Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REPORT

KETERAMPILAN BAHASA RESEPTIF

PRODI S1 PBSI - FBS

SKOR NILAI :

DIKTAT MEMBACA

(BAB XVII FLEKSIBILITAS MEMBACA)

(Dra.Rumasi Simaremare,M.Pd)

NAMA MAHASISWA : Rizky Wardhana

NIM : 2182111022

DOSEN PENGAMPU : Dra.Rumasi Simaremare,M.Pd

MATA KULIAH : Keterampilan Bahasa Reseptif

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA FBS

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oktober 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan critical book report dengan
judul “Fleksibilitas Membaca” ini dengan baik, meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga saya berterimakasih kepada ibu Dra.Rumasi Simaremare,M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Keterampilan Bahasa Reseptif UNIMED yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan critical book report ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang
membangun untuk memperbaiki dan penyempurnaan selanjutnya. saya berharap semoga critical
book report ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak dan juga dapat menambah
pengetahuan kita tentang membaca.

Medan, Oktober 2018

Rizky Wardhana

Page | 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 4
B. Tujuan ................................................................................................ 4
C. Manfaat ............................................................................................. 4

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ............................................... 5

A. Arti Fleksibilitas Membaca ................................................ 5

B. Kondisi-Baca ........................................................................ 5

C. Keterbacaan ......................................................................... 7

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS ........................................ 9


A. Kelebihan ............................................................................................ 9
B. Kekurangan ....................................................................................... 9

BAB IV PENUTUP ...................................................................... 10


A. Kesimpulan ........................................................................................ 10
B. Saran .................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 11

Page | 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membaca penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, setiap aspek
kehidupan melibatkan kegiatan membaca.

Membaca merupakan tonggak belajar yang akan berlangsung seumur hidup. Karena itu,
boleh jadi keterampilan membaca adalah kunci sukses dalam pendidikan dan kehidupan yang
lebih luas.

Kemampuan membaca tidak muncul dengan sendirinya pada diri kita. Kemampuan itu
dibentuk melalui latihan. Dibutuhkan cara yang tepat untuk kegiatan belajar membaca.
Diperlukan stimulasi yang tepat agar mampu menangkap pesan-pesan atau tujuan dari membaca
itu sendiri.

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah menambah wawasan pembaca mengenai arti
pentingnya membaca secara efektif, meningkatkan motivasi pembaca dalam mengenal lebih jauh
bagaimana cara membaca yang efektif, dan menguatkan pemahaman pembaca betapa pentingnya
mempelajari materi membaca.

C. Manfaat

 Untuk memenuhi tugas mata kuliah perkembangan peserta didik, melatih kemampuan
penulis dalam mengkritisi suatu buku.
 Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai fleksibilitas membaca..

Page | 4
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAB XVII FLEKSIBILITAS MEMBACA

A. Arti Fleksibilitas Membaca

Pembaca yang efisien dan efektif adalah pembaca yang fleksibel (kenyal). Dia harus
dapat mengatur kecepatan, dan menentukan teknik, metode dan gaya membaca yang sesuai
dengan semua factor yang berkaitan dengan bacaan. Factor-faktor yang dimaksud ini secara
umum ialah tujuan membaca, informasi focus, dan materi bacaan, jika keepatan, tekinik, metode,
dan gaya membaca disebut strategi membaca, dan factor-faktor dimaksud tadi disebut kondisi-
baca, maka fleksibilitas membaca dapat didefinisikan sebagai kemampuan menyelesaikan
strategi membaca dengan kondisi-baca. Pembaca yang efisien dan efektif harus memiliki
fleksibilitas membaca yang baik.

B. Kondisi-Baca

Tujuan umum membaca dapat dibagi menjadi tiga jenis: (a) untuk studi ; (b) untuk usaha;
(c) untuk kesenangan. Membaca untuk studi telah dibicarakan pada bab 9. Secara garis besar
membaca untuk studi dapat diartikan sebagai membaca untuk menemukan informasi yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah masalah studi, yang pada akhirnya akan memperkaya
pengetahuan alam bidang ilmu atau disiplin yang dituntut. Membaca untuk studi memerlukan
metode, teknik, dan gaya tertentu, serta memerlukan waktu yang lebih banyak. Kecepatan untuk
studi sudah tentu bervariasi, dengan kata lain fleksibel, sesuai dengan materi bacaan. dapat
dikatakan bahwa kecepatan membaca untuk studi umumnya lebih rendah daripada kecepatan
membaca untuk kesenangan.

Membaca untuk usaha ialah membaca untuk menemukan dan memahami berbagai
informasi yang berkaitan dengan usaha yang dilaksanakan, seperti pekerjaan kantor, kegiatan
perusahaan atau dagang, organisasi, pendidikan, rumah tangga, dan lain-lain. Dalam hal nsecara
umum dapat diatakan bahwa membaca untuk studi masih banyak memerlukan waktu dan

Page | 5
konsentrasi dari pada membaca untuk usaha. Teknik baca-lompat dan baca-layap sangat banyak
dipakai dalam membaca untuk usaha.

