Anda di halaman 1dari 7

Kunjungan I Tanggal : 03 April 2019

KEPERAWATAN KELUARGA

Nama mahasiswa : Yulia F Gandaria


NIM :18315185
Tanggal : 03 April 2019

I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Keluarga Bapak S terdiri dari keluarga inti ayah dan ibu yang hanya tinggal
berdua saja. Keluarga S mempunyai 6 orang anak yang sudah menikah dan
tinggal terpisah/ dengan keluarga mereka masing masing. Kadang ibu S menjaga
cucunya yang masih bayi dan balita yang dititipkan anaknya,karena anaknya
bekerja. Keluarga ini termasuk dalam tahap perkembangan keluarga dalam tahap
pensiunan dan lansia dengan tugas perkembangan keluarga mempertahankan
pengaturan hidup yang memuaskan,menyesuaikan terhadap pendapatan yang
menurun dan mempertahankan hubungan perkawinan. Menurut keluarga bapak S
mengalami masalah kesehatan tekanan darah tinggi namun tidak mengkonsumsi
obat darah tinggi secara teratur,hanya jika ada keluhan saja. Ibu A juga sering
mengeluh sakit kepala dan badan terasa pegal tapi tidak memeriksakan diri ke
fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dengan alasan kartu berobat lansianya
hilang.

b. Data yang akan digali lebih lanjut

 Data umum
No Nama Jenis kelamin Hub Umur Pendidikan Riwayat
Dgn KK imunisasi
1. Tn. S Laki laki KK 67 tahun Tamat -
SMP
2. Ny. A Perempuan Istri 64 tahun Tamat -
SMP
 Lingkungan : Rumah Tn S merupakan rumah permanen 2 lantai dengan
lantai tegel. Lantai bawah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi,ruang
tamu dan dapur. Lantai 2 hanya dijadikan tempat untuk menjemur pakaian.
Setiap kamar ada jendela dan ventilasi,ruang tamu juga ada jendelanya dan
setiap hari selalu dibuka sehingga sirkulasi udara dirumah baik. Rumah
tampak bersih dan rapi, tidak punya halaman,hanya teras kecil saja langsung
ke jalan depan rumah. Jalan umum depan rumah tampak lebih tinggi dari
rumah,karena daerah tenpat tinggal bapak S dulunya sering sekali terjadi
banjir.
 Fungsi keluarga :
- Fungsi afektif : Dalam keluarga Bpk S dan Ny A saling menyayangi dan
menghargai. Anak anaknya sudah memiliki keluarga masing masing dan
tinggal terpisah namun masih tetap sering mengunjungi orang tua.
- Fungsi sosialisasi : Keluarga ini aktif bersosialisasi dalam bentuk
pengajian yang dilaksanakan setiap hari jumat dan arisan RW sebulan
sekali dilaksanakan. Hubungan dengan tetangga baik dan saling menyapa
satu sama lain.
- Fungsi perawatan kesehatan : Bpk. S dapat mengidentifikasi penyakit
yang dialaminya walaupun belum memahami sepenuhnya bagaiman cara
pencegahan dan pengobatan yang benar. Sedangkan Ibu A belum dapat
mengidentifikasi penyakitnya karena jarang ke fasilitas kesehatan
terdekat sehingga tidak menyadari kalau mengalami hipertensi.
- Fungsi reproduksi : Bapak S dan Ibu A sudah termasuk lansia dan sudah
memiliki 6 orang anak. Ibu A sudah lama mengalami menopause.
 Pemeriksaan Fisik khususnya bagi anggota keluarga yang beresiko tinggi
 Harapan keluarga semoga selalu diberikan kesehatan dan mampu
menjaga/mempertahanakan hidup sehat pada masa tua.

2. Rencana Keperawatan
a. Diagnosa keperawatan keluarga : belum dapat dirumuskan karena pengkajian belum
dilakukan
b. Tujuan umum
Dalam waktu ± 30 menit diharapkan teridentifikasi data pemeriksaan fisik dari
keluarga bapak S
c. Tujuan khusus
1. Diharapkan dalam waktu ± 30 menit dapat dilakukan pemeriksaan fisik
kepada anggota keluarga (terutama anggota keluarga yang beresiko) berupa :

 Pemeriksaan kepala ( Rambut,leher,mata,telinga,hidung dan mulut)


 Pemeriksaan dada
 Pemeriksaan abdomen
 Pemeriksaan ekstremitas ( kaki dan tangan)
 Mengukur TTV

