TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Perusahaan
Kalimantan Utara.
tambang terbuka.
Kalimantan Utara.
B. Keadaan Geologi Umum
laut, serta lembah, sungai dan rawa. Morfologi di daerah ini dipengaruhi
oleh struktur lipatan dan patahan. Jenis litologi dan kondisi kekerasan
batuannya ditinjau dari bentuk relief dan ronanya terbagi atas satuan
dan rawa.
elevasi yang berkisar antara 0.5 -3.5 meter dari permukaan laut.
berupa rawa genangan dan rawa permanen. Rawa genangan terjadi pada
tahun, hal ini disebabkan oleh elevasinya yang rendah, setara dengan
permukaan laut, rawa permanen juga dipengaruhi oleh pasang surut air
laut.
adalah:
rawa.
dkk. (1995) diketahui bahwa pola struktur geologi regional di daerah ini
antiklin.
luas, namun terdapat beberapa kondisi alami yang berupa bukit. Daerah
tangkapan hujan pada daerah studi terbagi atas empat wilayah. Aliran air
air rawa maka variasi daerah tangkapan hujan akan berkurang. Hal ini
tambang dapat dibagi menjadi tiga satuan batuan yaitu, satuan Formasi
a. Batulempung
b. Batupasir
c. Batulanau
d. Batubara
e. Batuan Intrusi
Satuan-satuan batuan yang disebutkan di atas diintrusi oleh batuan
andesit dan batuan beku yang mirip dengan batuan granit. Intrusi ini
akibat adanya lipatan dan sesar mendatar yang disusul oleh intrusi batuan
beku. Endapan batubara pada dasarnya terbagi menjadi dua oleh suatu
dari endapan. Struktur geologi di bagian Timur dari patahan ini berupa
antiklin dan sinklin yang mempunyai arah Barat Laut – Tenggara, dengan
kemiringan batubara pada arah Utara dan Selatan. Di bagian Barat patahan
mempunyai kemiringan yang relatif lebih besar dari lapisan batubara yang
cadangannya.
perlipatan berupa antiklin dan sinklin serta sesar mendatar dan intrusi
batuan beku.
D. Kualitas Batubara
tinggi. Data curah hujan rata – rata daerah Sesayap dan sekitarnya untuk tahun
2006 –2014 dapat dilihat pada T a be l 2. 2 . dengan nilai rata - rata 237,79
dan nilai minimum 125,05 mm/bulan pada bulan April 2011. Berikut grafik
Sumber :PT.MKP
F. ASPEK TEKNIS
1. Metode Penambangan
luar. Secara garis besar tambang terbuka ada empat jenis, yaitu : Open
pit/open cast/open mine/open cut, Kuari (quarry), Strip Mine, dan Alluvial
Mine. Namun Jenis sistem penambangan yang sering dipakai oelh
penambangan adalah :
terdiri dari 2 shift sistem kerja. Shift pertama bekerja mulai dari jam 06.00
WITA sampai jam 18.00 WITA, kemudian dilanjutkan shift kedua dari
tanah tersebut agar tidak rusak sehingga masih mempunyai unsur tanah
yang masih asli, sehingga tanah pucuk ini dapat digunakan dan
Tabel 4. Alat Gali Muat dan Angkut di PT. Mandala Karya Prima
Komatsu HD 785-7 38 21
Komatsu HD 465-7 23 14
Caterpillar OHD777D 38 21
Caterpillar OHD775F 28 17
diangkut pada vessel alat angkutnya. Selain itu waktu siklus untuk alat
muat pun juga akan semakin singkat. Proses penggalian dan pemuatan
penggaruan.
: material yang terletak diatasnya : vegetasi, top soil dan lain sebagainya.
pekerjaan ini adalah sifat fisik tanah atau batuan, yaitu : (Prodjosumanto,
Definisi :
Meter (CCM).
tersebut.
c. Kohesivitas
mangkok/bucket.
d. Bentuk Material
e. Kekerasan Material
menggunakan ripped meter atau seismic test meter dengan satuan m/s,
batuan.
Tabel 5. Ripabilitas Berbagai Jenis Material (Sumber : Handbook of Ripping )
tekan lebih besar dari dari pada daya dukung materialnya maka alat
G. ASPEK MEKANIS
istilah waktu edar (cycle time) alat muat, adalah waktu/siklus perputaran
hydraulic system. Dalam konfigurasi tipe Back Hoe (Gambar 8.a) : ukuran
boom lebih panjang, sehingga jangkauan lebih jauh dengan ukuran bucket
lapangan
jarak menengah sampai dengan jarak jauh (500 meter – up). Berikut
pengoperasiannya.
