Anda di halaman 1dari 11

Analisis:

Rasanya tidak fair jika kita menganalisis mulai dari tahun 2010. Karena berita mencatat bahwa
WIIM (Wismilak Inti Makmur Tbk) memulai IPO terhitung efektif pada 12 Desember 2012. Akan
lebih fair jika kita menganalisis mulai pada tahun 2013 agar lebih mudah menganalisisnya serta
lebih fair.

Dari grafik diatas kita mengetahui bahwa harga saham HMSP dan GGRM memiliki hubungan
yang erat dengan IHSG. Ini terbukti bahwa dua perusahaan rokok ini memiliki hubungan langsung
terhadap sentiment-sentimen yang ada dalam IHSG. Ini ditunjukan pada grafik diatas. Selain itu,
jika diperhatikan lebih cermat, harga saham GGRM terkini ada diangka 73.000 dengan titik
tertingginya di angka 75.000. Meski harganya mahal, namun harga GGRM berada dibawah HMSP
bahkan dibawah angka indeks. Ini menguatkan dugaan kita dari analisis sebelumnya bahwa
perusahaan Gudang Garam adalah perusahaan yang berkinerja baik namun pantas ‘dilirik’ karena
memiliki harga yang murah atau bahkan under value. Begitu pula dengan HMSP. Dari grafik ini
kita mengetahui bahwa grafik diatas menunjukan bahwa HMSP memiliki nilai yang sangat tinggi.
Bahkan melampaui nilai pasar. Ini membuktikan bahwa HMSP berkinerja bagus, namun dalam
segi harga, HMSP harus menelan pil pahit, karena harga dari HMSP dapat dikatakan mahal atau
overvalue.

Mari kita perhatikan harga dari tahun ke tahun. Terlihat bahwa ketika terjadi laba yang meningkat
secara perlahan diiringi dengan rasio rasio investasi yang baik, perusahaan tersebut akan
mengalami kenaikan. Ini terbukti dengan naiknya harga saham HMSP serta GGRM ini. Rekor baik
dicetak oleh HMSP jika dilihat dari presentase kenaikan harga tahun 2010 HMSP memiliki harga
pada pasar saham sebesar 495.53 namun harga terkini pasar saham HMSP adalah 3820. Ini
menunjukan bahwa HMSP telah mengalami perkembangan sebesar 670% dalam kurun waktu 7
tahun. Namun GGRM juga mengalami peningkatan namun tidak sesignifikan HMSP yang
menunjukan bahwa perkembangan perusahaan GGRM adalah 183% dalam kurun waktu 7 tahun.
Ini menunjukan kinerja keuangan yang bagus dalam suatu perusahaan mempengaruhi kenaikan
harga saham.

Pada gambar grafik yang baru menunjukan kesinambungan harga saham setiap tahunnya yang
dihitung berdasarkan hari. Grafik baru diatas menunjukan bahwa jika dikomparasikan dengan
harga pasar, ada 2 saham perusahaan yang menanggapi respon positif pasar dan 2 saham tidak
merespon pasar dan cenderung berdiri sendiri. Perusahaan HMSP dan GGRM menanggapi respon
positif pasar. Terlihat bahwa harga saham GGRM dan HMSP terhitung mengalami perkembangan
yang baik dan bahkan menembus garis resisten pada indeks JKSE. Ini menunjukan bahwa kinerja
saham dipasar sangatlah baik. Perusahaan ini mengikuti perkembangan pasar, serta jika ditinjau
kembali dari laporan keuangan serta rasio yang ada sebelumnya kita menemukan kesesuaian.
Diatas, kami mengungkapkan bahwa perusahaan HMSP adalah perusahaan yang baik kinerjanya
namun, harus berhati-hati karena memiliki resiko yang cukup tinggi. Kami tunjukan grafik HMSP.

