Anda di halaman 1dari 9

EPIDEMIOLOGI LOKAL HIV/AIDS

OLEH :
YULIADI YUSUF
70300116037
KELOMPOK 1
KEPERAWATAN B

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah memberikan
nikmat begitu banyak kepada kita selaku manusia yang hidup dimuka bumi ini
karena hanya dengan izin dan kuasanyalah penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita yakni
Nabi Muhammad SAW, serta keluarganya dan sahabat-sahabatnya. Dan insya
Allah rahmat dan inayahnya sampai kepada kita selaku umat Islam.

Pertama-tama penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen


pengajar yang telah memberikan tugas berupa makalah dan alhamdulillah dengan
adanya tugas ini penulis dapat menyusun makalah dengan baik berkat dorongan dan
arahan dari dosen pengajar sendiri.

Terakhir penulis memohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini


terdapat kesalahan karena penulis hanya manusia biasa yang masih banyak
mengharapkan pengalaman-pengalaman kedepannya dan insya Allah makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 5
BAB II ................................................................................................................................ 6
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 6
A. Pengertian ................................................................Error! Bookmark not defined.
B. Epidemiologi Lokal HIV/AIDS ..............................Error! Bookmark not defined.
BAB III............................................................................................................................... 6
PENUTUP.......................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 8
B. Saran ...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HIV merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
sehingga fungsi kekebalan tubuh kita melemah bahkan sampai tidak berfungsi lagi
sedangkan AIDS merupakan penyakit akibat serangan dari pada virus HIV, dan
virus HIV ini menular melaui Cairan Darah, Sperma, Cairan Vagina dan Air Susu
Ibu (ASI).
Di dalam kasus lokal khususnya yang ada pada daerah Makassar bahwa :
Dinas Kesehatan Kota Makassar menyebut jika data jumlah penderita Human
Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome
(AIDS) hingga saat ini telah mencapai angka 9.302 orang. (Zuraya, 2017)
"Jadi data yang kita gunakan adalah data satu pintu dan semua LSM maupun
KPA atau penggiat lainnya tetap menggunakan data ini," ujar Kepala Bidang
Pencegahan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Makassar Hadarati
Razak di Makassar, Kamis (5/10). (Zuraya, 2017)
Ia mengatakan data yang berhasil dikumpulkan oleh KPA Makassar dari seluruh
rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau layanan konseling
lainnya dari bulan Juni 2005 hingga 2017 itu adalah 9.302 orang. Namun dia
mengaku jika jumlah itu adalah jumlah orang-orang yang mau secara terbuka
melaporkan kondisi kesehatannya kepada rumah sakit atau tenpat konseling
lainnya. (Zuraya, 2017)
"Masih sama, semua KPA ataupun rumah sakit itu menggunakan teori gunung
es, di mana pada fenomena ini hanya sebagian yang mau melaporkan kondisi
kesehatannya. Sedangkan yang berdiam diri karena takut dan malu, jauh lebih
banyak," katanya. (Zuraya, 2017)
Hadarati menyebutkan data yang dihimpun oleh KPA Makassar, dari tahun 2005
hingga 2017, tercatat ada 9.302 penderita HIV/AIDS yang ada di Makassar.
Beberapa penderita tersebut ada yang berusaha berobat di beberapa tempat yang
menyediakan pengobatan penyakit HIV/AIDS. (Zuraya, 2017)
Untuk penderita HIV jumlahnya sekitar 6.760 orang dan bagi warga yang sudah
positif Aids sebanyak 2.452 orang atau biasa disebut Orang Dengan HIV/Aids

4
(ODHA). "Kita menghimpun data sejak 2005 dan itu artinya sudah banyak diantara
mereka yang meninggal dunia dan keluarganya pun tidak melaporkannya,"
terangnya. (Zuraya, 2017)
Dijelaskannya, penyebaran HIV/AIDS tiap tahun mengalami perubahan.
Penyebaran HIV/AIDS dulunya menyebar melalui jarum suntik namun untuk saat
ini, penyebaran HIV/AIDS didominasi oleh pergaulan seks bebas, termasuk
hubungan sesama jenis. (Zuraya, 2017)
Selain itu, kasus penularan HIV/AIDS juga dapat menular dari orang tua ke
anak. Namun ia menyebutkan, penularan HIV/AIDS dari orang tua ke anak bisa
diantisipasi dengan melakukan pemeriksaan. (Zuraya, 2017)
"Penularan dari orang tua ke anak itu bisa dilakukan. Kami pernah melakukan
pendampingan 28 orang hamil dengan ibu positif AIDS. Dari 28 ibu positif AIDS
tersebut 26 anak lahir dalam keadaan negatif, tidak tertular dan yang dua kami
hilang informasi karena keluar daerah," tambahnya (Zuraya, 2017)
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Epidemiologi, HIV/AIDS ?
2. Bagaimana epidemiologi Lokal HIV/AIDS ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengetahuan dasar dari Epidemiologi & HIV/AIDS
2. Untuk mengetahui keadaan epidemiologi HIV/AIDS dalam kawasan lokal
atau Indonesia