Membaca untuk kesenangan ialah membaca untuk waktu senggang dan memuaskan
perasaan serta imajinasi. Bahan bahan bacaan yang digunakan untuk membaca jenis ini pada
umumnya ialah novel, cerpen, artikel ringan, dan bacaan-bacaan umum lainnya seperti surat
kabar. Gaya membaca jenis ini jauh lebih santai daripada gaya dalam membaca untuk studi dan
usaha. Kecepatan membaca dalam hal ini biasanya lebih tinggi daripada kecepatan membaca
untuk studi dan usaha. Membaca untuk kesenangan adalah kegiatan yang sangat bermanfaat,
karena dapat memperluas pandangan dan cakrawala pengetahuan. Membaca jenis ini dapat
membuat manusia semakin manusiawi.

Informasi focus, sebagai komponen kedua dari kondisi-baca, berkaitan erat dengan tujuan
membaca yang dikemukakan diata. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa jika tujuan umum
membaca adalah untuk studi, usaha dan kesenangan, maka tujuan khusus ialah informasi focus.
Dalam membaca untuk studi, yang menjadi informasi focus adalah pikiran pokok dan pikiran
jabaran. Dalam membaca untuk usaha umumnya, informasi focus adalah kedua jenis pikiran
tersebut, walaupun isi bacaan secara umum atau informasi focus. Dalam membaca untuk
kesenangan informasi focus ialah isi bacaan secara umum. Namun dalam membaca fiksi
terutama novel , informasi focus umumnya ialah pesan yang hendak disampaikan oleh pengarang
melalui penarasian peristiwa-peristiwa dan karakter-karakter dalam cerita bersangkutan. Teknik,
metode, gaya, dan kecepatan membaca juga harus disesuaikan oleh pembaca dengan jenis
informasi focus yang perlu ditemukannya dalam bacaan.

Komponen kondisi yang ketiga ialah materi bacaan atau bahan bacaan. Ini pada dasarnya
tidak dapat dipisahkan dari kedua komponen kondisi baca yang telah dikemukakan diatas. Materi
baca untuk studi pada umumnya adalah bahan bahan yang berupa nonfiksi yang terdiri dari
berbagai jenis. Sudah tentu bahwa fiksi juga dijadikan materi bacaan untuk studi, jika bidang
disiplin bersangkutan adalah kesusastraan. Materi bacaan untuk usaha pada umumnya adalah
surat-surat, dokumen-doumen, buku-buku, majalah-majalah, surat surat kabar, dan lain lain, yang
berkaitan dengan dunia usaha. Sebagaimana halnya dengan kedua komponen kondiisi baca yang
telah diuraikan diatas, pembaca juga harus menyesuaikan strategi membacanya dengan jenis-
jenis dan tingkat keterbacaan materi bacaan tersebut.

Page | 6
Dengan uraian diatas kiranya sudah jelas apa yang dimaksud dengan tujuan membaca,
informasi focus, dan materi bacaan, tiga komponen kondisi-baca. Setiap pembaca yang efisien
dan efektif selalu menyesuaikan strategi membacanya dengan kondisi-baca yang dihadapinya.

C. Keterbacaan

Secara umum dapat dikatakan bahwa keterbacaan (readability) ialah sesuai tidaknya
sesuatu bacaan bagi pembaca tertentu dilihat dari tingkat kesukarannya. Jika bacaan terlalu
sukar, maka pembaca terpaksa membacanya dengan lambat, atau bahkan berulang-ulang, agar
dapat mengerti. Dalam keadaan ini, pembaca mungkin sekali tidak sabar, atau bahkan menjadi
frustasi , sehingga tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Sebaliknya bacaan yang terlalu
mudah akan membuat pembaca bosan, karena tidak mengandung tantangan bagi kemampuannya.
Bagaimanakah cara menentukan bacaan yan sesuai ?

Para ahli telah menawarkan beberapa cara atau rumus untuk mengukur keterbacaan;
antara lain, rumus spache, smog, dan tes kloz (cloze test) (Rye 1982 : 13 -20). Sebegitu jauh
belum ada cara yang memuaskan, karena untuk mengukur keterbacaan beberapa factor perlu
dipertimbangkan, seperti struktur bahasa (kosakata dan kalimat), jenis isi bacaan, tipografi, dan
minat pembaca. Cara cara yang telah ada pada umumnya mengukur keterbacaan hanya dari segi
struktur bahasa. Tampaknya, yang kemungkinan besar dapat lebih memuaskan ialah tes kloz,
karena telah dapat mencakup factor jenis bacaan. Namun tes tersebut tidak akan dibicarakan
disini, karena tujuan pembicaraan adalah untuk sekedar member pengertian tentang keterbacaan
dalam hubungannya dengan fleksibilitas membaca.

