Anda di halaman 1dari 4

Pemilu Sebentar Lagi, Atribut

Kampanye Makin Ngawur


Minggu, 24 Maret 2019 – 06:32 WIB

jpnn.com, SURABAYA - Jelang pemilu, Bawaslu Surabaya menemukan sekitar 1305 alat peraga
kampanye yang melanggar aturan KPU dan perda.

Meski begitu, Bawaslu akan tetap melayangkan teguran langsung sebelum dilakukan penertiban.

Usman anggota Bawaslu Surabaya mengungkapkan, mayoritas APK milik caleg dan juga parpol dipasang
di jalan protokol, pedestrian dan taman dengan pemasangan yang tidak sesuai.

Usman menegaskan, Bawaslu Surabaya sendiri juga sudah berkali-kali menegur dan juga menertibkan
APK yang melanggar.

"Namun lantaran APK dipasang oleh pihak ketiga, sehingga itu menjadi alasan tersendiri bagi para caleg
dan parpol," jelas Usman.
Taat Aturan, NasDem Lolos dari
Sanksi KPU
Minggu, 24 Maret 2019 – 01:00 WIB

jpnn.com, JAKARTA - Partai NasDem semakin memperkuat posisinya sebagai parpol papan atas.
Keputusan terbaru Komisi Pemilihan Umum (KPU) membuktikan itu.

NasDem termasuk salah satu dari sedikit parpol yang tidak mendapatkan sanksi dari KPU berupa
pembatalan kepesertaan parpol di daerah dalam Pemilu 2019.

Ada parpol lain yang mendapat sanksi karena tidak menyerahkan laporan awal dana kampanye (LADK).
Seluruh kepengurusan NasDem dari DPP, DPW hingga DPD mematuhi aturan main sehingga tidak ada
kepengurusan yang dibatalkan KPU.

‘’Ini menunjukkan NasDem sangat siap mengikuti Pemilu 2019. NasDem merupakan partai modern yang
dikelola secara serius, sungguh-sungguh dan penuh idealisme,’’ kata Ketua DPP NasDem Bidang Hukum,
Advokasi dan HAM, Taufik Basari dalam keterangan tertulisnya.

Sebelumnya diberitakan KPU membatalkan kepesertaan sejumlah partai politik di daerah dalam Pemilu
2019.

Alasannya parpol-parpol tersebut tidak menyerahkan LADK. Pemilu 2019 diikuti 20 parpol yakni 16 parpol
nasional dan 4 parpol lokal Aceh.

Hanya lima dari 16 parpol nasional yang tidak mendapatkan sanksi KPU. Selain NasDem, ada pula PDIP,
Golkar, Demokrat dan Gerindra.

Menurut Politikus NasDem Taufik Basari, partainya serius menghadapi Pemilu 2019.
Dituduh Antek Asing, Jokowi: Saya Akan Lawan!

Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menghadiri acara Alumni Yogya Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta,
Sabtu (23/3/2019). Tirto.id/Irwan A. Syambudi.
Oleh: Irwan Syambudi - 23 Maret 2019
Dibaca Normal 1 menit
Capres nomor 01 Jokowi menegaskan akan melawan segala bentuk fitnah yang selama ini dialamatkan
kepadanya, termasuk terkait dengan fitnah bahwa dirinya adalah antek asing.
tirto.id - Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menegaskan akan melawan segala bentuk fitnah yang
selama ini dialamatkan kepadanya, termasuk terkait dengan fitnah bahwa dirinya adalah antek asing.

"4,5 tahun saya difitnah saya diam, dijelek-jelekin saya juga diam, dicela, direndah-rendahkan saya juga
diam, dihina-hina saya juga diam. Tapi hari ini di Yogya saya sampaikan saya akan lawan!" kata Jokowi saat
menghadiri acara Alumni Yogya Satukan Indonesia di Yogya, Sabtu (23/3/2019).

Pernyataan perlawanan itu, dikatakan Jokowi, dengan nada setengah berteriak, sehingga disambut riuh
ribuan pendukungnya yang memadati lokasi acara di Stadion Kridosono. Bahkan pernyataannya itu, ia ulang
kembali juga dengan nada yang sama.

