadi seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.
- Pemasangan rangka plafond harus selalu melakukan koordinasi dengan tim yang akan
memasang titik lampu apabila pemasangan lampu yang digunakan adalah type inbow.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Lembaran - lembaran gypsum harus dipasang pada rangka yg sudah terpasang dengan
skrup pada setiap jarak 20 cm / 1,5 cm dari tepi. Di bagian tengah lembaran dipaku
dengan skrup secukupnya pada rangka agar permukaan bidang tidak melendut. Bahan
plafond gypsum digunakan untuk semua ruangan yang tercantum pada gambar rencana
- Setelah penutup plafond terpasang, pada bagian sambungan dan kepala paku ditutup
dengan kain kassa dan dirapihkan dengan menggunakan calsibond hingga permukaanya
menjadi rata.
- Rangka plafond yang baru harus dalam kondisi baik dan memenuhi syarat untuk
dipergunakan.
- “Finishing” (cat tembok).
Pelaksanaan pengecatan harus memenuhi persyaratan pekerjaan pengecatan seperti
diuraikan dalam Bab. Pekerjaan Cat dalam RKS ini, warna ditentukan kemudian.

PASAL 13
PEKERJAAN ATAP DAN PENUTUP ATAP

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Pekerjaan pemasangan kuda - kuda baja ringan dan penutup atap sesuai gambar
rencana, lengkap dengan asesoris seperti tercantum dalam gambar rencana.
- Pemasangan rangka atap baja ringan.
Pekerjaan atap yang lainnya seperti tercantum dalam gambar rencan.

Pekerjaan Rangka Atap dan Kuda-Kuda Baja Ringan


2. Persyaratan Bahan
Bahan rangka atap adalah jenis baja ringan yang harus memenuhi SII
Spesifikasi Baja Ringan :
Jenis : Sesuai pabrikasi
Mutu Baja : G 550 (steelGrade) Galvanis 220 gr/m2
Alat Penyambung : Skrup mekanik sendiri ( self drilling screw )
Produk : Lokal mutu terbaik atau setara Prime Steel

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Bahan harus berkualitas baik, bentuknya teratur tidak bengkok atau terpuntir. Bentuk,
ukuran yang digunakan harus sama dan seragam.
Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai keterangan
tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta petunjuk cara
pemasangan.

3. Persyaratan Pelaksanaan
- Pemasangan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana.
- Jarak antara reng sesuai dengan petunjuk gambar rencana atau ketentuan yang
disyaratkan.
- Pada pemasangan kuda – kuda harus mengikuti spesifikasi teknis dan cara/petunjuk
pemasangan yang disyaratkan oleh konsultan pengawas.

Pekerjaan Penutup Atap Genteng Metal Lapis Pasir


2. Persyaratan Bahan
- Bahan penutup atap adalah jenis genteng metal non pasir yang harus memenuhi SII
Spesifikasi Bahan :
Jenis : Genteng metal lapis pasir
Type : Standar
Warna : Merah marun
Produk : Terbaik
- Genteng harus berkualitas baik, mulus, tidak retak bentuknya teratur tidak bengkok
atau terpuntir. Bentuk, ukuran, warna serta tekstur yang digunakan harus sama dan
seragam.
- Kontraktor wajib memberikan contoh bahan untuk disetujui dengan disertai
keterangan tertulis mengenai spesifikasi bahan, detail bentuk, ukuran serta petunjuk
cara pemasangan.

3. Persyaratan Pelaksanaan
- Pemasangan penutup atap diletakkan di atas reng dan khusus untuk reng terakhir,
dipasang tegak.
- Jarak antara reng sesuai dengan petunjuk gamabar rencana atau ketentuan yang
disyaratkan untuk pekerjaan pemasangan penutup atap.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Pemotongan penutup atap harus menggunakan alat yang sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
- Pada setiap bagian tertentu, penutup atap tersebut harus dipaku dengan penutup atap
dibawahnya ke reng. Jumlah dan tipe paku yang digunakan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Pada bagian ujung penutup atap harus dipasang nok penutup untuk pemasangan
penutup atap.
- Apabila terdapat pengakhiran jurai luar dan pertemuan nok dengan jurai harus ditutup
dengan bahan penutup yang sesuai persyaratan, dan sudah merupakan asesori penutup
atap yang dipakai.

PASAL 14
PEKERJAAN PENGECATAN

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
- Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan bata, beton yang ditampakkan, dan
langit - langit dengan cat tembok.
- Pekerjaan pengecatan plafond.
Serta pekerjaan pengecatan lain, seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
Cat Tembok
Bahan cat sekelas cat Jotun tahan terhadap udara dan garam, produk mutu terbaik.
Cat Plafond
Bahan cat sekelas cat Sek. Cat tembok jotun.

3. Persyaratan Pelaksanaan
- Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan, permukaan dinding kering dan bersih,
diamplas/dibersihkan terlebih dahulu hingga permukaan bidang yang akan dicat terlihat
bersih dan kering.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus menyediakan peralatan
pelindung misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai waktu
pelaksanaan pekerjaan.
Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan roll cat.
Standard Pengerjaan (Mock-Up).
Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan
contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan.
Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh
Direksi/Konsultan Pengawas. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang - bidang ini akan dipakai
sebagai standard minimal keseluruhan Pekerjaan Pengecatan.
Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Direksi/Konsultan Pengawas harus diulang dan
diganti. Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish
yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas.
Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding, Beton dan Langit - Langit :
a. Sebelum pelaksanaan :
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak, kotoran atau noda lain, bekas-
bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah dicat dan dalam kondisi kering.
b. Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak memungkinkan untuk
menggunakan roller.

PASAL 15

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Umum
Syarat - syarat khusus teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan
material dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun diluar

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

bangunan gedung. Dalam hal ini syarat - syarat teknis umum pekerjaan elektrikal
adalah bagian dari syarat-syarat khusus teknis ini.

2. Prinsip Penyediaan Daya Listrik


Sumber daya listrik diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN. Daya dari PLN
tersebut disalurkan sampai dengan panel ukur (kwh meter). Selanjutnya
didistribusikan ke panel - panel utama (LVMDP), sub - distribusi dan panel daya /
penerangan gedung secara radial.
Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fase - empat
kawat 220/380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).
Sebagai sumber daya cadangan digunakan 1 (satu) unit diesel - generator eksisting,
antara sumber daya PLN dengan diesel - genset yang bekerja secara manual.

3. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian - bagiannya, seperti yang tertera pada
gambar - gambar maupun yang dispesifikasikan.
Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing /
pengujian, pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya
oleh badan resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima
dan pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak
tercantum dalam gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu
untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke
dalam pekerjaan ini.
Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti
yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem /
peralatan, walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat Khusus Teknik atau gambar
dokumen.
Pekerjaan inl meliputi :
3.1. Pekerjaan di dalam Gedung

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

3.1 Pengadaan dan pemasangan serta penyetelan panel - panel daya /


penerangan termasuk di dalam pekerjaan ini adalah penarikan kebel /
konduktor pentanahan netral / badan panel.

3.2 Pengadaan dan pemasangan kebel-kabel jenis NYY, untuk penghubung


antar panel daya / penerangan dan kabel - kabel daya menuju peralatan.
3.3 Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi penerangan dan stop
kontak. Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan dan pemasangan
armatur penerangan, baik penerangan normal maupun darurat.
3.4 Pengadaan dan pemasangan instalasi cable tray Iengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan
3.5 Pengadaan dan pemasangan instalasi underfloor duct lengkap dengan
material bantu yang dibutuhkan.

4. Gambar - Gambar
Gambar - gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang
di dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu
Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan - peralatan harus disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
Gambar - gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi
referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada
Konsultan Konstruksi atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.

5. Ketentuan – Ketentuan Instalasi


5.1. Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak),
saklar, kontak - kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alai-alai
bantu dan semua peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan
penyelesaian yang memuaskan dari sistern instalasi daya tegangan rendah 220 /
380 V dan penerangan.

