Anda di halaman 1dari 6

makalah polimmer

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latarbelakang
Mengingat semakin bertambahnya produktifitas dalam dunia modern ini,terutama di
bidang makanan,minuman,dan lain sbagainya yang tidak lapas dari bahan plastik
Setiap hari kita kita pasti menggunakan bahan-bahan yang terbuat dari polimer
sitetik seperti itu. Polimer sintetik tidak akan pernah lepas dalam kehidupan kita. Poliemr
sintetik telah menjadi bagian yang erat dan menjadi kebutuhan primer bagi kita.
Perlengkapan rumah tangga, perlengkapan sekolah, perangkat komputer, telpon, dan masih
banyak lagi bahan-bahan yang terbuat dari polimer. Polimer sintetik telah banyak berjasa
dan memberi kemudahan kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Namun benarkah
tidak ada masalah yang ditimbulkanya?
Ini bukan menakut-nakuti, tetapi memberi sedikit informasi tentang bahaya yang
ditimbulkan oleh polimer sintetik bagi kesehatan kita. Sehingga kita bisa diharapkan bisa
berhati-hati dan lebih selektif dalam pemanfaatan polimer buatan ini. Sebelum menuju pokok
permasalahan tentang kemungkinan ancaman bahaya dari polimer sintetik ini, alangkah
baiknya jika kita terlebih dahulu mengenal secara singkat tentang polimer. Apa itu polimer
dan bagaimana sejarahnya sehingga begitu pesat dikembangkan oleh dunia industri di
seluruh belahan bumi
1.2.Tujuan penulisan
Adapun tujuan kami menyelesaikan makalah ini,yaitu untuk menambah pengetahuan tentang
POLIMER.baik secara bentuk,fungsi,dan sebagainya.
Disamping itu,juga sebuah motivaasi bagi kami agar bias meningkatkan ketrampilan dalam
berkarya,terutama di bidang menulis.

BAB II
KAJIAN MATERI

2.1.PENGERTIAN POLIMER.
Polimer adalah suatu makromolekul yang terbentuk dari molekul-
molekul sederhana yang disebut sebagai monomer. Polimer berasal dari kata poly yang
artinya banyak, dan meros yang artinya bagian. Sedangkan monomer memiliki awalan mono
yang artinya satu.

2.2.JENIS POLIMER
Polimer digolongkan menjadi dua macam, yaitu polimer alam (seperti pati, selulosa,
dan sutra) dan polimer sintetik (seperti polimer vinil). Plastik yang kita kenal sehari-hari
sering dipertukarkan dengan polimer sintetik. Ini dikarenakan sifat plastik yang mudah
dibentuk (bahasa latin; plasticus = mudah dibentuk) dikaitkan dengan polimer sintetik yang
dapat dilelehkan dan diubah menjadi bermacam-macam bentuk. Padahal sebenarnya plastik
mempunyai arti yang lebih sempit.
Plastik termasuk bagian polimer termoplastik, yaitu polimer yang akan melunak
apabila dipanaskan dan dapat dibentuk sesuai pola yang kita inginkan. Setelah dingin
polimer ini akan mempertahankan bentuknya yang baru. Proses ini dapat diulang dan dapat
diubah menjadi bentuk yang lain. Golongan polimer sintetik lain adalah polimer termoset
(materi yang dapat dilebur pada tahap tertentu dalam pembuatannya tetapi menjadi keras
selamanya, tidak melunak dan tidak dapat dicetak ulang). Contoh polimer ini adalah bakelit
yang banyak dipakai untuk peralatan radio, toilet, dan lain-lain.

2.3.SIFAT POLIMER
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.Contohnya : plastik yang digunakan untuk
kantong dan botol plastik.Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut
termoset, contohnya melamin
Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis.
Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer
sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih
mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau
minyak.

Ketahanan terhadap Mikroorganisme


Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau ulat.

Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
 Toksisitasnya
 Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
 Daya tembus udara (oksigen)
 Kelenturan
 Transparan

2.4.MANFAAT POLIMER
Polimer memiliki banyak kegunaan, namun tidak semua golongan polimer dapat di
daur ulang.contoh polimer yang pada umumnya baanyak di olah yaitu seperti plastik
makanan,bungkus sabun,botol aquades,dll
Pada dasarnya produksi yang di pilih yaitu untuk pembuatan bahan jadi
tas,dompet,dan bahan ketrampilan lainya.
2.5.DAMPAK POLIMER
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung
alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Bahaya
Kemasan Plastik dan Kresek Post kali ini lebih menyoroti bahaya limbah plastik terhadap
lingkungan.
Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang
silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia dalam
satu tahun. Ini berarti
ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta
barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia.
Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang
bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali
dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah
mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam
kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic.
Plastik juga merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan
kimia yang cukup berahaya bagi lingkungan. Limbah daripada plastik ini sangatlah sulit
untuk diuraikan secara alami. Untuk menguraikan sampah plastik itu sendiri membutuhkan
kurang lebih 80 tahun agar dapat terdegradasi secara sempurna. Oleh karena itu penggunaan
bahan plastik dapat dikatakan tidak bersahabat ataupun konservatif bagi lingkungan apabila
digunakan tanpa menggunakan batasan tertentu
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang
besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi
(non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga
dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah kantong plastik dapat mencemari
tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene.
Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui.
Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam
tersebut.
Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer polivinil) terbuat
daripolychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong
plastik yang sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500
tahun. Akan memberikan akibat antara lain:
 Tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah.
 Racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-
hewan pengurai di dalam tanah seperti cacing.
 PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman
akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.
 Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah.
 Menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di
dalam tanah dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
 Kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun.
 Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastik.
 Hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap
kantong-kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat
mencernanya.
 Ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan
hancur menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya.
 Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.