2. Teridentifikasi masalah kesehatan berdasarkan pengkajian fisik yang


dilakukan pada keluarga Bapak S

II.Implementasi tindakan keperawatan


a. Topik : Pemeriksaan fisik
Sasaran target : Keluarga bapak S
b. Metode : Wawancara, observasi, inspeksi, palapasi, perkusi dan
auskultasi
c. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, alat tensi, stetoskop, penlight,
reflek hammer, jam tangan.
d. Tanggal dan tempat
Hari/tanggal : 6 April 2019
Waktu : 09.00 s/d selesai
Tempat : Rumah Bpk. S

III. Kriteria evaluasi

1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan laporan pendahuluan
b. Keluarga dapat hadir 100%
c. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan acara
d. Kegiatan sesuai dengan rencana
2. Evaluasi Proses
a. Mahasiswa menjelaskan tujuan kunjungan yaitu untuk melakukan
pemeriksaan fisik kepada anggota keluarga
b. Mahasiswa melakukan kunjungan sesuai dengan waktu yang telah disepakati
dengan keluarga pada tanggal 6 April 2019
c. Mahasiswa melakukan pemeriksaan fisik head to toe
d. Keluarga menerima kunjungan mahasiswa
e. Keluarga aktif selama proses pengkajian dan interaksi dengan mahasiswa.
f. Keluarga menyepakati kontrak kunjungan berikutnya.
g. Alat dan media dapat digunakan.

3. Evaluasi Hasil
 85% keluarga mampu memahami hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
mahasiswa

4. Didapatkan :
 Data umum dari keluarga
 Keadaan lingkungan dari keluarga
 Fungsi keluarga
 Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang beresiko
Pemberian Jus buah papaya (Carica papaya) terhadap tingkat
nyeri kronis pada penderita gastritis

1. Kandungan Papaya
sesuai juga dengan teori bahwa kandungan buah carica papaya bermanfaat
untuk mengurangi nyeri pada gastritis karena carica papaya memiliki kandungan
serat, vitamin A,Vitamin B kompleks,Vitamin C,Vitamin E, Enzim papain, dan
kalsium yang tentunya bermanfaat bagi tubuh kita.Berguna juga sebagai system imun
bagi tubuh yang bermanfaat untuk mencegah radikal bebas, virus,bakteri, dan juga
jamur (Jihan,2011)

2. Manfaat Pemberian Jus Buah carica Pepaya


Pemberian jus buah papaya dapat di gunakan untuk mengatasi nyeri pada lambung
dan panas pada lambung. Tanaman papaya di kenal sebagai sebagai tanaman
multiguna , karena hampir seluruh bagian tanaman mulai dari akar hingga daun
bermanfat bagi manusia maupun hewan. Buah papaya efektif untuk mengatasai segala
penyakit yang berkaitan dengan masalah pencernaan. (Jihan,2011)
Pemberian jus buah carica papaya dapat digunakan untuk mengobati
dyspepsia,disentri dan konstipasi. Pepaya membantu dalam mempercepat proses
pemecahan protein di dalam lambung karena kaya akan enzim proteolitik yaitu enzim
papain (Harish,2013)
Enzim papain banyak di temukan pada seluruh bangian tubuh papaya, kecuali
akar dan bijinya. Pada orang yang menderita sakit maag, kinerja pencernaanya
terganggu akibat peradangan dinding lambung sehingga penyerapan protein tidak
berlangsung secara maksimal. Dengan hal tersebut di perlukan papain untuk
membantu penyerpan protein. Selain itu papain juga memiliki peran lain dalam
penyembuhan maag. Para penderita maag tidak di annjurkan untuk mengkonsumsi
makanan berlemak dan karbohidrat karena dapat menaikkan asam lambung serta
menyebabkan heartburn atau rasa nyeri pada kerongkongan dan ulu hati (Joanne,
2016)

3. Cara Melakukan
1. Ambilah 1 buah carica papaya berukuran sedang dan sudah matang
2. Cuci bersih dan kupas tepi buah terlebih dahulu
3. Potong carica papaya menjadi 4 bagian dengan tujuan agar mudah untuk
memblendernya
4. Masukan buah carica papaya yang sudah di cuci dan sudah di potong ke dalam
blender
5. Tambahkan 2 gelas air putih sesuai selera
6. Carica papaya siap di blender
7. Setelah di blender, carica papaya siap di hidangkan

4. Indikasi Pemberian jus buah carica papaya


1. Indikasi
Terdapat beberapa indikasi terapi dengan Pemberian jus buah carica papaya:
- Menghilangkan rasa nyeri ulu hati
- Penyembuhan Maag
- Sebagai pencahar ringan atau diuretic dan untuk merangsang laktasi
- Untuk pengobatan kutil, kanker, tumor, dan kulit menebal

5. Kontraindikasi Menggunakan Carica Papaya


- Papaya dapat menyebabkan reaksi alergi berlebihan pada orang yang sensitif

Anda mungkin juga menyukai