5.1.1. Kotak – kotak (doos) Outlet.

a. Jenis

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Kotak - kotak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PULL,


AVE atau standar lain. Kotak - kotak ini bisa berbentuk single /
multi gang box empat persegi atau segi delapan.
Ceiling box dan kotak - kotak lainnya yang tertutup rapi harus
dipasang dengan balk dan benar.
b. Ukuran
Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di
tempat yang diperlukan.
Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan
ukuran condulit, sesuai dengan persyarata, tetapi kurang dad ukuran
yang ditunjuk atau dipersyaratkan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type)
Kotak - kotak outlet di tempat-tempat tersebut dibawah ini harus
dari tipe yang diberi gasket tahan cuaca :
- tempat-tempat yang kena matahari,
- tempat-tempat yang kena hujan,
- tempat-tempat yang kena minyak,
- tempat-tempat yang kena udara lembab,
- tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.
5.1.2. Saklar dan Stop Kontak.
a. Bahan Doos
Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kotak outlet untuk saklar
dinding dan receptaI les outlet harus (alvani stee dan tidak boleh berukuran
lebih dari 10,1 cm x 10,1 cm un uk peralatan tunggal dan 11,9 cm x 11,9
cm untuk dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua
peralatan.
b. Cara Pemasangan
Saklar - saklar harus dari jenis rocker mechanis dengan rating minimum
10A / 250 V. Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan
tembok, kecuali ditentukan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain,
bingkai saklar harus dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang
sudah selesai. Saklar-saklar tersebut harus di pasang doos (kotak) yang
sesuai. Sambungan hanya diperbolehkan antara kotak yang berdekatan.
Stop kontak harus dipasang rata terhadap permukaan dinding dengan

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

ketinggian 110 cm atau 30 cm dari permukaan lantai yang sudah selesai


sesuai petunjuk . Saklar dan stop kontak sek BROCCO, Clipsal atau
setara.
c. Jumlah Kutub
Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan
pentanahan) dengan ranting minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan
harus disesuaikan dengan peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
d. Pendukung dan Pengikat
Kotak - kotak pelat baja didukung atau diikat dengan cukup supaya
mempunyai bentuk yang tetap.
5.1.3. Kabel - Kabel
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel
tegangan rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang -
barang lain yang diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan
pemasangan serta operasi dari semua sistem dan peralatan.

a. Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V)


Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk pengganguan sebagai kabel instalasi dan
peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau
dianjurkan oleh pebrik pembuatnya.
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mm2
kecuali untuk pemakaian kontrol pada sistem remote control yang kurang
dari 30 meter panjangnya bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5
mm2.
Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel
instalasi di dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk
kebel kontrol).
Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada didalam konduit
atau dipasang di atas cable tray / cable rack dan diklem / diikat dengan
pengikat kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.
Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di
dalam bangunan harus diadakan secara lengkap.
Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40 %. Kabel
merek SUPREME, KABELINDO, KABELMETAL & TRANKA.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

b. Kabel Tanah Tegangan Rendah


Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,
IEC, VDE, SPLN, dan LMK untuk penggunaan sebagai kabel instalasi
yang ditanah langsung di dalam tanah.
Semua kabel dengan luas penampang 16 mm2 keatas harus berurat banyak
dan dipilin (stranded)
Ukuran kabel daya / instalasi terkecil adalah 2,5 mm2, kecuali untuk
pemakaian kontrol pada sistem yang perakaian kontrol pada sistem remote
yang kurang dari 30 meter panjangnya (bisa-menggunakan kabel dengan
ukuran 1,5 mm2).
ara penanaman kabel secara langsung didalam tanah (direct burial) harus
sesuai dengan gambar rencana, termasuk cara persilangan dengan pipa air
dan kabel telekomunikasi dan kebel tegangan menengah 20 kV. Apabila
diperlukan penyambungan kabel dalam tanah, harus dilakukan dengan alat
penyambung khusus (jointing kit) tegangan rendah jenis epoxy resin-cold
pour system.
Penyambungan kabel di dalam tanah harus dilakukan oleh tenaga yang
benar-benar ahli dengan cara dan metode penyambungan mengikuti
anjuran.
Pabrik pembuat jointing kit yang digunakan sehingga diperoleh hasil
penyambungan yang andal, tahan terhadap lembab, mempunyai sifat isolasi
yang tinggi dan mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi. Kabel merek
SUPREME atau setara (4 besar), jointing kit ex RAYCHEM atau setara.
c. Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak.
Kabel - kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk extension dan
daya harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan panel
daya ke sakiar dan titik cahaya serta stop kontak, sebagaimana ditunjukkan
di dalam gambar.
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak
harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam PVC high-impact heavy
gauge.
Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali
tercatat lain.
d. Splice/ Pencabangan

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-


sambungan di dalam pipa konduit.
Sambungan atau pencabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak cabang
atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop
kontak.
Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara
elaktris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau
soldered. Dalam membuat pencabangan atau sambungan, koncktor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan balk sedemikian rupa,
sehingga semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang
yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran.
e. Kabel Kontrol
Di tempat - tempat yang ditunjuk pada garnbar atau disyaratkan, kabel
kontrol motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari
tembaga jenis standed annealed copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tanah lembab dan ozon dengan rating teganyan
sampai 600 V.
Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5
sqmm untuk panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi yang
mernuaskan dari peralatan yang di kontrol, dengan pertimbangan-
pertimbangan mengenai panjang circuit dan sebagainya. Kabel merek
SUPREME, Kabelindo, Kabel Metal dan Tranka.
f. Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splin, conection dan lain-lain seperti karet,
PVC, vernished carnbric, asbes, gelas, tape sintetis, splice case,
composition dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan,
lokasi, tegangan kerja dan lain-lain yang tertentu dan harus dipasang
dengan cara yang disetujui, menurut anjuran perwakilan pemerintah atau
pabrik pembuatnya.
g. Pemasangan Kabel
g.1. Pemasangan di Permukaan
g.1.1. Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan
Semua kabel harus dipasang didalam konduit PVC high -
impact heavy gauge, dipasang di permukaan plat beton langit-

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

langit dengan klem pendukung yang sesuai. Pendukung-


pendukung tersebut harus di cat dengan cat anti karat.
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dengan rapi dan
teratur. Pembelokan kabel harus dilakukan dcnqan jari-jari
lengkungan tidak boleh kurang dari syarat-syarat pabrik
(minimum 15 kali ø kabel)
Konduit ex EGA, CLIPSAL atau setara
g.1.2. Kabel Daya Penghubung Antar Panel
Kabel-kabel daya diletakkan diatas cable trey, di klem pada
cable trey dengan cable ties (pita plastik pengikat kabel).
Pemasangan cable trey harus mengikuti jalur yang
direncanakan secara rapi dan digantunq atau disangga secara
kokoh dengan penggantung / penyangga besi yang di klem ke
plat beton.
Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus
menyediakan sendiri peralatan penunjang seperti trey, klem,
besi penunjang, penggantung dan peralatan lainnya, baik
untuk kabel yang dipasang horisontal maupun vertikal.
Peralatan penunjang tersebut hares sudah dipernitungkan pada
biaya pemasangan kabel tersebut.
g.2. Pemasangan di Permukaan
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang didalam
dinding harus diletakkan didalam konduit PVC hign impact heavy
gauge dengan ukuran minimum 3/a". Penarikan kabel menuju titik
saklar atau stop kontak harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
g.3. Pemasangan Menembus Dinding
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel
yang terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap
penampang kabel.
h. Penggunaan Warna Kabel
Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGby untuk tegangan netral
dan non harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh 2000, yaitu :
h.1. Sistem Tegangan 220 V, 1 fasa
hitam : Fasa

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

biru : Netral
kuning/hijau : Pentanahan
h.2. Sistem Tegangan 220/380 V, 3 fasa
merah : fasa R
kuning : fasa S
hitam : fasa T
biru : netral (N)
kuning/hijau : pentanahan (G)
i. Pendukung Kabel
Setiap kotak tarik (pull box) termusuk kotak-kotak yang ada diatas daya
dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan
pendukung Iain-lainnya .
Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
j. Konduit Tertanam
Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.