Sebagai tambahan pemahaman, ada beberapa fakta yang berkaitan dengan sampah plastik
dan lingkungan:
 Kantong plastik sisa telah banyak ditemukan di kerongkongan anak elang laut di
Pulau Midway, Lautan Pacific
 Sekitar 80% sampah dilautan berasal dari daratan, dan hampir 90% adalah plastik.
 Dalam bulan Juni 2006 program lingkungan PBB memperkirakan dalam setiap mil
persegi terdapat 46,000 sampah plastik mengambang di lautan.
 Setiap tahun, plastik telah ’membunuh’ hingga 1 juta burung laut, 100.000 mamalia
laut dan ikan-ikan yang tak terhitung jumlahnya.
 banyak penyu di kepulauan seribu yang mati karena memakan plastik yang dikira
ubur-ubur, makanan yang disukainya.

Untuk menanggulangi sampah plastik beberapa pihak mencoba untuk membakarnya.


Tetapi proses pembakaran yang kurang sempurna dan tidak mengurai partikel-partikel plastik
dengan sempurna maka akan menjadi dioksin di udara. Bila manusia menghirup dioksin ini
manusia akan rentan terhadap berbagai penyakit di antaranya kanker, gangguan sistem syaraf,
hepatitis, pembengkakan hati, dan gejala depresi.

2.6.PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK

bila limbah PLASTIK ini dibuang langsung ke lingkungan akan menyebabkan


terjadinya pencemaran lingkungan. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses
produksi baikindustri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah),
yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena
tidak memiliki nilai ekonomis.Jenis limbah pada dasarnya memiliki dua bentuk yang umum
yaitu; padat dan cair, dengan tiga prinsip pengolahan dasar teknologi pengolahan limbah;
Limbah dihasilkan pada umumnya akibat dari sebuah proses produksi yang keluar
dalam bentuk %scrapt atau bahan baku yang memang sudah bisa terpakai. Dalam sebuah
hukum ekologi menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini tidak ada yang gratis. Artinya
alam sendiri mengeluarkan limbah akan tetapi limbah tersebut selalu dan akan dimanfaatkan
oleh makhluk yang lain. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Ekosistem (ekologi sistem)
dimana makhluk hidup yang ada di dalam sebuah rantai pasok makanan akan menerima
limbah sebagai bahan baku yang baru.
Pengelolaan Limbah Plastik Dengan Metode Recycle (Daur Ulang)
Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik
seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi
ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan
pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah
plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan
keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot
atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering
digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar
(Syafitrie, 2001).

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh
industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses
oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji,
pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak
teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses
melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-
zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia
dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang
dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang
mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan
peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya
industri daur ulang plastik di Indonesia (Syafitrie, 2001).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah
berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali
menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan
additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). Menurut Hartono (1998) empat jenis
limbah plastik yang populer dan laku di pasaran yaitu polietilena (PE), High Density
Polyethylene (HDPE), polipropilena (PP), dan asoi.

Plastik Daur Ulang Sebagai Matriks


Di Indonesia, plastik daur ulang sebagian besar dimanfaatkan kembali sebagai produk
semula dengan kualitas yang lebih rendah. Pemanfaatan plastik daur ulang sebagai bahan
konstruksi masih sangat jarang ditemui. Pada tahun 1980 an, di Inggris dan Italia plastik daur
ulang telah digunakan untuk membuat tiang telepon sebagai pengganti tiang-tiang kayu atau
besi. Di Swedia plastik daur ulang dimanfaatkan sebagai bata plastik untuk pembuatan
bangunan bertingkat, karena ringan serta lebih kuat dibandingkan bata yang umum dipakai
(YBP, 1986).
Pemanfaatan plastik daur ulang dalam bidang komposit kayu di Indonesia masih
terbatas pada tahap penelitian. Ada dua strategi dalam pembuatan komposit kayu dengan
memanfaatkan plastik, pertama plastik dijadikan sebagai binder sedangkan kayu sebagai
komponen utama; kedua kayu dijadikan bahan pengisi/filler dan plastik sebagai matriksnya.

BAB III
PENUTUP

3.1.SARAN
Jadi untuk semua sesuatu yang dapat menunjang dalam memajukan semua hal yang
positif,sebaiknya buatlah hal tersebut karna apabila suatu ilmu yang tidak diamalkan,dalam
artian tidak di publikasikan pada kalayak ramai,pasti akan percuma.

3.2.KESIMPULAN
1. polimer sintetik sangat erat kaitanya dengan kehidupan kita karena polimer sintetik
(plastik) lebih praktis dan lebih murah.
2. polimer sinteik (plastik) tidak sepenuhnya menguntungkan bagi kita tetapi juga ada
dampak negatifnya bagi kesehatan, jika kita tidak teliti dalam memakainya. Karena dapat
mengakibatkan keracunan, cacat, bahkan penyakit kangker.
Oleh karena itu jangan menggunakan bahan ini untuk melapisi makanan yang panas atau
berlemak. Karena apabila plastik terkena panas, monomernya akan terurai dan akan
mengontamiasi makananan. apabila makanan yang telah terkontaminasi termakan oleh kita,
dapat menyebabkan keracunan, bila makanan yang terkontaminasi di makan ibu yng
sedang mengandung anaknya akan lahir cacat, bahkan dapat menyebabkan penyakit
kangker. Sebagai pengganti plastik dapat menggunakan daun pisang sebagai pengganti
karena lebih alami dan tidak mengandung zat-zat yang berbahya.

DAFTAR PUSTAKA
Dinata, Marta dan Tarigan, Herman. 2004. Cetakan Pertama. Jakarta : CV Gema Nusa

Notosusanto, Nugroho. 2005.. Bandung : Gramedia

Anda mungkin juga menyukai