Pada harga saham HMSP yang ditunjukan pada warna hijau, menunjukan bahwa perusahaan ini
selalu berkembang. Namun perlu dicermati kembali bahwa HMSP cenderung memiliki
volatilitas/perubahan harga yang cukup signifikan hingga sempat terlihat gap. Ketika anda
berinvestasi pada perusahaan ini anda memiliki resiko yang besar karena volatilitas harganya.
Namun kami optimis, jika dilihat dari rasio yang ada investasi pada HMSP cenderung baik dan
positif dengan catatan dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Seperti yang dikatakan
banyak orang High Risk ; High Profit. GGRM memiliki kinerja saham yang baik pula di bursa.
Meskipun harga saham sempat anjlok dibawah harga pasar pada tahun 2013, namun GGRM
membuktikan bahwa perusahaannya menembus lagi garis resisten JKSE dan berada diatas hingga
saat ini. Melihat grafik kembali, sesuai dengan analisis yang ada diatas kami menyatakan bahwa
GGRM adalah saham yang berkinerja baik namun perkembangan cenderung naik namun tidak
berfluktuasi atau stabil. Mari kita buktikan pada potongan grafik GGRM. GGRM ditunjukan pada
warna garis pink.

Pada gambar diatas, menunjukan bahwa GGRM menembus garis resisten pada JKSE. Namun ada
hal yang menarik pada perusahaan ini. Tidak seperti competitor utamanya HMSP yang memiliki
volatilitas harga yang cukup melonjak. Pada perusahaan ini tidak terlihat ada volatilitas harga yang
signifikan bahkan hampir tidak terlihat terbentuk gap. Ini menguatkan bukti dalam analisis kami
sebelumnya yang mengatakan bahwa perusahaan GGRM adalah perusahaan yang layak invesasi
namun memiliki kestabilan harga serta resiko yang cukup rendah. Jika dibandingkan dengan
HMSP, profitabilitas GGRM masih sangat jauh dibawah HMSP. Sesuai dengan pertimbangan
rasio-rasio yang kami hitung.

Mari kita beralih pada saham yang tidak menanggapi respon pasar. WIIM terlihat tidak
mengindahkan sentiment pasar. Terhitung dari awal IPO, perusahaan ini tidak pernah menembus
garis resisten, terkubur dan tidak pernah bangkit. Meski angka pada laporan keuangan menunjukan
baik, namun kinerja saham perusahaan ini cukup mengkhawatirkan. Meski rasio perusahaan ini
baik, namun pasar tidak memberikan sentiment yang positif bagi WIIM.
Harga saham dibursa terakhir perusahaan ini tercatat menurun. Meskipun begitu, perusahaan ini
jika dilihat kembali hanya berhasil hanya pada IPOnya saja. Harga saham melonjak, namun setelah
IPO berakhir harga saham ini cenderung terdepresiasi.

Begitu pula pada perusahaan RMBA. Jika ekspektasi kami pada analisis saham pada WIIM
meleset karena respon pasar tidak signifikan terhadap WIIM, berbeda halnya untuk produsen
rokok Bentoel ini. RMBA menunjukan bahwa perusahaannya selalu mengalami kerugian. Bahkan
pada rasio rasio sebelumnya terdapat kejanggalan rasionya negatif. Ini menunjukan bahwa
perusahaan ini memiliki kinerja yang buruk serta di ‘cap’ sebagai perusahaan yang tidak layak
investasi. Ini terbukti karena perusahaan ini tidak pernah menembus garis resisten JKSE serta
harga sahamnya terdepresiasi cukup dalam.

Dan jika dilihat, harga saham ini cenderung stabil namun pergerakannya kearah negative. Serta
jika dilihat dari volume transaksi, perusahaan ini adalah perusahaan pada sektor rokok yang
memiliki volume perdagangan yang paling rendah. Maka tidak heran perusahaan ini memiliki
harga yang cenderung stabil.