5.1.4. Kabinet Panel Daya


Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan Ketebalan rninimum 1,7 mm
untuk panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2 mm untuk
jenis floor standing, kecuali yang sering kena basah / hujan, harus dibuat dari
jenis besi tuang yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus. Kabinet untuk
panel daya / kontrol harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti
dipersyaratkan untuk panel daya yang besarnya menurut kebutuhan, sehingga
untuk frame / rangka panel harus ditanahkan.
Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan
menyetel panel daya serta penutupnya. Kabinet dengan kawat-kawat through
feeder harus diatur dengan balk, rapi dan benar.
a. Finishing
Semua rangka, penutup, copper plate dan pintu panel listrik seluruhnya
harus dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime coating dan diberi
pelapis cat akhir (finishing paint). Penentuan warna dan merek cat

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

sebelumnya harus dimintakan persetujuan ke . Pengecatan harus tahan


karat, dikerjakan dengan cara galvanized cadmium plating ataa-crengan
zinc chromate dan di cat dengan cat akhir sistem bakar (oven).
b. Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci untuk
setiap kabinet hares dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap
kabinetnya adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan dua
anak kunci.
c. Tinggi Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam
panel dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada tipe / macam
panel, bila dibutuhkan alas / pondasi / penumpu / penggantung, Kontraktor
harus menyediakan dan memasang, sekalipun tidak tertera pada gambar.
d. Label
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch
group, pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi
label sesuai dengan fungsinya untuk mengindahkan/mengidentifikasikan
penggunaan alat tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
5.1.5. Sistem "Race Way"
Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit
beserta perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi
instalasi kabel.

a. Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa
melayani dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PULL
dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan faktor
pengisian kabel maksimurn 40 %.
b. Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan PVC
high impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan BS6099.
Konduit metal untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dan jenis

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

heavy gauge galvanized walded steel yang memenuhi persyaratan BS 4568


: part I & II class 4.
c. Pamasangan
c.1. Race Way yang ditanam di Dinding.
Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan
dengan jalan membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan lebar
pembobokan harus dilakukan secukupnya, sesuai dengan ukuran dan
jumlah konduit yang akan dipasang. Kontraktor diwajibkan untuk
mengembalikan kondisi dinding dengan kondisi semula.
Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit
hares ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran
lainnya.
c.2. Race Way yang dipasang di Permukaan
Race way yang dipasang di permukaan beton (exposed) harus
dipasang sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau
permukaan bidang-hidann vertikal dengan langit-langit.
Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit-langit,
harus digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar.
Ujung - ujung pipa pada peralatan dipasang dengan sekrup dengan
kuat. Sernua ujung pipa yang bebas harus ditutup / dilengkapi dengan
plat kuningan yang sesuai.
Untuk daerah yang lembab; semua peralatan pembantu, fitting-fitting,
klem dan lain - lain harus di galvanisir atau di cat tahan karat dan
harus digunakan pendukung supaya pipa bebas dari permukaan
korosif.
Pipa - pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus di
cat satu jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah dipasang
dengan warna yang ditentukan oleh .
Untuk mempermudah pengenalan, maka ujung permukaan pipa harus
dicat dengan warna sebagai berikut :
c.2.1. Pipa penerangan dan daya - orange
c.2.2. Pipa telepon - hijau
c.2.3. Pipa fire alarm - merah
c.2.4. Pipa tata suara - kuning

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

c.3. Race Way yang di pasang di Dalam Tanah


Race way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil, harus
mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum
dipasangkan diatas race way tersebut diberi patok petunjuk. Pipa /
race way yang digunakan adalah GIP kelas medium yang memenuhi
standar SIIL
c.4. Race Way Melintas / Menembus Dinding
Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan
lain-lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak
mungkin dapat dilalui oleh debu, lembab (uap air) api dan asap.
c.5. Cable Trench.
Kedalaman parit kabel (cable tranch) untuk penanaman di bawah
tanah mionimal 80 cm dari permukaan. Bila bersilangan dengan
saluran lain, misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus
ditanam setelah pengerasan tanah.
Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan
setelah pengerasan badan jalan atau bila sehelumnya harus lebih dari
110 cm atau atas persetujuan .
c.6. Konduit Logam Flexibel Tahan Air
Konduit logam flexible yang tahan air harus dipakai pada kondisi di
mana ada kemungkinan pengerasan, getaran atau penempatan dalam
atmosfir yang korosif, lembab atau berupa minyak, termasuk dalam
hal ini adalah pemakaian pada kabel masuk terminal motor pompa.
Suatu bungkus (shealth) yang tahan cairan dari polivinyl chlorida
(PVC) harus menonjol pada inti baja yang flexibel.
Sambungan konduktor yang dapat digunakan untuk meneruskan
pentanahan (earth continuity) harus pula dimiliki oleh race way /
konduit ini.
c.7. Pengakhiran dan Sambungan.
Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet
dan lain-lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating insert yang
harus terbuat dari thermoplastic atau "fire minded" yang dimatikan
untuk mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak mengurangi
kontinuitas dari sistem grounding dari race way.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal harus dari jenis
yang tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sistem
penguncian interlock compressed.
c.8. Pentanahan
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari
tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif)
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang
terbuka, termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran
metal, rack, tray, doos, stop kontak, armatur, saklar dengan metal
harus dihubungkan dengan konduktor kontinyu untuk pentanahan.
Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor
pentanahan tidak diperbolehkan.
Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersediri yang
trerbuat dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
Luas penampang minimum konduktor pentanahan antara 6 sqmm dan
dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan
harus menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh .
Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut
c.8.1. Pentanahan netral trafo maksimum 1 ohm.
c.8.2. Pentanahan netral bus - bar dan panel maksimum 2 ohm.
c.8.3. Pentanahan netral generator maksimum 2 ohm.
5.1.6. Cable Tray
a. Bahan
Cable tray yang digunakan harus dari jenis berlubang (perforated) dari
bahan besi lunak dengan sisi-sisi di tekuk ke dalam dengan ketebalan pelat
tidak kurang dari 2,0 mm. Keseluruhan permukaan cable tray harus
digalvanisir.
Cable tray Three Star, Tri Abadi & Elpro.
b. Penggantung / penyangga
Untuk cable tray yang dipasang penggantung cable tray harus dibuat dari
besi lunak yang digalvanisir dengan ø minimum 6 mm ujung penggantung
di ulir untuk memungkinkan pengaturan levelling cable tray. Ukuran
penyangga dan penumpu (bracket) hartis dipilih agar menghasilkan
penyangga/penumpuan yang kokoh.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

5.1.7. Panel Utama Tegangan Rendah dan Perlengkapannya.


a. Umum
Penel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit breaker,
indikator, magnetic connector, accessories, peralatan dan barang-barang
lain yang diperlukan untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari
segenap sistem dan peralatan-peralatannya.
Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki pengalaman
yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan panel-panel tersebut
telah beroperasi dengan baik selama paling sedikit 3 tahun.
Penawaran harus rneliputi reference list sebagai suatu-bukti.
b. Panel - panel
Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kocuali
ditentukan lain.
Seluruh asembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan
persyaratan minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan seperti
disyaratkan di bawah ini :
b.1. Umum
Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead-front, terbuat
dari plat baja (metal cled).
Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur baja struktur
atau rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga kokoh dan
tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan.
Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromekanis serta termal
akibat hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik) Rangka
ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas dan sisi -
sisinya dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel harus bisa
dicapai dari depan maupun belakang.
Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.
Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang
tersembunyi dan gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk
rangkaian kontrol, daya dan lain - lain harus dipasang pada sisi
belakang dari penutup yang berengsel tersebut.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grille (louvres)


ventilasi untuk membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang
mengalirkan arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalarn standar
VDE/IEC untuk peralatan yang tertutup. Penutup panel bagian
belakang yang bisa dilepas harus mempunyai konstruksi sekrup
(screwed on / bolted on) Material-material yang bertegangan harus
dicegah dengan sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan
air. Tebal pilar baja yang digunakan minimum 2 mm.
Semua panel harus buatan Graha Panel, Simetri dan mempunyai
sertifikat dari Asosiasi Produsen Panel Indonesia.
b.2. Pull Box
Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi
pemasangan, harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang
cukup dari jenis konstruksi yang sama dengan switch board pada
bagian atas dari switch board.
Bagian sisi atas dan camping clan pull box harus dari bagian-bagian
yang bisa dibuka lepas. Dasar dari pull box harus terdiri atas papan
asbestos atau bahan tanah api yang sempurna. Kabel manuju
individual breaker harus tegak lurus melalui lubang-Iubang yang
terpisah-pisah pada dasar pull box ini.
Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa
dilepas dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan lubang-
lubang untuk konduit kabel yang diperlukan.
Penunjang - penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa,
sehingga terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc
proofing).
Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan
ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa
dipindah-pindahkan bilamana perlu.
b.3. Konstruksi
Panel - panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti di
tunjuk dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan.
Lokasi yang tepat dan jenis pertengkapan yang diperlihatkan boleh

