Bab II
Bab II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Tuberculosis
nekrosi jaringan. Penyakit ini bersifat menahan dan dapat menular dari
9
10
dapat juga menyebar ke bagian tubuh lainseperti meningen, ginjal, tulang, dan
parenkim paru atau bagian lain dari tubuh manusia ( Zahro, Fatimah. 2015).
lubang yang dipisahkan menjadi lubang kiri dan kanan oleh sekat
olfaktorius.
2) Sinus paranasalis
yaitu :
12
a) Sinus frontalis
b) Sinus spenoidalis
c) Sinus maxilaris
d) Sinus lakrimalis
(humidifikasi)
3) Faring
a) Nasofaring
nasofaring.
13
b) Orofaring
c) Laringofaring
dengan esophagus dan pita suara (vocal cord) yang beraada dalam
4) Laring
struktur epitelium lined yang berhunugan dengan faring (di atas) dan
di posterir laring.
sebagai proteksi jalan napas bawah dari benda asing dan untuk
menelan.
14
1) Trakhea
(mucus).
yang berada dalam area tersebut adalah sebesar 150 ml. Awal dari
3) Alveoli
4) Paru-paru
ujungnya berada di atas tulang iga pertama dan dasarnya berada pada
dan inferior). Paru-paru kanan dan kiri dipisahkan oleh ruang yang
3. Etiologi
batang dengan ukuran sampai 4 mycron dan bersifat anaerob. Sifat ini yang
tuberculosis. Kuman ini juga terdiri dari asal lemak (lipid) yang membuat
kuman lebih tahan terhadap asam dan lebih tahan terhadap gangguan
droplet nukles, kemudian dihirup oleh manusia dan menginfeksi (Depkes RI,
2009).
4. Patofisiologi
yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang
diinstalasi sebagai suatu basil yang cenderung tertahan di saluran hidung atau
paru-paru atau bagian atas lobus bawah basil tuberkel ini membangkitkan
seluler ini dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa yang
tertinggal atau proses dapat juga berjalan terus dan bakteri terus difagosit atau
berkembang biak, dalam sel basil juga menyebar melalui gestasi bening
oleh limfosit, nekrosis bagian sentral lesi yang memberikan gambaran yang
relatif padat dan seperti keju-lesi nekrosis kaseora dan jaringan granulasi di
18
sekitarnya terdiri dari sel epiteloid dan fibrosis menimbulkan respon berbeda,
komplet ghon dengan mengalami pengapuran. Respon lain yang dapat terjadi
pada daerah nekrosis adalah pencairan dimana bahan cairan lepas ke dalam
dapat terulang kembali di bagian lain dari paru-paru atau basil dapat terbawa
perkijuan dan lesi mirip dengan lesi berkapsul yang terlepas. Keadaan ini
dapat tidak menimbulkan gejala dalam waktu lama dan membentuk lagi
Organisme atau lobus dari kelenjar betah bening akan mencapai aliran darah
berbagai organ lain. Jenis penyebaran ini dikenal sebagai penyebaran limfo
19
hematogen yang biasanya sembuh sendiri, penyebaran ini terjadi apabila fokus
wisma.
(Terlampir)
6. Manifestasi Klinik
a. Demam
b. Batuk
darah yang cepat. Kebanyakan batuk darah pada TBC terjadi pada dinding
bronkus.
c. Sesak nafas
d. Nyeri dada
pada pleura, sehingga menimbulkan pleuritis, akan tetapi, gejala ini akan
jarang ditemukan.
e. Malaise
meriang, nyeri otot dan keringat malam. Gejala semakin lama semakin
a. Gejala utama
1) Gejala respiratorik
Dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada.
2) Gejala sistemik
Badan lemah, nafsu makan menurun, nerat badan turun, rasa kurang
dan lain-lain.
f. Pada ODHA yang menderita tuberculosis gejala klinis adalah perlu dicari
7. Komplikasi
antara lain :
hipovolemik.
e. Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, sendi, ginjal, dan
sebagainya.
8. Penatalaksanaan
a. Pencegahan
siswi pesantren.
3) Vaksinasi BCG.
kepada masyarakat.
b. Pengobatan
jarak waktu minimal 6 bulan. Tahap pengobatan terdiri dari tahap intensif
24
dan tahap lanjutan. Tahap intensif atau awal pasien mendapat obat setiap
tuberculosis paru BTA positif menjadi BTA negatif (kenversi) ada akhir
pengobatan intensif. Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih
sedikit, namun dengan jangka waktu yang lebih lama. Tahap lanjutan
penyembuhan yaitu :
5) Menjaga kebersihan.
(jenis, dosis, dan jangka waktu pengobatan), jika tidak maka kuman
Mei 1820. Ayah Florence bernama Wiliam Nightingale seorang tuan tanah
di Lea Hurst yaitu sebuah rumah besar dan mewah milik ayahnya. Saat remaja
jauh tentang rumah sakit Modern Pioner yang dipelopori oleh pendeta
Theodor Fliedner bersama istrinya dan di kelola oleh biarawati Lutheran dari
Keinginan Florence untuk menjadi perawat di tentang keras oleh ibu dan
26
sakit, karena saat itu rumah sakit adalah tempat yang kotor dan menjijikan.
oleh keluarganya yang khawatir terjadi implikasi social yang timbul karena
seorang gadis yang menjadi perawat serta latar belakang rumah sakit yang
katolik sementara Florence dari Kristen protestan. Selain itu Florence pernah
Posisi ini ia tekuni hingga Oktober 1854, karena tahun ini terjadi perang
krimea sehingga ia menjadi suka relawan untuk merawat korban perang. Ayah
memberinya izin tertulis;”rumah sakit akan menerima tidak hanya pasien yang
termasuk rabid an ulama untuk orang islam”. Dan akhirnya komite rumah
sakit menyetujuinya.