Manajemen Laba

Manajemen laba dibagi menjadi tiga manifestasi yaitu Income Max, Income Min, dan Income
Stable. Jika digambar dalam bentuk presentase setiap perusahaan, kita akan mengetahui bagaimana
manajemen laba pada berusahaan tersebut mari kita mulai pertama pada perusahaan HMSP.

HMSP 26% 23% 9% -6% 2% 23%


Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Bersih Rp 43,391,658 Rp 52,856,708 Rp 66,626,123 Rp 75,025,207 Rp 80,690,139 Rp 89,069,306 Rp 95,466,657
COGS Rp (30,725,665) Rp (37,661,205) Rp (48,118,835) Rp (54,953,870) Rp (60,190,077) Rp (67,304,917) Rp (71,611,981)
Laba Kotor Rp 12,665,993 Rp 15,195,503 Rp 18,507,288 Rp 20,071,337 Rp 20,500,062 Rp 21,764,389 Rp 23,854,676
Beban Operasi Rp (3,944,859) Rp (4,578,116) Rp (5,156,838) Rp (5,471,081) Rp (6,694,643) Rp (7,716,318) Rp (7,834,324)
EBIT Rp 8,711,134 Rp 10,617,387 Rp 13,350,450 Rp 14,600,256 Rp 13,805,419 Rp 14,048,071 Rp 16,020,352
Laba Bersih Rp 6,421,429 Rp 8,065,414 Rp 9,945,296 Rp 10,818,486 Rp 10,181,083 Rp 10,363,308 Rp 12,762,229
PBV 13 16.8 19.7 19.3 22.3 13.1 13
DER 0.2 0.9 1 0.9 1.1 0 0.2
ROA 30 41.6 37.9 39.5 35.9 27 30
ROE 37.3 79.1 74.7 76.4 75.4 32.4 37.3
NPM 13.37% 15.26% 14.93% 14.42% 12.62% 11.64% 13.37%
Perusahaan HMSP terlihat cenderung memanajemen laba dengan dua teknik. Pada kurun waktu
2011-2014, terlihat laba mereka mengalami penurunan. Namun setekag itu tahun 2015-2016
mengalami kenaikan. Ini menunjukan bahwa perusahaan HMSP menggunakan pola Income Max
dan Income Min.

GGRM 18% -18% 8% 24% 20% 4%


Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Bersih Rp 37,691,997 Rp 41,884,352 Rp 49,028,696 Rp 55,436,954 Rp 65,185,850 Rp 70,365,600 Rp 76,274,147
COGS Rp (28,826,410) Rp (31,754,984) Rp (39,843,974) Rp (44,563,096) Rp (51,806,284) Rp (54,880,000) Rp (59,657,431)
Laba Kotor Rp 8,865,587 Rp 10,129,368 Rp 9,184,722 Rp 10,873,858 Rp 13,379,566 Rp 15,485,600 Rp 16,616,716
Beban Operasi Rp (3,007,726) Rp (3,290,726) Rp 3,177,516 Rp (4,182,136) Rp (4,854,713) Rp (5,579,370) Rp (6,494,678)
EBIT Rp 5,857,861 Rp 6,838,642 Rp 6,007,206 Rp 6,691,722 Rp 8,524,853 Rp 9,906,240 Rp 10,122,038
Laba Bersih Rp 4,146,282 Rp 4,894,057 Rp 4,013,758 Rp 4,328,736 Rp 5,368,568 Rp 6,435,650 Rp 6,677,083
PBV 3.1 4.9 4.1 2.8 3.5 2.8 3.1
DER 0.6 0.6 0.6 0.7 0.8 0.7 0.6
ROA 10.6 12.5 9.7 8.5 9.2 10.1 10.6
ROE 16.9 20.1 15.2 14.8 16.2 17 16.9
NPM 8.75% 11.68% 8.19% 7.81% 8.24% 9.15% 8.75%

Sedangkan GGRM laba bersih cenderung berfluktuasi. Namun jika dilihat dari penjualannya,
nampaknya perusahaan ini menggunakan manajemen laba yang bersifat Income Smooth.
Penjualan pada perusahaan ini memang bertumbuh, namun cenderung bertumbuh sedikit dan tidak
signifikan.

WIIM 71% -15% 17% -19%


Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Bersih Rp1,119,062.00 Rp1,588,022.00 Rp1,661,533.00 Rp1,839,419.00 Rp1,685,795.00
COGS (Rp814,421.00) (Rp1,118,437.00) (Rp1,177,718.00) (Rp1,279,427.00) (Rp1,176,493.00)
Laba Kotor Rp304,641.00 Rp469,584.00 Rp483,814.00 Rp559,992.00 Rp509,301.00
Beban Operasi (Rp189,293.00) (Rp289,383.00) (Rp321,527.00) (Rp359,272.00) (Rp374,918.00)
EBIT Rp115,347.00 Rp180,201.00 Rp162,287.00 Rp200,720.00 Rp134,383.00
Laba Bersih
PBV
SBLM IPO Rp77,301.00
1.8
Rp132,148.00
1.8
Rp112,154.00
1.5
Rp130,904.00
1
Rp106,159.00
0.9
DER 0.8 0.6 0.6 0 0.4
ROA 6.4 10.8 8.4 10 7.8
ROE 11.8 16.9 13.1 13.9 10.7
NPM 6.91% 8.32% 6.75% 7.12% 6.30%

WIIM terdapat fluktiasi laba. Namun jika dilihat dari Laba kotor dan pendapatan perusahaan,
perusahaan ini menggunakan metode Income Smoothing. Perusahaan ini bertumbuh namun tidak
signifikan dan cenderung pelan.
RMBA 40% -206% 222% 119% -28% 27%
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendapatan Bersih Rp8,904,568.00 Rp10,070,175.00 Rp9,850,010.00 Rp12,273,615.00 Rp14,091,156.00 Rp16,814,352.00 Rp19,228,981.00
COGS (Rp6,960,270.00) (Rp7,756,010.00) (Rp8,180,101.00) (Rp10,492,258.00) (Rp12,572,830.00) (Rp15,098,989.00) (Rp17,107,950.00)
Laba Kotor Rp1,944,298.00 Rp2,314,165.00 Rp1,699,909.00 Rp1,781,357.00 Rp1,518,326.00 Rp1,715,363.00 Rp2,121,031.00
Beban Operasi (Rp1,434,696.00) (Rp1,662,468.00) (Rp1,871,536.00) (Rp2,782,923.00) (Rp2,552,651.00) (Rp2,558,051.00) (Rp2,879,030.00)
EBIT Rp509,602.00 Rp651,697.00 (Rp201,627.00) (Rp1,001,566.00) (Rp1,034,325.00) (Rp842,688.00) (Rp757,999.00)
Laba Bersih Rp218,621.00 Rp305,997.00 (Rp323,351.00) (Rp1,042,068.00) (Rp2,278,718.00) (Rp1,638,538.00) (Rp2,085,811.00)
PBV 2.7 2.5 2.2 4.7 -2.7 -1.2 1.9
DER 1.3 1.8 2.6 9.5 -8.3 -5 0.4
ROA 4.5 4.8 -4.7 -11.3 -22.2 -13 -15.5
ROE 10.3 13.6 -16.8 -118.2 163.1 52 -22.1
NPM 2.46% 3.04% -3.28% -8.49% -16.17% 9.74% 10.85%

Sedangkan RMBA ditinjau dari laba yang terus menurun, ada indikasi bahwa perusahaan ini
‘bermain’ dengan angka. Jika dilihat pada tahun 2011-2012 laba perusahaan menurun tajam dan
pada tahun berikutnya perusahaan ini masih saja merugi. Ini menunjukan bahwa perusahaan ini
memainkan labanya dengan Income Min. RMBA juga tercatat hanya memberikan deviden pada
tahun 2011.