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

berbeda menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh


bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain - lain
harus diikuti dalam urutan yang tepat untuk mempermudah
pemeriksaan bangunan (konstruksi)
Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun
dan ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi
pada lokasi tertentu tersebut.
Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur
untuk menjamin daerah kontrak yang baik.
b.4. Ventilasi
Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch
machine. Untuk menjaga benda-henda asing rnasuk melalui lubang
tersebut. Pada bagian dalam harus diberi lapisan yang juga dilubangi
(di-punch).
b.5. Papan Nama
Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan
nama yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan
dapat dilihat dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus
menunjukkan dengan jelas rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat
yang tersambung padanya. Keterangan mengenai hal ini harus
diajukan dalam gambar kerja.
Mimic diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap
dengan komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen
tersebut.
b.6. Cadangan Sambungan di Kemudian Hari
Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan-
ruangan tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan,
terminal, klem-klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk
peralatan yang dipasang di kemudian hari.
Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa
peralatan baru, misalnya saklar, pemutus daya, kontraktor dan lain-
lain.
b.7. Bus - Bar / Rel Daya

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara


mendatar dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang
berventilasi.
Jarak antar rel daya harys memenuhi ketentuan pemasangan rel daya
di dalam PUIL 2000.
Bus-Bar harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high
conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak pada
bagian luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan
kemampuan 150 % dari arus beban terpasang. Ukuran Bus-Bar harus
disesualkan dengan peraturan PUIL 2000. Sernua Bus-Bar harus
dipegang dengan kokoh oleh bahan isolator yang terbuat dari bahan
yang tidak menyerap air (non-hygroscopic) misalnya perselain atau
moulded isulator, sedemikian rupa sehingga mampu menahan gaya
mekanis yang terjadi akibat hubung singkat. Rel daya dicat dengan
warna yang sesuai dengan penandaan fasa menurut PUIL 2000.
Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70°C
Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas penuh
(full netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah bus
pentanahan yang telanjang, diklem dengan kuat pada kerangka dan
dilengkapi dengan klem untuk pengaman dari peralatan yang perlu
ditanahkan. Dalam hal ini, konfigurasi bus-bar adalah 3 fasa - 4 kawat
- 5 bus.
Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar
dengan arus Iebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-
batang tembaga dari jenis yang sama dengan bus-bar. Untuk arus
yang Iebih kecil, diizinkan menggunakan kabel herisolasi PVC (NYY
atau NYA).
Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran clan bus-bar dan susunannya.
Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
disediakan cara-cara untuk penyambungan di kamudian hari.
Apabila saluran keluar (out going feeder) yang menuju ke satu
terminal terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

menumpuk lebih dari 2 (dua) buah sepatu kabel pada satu terminal
atau bus-bar.
Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara memasangkan
batang tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel tersebut
pada satu terminal yang berlainan.
b.8. Alat - Alat Ukur
Setiap panel harus dilenqkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur
seperti yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
Bila digunakan amper meter selector switch (saklar pinch), pada saat
pemindahan pengukuran arus, saklar untuk ampere meter harus dalam
keadaan terhubung singkat.
Meter-meter harus dari type besi putar (moving iron) khusus untuk
dipasang secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang
paling tinggi 1,5 dengan penunjukan melingkar (minimum 90°), skala
linier, dipasang secara flush dalam kotak tahan getaran, dengan
ukuran 96 mm x 96 mm.
Posisi dari saklar putar untuk volt meter dan amperemeter harus
ditandai dengan jelas.
b.8.1 Amperemeter (A-m)
Semua amperemeter harus mempunyai kemampuan beban lebih
sebesar 120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan
dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index pointer)
untuk menandai besarnya arus beban-penuh. Ampere meter
harus dipasangkan untuk beban motor sebesar 5,5 kW atau lebih
pada salah satu fasenya.
Amperemeter harus mampu menahan pergerakan yang timbull
akibat arus start motor dan mempunyai skala overload yang
rapat (compressed) untuk keperluan pembacaan arus start
tersebut.
Pada amperemeter harus terdapat mekanisme pengatur
penunjukan nol (zero adjusment) berupa sekrup pemutar
dibagian depan.
b.8.2 Voltmeter (V-m)

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Voltmeter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan


mempunyai skala penunjukan yang lebar. Voltmeter dipasang di
sisi daya masuk melalui sikring pengaman jenis HRC dengan
arus nominal 3 A.
Pada voltmeter harus terdapat mekanisme pengatur
penunjukkan nol (zero adjustment) berupa sekrup pemutar di
bagian depan.
b.9. Trafo Arus
Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan
(indoor type), jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang
sesuai dengan standar-standar VDE untuk keperluan pengukuran.
Pemasangan harus dilakukan secara kuat agar mampu menahan gaya-
gaya mekanis yang timbul pada waktu terjadinya hubungan singkat 3
fasa simetris.
Trafo arus untuk amperemeter juga boleh digunakan bersamaan
dengan kWh meter dengan syarat tidak menguranqi ketelitiannya.
Bila ternyata ketelitian terganggu, harus digunakan trafo arus khusus
(terpisah).
b.10 Kabel-kabel Kontrol
Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel harus sudah dipasang
di pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi
terhadap kerusakan mekanis.
Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan
tegangan nominal 600 volt.
Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus
dipasangkan sepatu kabel dengan ukuran kabclnya clan
clikencangkan
dengan alat penekan (press-tang / kraft-tang) secara baik, sehingga
dapat dicegah terjadinya hubung longgar (lost contact).
Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada
terminal peralatan harus cukup kencang dan kokoh.
b.11 Merk Pabrik

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Semua peralatan pengamanan harus diusahakan buatan satu pabrik.


Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau
dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.
b.12 Peralatan Pengaman / Pemutus Daya
b.12.1 Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A
digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker -
MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau
IEC 157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 400C (fully
tripicalized) dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC
dengan rating 1.000 VAC.
MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik
pada posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
performance.
Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat
dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya
dirancang untuk menutup dan membuka kontak-kontak
utamanya secara menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis "quick make" dan "quick
break" secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu
opening, closing maupun trip.
Mekanisme ini harus trip-free untuk m_ encegah kontak utama
menutup kembali tanpa sengaja.
Handle togel MCCB harus dapat membuka semua kutub
(kontak utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus
kesalahan mengalir pada salah satu kutup harus menyebabkan
ketiga kutub membuka secara bersamaan.
MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-
masing kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus
beban lebih (overload - inverse time) secara mekanis dengan
bimetal, pengatus arus hubung - singkat (overcurent -
instantaneous) secara mekanis dcngan solenoid (magnetis).
Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent
protection.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi opcrasi, yaitu ON,


OFF dan TRIP.
Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking
capacity) tidak kurang dari 50 kA.
b.12.2 Miniature Circuit Breaker (MCB)
MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 /
part 1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu
heroperasi untuk tegangan sampai 660 VAC dengan rating
1.000 VAC.
MCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi
performance.
Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang
untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja.
RKS Teknis
Handel togel MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub
(kontak utama) secara bersamaan (simultan).
Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersarnaan.
MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
hubung singkat (overcurent instantaneous) secara mekanis
dengan solenoid (magnetis).
Arus nominal dari draw out MCCB dan MCB harus sesuai
dengan gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking
capacity) disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung
singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik
beban dan menganjurkan jenis MCCB serta MCB yang sesuai.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan


untuk digunakan harus disertakan pada saat penawaran
pekerjaan.

5.1.9. Peralatan Penerangan


a. Umum
Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories,
peralatan serta alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap
dan sempurna dari semua peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang
disyaratkan dan ditunjuk pada gambar-gambar.
b. Kualitas dan Pengerjaan
Semua rnaterial dan accessories, balk yang disebut secara maupun khusus
harus dari kualitas terbaik.
Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan
standar komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan
skedul, atau seperti yang disyaratkan di sini.
Semua armatur harus buatan LOMM, Artholite dan Philips.
c. Jenis armature
c.1. Lampu SL
Lampu SL dipasangkan di ruang-ruang tertentu sesuai dengan gambar
rencana
d. Pemasangan
Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh
tukang yang berpengalaman dan ahli, dengan cara - cara yang disetujui .
Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan
yang perlu agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga
betul-betul lurus.
Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted)
tidak boleh mempunyai sela - sela di antara bagian - bagian fixture dan
permukaan - perrnukaan di sebelahnya. Setiap badan lampu harud
ditanahkan (grounded). Pada waktu diselesaikannya pemasangan armature
penerangan, peralatan

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

tersebut harus slap untuk bekerja dengan balk dan berada dalarn kondisi
sempurna serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus
menyala secara lengkap.