kapal, bulan November 1854 mereka mendarat di rumah sakit pinggir pantai
di Scuatri
ruangan penuh sesak dengan prajurit yang terluka dan beratu-ratus prajurit-
prajurit bergelimpangan di halaman tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang
mengatur tempat tidur para pasien di ruangan dan untuk penderita di luar
juga perawatan dilakukan dengan cermat, perban di ganti secara berkala, obat
di berikan pada waktunya, lantai rumah sakit di pel setiap hari , meja kursi di
28
rintiham para prajurit yang terluka telah berkurang, walaupun bau dari
tumpukan daging belum hilang sama sekali. Perawat yang bekerja disana
banyak terhadap jumlah kematian para prajurit, angka kematian menjadi yang
terbanyak diantara rumah sakit lain di daerah tersebut. Sebagian besar para
prajurit mati karena penyakit tipes, tifoid, kolera dan disentri dibandingkan
fatal karena jumlah pasien melimpah lebih banyak dari daya tampungnya
nutrisi yang kurang dari makanan dan juga beban kerja yang berat bagi
bahwa tingkat kematian yang tinggi di akibatkan karena kondisi rumah sakit
menurunkan angka kematian prajurit pada saat tidak terjadi peperangan dan
bintara dating dan melapor pada Florence bahwa dari keduabelah pihak
bergelimpangan, membawa siapa saja yang masih hidup dan masih bisa
gelap gulita. Banyak nyawa yang tertolong yang seharusnya sudah meninggal.
militer dan di dirikan sekolah medis angkatan bersenjata dan system rekam
sekolah perawat, maka profesi perawat akan lebih dihargai, ibu-ibu dari
31
sana dan masyarakat akan lain sikapnya menghadapi seseorang yang terdidik.
London.
tentang perawat terdidik dan dimulailah masa baru dalam dunia keperawatan
orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan sekolah perawat dan kebidanan
(Notes On Nursing). Buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada
1861 cetakan lanjutan buku ini terbit dengan tambahan bagian tentang
dan Jepang.
32
kerajaan (The Royal Red Cross) oleh ratu victoria. Pada tahun 1907 Florence
Nightingale di anugrahi dengan bintang jasa The Order Of Merit dan Florence
Nightingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang tanda jasa ini.
Pada tahun 1908 ia di anugrahkan Honorary Freedom Of the City dari kota
London.
Hampshire, Inggris.
Nightingale sebagai sesuatu yang mempunyai potensi menjadi teori dan model
1994; Chinn and Jacobs, 1995). Meleis mencatat bahwa konsep Nightingale
kondisi hygiene dan sanitasi selama perang Crimean. Tores (1986) mencatat
dan tulisan tangannya menuntun perawat untuk bekerja atas nama klien.
penting adalah konsep dan prinsip yang membentuk dan melingkupi praktek
mencatat bahwa observasi atau pengkajian bukan demi bebagai informasi atau
fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia
limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh
Nightingale :
normal.
36
4. Pengendalian kebisingan
kesehatan.
1. Kesehatan rumah
merasa nyaman.
penyakit.
3. Cahaya
dari pencahayaan konsep ini sangat penting dalam teori Florence, dia
37
4. Kebisingan
pasien.
5. Variasi/keanekaragaman
misalnya makanan.
6. Tempat tidur
seseorang dan juga pola tidur yang kurang baik akan menyebabkan
Oleh karena itu, pembersihan sangat perlu dilakukan pada kamar dan
halaman.
8. Kebersihan pribadi
tubuh. Adanya nutrisi dan pola makan yang baik sangat berpengaruh
bagi kesehatan.
seorang perawat harus tahu sebab dan akibat dari suatu penyakit.
1) Pengkajian/pengumpulan data
2) Analisa data
lingkungan keseluruhan.
misalnya;
b) Ventilasi
c) Pembuangan sampah
d) Pencemaran lingkungan
individu.
berikut :
Nama, umur, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, budaya, status
a) Kesehatan Rumah
c) Cahaya
lainnya
d) Makanan
e) Istirahat
Pada bagian istirahat yang perlu dikaji oleh perawat adalah waktu
f) Kebisingan
g) Kebersihan diri
yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih.
hidupnya.
d. Teori stress.
yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada
individu.
higiene (bersih) dan sanitasi selama perang Crimean. Kondisi higene (bersih)
penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat kulit, mulut,
tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan kuku; bernapas atau
mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya, perawat perlu melihat
apakah pasien dapat membersihkan diri mereka sendiri dan membantu mereka
bila mungkin.
dan masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa yang
orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat
mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, sosial pasien
sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh dari penyakit baik lahir
penderitaan sakit si pasien itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan
merawat pasien yang di terapkan dalam keperawatan saat ini, dalam hal ini
a. Udara segar
setiap perawat harus menjaga udara yang harus dihirup klien tetap bersih,
b. Air bersih
pada pasien. Oleh karena itu, perawat harus berusaha dengan baik
d. Kebersihan
e. Cahaya
matahari selama tidak terdapat kontraindikasi (suatu hal yang tidak boleh
dilakukan).
kembali sehat. Prinsip perawatan adalah menjaga agar proses reparative ini
47
tidak terganggu dan tidak menyediakan kondisi yang optimal untuk proses
hal ini sebagai health nursing dan membedakannya dengan proper nursing
yang berarti merawat klien yang sakit hingga ia dapat bertahan atau
dan interaksi perawat dengan klien. Jika seseorang ingin sehat, perawat, alam,
dan orang yang bersangkutan harus bekerja sama agar proses reparative dapat
berjalan.