Analisis Resiko Bisnis

HMSP
Rasio Rumus
2012 2013 2014 2015 2016
CR Current Assets / Current Liabilities 1.78 1.75 1.53 6.57 5.23
DAR Total Liabilities / Total Asetas 0.49 0.48 0.52 0.16 0.20
NPM Net Profit / Total Sales 0.15 0.14 0.12 0.12 0.13
ROA Net Profit / Total Aset 0.37 0.39 0.35 0.27 0.29
ROE Net Profit / Total Equity 0.74 0.76 0.74 0.32 0.37
PER Harga Saham / EPS 17.604 24.125 27.192 680.728 33.857
PBV Harga Saham / ((Aset - Hutang)/Jumlah Saham) 13,155,254.174 18,435,957.841 20,510,922.452 9,200,177.327 12,675,789.146

GGRM
Rasio Rumus
2012 2013 2014 2015 2016
CR Current Assets / Current Liabilities 2.17 1.72 1.62 1.77 1.94
DAR Total Liabilities / Total Asetas 0.36 0.42 0.43 0.40 0.37
NPM Net Profit / Total Sales 0.08 0.08 0.08 0.09 0.09
ROA Net Profit / Total Aset 0.10 0.09 0.09 0.10 0.10
ROE Net Profit / Total Equity 0.15 0.15 0.16 0.17 0.17
PER Harga Saham / EPS 22.702 21.047 13.997 16.346 19.980
PBV Harga Saham / ((Aset - Hutang)/Jumlah Saham) 3,424,743.636 3,097,528.789 2,268,628.441 2,767,891.857 2,730,322.718

Dalam resiko bisnis, kita meninjau dari tiga aspek yaitu aspek keuangan, bisnis dan pasar. Pada
aspek keuangan kita meninjau dengan rasio CR dan DAR. Pada aspek bisnis kita menggunakan
NPM, ROA, dan ROE. Untuk pasar kita menggunakan PER dan PBV. Pada CR, kita dapat
mengetahui bahwa pertumbuhan perusahaan GGRM mengalami kestabilan. Berbeda halnya
dengan HMSP yang dari tahun ketahun naik dan melonjak. Untuk tahun 2012-2014 GGRM
mengungguli HMSP. Ini menunjukan bahwa pada rasio resiko keuangan, perusahaan HMSP
mengungguli kompetitornya. Ini menunjukan bahwa perusahaan ini dapat membiayai hutang
jangka pendeknya menggunakan asset-aset lancar yang ada. Dari segi DAR, HMSP cenderung
mengalami fluktuasi. Pada tahun 2012-2014, pada awalnya DAR terlihat stabil lalu pada tahun
2014 DAR melonjak tajam. Lalu tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami penurunan yang sangat
signifikan. Berbeda halnya dengan GGRM yang DAR cukup stabil. Ini menandakan bahwa dalam
pengelolaan hutangnya, perusahaan GGRM cenderung lebih baik meskipun ketergantungan
penggunaan asset dengan hutang cukup tinggi pada tahun 2014-2015.

Sesuai yang kami katakan diatas, kami melihat bahwa dalam segi profitabilitas, kami mengindikasi
bahwa perusahaan HMSP masih memiliki pengembalian/return yang baik. Terbukti! Mari kita
cermati pada kolom NPM, ROA, dan ROE. Pada kolom ini, perusahaan HMSP memiliki rasio
profitabilitas yang sangat tinggi. Bahkan mengungguli competitor utamanya. Meskipun turun
profitabilitasnya, namun rasio menunjukan bahwa HMSP masih memimpin dalam sektor
profitabilitasnya. GGRM cenderung stabil dan tidak bergerak. Memang ada pergerakan, namun
perkembangan hanya naik satu poin saja.