6. Pengujian / Penyetelan Peralatan dan Sistem


1. Pekerjaan ini meliputi ketentuan - ketentuan dasar untuk mengadakan
pengujian (testing) penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan
listrik yang dipasang.
2. Semua tersting, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan - peralatan dan kontrol
yang tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan
semua instrumentasi dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh kontraktor.
Kontraktor harus menempatkan seorang ahli listrik yang berkompeten dan
berpengalaman untuk melaksanakan pengujian dan commisioning.
3. Pengujian - pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah
pengawasan antara lain :
- pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian
(section) maupun keseluruhan (overall)
- pengujian pentanahan panel
- pengujian kontinuitas konduktor
- pengujian fungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya
- pengujian keseimbangan pembebanan (phasing-out)
- load testing
- penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload) dan
mencatat data setelah yang dilakukan.
- semua instalasi Iistrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau
badan resmi yang ditunjuk .
4. Hasil - hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah
diuraikan di atas atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan
berita acara pengujiannya.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

PASAL 16

PEKERJAAN SANITASI

1. Umum
Syarat - syarat Teknis Pekerjaan Plambing / Sanitasi yang diuraikan di sini adalah
persyaratan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi
maupun pengadaan material dan peralatan, dalam hal ini Syarat - syarat Umum teknis
pekerjaan Mekanikal / Elektrikal adalah bagian dari Syarat - Syarat Teknis ini.

2. Lingkup Pekerjaan
Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya instalasi plumbing
(pembuangan air kotor, air bekas dan penyediaan air bersih) di dalam dan di luar
bangunan sampai suatu sistem keseluruhan maupun bagian - bagiannya, seperti yang
tertera pada gambar - gambar maupun yang dispesiflkasikan.
Termasuk di dalam pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi dan
testing terhadap seluruh material, serah terima dan pemeliharaan selama 6 (enam )
bulan. Ketentuan - ketentuan yang baik tercantum di dalam gambar maupun pada
spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi
secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini. Secara umum
pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistem plambing / sanitasi sesuai dengan peraturan / standar yang
berlaku seperti yang ditunjuk pada syarat - syarat umum untuk menunjang bekerjanya
sistem / peralatan, walaupun tidak tercantum pada Syarat - syarat Teknis Khusus atau
gambar dokumen.
Perincian umum pekerjaan instalasi plambing dan sanitasi ini adalah sebagai berikut :
2.1. Instalasi Air Bersih
Pengadaan, pemasangan dan pengujian sistem perpipaan di dalam dan di luar
bangunan, lengkap berikut sistem pemompaan sesuai dengan gambar rencana
dan spesifikasi tekniknya.
Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dalam menangani instalasi
plambing serta peralatan - peralatannya.
Pembersihan pipa (plushing) dengan menggunakan aliran air yang bertekanan
oleh pompa yang disediakan oleh Kontraktor.
CV. PRATAMA PRIMA
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Pengujian terhadap kebocoran pipa - pipa dengan tekanan hidrolis secara


parsial dan untuk seluruh sistem pemipaan serta mengadakan pengamatan
sampai sistem bekerja dengan baik dan aman.
Pengangkutan bekas galian dan penimbunan kembali serta pembersih site.
2.2. Instalasi Air Kotor / Air Buangan
2.2.1. Pengadaan dan Pemasangan pipa air kotor / air buangan Iengkap
dengan peralatan yang berada di dalam bangunan, antara lain closet,
floor drain, dan lain sebagainya yang tercantum dalam gambar.
2.2.2. Pengadaan dan pemasangan pipa air kotor / air buangan dari dalam
bangunan menuju saluran drainnase dan septictank.
2.2.5. Pengujian instalasi pemipaan terhadap kebocoran dengan tekanan
hidrolis.
2.2.6. Pengadaan tenaga kerja yang berpengalaman dan alat - alat kerja yang
diperlukan.

3. Umum
3.1. Pengecatan.
3.1.1. Kontraktor harus mengecat semua pipa, rangka penggantung, rangka
penyangga, semua unit yang dirakit di lapangan dan bahan - bahan
yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime coating), cat
harus sesuai dengan persyaratan pengecetan yang sesuai dengan bahan
masing – masing.
3.1.2. Pengecetan tidak diperlukan bila alat - alat sudah dicat di pabriknya
atau dinyatakan lain dalam spesifikasinya atau untuk bahan aluminium.
3.1.3. Kontraktor harus memberikan tanda - tanda huruf dan nomor
identifikasi bagi peralatannya dengan cat.
3.2. Peralatan.
3.2.1. Kontraktor harus menyediakan dan memasang pengumpul kotoran pada
tempat - tempat rendah tertutup.
3.2.2. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tipe fitting untuk
penempatan alat ukur yang tidak dipasang tetap pada tempat - tempat
yang penting.
3.2.3. Semua alat ukur yang dipasang harus dalam batas ukur yang baik dan
ketelitian tinggi serta simetris.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

3.2.4. Kontraktor harus menyediakan dan memasang tanda panah pada pipa
ditempat tempat tertentu untuk menunjukkan arah aliran dengan cat.
3.3. Ukuran (Dimensi)
Ukuran - ukuran pokok dan ukuran-ukuran detail terdapat pada gambar harus
ditaati oleh Kontraktor.
Kontraktor harus meneliti (mempelajari) gambar perencanaan, dan bila terjadi
perbedaan antara suatu dengan yang lain, harus segera dibicarakan dengan
Konsultan Perencana / Pengawas
Kontraktor diwajibkan melakukan semua pekerjaan pengukuran dan
penggambaran yang diperlukan guna memudahkan pelaksanaan.

4. Instalasi Air Bersih


4.1. Pipa
Pipa dengan dia ¾ ” AW baik pipa utama maupun pipa cabang, menggunakan
pipa PVC AW Sek. Maspion
4.2. Fitting.
Fitting - fitting harus terbuat dari material yang sama dengan bahan pipa.
4.3. Valve.
Valve dengan diameter lebih kecil dari 3" diperkenankan menggunakan
sambungan ulir (screwed).
Valve pada fixture dari brass metal atau bahan yang tidak berkarat, khusus
dibuat untuk fixture tersebut, harus mengkilat tanpa cacat.
Semua valve harus mempunyai diameter yang sama besar dengan pipanya.
Setiap penawaran harus dilengkapi dengan brosur / katalog dari pabrik
pembuat.
4.5. Pemasangan Pipa.
4.5.1. Pipa Tegak
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok / lantai.
Kontraktor harus membuat alur - alur dan lubang - lubang yang
diperlukan pada tembok sesuai pada kebutuhan pipa. Setelah pipa
dipasang, diklem dan diuji harus ditutup kembali sehingga tidak
kelihatan dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang rapi
sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari bobokan.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

4.5.2. Pipa Mendatar.


Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus
dipasang dengan penyangga (support) atau penggantung (hangger).
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan
dengan keadaan lapangan.
4.5.3. Penyambung Pipa.
a. Sambungan Ulir.
Penyambungan ulir antara pipa dengan fitting dilakukan untuk pipa
dengan diameter sampai 40 mm (11/2").
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa, sehingga
fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3
ulir
Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau
roda. Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas
pemotongan dengan reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
b. Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem
yang sesuai dengan jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat
dilakukan dengan alat press khusus.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
c. Sambungan Las.
Sambungan las hanya diijinkan untuk pipa selain pipa air minum.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las, dengan
kawat las / elektroda yang sesuai.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja
sesudah mendapatkan izin tertulis dari Konsultan Perencana /
Pengawas.
Setiap bekas sambungan las harus segera di cat dengan cat khusus
untuk itu.
d. Sleeves.
Sleeves untuk pipa - pipa harus dipasang dengan baik setiap kali
pipa tersebut menembus beton.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan


ruang longgar di luar pipa maupun isolasi.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja.
Untuk yang diinginkan kedap air harus di lengkapi dengan sayap /
flens / water stop.
Untuk pipa - pipa harus menembus kontruksi bangunan yang
mempunyai lapisan kedap air (water proofing) harus dari jenis
flushing sleeves. Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap
air dengan rubber seal atau caulk.
4.5.4. Penanaman Pipa di Dalam Tanah.
a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm
c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang
dalamnya 50 mm untuk penempatan pipa sambungan pipa.
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
e. Setelah hasilnya baik, ditimbun kemhali dengan pasir urug padat
setebal 15 cm dihitung dari alas pipa.
f. di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton
agar fitting - fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
g. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti
keadaan semula.
4.5.5. Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji
dengan tekanan hidrolis Kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi
perubahan / penurunan tekanan.
b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh kontraktor.
c. Pengujian harus disaksikan oleh Konsultan Perencana/Pengawas
atau yang kuasakan untuk itu.
d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus
memperbaiki bagian - bagian yang rusak dan melakukan pengujian
kembali sampai berhasil dengan baik.
e. Dalam, hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk
biaya pemakaian air dan listrik.
4.5.6. Pengujian Sistem Kerja (Trial Run)

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Setelah semua instalasi air bersih lengkap, temasuk penyambungan ke


pipa distribusi, Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap
sistem - sistem kerja (trial run) dari seluruh instalasi air bersih, yang
disaksikan oleh
Konsultan Pengawas atau yang ditunjuk untuk itu sampai sistem bisa
bekerja dengan baik.

