DI RS AVICENA BIREUEN
A. Latar Belakang
Masa nifas dimulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah kira-kira 6
minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih kembali seperti sebelum ada
Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) terakhir tahun 2007 Angka Kematian Ibu
(AKI) Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), angka tersebut
masih menempati urutan tertinggi di Asia. Tiga faktor utama penyebab tingginya
AKI yaitu, perdarahan pervaginam (28%), hipertensi saat hamil atau pre eklampsi
dan eklampsi (24%), dan infeksi (11%). Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu
akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian ibu pada masa nifas
terjadi dalam 24 jam pertama yang sebagian besar disebabkan karena perdarahan
post partum (Martini, 2012). Jika involusi uterus berjalan dengan normal maka
yang merupakan salah satu penyebab langsung dari kematian ibu. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi involusi uterus antara lain, mobilisasi dini ibu post
partum, menyusui, status gizi, usia, paritas, senam nifas, psikologis,dan inisiasi
Menyusui sejak dini adalah pemberian ASI dalam 48 jam pertama pada bayi
tanpa di dahului pemberian cairan dalam bentuk apapun pada bayi (Indarwati &
Sayono, 2013). Menyusui sejak dini dengan benar selain untuk mencegah
penyebab kematian pada bayi juga sebagai pendukung keberhasilan program ASI
Eksklusif yang dapat menurunkan angka kematian pada bayi. Disamping itu
dengan menyusui sejak dini banyak manfaat yang akan didapat baik bagi ibu
maupun bagi bayi. Bagi ibu diantaranya adalah dapat merangsang produksi
kasihsayang ibu dan bayi. Sementara bagi bayi diantaranya bayi mendapatkan
kolostrum sebagai makanan yang berkualitas dan sebagai imunisasi pertama bagi
(Yuwansyah, 2017).
kurang, hal ini dapat terlihat masih rendahnya kesadaran ibu dalam menyusui
sejak dini pada bayinya dikarenakan kurangnya pemahaman ibu tentang manfaat
ASI dan menyusui yang benar (Indarwati & Sayono, 2013). Sehubungan dengan
pentingnya menyusui segera pada saat bayi lahir untuk mempercepat penurunan
tinggi fundus uteri. Hal inilah yang membantu mempercepat proses involusi
uterus. Semakin cepat bayi menghisap puting susu maka proses involusi semakin
tahun 2013 Inisiasi menyusui dini kurang dari satu jam setelah bayi lahir adalah
34,5%. Tertinggi di Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar 52,9% dan terendah di
Papua Barat (21,7%) dan di Lampung (±25%). Cakupan IMD nasional sebesar
B. Rumusan Masalah
adalah “Apakah Ada Hubungan Menyusui Sejak Dini Dengan Penurunan Tinggi
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
Avicena Bireuen.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
hubungan menyusui sejak dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada
Bireuen,
E. Metodelogi Penelitian
yang digunakan adalah cross sectional. Cross sectional yaitu jenis penelitian yang
sejak dini) dan dependen (penurunan tinggi fundus uteri) hanya satu kali pada satu
1. Populasi
(Notoadmojo, 2010). Populasi pada penelitian ini adalah ibu post partum
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang ibu post partum yang melahirkan
di RS Avicena Bireuen.
G. Analisa Data
1. Analisa univariat
karakteristik setiap variabel penelitian. Pada umunya dalam analisis ini hanya
2. Analisa bivariat
Analisa bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap dua variabel yang
antara variabel digunakan uji chi square (Notoadmodjo, 2010). Analisa yang
digunakan dalam penelitian ini adalah chi square, dengan bantuan statistical
H. Kerangka Konsep
Indarwati & Sayono. (2013). Hubungan Antara Menyusui Sejak Dini Dengan
Semarang.
Utara.
Wijaya, L. (2018). Perbedaan Tinggi Fundus Uteri Hari Pertamadan Kedua Ibu
Pada Ibu Postpartum Di Bps Desy Andriani Bandar Lampung Tahun 2016.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Pada Ibu Bersalin Di Wilayah Kerja Uptd