Jika ditinjau dari segi pasar, sang raksasa rokok Indonesia terpaksa harus mengakui kehebatan
pesaing utamanya. Perlu diingat, tahun 2016 harga saham HMSP yang sempat menduduki
peringkat tertinggi tiba-tiba anjlok. Pada tanggal 27/4/2016 HMSP mengadakan Stock Split 1:25
dan pada saat itu menduduki di puncak harga sebesar 98.100,- (Adj Cls: 98.102). Kami mengambil
harga ini dari harga sesudah stock split. Dari perbandingan ini, kita tahu bahwa prospek pasar akan
jatuh lebih cerah pada GGRM. PER perusahaan ini cenderung turun dan PBV pada perusahaan ini
dapat dikatakan undervalue.

Harga Saham Sesudah Terbit Laporan Keuangan

Kami melakukan pengamatan pada tahun 2016. Kelompok kami tidak menemukan tanggal yang
pasti untuk tahun 2015, maka kami menggunakan data 2016 sebagai pembanding. Pada salah satu
sumber pada bisnis.com yang memberikan review GGRM pada tanggal 31 Maret 2017. Sedangkan
pada HMSP terbit pada tanggal 06 Maret 2017. Mari kita lihat dari aplikasi Charting dibawah ini:
Kami melihat untuk dua bulan kedepan. Kami asumsikan setiap perusahaan akan
mempublikasikan pada akhir Maret dan kami akan melihat sentiment pasar pada saat penerbitan
laporan keuangan 2016 dan berhenti Juni 2017 awal. Untuk HMSP menunjukan bahwa sepertinya
perusahaan ini tidak menjawab ekspektasi pasar. Tercatat pada tanggal 6 Maret 2016 saat terbit
laporan keuangan HMSP cenderung terdepresiasi dengan harga penutupan 4000 ; tertinggi 4070 ;
terendah 3920. Namun tidak hanya pada saat terbitnya, namun untuk bulan-bulan mendatang
HMSP masih terdepresiasi, meskipun HMSP pada tahun 2016 mencatatkan kenaikan laba bersih.
Lalu berbeda halnya dengan GGRM. GGRM sepertinya menjawab tantangan dan ekspektasi pasar.
GGRM pada tanggal 31 Maret mencatatkan kenaikan. Pada tanggal ini GGRM menduduki posisi
harga penutupan 66700 ; Tertinggi 67300 ; terendah 65000. Namun investor berkata lain. Hingga
Juni 2016, GGRM mencatatkan harga saham yang baik. Kenaikan hargapun signifikan.
Kesimpulan:

Setiap perusahaan memiliki nilainya masing-masing. Namun nilai tersebut terpancar dari aktivitas
operasi perusahaan tersebut. Tidak berhenti disitu, selain aktivitas operasi pertumbuhan
perusahaan juga mempengaruhi nilai perusahaan bahkan hingga nilai sahamnya.

Selain itu dari ulasan diatas kita mengetahui bahwa pertumbuhan dari tahun ke tahun perusahaan
yang ditandai dengan kenaikan laba bersih perusahaan memiliki korelasi yang erat dengan harga
saham. Namun tidak terhenti pada laporan keuangan saja. Jika disandingkan dengan IHSG,
ternyata sentiment pasar juga mempengaruhi harga saham perusahaan.

Dari ulasan diatas mengenai manajemen laba, kita juga berpikir kira-kira bergunakah laporan
keuangan untuk investor mengingat ada spekulasi yang mengatakan bahwa perusahaan
memanipulasi labanya agar terlihat baik/buruk demi tercapainnya cita-cita perusahaan?’ Menurut
kelompok kami, tentu saja laporan keuangan penting untuk perusahaan. Bagaimana tidak?
Meskipun dimanipulasi investor juga membutuhkan laporan keuangan untuk dasar investasi
mereka. Meskipun dimanipulasi, investor mestinya jeli adanya kejanggalan pada laporan
keuangan. Dari kesimpulan diatas, kami yakin laporan keuangan masih sangat dibutuhkan
investor.

Anda mungkin juga menyukai