5. Instalasi Air Kotor/ Air Buangan


5.1. Material
Pipa dengan ukuran 2"-3" baik pipa utama maupun pipa cabang mengunakan PVC
class AW.
Pipa PVC Sek.Maspion atau setara.
Accessories.
a. Fitting dari pipa PCV harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat
dengan cara injection moulding.
b. Floor drain dari bahan stainless - steel.
5.2. Cara Pemasangan Pipa.
Pipa di Dalam Bangunan
a. Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1-2 %. Perletakan pipa harus
diusahakan berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok
maupun pada ruang yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus
menggunakan fitting dengan sudut 45° (misalnya Y branch dan
sebagainya) jenis long radius.
b. Pipa di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/ jalan
dengan tebal/tinggi timbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa
sampai permukaan tanah/lantai.
Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu
dengan pasir padat setebal 10 cm.
Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa
kemudian diurug dengan tanah sampai padat. Kontruksi permukaan
tanah / lantai bekas galian harus dikembalikan seperti semula.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

c. Penanaman Pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap -
tiap sambungan pipa harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm.
Untuk mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok
ke atas (vertikal) harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti
pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan memiringan 1-2 %
dari titik mula di dalam gedung sampai ke saluran drainase.
5.2.2. Pipa Saluran Luapan Septictank.
Pipa dipasang dan ditanam di hawah permukaan tanah / jalan
kemiringan 1-2% dari titik permulaan septic tank ke drainage kota.
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan
kedalaman kurang dari 90 cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi
pelat beton bertulang dengan tebal 10 cm, pelat beton tersebut tidak
tertumpu pada pipa.
5.2.3. Penyambungan Pipa
Pipa PVC dengan diameter 3" ke atas yang dipasang di bawah pelat
lantai dasar harus disambung dengan rubber ring joint
a. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement
b. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus
dibersihkan terlebih dahulu sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
c. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan
dalam dari pipa yang akan saline mclekat.
d. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa
yang akan disambung harus bebas dari benda - benda / kotoran
yang dapat mengganggu kelancaran air di dalam pipa.
5.3. Cara Pemasangan Floor Drain
Floor drain harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan. Penyambungan
dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut 450
dengan pipa utamanya.
5.4. Pengujian
5.4.1. Seluruh sistem air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelum disambung ke peralatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8
kg/cm2 dan tekanan pengujian adalah 12,5 Kg/cm2

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

5.4.2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan
ditutup rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan
sebelum pemipaan disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan
mengisi pemipaan dengan air.
Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidak terjadi
pengurangan volume air.
5.4.3. Peralatan dan bahan untuk bahan pengujian disediakan oleh kontraktor.
5.4.4. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan -
kekurangannya.
5.4.5. Konsultan Perencana/Pengawas berhak meminta pengulangan
pengujian bila hal ini dianggap perlu.
5.4.6. Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang
memuaskan, maka biaya pengujian/pengulangan pengujian adalah
termasuk tanggung jawab kontraktor.
5.4.7. Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik
oleh Konsultan Perencana / Pengawas.

PASAL 17
PEKERJAAN JALAN

1. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi :
- Pekerjaan lapis pondasi bawah
- Pekerjaan lapis pondasi atas
- Pekerjaan perkerasan dengan beton readymix K.350
Pekerjaan perkerasan jalan yang lainnya seperti tercantum dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan
1. Fraksi Agregat Kasar
- Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau
pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Bahan yang pecah bila berulang-ulang
dibasahi dan dikeringkan tidak boleh digunakan.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Bilamana digunakan untuk Lapis Pondasi Agregat Kelas A maka untuk agregat kasar
yang berasal dari kerikil, tidak kurang dari 100 % berat agregat kasar ini harus
mempunyai paling sedikit satu bidang pecah.
- Sedangkan untuk Lapis Pondasi Agregat kelas B agregat kasar yang berasal dari
kerikil, tidak kurang dari 50 % berat agregat kasar ini harus mempunyai paling sedikit
satu bidang pecah.
2. Fraksi Agregat Halus
- Agregat halus yang lolos ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel pasir alami atau
batu pecah halus dan partikel halus lainnya.
- Seluruh Lapis Pondasi Agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan
lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki dan setelah dipadatkan harus
memenuhi ketentuan gradasi (menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan
dalam Tabel 5.1.2.(1) dan memenuhi sifat-sifat yang diberikan dalam Tabel 5.1.2.(2).

Tabel 5.1.2.(1) Gradasi Lapis Pondasi Agregat

Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos


ASTM mm Kelas A Kelas B
2’’ 50 100
1 ½’’ 37,5 100 88 - 95
1’’ 25,0 79 - 85 70 - 85
3/8’’ 9,50 44 - 58 30 - 65
No. 4 4,75 29 - 44 25 - 55
No. 10 2,00 17 - 30 15 - 40
No. 40 0,425 7 - 17 8 - 20
No. 200 0,075 2-8 2-8

Tabel 5.1.2.(2) Sifat-sifat Lapis Pondasi Agregat

Sifat – Sifat Kelas A Kelas B


Abrasi dari Agregat Kasar (SNI 03-2417-1990) 0 - 40 % 0 - 40 %
Indek Plastisitas (SNI-03-1966-1990) 0-6 0 - 10
Hasil kali Indek Plastisitas dng. % Lolos Ayakan MAK. 25 -
No.200
Batas Cair (SNI 03-1967-1990) 0 - 25 0 - 35
Bagian Yang Lunak (SK SNI M-01-1994-03) 0 – 5% 0 – 5%
CBR (SNI 03-1744-1989) MIN 90% MIN 60%

3. Semen
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah jenis semen portland yang
memenuhi AASHTO M85 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV.
Terkecualidiperkenankan oleh Direksi Pekerjaan, bahan tambahan (aditif) yang
CV. PRATAMA PRIMA
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

dapatmenghasilkan gelembung udara dalam campuran tidak boleh digunakan.


4. Ai r
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan, atau pemakaian lainnya harus
bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula
atau organik. Air akan diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam
AASHTO T26. Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian.
Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air yang diusulkan dan pengujian air seperti
di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan
mortar semen + pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air
suling atau minum. Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuat tekan mortar
dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar
dengan air suling atau minum pada periode perawatan yang sama.
5. Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran partikel terbesar tidak lebih
dari ¾ dari jarak minimum antara baja tulangan atau antara baja tulangan dengan
acuan, atau celah-celah lainnya di mana beton harus dicor.
6. Sifat-sifat Agregat
- Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari partikel yang bersih, keras, kuat
yang diperoleh dengan pemecahan batu (rock) atau berangkal (boulder), atau dari
pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir sungai.
- Agregat harus bebas dari bahan organik seperti yang ditunjukkan oleh pengujian
SNI 03-2816-1992 dan harus memenuhi sifat-sifat lainnya yang diberikan dalam
Tabel 7.1.2.(2) bila contoh-contoh diambil dan diuji sesuai dengan prosedur SNI/
AASHTO yang berhubungan.

