Anda di halaman 1dari 3

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi tidak hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-
benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekerdar jumlah yang ada pada obyek atau subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek atau
obyek itu.
Para ahli berpendapat mengenai populasi itu sendiri, yang diantaranya Sugiyono (1997 :
57) memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek
atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Nazir (1983 : 372) mengatakan bahwa populasi
adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau bendanya. Nawawi (1985 :141) menyebutkan
bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan
objek yang lengkap.
Diungkapkan oleh Nawawi (Margono, 2004: 118). Ia menyebutkan bahwa populasi
adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karaktersitik tertentu di dalam suatu penelitian. Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi
dapat dibedakan berikut ini :
1. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yakni populasi yang memiliki batas kuantitatif secara
jelas karena memilki karakteristik yang terbatas. Misalnya 5.000.000 orang guru SMA pada awal
tahun 1985, dengan karakteristik; masa kerja 2 tahun, lulusan program Strata 1, dan lain-lain.
2. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yakni populasi yang tidak dapat ditemukan
batas-batasnya, sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.
Misalnya guru di Indonesia, yang berarti jumlahnya harus dihitung sejak guru pertama ada
sampai sekarang dan yang akan datang.
Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat dihitung, hanya dapat digambarkan
suatu jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang bersifat umum yaitu orang-orang,
dahulu, sekarang dan yang akan menjadi guru. populasi seperti ini disebut juga parameter.
2.2 Jenis-Jenis Populasi
Macam-macam populasi dilihat dari penentuan sumber data :
a. Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang jelas batas-batasnya secara
kuantitatif. Misalnya, jumlah murid SLTA di Surabaya pada tahun 2004 sebanyak 150.000 siswa
terdiri dari 78.000 murid putra dan 72.000 murid putri.
b. Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan
batas-batasnya secara kuantitatif. Oleh karenya, luas populasi bersifat tak terhingga dan hanya
dapat dijelaskan secara kualitatif. Misalnya, jumlah gelandangan di Indonesia. Ini berarti harus
dihitung jumlah gelandangan di Indonesia dari tahun ke tahun, dan tiap kota. Tidak saja
perhitungan terhadap jumlah gelandangan yang ada sekarang, tetapi juga dilakukan penafsiran
jumlah gelandangan di waktu yang akan datang.

Macam-macam populasi dilihat dari kompleksitas objek populasi Margono (2004: 119-120) :
a. Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota populasi, memiliki sifat-
sifat yang relative sama satu sama lainnya. Sifat populasi seperti ini banyak dijumpai pada
medan eksata, misalnya air. Ciri yang menonjol dari populasi homogen, tidak ada perbedaan
hasil tes dari jumlah tes populasi yang berbeda. Maksudnya adalah gejala yang timbul pada satu
kali percobaan atau tes merupakan gejala yang timbul pada seratus kali atau lebih tes terhadap
populasi yang sama.
b. Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relative memiliki sifat-sifat
individual, dimana sifat tersebut membedakan individu anggota populasi yang satu dengan yang
lainnya. Dengan kata lain bahwa individu anggota populasi memiliki sifat yang bervariasi
sehingga memerlukan penjelasan terhadap sifat-sifat tersebut baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Pada penelitian sosial, populasi heterogen menjadi tidak asing lagi dalam setiap
penelitian. Hal ini disebabkan semua penelitian sosial berobjekkan manusia atau gejala-gejala
dalam kehidupan manusia yang bersifat amat unik dan kompleks.

Selain pembedaan-pembedaan diatas, populasi juga dapat dibedakan antara populasi sampling
dan populasi sasaran. Misalnya, apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel sedangkan
yang diteliti hanyalah rumah tangga yang bekerja sebagai petan, maka keseluruhan rumah tangga
dalam wilayah penelitian disebut populasi sampling, sedangkan seluruh petani dalam wilayah
penelitian disebut populasi.
Menurut Margono (2004: 119) populasi dapat dibedakan ke dalam hal berikut ini:
1. Populasi teoretis (teoritical population), yakni sejumlah populasi yang batas-batasnya ditetapkan
secara kualitatif. Kemudian agar hasil penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas,
maka ditetapkan terdiri dari guru; berumus 25 tahun sampai dengan 40 tahun, program S1, jalur
skripsi, dan lain-lain.
2. Populasi yang tersedia (accessible population), yakni sejumlah populasi yang secara kuantitatif
dapat dinyatakan dengan tegas. Misalnya, guru sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru
yang memiliki karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoretis.

Anda mungkin juga menyukai