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
a. Epidemiologi
Secara umum pengertian Epidemiologi dapat ditinjau dari beberapa
aspek yaitu:
1) Aspek akademik
2) Aspek praktis
3) Aspek klinis
4) Aspek administratif
Namun di sini kami hanya menjelaskan pengertian Epidemiologi dalam
aspek klinis adalah satu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan
insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris pada
awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru seperti, karsinoma
vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara
klinis (Budiarto, 2003)
b. HIV/AIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome,
yaitu menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit karena
adanya infeksi Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS
adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. Penularan dapat terjadi melalui
tiga cara, sebagai berikut :
a. Hubungan seksual. Baik secara vagina, oral ataupun anal dengan
seorang pengidap. Ini adalah cara yang paling umum terjadi, meliputi
80-90% total kasus.
b. Kontak langsung dengan darah/ produk/ jarum suntik:
1) Transfusi darah yang tercemar HIV, risikonya sangat tinggi sampai
lebih dari 90%.
2) Pemakaian jarum tidak steril/ pemakaian bersama jarum suntik pada
para pecandu narkotik.

6
3) Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan
risikonya sekitar kurang dari 0,5% dan telah terdapat kurang dari 0,1
dari total kasus sedunia.
c. Secara vertikal dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya selama
hamil, saat melahirkan atau pun setelah melahirkan. Sekitar 25-40%
terdapat 0,1% dari total kasus sedunia

Beberapa masalah yang menyulitkan pencegahan dan pemberantasan


AIDS, sebagai berikut.
a. Belum terdapat pengobatan yang efektif untuk mempertahankan fungsi
imunologis, infeksi yang oportunistik dan menghilangkan aktivitas
HIV.
b. Tidak ada vaksin (immunoglobulin) yang efektif untuk mencegah
infeksi HIV dan pengadaan vaksin (imunologlobulin) tersebut belum
dimungkinkan dalam waktu lima tahun mendatang bahkan lebih lama
lagi.
c. Lokasi/ karantina bukanlah merupakan cara pengawasan rutin yang
praktis dan efektif.
d. Pelacakan kontak atau pendekatan terhadap efektivitasnya terbatas,
karena penyakit tersebut mempunyai masa inkubasi yang panjang juga
karena banyak orang kelompok risiko tinggi. (Irwan, 2017).

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Epidemiologi dalam aspek klinis adalah satu usaha untuk mendeteksi secara
dini perubahan insidensi atau prevalensi melalui penemuan klinis atau laboratoris
pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru seperti, karsinoma
vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara klinis
(Budiarto, 2003)
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu
menurunnya daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit karena adanya infeksi
Virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS adalah kumpulan gejala
penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi
HIV (Irwan, 2017)
Epidemiologi Lokal HIV/AIDS Berdasarkan Tabel :

B. Saran
Untuk memaksimalkan pembuatan makalah selanjutnya kami mengharapkan
dari pihak dosen dan pembaca untuk memberikan kritikan dan saran pada email
kami endline.band02@gmail.com, adapun jika ada kesalahan dalam penyusunan
makalah kami memohonkan segera dari pihak dosen untuk merevisinya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, E. &. (2003). Pengantar Epidemiologi. Jakarta: EGC.


Handayani. (2017). waspada epidemi HIV AIDS di Indonesia. medical and health
secience journal, 1-8.
Irwan. (2017). Kearifan Lokal dalam Pencegahan HIV/AIDS Pada Remaja. Gorontalo:
Ideas Publishing.
Zuraya, N. (2017, Oktober 06). Penderita HIV/AIDS di Makassar Capai 9.302 Orang.
www.republika.co.id, hal. -.

Anda mungkin juga menyukai