Tabel 7.1.2.(2) Sifat-sifat Agregat


Batas maksimim yang
Sifat – Sifat Metode diijinkan untuk agregat
Pengujian Halus Kasar
Keausan Agregat dengan Mesin Los SNI 03-2417- - 40%
Angeles pada 500 putaran
1991
Kekekalan Bentuk Batu terhadap SNI 03-3407- 10% 12%
Larutan Natrium Sulfat atau
Magnesium Sulfat setelah 5 siklus 1994
Gumpalan Lempung dan Partikel SK SNI M-01- 0,5% 0,25%
yang Mudah Pecah 1994-03

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Bahan yang Lolos Ayakan No.200 SK SNI M-02-1994- 3% 1%


03

3. Persyaratan Pelaksanaan
Penghamparan Dan Pemadatan Lapis Pondasi Agregat

1. Penyiapan Formasi untuk Lapis Pondasi Agregat


- Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada perkerasan atau bahu jalan
lama, semua kerusakan yang terjadi pada perkerasan atau bahu jalan lama harus
diperbaiki terlebih dahulu.
- Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar pada suatu lapisan perkerasan
lama atau tanah dasar baru yang disiapkan atau lapis pondasi yang disiapkan,
maka lapisan ini harus diselesaikan sepenuhnya.
- Bilamana Lapis Pondasi Agregat akan dihampar langsung di atas permukaan
perkerasan aspal lama, yang menurut pendapat Direksi Pekerjaan dalam
kondisi tidak rusak, maka harus diperlukan penggaruan atau pengaluran pada
permukaan perkerasan aspal lama agar diperoleh tahanan geser yang lebih baik.
2. Penghamparan
- Lapis Pondasi Agregat harus dibawa ke badan jalan sebagai campuran yang
merata dan harus dihampar pada kadar air dalam rentang yang disyaratkan.
- Setiap lapis harus dihampar pada suatu operasi dengan takaran yang merata agar
menghasilkan tebal padat yang diperlukan dalam toleransi yang disyaratkan.
Bilamana akan dihampar lebih dari satu lapis, maka lapisan-lapisan tersebut harus
diusahakan sama tebalnya.
- Lapis Pondasi Agregat harus dihampar dan dibentuk dengan salah satu metode
yang disetujui yang tidak meyebabkan segregasi pada partikel agregat kasar
dan halus. Bahan yang bersegregasi harus diperbaiki atau dibuang dan diganti
dengan bahan yang bergradasi baik.
- Tebal padat minimum untuk pelaksanaan setiap lapisan harus dua kali ukuran
terbesar agregat lapis pondasi. Tebal padat maksimum tidak boleh melebihi 20
cm, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan.
3. Pemadatan
- Segera setelah pencampuran dan pembentukan akhir, setiap lapis harus dipadatkan
menyeluruh dengan alat pemadat yang cocok dan memadai dan disetujui oleh
Direksi Pekerjaan, hingga kepadatan paling sedikit 100 % dari kepadatan kering
maksimum modifikas (modified).

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Direksi pekerjaan dapat memerintahkan agar digunakan mesin gilas beroda karet
digunakan untuk pemadatan akhir, bila mesin gilas statis beroda baja dianggap
mengakibatkan kerusakan atau degradasi berlebihan dari Lapis Pondasi Agregat.
- Pemadatan harus dilakukan hanya bila kadar air dari bahan berada dalam rentang
3% di bawah kadar air optimum sampai 1% di atas kadar air optimum, dimana
kadar air optimum adalah seperti yang ditetapkan oleh kepadatan kering
maksimum modifikasi (modified).
- Operasi penggilasan harus dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi
sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang
ber”superelevasi”, penggilasan harus dimulai dari bagian yang rendah dan
bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan
harus dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis
tersebut terpadatkan secara merata.

Pengecoran
- Kontraktor harus memberitahukan Direksi Pekerjaan secara tertulis paling sedikit
24 jam sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan pengecoran beton
bilamana pengecoran beton telah ditunda lebih dari 24 jam. Pemberitahuan harus
meliputi lokasi, kondisi pekerjaan, mutu beton dan tanggal serta waktu
pencampuran beton.
- Direksi pekerjaan akan memberi tanda terima atas pemberitahuan tersebut dan
akan memeriksa acuan, dan tulangan dan dapat mengeluarkan persetujuan
tertulis maupun tidak untuk memulai pelaksanaan pekerjaan seperti yang
direncanakan. Kontraktor tidak boleh melaksanakan pengecoran beton tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi Pekerjaan.
- Tidak bertentangan dengan diterbitkannya suatu persetujuan untuk memulai
pengecoran, pengecoran beton tidak boleh dilaksanakan bilamana Direksi
Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir untuk menyaksikan operasi pencampuran dan
pengecoran secara keseluruhan.
- Segera sebelum pengecoran beton dimulai, acuan harus dibasahi dengan air atau
diolesi minyak di sisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan bekas.
- Tidak ada campuran beton yang boleh digunakan bilamana beton tidak dicor
sampai posisi akhir dalam cetakan dalam waktu 1 jam setelah pencampuran, atau
dalam waktu yang lebih pendek sebagaimana yang dapat diperintahkan oleh

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Direksi Pekerjaan berdasarkan pengamatan karakteristik waktu pengerasan


(setting time) semen yang digunakan, kecuali diberikan bahan tambah (aditif)
untuk memperlambat proses pengerasan (retarder) yang disetujui oleh Direksi.
- Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan
konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai
pekerjaan selesai.
- Beton harus dicor sedemikian rupa hingga terhindar dari segregasi partikel kasar
dan halus dari campuran. Beton harus dicor dalam cetakan sedekat mungkin
dengan yang dapat dicapai pada posisi akhir beton untuk mencegah pengaliran
yang tidak boleh melampaui satu meter dari tempat awal pengecoran.
- Bilamana beton dicor ke dalam acuan struktur yang memiliki bentuk yang rumit
dan penulangan yang rapat, maka beton harus dicor dalam lapisan-lapisan
horisontal dengan tebal tidak melampuai 15 cm. Untuk dinding beton, tinggi
pengecoran dapat 30 cm menerus sepanjang seluruh keliling struktur.
- Beton tidak boleh jatuh bebas ke dalam cetakan dengan ketinggian lebih dari 150
cm. Beton tidak boleh dicor langsung dalam air.
- Bilamana beton dicor di dalam air dan pemompaan tidak dapat dilakukan
dalam waktu 48 jam setelah pengecoran, maka beton harus dicor dengan
metode tremi atau metode drop-bottom-bucket, dimana bentuk dan jenis yang
khusus digunakan untuk tujuan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi
Pekerjaan.
- Tremi harus kedap air dan mempunyai ukuran yang cukup sehingga memung-
kinkan pengaliran beton. Tremi harus selalu diisi penuh selama pengecoran.
Bilamana aliran beton terhambat maka Tremi harus ditarik sedikit dan diisi
penuh terlebih dahulu sebelum pengecoran dilanjutkan. Baik Tremi atau Drop-
Bottom-Bucket harus mengalirkan campuran beton di bawah permukaan beton
yang telah dicor sebelumnya.
- Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa hingga campuran
beton yang telah dicor masih plastis sehingga dapat menyatu dengan campuran
beton yang baru.
- Bidang - bidang beton lama yang akan disambung dengan beton yang akan
dicor, harus terlebih dahulu dikasarkan, dibersihkan dari bahan-bahan yang
lepas dan rapuh dan telah disiram dengan air hingga jenuh. Sesaat sebelum
pengecoran beton baru ini, bidang-bidang kontak beton lama harus disapu

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

dengan adukan semen dengan campuran yang sesuai dengan betonnya.


- Air tidak boleh dialirkan di atas atau dinaikkan ke permukaan pekerjaan beton
dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.

Sambungan Konstruksi (Construction Joint)


- Jadwal pengecoran beton yang berkaitan harus disiapkan untuk setiap jenis
struktur yang diusulkan dan Direksi Pekerjaan harus menyetujui lokasi
sambungan konstruksi pada jadwal tersebut, atau sambungan konstruksi
tersebut harus diletakkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar. Sambungan
konstruksi tidak boleh ditempatkan pada pertemuan elemen-elemen struktur
terkecuali disyaratkan demikian.
- Sambungan konstruksi pada tembok sayap harus dihindari. Semua sambungan
konstruksi harus tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan pada umumnya
harus diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
- Bilamana sambungan vertikal diperlukan, baja tulangan harus menerus
melewati sambungan sedemikian rupa sehingga membuat struktur tetap
monolit.
- Lidah alur harus disediakan pada sambungan konstruksi dengan ke dalaman
paling sedikit 4 cm untuk dinding, pelat dan antara telapak pondasi dan
dinding. Untuk pelat yang terletak di atas permukaan, sambungan konstruksi
harus diletakkan sedemikian sehingga pelat-pelat mempunyai luas tidak
2
melampaui 40 m , dengan dimensi yang lebih besar tidak melampaui 1,2 kali
dimensi yang lebih kecil.
- Kontraktor harus menyediakan pekerja dan bahan tambahan sebagaimana yang
diperlukan untuk membuat sambungan konstruksi tambahan bilamana
pekerjaan terpaksa mendadak harus dihentikan akibat hujan atau terhentinya
pemasokan beton atau penghentian pekerjaan oleh Direksi Pekerjaan.
- Atas persetujuan Direksi pekerjaan, bahan tambah (aditif) dapat digunakan
untuk pelekatan pada sambungan konstruksi, cara pengerjaannya harus sesuai
dengan petunjuk pabrik pembuatnya.
- Pada air asin atau mengandung garam, sambungan konstruksi tidak
diperkenankan pada tempat-tempat 75 cm di bawah muka air terendah atau 75
cm di atas muka air tertinggi kecuali ditentukan lain dalam gambar rencana.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