(Four wheel drive) dan ada yang hanya Rear Wheel Drive atau
kembali lagi pada posisi semula. Semakin kecil cycle time alat angkut
H. ASPEK PRODUKSI
produktifitas :
1. Kapasitas Alat
2. Pola Pemuatan
5. Ketersediaan Alat
6. Efisiensi Kerja
1. Kapasitas Alat
diangkut oleh suatu alat berat. Pabrik pembuat alat berat akan
Kapasitas alat berkaitan erat dengan jenis material yang diisi atau
lepas (loose). Oleh sebab itu perubahan material dari kondisi asli
tersebut.
1) Volume Material
dalam Bank Cubic Meter (BCM), Loose Cubic Meter (LCM) dan
2) Pemberaian (Swell)
akan lepas dan terberai sedemikian rupa dan tidak akan kembali ke
lebih besar per volume yang sama dibanding material yang tidak
padat.
Densitas ( =
Densitas material tentunya akan berubah akibat adanya
(1 + % berat) =
𝐕𝐧
F= x 100 %
𝐕𝐭
dimana Vn = ( )x
Keterangan :
Vn = Volume nyata (m3)
Vt = Volume teoritis (m3)
F = Bucket Fill Factor (%
Untuk memudahkan dalam pengamatan lapangan dapat dilihat pada gambar
2.10.
a
b
c
Keterangan :
d
a. Fill Factor 100-110 %
b. Fill Factor 90-100 %
c. Fill Factor 85-90 %
2. Pola Pemuatan
alat angkut, apakah kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi
1) Top Loading
lebih tinggi dari bak/vessel dump truck (alat muat berada di atas
material atau berada di atas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada
alat muat backhoe. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat
2) Bottom Loading
sama dengan alat angkut. Cara ini hanya dipakai pada alat muat
ITB)
lebar, kemiringan, dan grade yang dilalui. Fungsi ramp adalah untuk
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada
jalan lurus. Untuk jalur ganda, lebar minimum pada tikungan dihitung
berdasarkan :
Lebar tonjolan alat angkut bagian depan dan belakang pada saat
membelok
Gambar 21. Lebar Jalan Angkut Tikungan dua Jalur (BA Kennedi : 1972)
Keterangan :
n = jumlah jalur
Fa = lebar juntai depan, meter (jarak as roda depan dengan bagian depan truk x sin
α, (m)
𝐡
Grade (α) = × 100%
𝐱
Keterangan :
dengan baik oleh alat angkut besarnya berkisar antar 10% - 18%.
Akan tetapi untuk jalan naik maupun turun pada bukit, lebih aman
Ault: 1977) 𝑾
R=
𝐒𝐢𝐧 𝛂
Keterangan :
gaya luar (eksternal force) seperti gaya gesek antar bagian luar ban
oleh :
a. Kondisi jalan, yaitu kekerasan dan kemulusan permukaannya.
ban. Jika memekai crawler track maka keadaan dan macam track
berpengaruh. (Tabel 7)
5. Efisiensi Kerja
untuk bekerja dengan waktu yang tersedia. Waktu kerja efektif adalah
rumus,
Efesiensi kerja = x 100%
Kondisi Manajemen
Kondisi Kerja
Baik sekali Baik Sedang Buruk
suatu alat ialah faktor availability dari setiap unit alat. Secara umum
𝐖+𝐒
𝐏𝐀 = 𝐱 𝟏𝟎𝟎%.
𝐖+𝐑+𝐒
Selain kedua cara sebelumnya, masih ada dua faktor lagi untuk
𝑾
𝑼𝑨 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%.
𝑾+𝑺
𝑾
𝑬𝑼 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑾+𝑹+𝑺
Keterangan :
rumusnya adalah :
𝐂𝐓𝐚
Na =
𝐂𝐓𝐦 𝐱 𝐧
𝐍𝐚 𝐱 𝐂𝐓𝐦 𝐱 𝐧
MF =
𝐍𝐦 𝐱 𝐂𝐓𝐚
Keterangan ;
MF = Match Factor
𝐍𝐦 × 𝐂𝐓𝐚
Wtm = − n. CTm
𝐍𝐚
Nusantara; 2009)
𝐍𝐚 × 𝐧.𝐂𝐓𝒎
Wta = − Cta
𝐍𝐦
yang menunggu.
I. Fuel Ratio
tergantung terhadap alat mekanis yang bekerja didalam area tersebut. Semakin
tinggi waktu efektif kerja alat mekanis maka semakin tinggi produktivitas
yang dihasilkan.
Perbandingan antara pemakaian bahan bakar yang dibutuhkan selama satu jam
pengertian dari fuel ratio. Adapun cara mendapatkan fuel ratio seperti :
Fuel Ratio =