"Ingat sekali lagi akan saya lawan!" pekik Jokowi.

"Bukan untuk diri saya, bukan untuk diri saya. Tapi ini untuk negara. Coba [ada yang] tuding-tuding saya,
Presiden Jokowi itu antek asing," tambahnya.

Tudingan itu, menurutnya, tidak berdasar. Ia pun menyampaikan bahwa selama ini dirinya telah berhasil
kembali mengusai sumber daya strategis Indonesia yang sebelumnya dikuasai oleh asing.

"Perlu saya sampaikan tahun 2015, Blok Mahakam yang sudah dikuasai oleh E&P dan Total dari Perancis dan
Jepang sudah kita ambil 100 persen. Saya tidak pernah cerita saat itu, saya diam. Tapi dituding terus antek
asing, saya diam," kata Jokowi.

Tidak hanya Blok Mahakam. Kata dia, Blok Rokan yang dikuasai oleh Chevron dari Amerika juga sudah
berhasil diambil alih 100 persen.

"Dikelola oleh Chevron dari Amerika sudah lebih dari 90 tahun. [Pada] 2018 pertengahan, sudah
dimenangkan 100 persen oleh Pertamina. Saya juga diam saja, saya tidak pernah cerita. Masih dituding-
tuding lagi antek asing saya diam," ungkapnya.

Yang terbaru, kata Jokowi, pada akhir 2018 pemerintah di bawah kepemimpinannya juga telah berhasil
mengambil alih PT Freeport.

"Freeprot sudah dikeola oleh Freeport McMoran 40 tahun lebih kita diam saja. Saya juga tidak banyak ke
mana-mana. Tetapi negoisasi dilakukan dan akhir 2018 kemarin sudah mayoritas 51,2 persen kita ambil alih
Freport," katanya.
Wakil Ketua MPR: Jangan Bawa Isu
SARA dalam Kampanye
Minggu, 24 Maret 2019 – 14:13 WIB

jpnn.com, KUTAI KARTANEGARA - Kampanye terbuka Pemilu 2019 dimulai hari ini, Minggu (24/3). Dua
kubu capres hingga parpol dan para caleg telah menyiapkan berbagai strategi khusus menghadapi
kampanye terbuka ini.

Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengingatkan para kontestan Pemilu 2019 tidak mengusik atau membawa
isu SARA yang berpotensi memecah belah bangsa dalam materi-materi serta strategi-strategi kampanye
terbuka.

Tim-tim kampanye para kontestan, lanjut Mahyudin, harus lebih cerdas mengolah dan menjual ide-ide
serta gagasan-gagasan kepada masyarakat Indonesia.

“Jangan malah membodohi-bodohi masyarakat,” kata Mahyudin dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI
yang digelar dengan kerja sama dengan OKP Sakti di Dermaga Kutai Lama, Desa Kutai Lama, Kecamatan
Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (24/3).

Dia menambahkan, semua harus memberikan pembelajaran politik yang baik dan cerdas kepada
masyarakat.

“Supaya masyarakat kita menjadi lebih luas wawasannya dan lebih cerdas dalam berkehidupan berpolitik,
berbangsa dan bernegara," kata Mahyudin.

Mahyudin menerangkan, sosialisasi adalah kegiatan dan program MPR RI sesuai dengan perintah serta
amanah UU terutama UU No.17 Tahun 2014 atau UU MD3.

"Sosialisasi ini untuk seluruh masyarakat Indonesia. Sosialisasi tidak hanya sebatas di perkotaan, tetapi
sampai masuk ke pelosok-pelosok daerah hingga kecamatan dan desa," ujar Mahyudin.

Dalam setiap gelaran sosialisasi, Mahyudin sangat mengapresiasi masyarakat desa di Indonesia,
termasuk Desa Kutai Lama, yang sangat menyambut antusias dengan respons bagus.

"Harapan kami nilai-nilai dalam empat pilar yakni Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka
Tunggal Ika, bisa meresap dan merasuk di setiap jiwa masyarakat Indonesia serta bisa menjadi perilaku
kita dalam kehidupan sehari-hari," kata Mahyudin. (adv/jpnn)

Anda mungkin juga menyukai