Konsolidasi
- Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis dari dalam atau dari luar
yang telah disetujui. Bilamana diperlukan, dan bilamana disetujui oleh Direksi
pekerjaan, penggetaran harus disertai penusukan secara manual dengan alat
yang cocok untuk menjamin pemadatan yang tepat dan memadai. Penggetar
tidak boleh digunakan untuk memindahkan campuran beton dari satu titik ke
titik lain di dalam cetakan.
- Harus dilakukan tindakan hati-hati pada waktu pemadatan untuk menentukan
bahwa semua sudut dan di antara dan sekitar besi tulangan benar-benar diisi
tanpa pemindahan kerangka penulangan, dan setiap rongga udara dan
gelembung udara terisi.
- Penggetar harus dibatasi waktu penggunaannya, sehingga menghasilkan pema-
datan yang diperlukan tanpa menyebabkan terjadinya segregasi pada agregat.
- Alat penggetar mekanis dari luar harus mampu menghasilkan sekurang-kurang-
nya 5000 putaran per menit dengan berat efektif 0,25 kg, dan boleh diletakkan
di atas acuan supaya dapat menghasilkan getaran yang merata.
- Alat penggetar mekanis yang digerakkan dari dalam harus dari jenis pulsating
(berdenyut) dan harus mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 5000 putaran
per menit apabila digunakan pada beton yang mempunyai slump 2,5 cm atau
kurang, dengan radius daerah penggetaran tidak kurang dari 45 cm.
- Setiap alat penggetar mekanis dari dalam harus dimasukkan ke dalam beton
basah secara vertikal sedemikian hingga dapat melakukan penetrasi sampai ke
dasar beton yang baru dicor, dan menghasilkan kepadatan pada seluruh keda-
laman pada bagian tersebut. Alat penggetar kemudian harus ditarik pelan-pelan
dan dimasukkan kembali pada posisi lain tidak lebih dari 45 cm jaraknya. Alat
penggetar tidak boleh berada pada suatu titik lebih dari 30 detik, juga tidak
boleh digunakan untuk memindah campuran beton ke lokasi lain, serta tidak
boleh menyentuh tulangan beton.
- Jumlah minimum alat penggetar mekanis dari dalam diberikan dalam Tabel
7.1.4.(5).

Tabel 7.1.4.(5) Jumlah Minimum Alat Penggetar Mekanis dari Dalam


Kecepatan Pengecoran Beton Jumlah Alat
4 2

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

8 3
12 4
16 5
20 6

Pembongkaran Acuan
- Acuan tidak boleh dibongkar dari bidang vertikal, dinding, kolom yang tipis
dan struktur yang sejenis lebih awal 30 jam setelah pengecoran beton. Cetakan
yang ditopang oleh perancah di bawah pelat, balok, gelegar, atau struktur
busur, tidak boleh dibongkar hingga pengujian menunjukkan bahwa paling
sedikit 85 % dari kekuatan rancangan beton telah dicapai.
- Untuk memungkinkan pengerjaan akhir, acuan yang digunakan untuk
pekerjaan ornamen, sandaran (railing), dinding pemisah (parapet), dan
permukaan vertikal yang terekspos harus dibongkar dalam waktu paling sedikit
9 jam setelah pengecoran dan tidak lebih dari 30 jam, tergantung pada keadaan
cuaca.

Permukaan (Pengerjaan Akhir Biasa)


- Terkecuali diperintahkan lain, permukaan beton harus dikerjakan segera
setelah pembongkaran acuan. Seluruh perangkat kawat atau logam yang telah
digunakan untuk memegang cetakan, dan cetakan yang melewati badan beton,
harusdibuang atau dipotong kembali paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan
beton.Tonjolan mortar dan ketidakrataan lainnya yang disebabkan oleh
sambungan cetakan harus dibersihkan.
- Direksi Pekerjaan harus memeriksa permukaan beton segera setelah pembong-
karan acuan dan dapat memerintahkan penambalan atas kekurangsempurnaan
minor yang tidak akan mempengaruhi struktur atau fungsi lain dari pekerjaan
beton. Penambalan harus meliputi pengisian lubang-lubang kecil dan lekukan
dengan adukan semen.
- Bilaman Direksi Pekerjaan menyetujui pengisian lubang besar akibat keropos,
pekerjaan harus dipahat sampai ke bagian yang utuh (sound), membentuk
permukaan yang tegak lurus terhadap permukaan beton. Lubang harus dibasahi
dengan air dan adukan semen acian (semen dan air, tanpa pasir) harus
dioleskan pada permukaan lubang. Lubang harus selanjutnya diisi dan
ditumbuk dengan adukan yang kental yang terdiri dari satu bagian semen dan

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

dua bagian pasir, yang harus dibuat menyusut sebelumnya dengan


mencampurnya kira-kira 30menit sebelum dipakai.

Permukaan (Pekerjaan Akhir Khusus)


Permukaan yang terekspos harus diselesaikan dengan pekerjaan akhir berikut ini, atau
seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan :
- Bagian atas pelat, kerb, permukaan trotoar, dan permukaan horisontal lainnya
sebagaimana yang diperintahkan Direksi Pekerjaan, harus digaru dengan mistar
bersudut untuk memberikan bentuk serta ketinggian yang diperlukan segera
setelah pengecoran beton dan harus diselesaikan secara manual sampai halus
dan rata dengan menggerakkan perata kayu secara memanjang dan melintang,
atau oleh cara lain yang cocok, sebelum beton mulai mengeras.
- Perataan permukaan horisontal tidak boleh menjadi licin, seperti untuk trotoar,
harus sedikit kasar tetapi merata dengan penyapuan, atau cara lain sebagaimana
yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sebelum beton mulai mengeras.
- Permukaan bukan horisontal yang nampak, yang telah ditambal atau yang
masih belum rata harus digosok dengan batu gurinda yang agak kasar
(medium),dengan menempatkan sedikit adukan semen pada permukaannya.
Adukan harus terdiri dari semen dan pasir halus yang dicampur sesuai dengan
proporsi yang digunakan untuk pengerjaan akhir beton. Penggosokan harus
dilaksanakan sampai seluruh tanda bekas acuan, ketidakrataan, tonjolan hilang,
dan seluruh rongga terisi, serta diperoleh permukaan yang rata. Pasta yang
dihasilkan dari penggosokan ini harus dibiarkan tertinggal di tempat.

Perawatan Dengan Pembasahan


- Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini,
temperatur yang terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus dijaga agar
kehilangan kadar air yang terjadi seminimal mungkin dan diperoleh temperatur
yang relatif tetap dalam waktu yang ditentukan untuk menjamin hidrasi yang
sebagaimana mestinya pada semen dan pengerasan beton.
- Beton harus dirawat, sesegera mungkin setelah beton mulai mengeras, dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan
penyerap air ini yang harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari.
Semua bahan perawat atau lembaran bahan penyerap air harus dibebani atau
diikat ke bawah untuk mencegah permukaan yang terekspos dari aliran udara.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

- Lantai beton sebagai lapis aus harus dirawat setelah permukaannya mulai
mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan pasir lembab setebal 5 cm paling
sedikit selama 21 hari.
- Beton yang dibuat dengan semen yang mempunyai sifat kekuatan awal yang
tinggi atau beton yang dibuat dengan semen biasa yang ditambah bahan
tambah (aditif), harus dibasahi sampai kekuatanya mencapai 70 % dari
kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.

PASAL 18
PEKERJAAN PEMBERSIHAN, PEMBONGKARAN
DAN KEAMANAN

Pembersihan tapak konstruksi dan pada semua pekerjaan yang termasuk dalam Lingkup
Pekerjaan yang tercantum di gambar rencana dan terurai dalam RKS ini dari semua barang
atau bahan bangunan lainnya yang dinyatakan tidak digunakan lagi setelah pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab Kontraktor bersangkutan selesai. Semua bekas bongkaran bangunan
existing dan sebagainya harus dikeluarkan dari tapak konstruksi. Selama pembangunan
berlangsung, Kontraktor harus menjaga keamanan bahan / material, barang maupun bangunan
yang dilaksanakannya sampai tahap serah terima Ke II (dua) pekerjaan.

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

CV. PRATAMA PRIMA


Rencana Kerja dan Syarat-Syarat

CV. PRATAMA PRIMA

Anda mungkin juga menyukai