Anda di halaman 1dari 5

DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN

MACAM-MACAM HORMON TANAMAN YANG DIGUNKAN IN-VITRO


DAN PERANANNYA

Fryanda Gite Agastian


17025010153
Agroteknologi C

A. Macam – Macam Hormon Tanaman Yang Digunakan Dalam In – Vitro

1. Hormon Giberelin

Merupakan hormon yang dapat ditemukan pada hampir semua seluruh siklus hidup
tanaman. Hormon ini mempengaruhi perkecambahan biji, batang perpanjangan, induksi
bunga, pengembangan anter, perkembangan biji dan pertumbuhan pericarp. Selain itu,
hormon ini juga berperan dalam respon menanggapi rangsang dari melalui regulasi
fisiologis berkaitan dengan mekanisme biosintesis GA. Pengaruh giberalin terhadap
pertumbuhan tanaman adalah : Giberelin sangat berpengaruh terhadap genetis seperti
pembungaan, penyinaran, partenokarpi. Giberelin mempunyai peranan dalam mendukung
perpanjangan sel, aktivitas cambium dan mendukung pembentukan RNA baru serta sintesa
protein..Hormon giberelin disintesis di meristem tunas apikal dan akar, daun muda
dan embrio. Fungsi hormon giberelin adalah:
a. Merangsang pemanjangan batang dan pembelahan sel
b. Merangsang perkecambahan biji
c. Memecah dormansi biji (berkebalikan dengan asam absisat)
d. Merangsang pembungaan dan pembuahan
e. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)

2. Hormon Auksin

Gambar: Struktur IAA

Diduga auxin bekerja mengontrol pembesaran sel dengan suatu pelepasan


dinding sel sehingga menambah perluasan dinding sel. Pengaruh auxin terhadap
pertumbuhan tanaman adalah: Jumlah dan kepadatan akar lateral serta menurunkan
kadar IAA pada akar dan aliran IAA (IndolaceticAcid ) menuju akar. Namun,
reduksi akar lateral ini hanya terjadi pada daerah yang mengalami kontak langsung
dengan NPA (naphthylphthalamic acid ). Hal ini menunjukkan bahwa
perkembangan akar lateral pada Arabidopsis dihambat oleh NPA dan IAA apical
(yang berasal dari batang). Akan tetapi, kondisi tersebut dapat dikembalikan oleh
auksin yang ada pada akar. Cara membuat hormon auksin yakni disentesis di
meristem apikal, daun-daun muda dan biji. Fungsi hormon auksin pada
tumbuhan adalah:
a. Merangsang pemanjangan sel pada daerah titik tumbuh.
b. Merangsang pembentukan akar
c. Merangsang pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
d. Merangsang differensiasi jaringan pembuluh
e. Merangsang absisi (pengguguran pada daun)
f. Berperan dalam dominasi apical

3. Hormon Asam Absisat (ABA)


Penemu hormon asam absisat adalah P. F. Wareing dan F.T. Addicott.
Hormon asam absisat dihasilkan pada daun, batang, akar, dan buah hijau. fungsi
hormon asam absisat (ABA) adalah:
a. Mengurangi laju kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel di daerah
titik tumbuh.
b. Memacu gugurnya daun pada saat musim kemarau untuk mengurangi
penguapan air.
c. Membantu menutupnya stomata daun agar mengurangi penguapan
d. Mengurangi laju kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel dan
bahkan menghentikannya.
e. Memicu bermacam-macam sel tumbuhan untuk memproduksi gas
etilen.
f. Menyebabkan dormansi pada biji agar tidak berkecambah (kebalikan
dengan giberelin).
4. Hormon Sitokinin
Hormon sitokinin disintesis dalam akar dan diangkut ke organ lain. Fungsi
hormon Sitokinin adalah:
a. Bersama auksin, dan giberelin merangsang pembelahan dan pemanjang
b. Menghambat dominansi apikal oleh auksin
c. Merangsang pemanjangan titik tumbuh
d. Mematahkan dormansi biji serta merangsang pertumbuhan embrio.
e. Merangsang pembentukan akar
f. Merangsang pembentukan tunas pada kultur jaringan (antagonis dengan
auksin)
g. Menghambat pertumbuhan akar adventif

5. Hormon Etilen
Hormon etilen yang merupakan senyawa gas ini dihasilkan oleh jaringan
buah yang sedang dalam pematangan, pada buku batang, daun, dan sebagai respons
bunga yang menua. Fungsi hormon etilen adalah:
a. Mempercepat pematangan buah
b. Menghambat pemanjangan akar, batang, dan pembungaan.
c. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi kokoh dan tebal.
d. Merangsang proses absisi.
e. Etilen dan auksin saling berinteraksi untuk memacu proses
pembungaan.
f. Etilen dan giberelin saling berinteraksi mengontrol rasio bunga jantan
dengan bunga betina pada tumbuhan monoecious
6. Hormon Asam Traumalin
Hormon asam traumalin disebut juga hormon luka atau kambium luka.
Fungsi hormon asam traumalin yakni merangsang sel-sel pada daerah luka menjadi
jaringan yang bersifat meristematik sehingga akan mempercepat proses penutupan
pada bagian yang luka. Selain itu terdapat vitamin B12 (riboflavin), piridoksin
(vitamin B6), asam askorbat (vitamin C), thiamin (vitamin B1) dan asam nikotinat
yang merupakan jenis vitamin yang dapat mempengaruhi pertumbuhan. Vitamin
tersebut berperan sebagai kofaktor

7. Hormon Kalin
Hormon kalin dihasilkan pada jaringan meristem. Fungsi hormon kalin
adalah memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan. Macam-macam hormon
kalin beserta fungsinya adalah sebagai berikut:
a. Filokalin, fungsi hormon filokalin adalah memacu pertumbuhan daun
b. Kaulokalin, fungsi hormon kaulokalin adalah memacu
pertumbuhan batang
c. Rizokalin, fungsi hormon rhizokalin adalah memacu pertumbuhan akar
d. Antokalin, fungsi hormon anthokalin adalah memacu
pertumbuhan bunga.

B. Peranan ZPT Dalam Media Proses Perbanyakan in-vitro


Ada dua golongan zat pengatur tumbuh tanaman yang sering digunakan
dalam kultur jaringan, yaitu sitokinin dan auksin. Yang termasuk golongan
sitokinin antara lain BA (benzil adenin), kinetin (furfuril amino purin), 2-Ip
(dimethyl allyl amino purin), dan zeatin. Yang termasuk dalam golongan auksin
antara lain IAA (indole acetic acid), NAA (naphtalene acetic acid), IBA (indole
butiric acid), 2.4-D (2.4-dichlorophenoxy acetic acid), dicamba (3,6-dicloro-o-
anisic acid), dan picloram (4-amino-3,5,6-tricloropicolinic acid). Penggunaan zat
pengatur tumbuh di dalam kultur jaringan tergantung pada arah pertumbuhan
jaringan tanaman yang diinginkan. Untuk pembentukan tunas pada umumnya
digunakan sitokinin sedangkan untuk pembentukan akar atau pembentukan kalus
digunakan auksin.

DAFTAR PUSTAKA

Endang. 2010. Jurnal AgroBiogen 7(1):63-68. Balai Besar Penelitian


dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian,
Bogor

http://www.generasibiologi.com/2017/07/macam-macam-jenis-fungsi-
hormon-tumbuhan.html

Anda mungkin juga menyukai