DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RAWAT INAP SIMPANG PANDAN
ng
Se
bu
uk i
Nip
ah Serump
un
N
Jalan Siliwangi
PANDAN JAYA
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SIMPANG PANDAN
NOMOR :440/ UKP / 65 / 05 / 2017
TENTANG
JENIS – JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM
DI PUSKESMAS SIMPANG PANDAN
MEMUTUSKAN
DiDitetapkan di : Geragai
Pada tanggal : Mei 2017
Kepala Puskemas Perawatan Simpang Pandan
Zarkasi
NIP.19650408 198511 1 001
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah Pemeriksaan malaria agar
didapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor: 440 / UKP / 65 / 05 / 2017 tentang
Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat.
4. Referensi Depkes RI, 2004, Pedoman Praktek Laboratorium yang baik (GLP)
6. Prosedur/Langka 1.Bersihkan kaca sediaan dan beri identitas pada bagian atas
h-langkah 2.Sediaan darah tebal
Teteskan darah sebanyak 1-2 tetes pada obyek glass kemudian dibuat
lingkaran dengan diameter 1 cm.
Biarkan hingga kering udara.
Lakukan hemolisa dengan menuangkan aquadest, hingga eritrosit
larut/terhemolisa, preparat siap untuk dilakukan pengecatan.
3.Sediaan darah tipis
Darah diteteskan pada ± 2-3 mm dari ujung kanan obyek glass Kaca
penghapus diletakkan di depan tetes darah dengan sudut 30-45 derajat, tarik
kebelakang sehingga menyentuh tetes darah ditunggu hingga darah
menyebar pada suduttersebut.
Dorong kaca penghapus sehingga terbentuk apusan darah sepanjang 3-4 cm
pada obyek glass.
Darah harus habis sebelum kaca penghapus mencapai ujung lain dari obyek
glass. Hapusan darah tidak boleh terlalu tipis atau terlalu tebal. Ketebalan
dapat diatur dengan mengubah sudut antara obyek glass dan kaca penghapus
serta kecepatan mengggesr. Makin besar sudut, atu makin cepat menggeser
makin tipis hapusan darah yang dihasilkan.
Difiksasi dengan methyl alcoholabsolut selama 1 menit, preparat siap untuk
dilakukan pengecatan.
4. Sediaan hapus yang sudah kering diletakkan diatas rak pewarnaan
menghadap ke atas.
5. 5. Sediaan hapus ditetesi zat warnaGiemsa yang sudah diencerkan (1:15)
sampai tergenang.
6.Tunggu selama 20-30 menit.
7. Bilas dengan air mengalir dengan aliran lambat kemudian lebih kuat dengan
tujuan menghilangkan semua kelebihan zat warna.
8. Sediaan hapus dileteakkan di rak pengering dalam posisi tegak dan
dibiarkan mengering.
9. Preparat dibaca dengan mikroskop pada perbesaran obyektif 100x dengan
bantuan minyak immersi, dilihat ada tidaknya parasit malaria.
8.Unit terkait Poli Umum, Poli Gigi, UGD, Rawat Inap, dan Poli KIA-KB
No. Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
9.Rekaman historis diberlakukan
perubahan
FORMAT PENEMUAN KASUS MALARIA TAHUN 2016
PUSKESMAS SIMPANG PANDAN
1. Pengertian
Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu sarana kesehatan yang
melakukan pemeriksaan guna menunjang diagnosa suatu penyakit.Ruang
lingkup dibatasi jenis pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan
dipuskesmas dan tenaga yang melakukan pemeriksaan tersedia dan
berkopeten sesuai dengan pendidikan dan keterampilan untuk membantu
dokter /.perawat/bidan dalam rangka menegakkan diagnosa penyakit.
Pelayanan meliputi:
1.Hematologi klinik adalah pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen
darah untuk mengetahui kelainan pada komponen darah,meliputi
Hemoglobin ,Hitung lekosit, Trombosit, diffcount ,Hitung erytrosit,
BT,CT,LED,Hematokrit,MCH/MCV,Retikulosit,Gol.darah,Malaria.
2.Kimia Klinik adalah pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen
berupa serum/plasma meliputi pemeriksaan Fungsi hati,Fungsi ginjal
(asam urat,cholesterol total,GDS sewaktu,GDS puasa,GDS 2 jam pp.
3.Mikrobiologi adalah Pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen
terindikasi infeksi karna mikroorganisme,terutama bakteri
patoghen.Spesimen yang diperiksa dapat berupa
urine,faeces,sputum.Pemeriksaan yang dilakukan yaitu pemeriksaan
mikroskopis malaria,BTA,Telur Cacing,Jamur Candida.
4.Urinalisa adalah lab yang melakukan pemeriksaan spesimen berupa
urine.Pemeriksaan yang dilakukan berupa pemeriksaan
protein,glicosa,bilirubin,urobilinogen.
5.Pemeriksaan Imuniserologi
Pemeriksaan spesimen terindikasi penyakit tertentu.Dimana didalam
spesimen akan terdapat antigen yang khas.Adanya reaksi antigen dan
anti body.contohnya HIV,Gol Darah.
2.Tujuan Prosedur tetap ditujukan untuk menjadi pedoman baku petugas
laboratorium dalam pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa
suatu penyakit dan monitoring terapy.
2. Tujuan Untuk menjadi acuan dalam penetapan langkah Pemeriksaan malaria agar
didapatkan hasil pemeriksaan yang bermutu.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor: 440 / UKP / 65 / 05 / 2017 tentang
Identifikasi Kebutuhan dan Harapan Masyarakat.
4. Referensi Depkes RI, 2004, Pedoman Praktek Laboratorium yang baik (GLP)