Sekadar pedoman praktis, agaknya apa yang dikatakan sebagai kaidah-ibu-jari (rule-of-
thumb) dapat secara praktis dipergunakan untuk mengetahui keterbacaan suatu bacaan. Menurut
cara ini, keterbacaan secara umum dapat diketahui dari jawaban atas pertanyaan pertanyaan
berikut :

a. apakah kata kata dalam bacaan itu mudah atau sukar ?

b. apakah kalimat kalimat bacaan itu sederhana atau kompleks ?

c. apakah isi bacaan itu menarik hati si pembaca atau tidak ?

Page | 7
jika jawaban pertanyaan itu berturut turut (a) sukar, (b) kompleks, (c) tidak,maka secara umum
dapat dikatakan bahwa tingkat keterbacaan bacaan itu rendah dank arena itu sukar dibaca. Jika
jawaban jawaban adalah sebaliknya, maka bacaan itu sebaliknya, maka bacaan itu dapat
dikatakan mudah. Bacaan yang sesuai agaknya ialah yang kira-kira diantara kedua tingkat
tersebut.

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian 1 dan 2 terdahulu pembaca perlu memiliki
fleksibilitas membaca. Ini berarti bahwa dia harus mampu menyesuaikan strategi membacanya
dengan tingkat keterbacaan-bacaannya. Namun, jika tingkat keterbacaan suatu bacaan kelihatan
terlalu tinggi atau terlalu rendah, barangkali pembaca lebih baik mengganti bacaan itu dengan
yang lebih sesuai.

Page | 8
BAB III

PEMBAHASAN/ANALISIS BUKU

A. Kelebihan

Diktat berjudul “Membaca” yang ditulis oleh Dra.Rumasi Simaremare,M.Pd memiliki


kelebihan dari segi isi yaitu, untuk memperkaya pengetahuan tentang membaca yang ditinjau
dari teori-teori ahli terkemuka dan latihan-latihan dalam membaca. Buku ini untuk membantu
mahasiswa dalam mempelajari bagaimana tata cara membaca yang baik sebagai salah satu mata
kuliah.

Diktat berjudul “Membaca” yang ditulis oleh Dra.Rumasi Simaremare,M.Pd terdiri atas
beberapa bab, pada bab yang saya bahas kali ini banyak dijumpai bahasan-bahasan dari sudut
bidang ilmu membaca. Dan penggunaan bahasa yang mudah di pahami oleh para pembaca.
Penulis seakan-akan mengajak pembaca untuk ikut dalam keadaan yang sebenarnya. Pada bab
ini juga disertai latihan-latihan untuk meningkatkan fleksibilitas membaca sehingga pembaca
dapat berlatih untuk meningkatkan kemampuan membacanya.

B. Kekurangan

Diktat berjudul “Membaca” yang ditulis oleh Dra.Rumasi Simaremare,M.Pd memiliki


beberapa kelemahan yaitu terkadang ada Pengulangan informasi sering terjadi pada bab-bab
berikutnya, Ada beberapa kata-kata yang penulisannya terdapat huruf yang menghilang, dan
tidak ada rangkuman pada setiap bab yang ada pada buku tersebut.

Page | 9
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.
Pembaca yang efisien dan efektif adalah pembaca yang fleksibel (kenyal). Dia harus dapat
mengatur kecepatan, dan menentukan teknik, metode dan gaya membaca yang sesuai dengan
semua factor yang berkaitan dengan bacaan

Dengan kritikal buku ini kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diktat tentang
membaca guna untuk menambah wawasan serta pengalaman dalam membaca. Pada dasarnya
diktat tersebut sangat bagus untuk dibaca dan menambah pengetahuan para pembaca tentang
keterampilan membaca.

B. Saran

Buku ini pada dasarnya sangat baik sebagai panduan memahami materi membaca, tetapi
ada baiknya buku ini lebih diperbanyak di bagian aspek pendukungnya seperti ada gambar agar
para pembaca lebih tertarik.

Dalam sebuah buku haruslah mempunyai ide cemerlang. Agar hal ini nantinya akan
menjadi pembeda dari suatu buku dengan buku yang lainnya, serta bisa juga menjadi daya tarik
dari buku tersebut nantinya akan menjadi kerinduan pembaca terhadap tulisan kreatif dari si
penulis. Dan di harapkan nantinya buku ini tidak akan terabaikan dan ditinggalkan meskipun
kecanggihan teknologi mengalahkan daya tarik dan minat pembaca.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA :

Simaremare,Rumasi, Medan : Diktat Membaca.

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai