PENDAHULUAN
Salah satu kelainan mata yang paling banyak di seluruh dunia dan
miopia.1 Miopia berasal dari bahasa Yunani “Muopia” yang memiliki arti
menutup mata. Miopia terjadi apabila bayangan benda yang terletak jauh
prevalensi miopia pada anak usia 15-19 tahun pada tahun 2050 mencapai
tahun 2050 jumlah penderita miopia akan mencapai 3620 hingga 6056
1
pertama dengan Cina sebagai negara dengan angka miopia tertinggi di
dunia.3,4
sekolah dan akan stabil pada usia remaja, namun pada sebagian orang
akan menunjukkan perubahan ketika usia dewasa muda pada saat duduk
pada anak-anak pendidikan dasar dan 80% pada dewasa muda, dengan
mencapai 25% populasi orang dewasa dan pada anak sekitar 10-12%.6
genetik, riwayat keluarga, panjang bola mata, usia, jenis kelamin dan
tepat dari miopia (keturunan dan kebiasaan), tetapi penelitian terbaru telah
anak dari orang tua yang keduanya memiliki miopia memiliki prevalensi
2
miopia 30% hingga 40%, dan ketika hanya satu yang menderita,
prevalensi 20% hingga 25%. Jika tidak ada orang tua yang mengalami
3
1.2 Rumusan Masalah
4
1.4 Manfaat Penelitian
miopia.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gambaran dari objek yang jauh, terfokus di depan retina. Sehingga untuk
dioptri (D); miopia sedang, miopia antara 3-6 D; dan miopia berat atau
2.1.2 Epidemologi
diperkirakan prevalensi miopia pada anak usia 15-19 tahun pada tahun
2050 mencapai 240 miliar. Menurut perhitungan WHO, jika tidak dilakukan
6
bervariasi sesuai dengan kelompok etnis dan letak geografis. Asia
2.1.3 Etiologi
seperti aktivitas melihat dekat, tingkat pendidikan orang tua, status social
2.1.4.1 Keturunan
dapat dinilai sebagai sifat kuantitatif terkait erat dengan fenotipe klinis
7
miopia. Beberapa laporan telah memeriksa agregasi keluarga dan
bias.14
antara 70% hingga 94% dan studi (Sardinia) yang sama menemukan bukti
risiko 2 kali lebih besar untuk menderita miopia sedangkan pada anak
8
yang kedua orangtuanya mengalami miopia memiliki risiko 8 kali lebih
ini dikarenakan aktifitas jarak dekat dalam waktu lama akan menyebabkan
miopia.17
dengan miopia rendah ataupun yang tidak miopia yaitu lebih dari 2 buku
dalam seminggu. Jarak membaca yang terlalu dekat (<30 cm) dan lama
dengan jarak pandang dekat. Suatu sinar yang disebut high energy visible
atau heV atau dikenal sebagai blue light adalah salah satu bagian dari
9
spektrum cahaya yang berada di antara biru dan violet adalah cahaya
light memberi pengaruh yang tidak baik bagi tubuh karena dapat merusak
sel-sel di mata termasuk sel-sel otot mata. Mata yang terekspos terlampau
lama oleh heV akan berdampak pada retina, heV penetrasi ke pigmen
sehingga mata akan lebih rentan terhadap paparan heV dan degenerasi
sel.20
Ketika mata melihat objek pada jarak dekat, lensa mata akan
menebal untuk fokus pada sasaran yang dekat, mekanisme ini melibatkan
proses akomodasi dan konvergensi. Jika mata melihat objek dekat pada
waktu yang lama akan menyebabkan ketegangan otot. Jarak monitor yang
sudut ≥30 derajat, keadaan ini dapat dicapai bila jarak monitor terletak 15
tampilan monitor dengan background yang terang dan huruf yang gelap
10
rekomendasi waktu maksimum dari The American Academi of Pediatrics.
dan remaja diatas 2 tahun untuk screen based activity. Banyak riset
2.1.5 Klasifikasi
lebih cembung sehingga pembiasan cahaya lebih kuat dan miopia aksial
kornea dan lensa normal. Menurut derajat beratnya miopia dibagi dalam:11
yang jauh. Titik penglihatan yang jauh, berbanding terbalik dengan derajat
miopia. Saat miopia meningkat, titik yang jauh dari pandangan yang jelas
fokus yang jelas adalah 1 m dari mata, dengan miopia 3 dioptri, titik jauh
benda-benda dan bahan bacaan lebih dekat, lebih suka berada dekat
11
dengan papan tulis dan mungkin tidak tertarik pada kegiatan yang
visual meningkat ketika bukaan tutup berkurang, juga dikenal sebagai efek
2.1.7 Diagnosis
miopia ringan 1-3 dioptri, sedang 3-6 dioptri dan miopia berat >6 dioptri.21
posterior.22
2.1.8 Komplikasi
degenerasi, yaitu:22
1. Floaters
12
sebagai benang-benang, jaring laba-laba, objek-objek serupa piring
2. Scotoma
3. Ablatio retina
13
2.2 Kerangka Teori
Faktor Resiko
Miopia
Bagan 2.1 Kerangka Teori
14
2.3 Kerangka Konsep
Riwayat Keluarga
Derajat Miopia
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.2.1 Lokasi
Indonesia Makassar.
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
16
3.4 Cara Pengambilan Sampel
17
3.6.2 Aktivitas melihat dekat
1. < 2 jam
2. ≥ 2 jam
miopia
1. Data primer
responden.
2. Data Sekunder
Indonesia.
18
3.7.2 Instrumen Penelitian
Total Sampling
Informed Consent
Sortir data
Analisis dan
pengolahan data Dikeluarkan
dengan SPSS 23.0
19
3.9 Manajemen Data
berikut:
SPSS (statical product and service solution) versi 23.0 dengan sebelumnya
excel 2010 dan analisis data diolah secara statik lalu dilanjutkan dengan
analisis univariat.
20
3.9.3 Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
dilakukan.
21
BAB IV
Juni 1954 dan ditinjau dari segi usia UMI merupakan perguruan tinggi tertua
didirikan pada tahun 1992. Pada tanggal 16 April 1986 berdasarkan Surat
22
Depdikbud) Nomor 270/Dikti/Kep/1992, tertanggal 8 Juni 1992 tentang
Muslim Indonesia:
Indonesia
d. Kota : Makassar
sekarang adalah:
1. Dekan :
23
4.3 Visi dan Misi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
VISI
dan Islami melalui Penerapan Prinsip Tata Kelola yang Baik Menuju World
Class University”
MISI
fungsi dakwah.
kinerja.
24
4.4 Sarana dan Prasarana Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia
ruang dosen.
5. Sarana parkiran
6. Sarana olahraga
25
BAB V
Muslim Indonesia angkatan 2016 dan 2017. Berdasarkan kriteria inklusi dan
Office Excel 2010 dan Statistical Package for the Social Sciences 23 (SPSS
23).
Universitas Muslim Indonesia angkatan 2016 dan 2017, faktor yang diteliti
26
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan
27
Berdasarkan tabel 5.2 dari 56 orang responden miopia terlihat
Hal ini berarti bahwa hampir seluruh responden memiliki keterkaitan miopia
dalam keluarganya.
aktivitas melihat dekat berupa membaca buku dengan jarak <30 cm dengan
lama aktivitas <2 jam secara terus menerus sebanyak 36 orang dengan
28
time <2 jam yaitu sebanyak 31 orang (64.6%) sedangkan ≥2 jam sebanyak
29
Hubungan Antara Riwayat Keluarga Terhadap Derajat Miopia
riwayat miopia keluarga dengan derajat miopia dengan nilai p 0.045 yang di
Grafik 5.1 Grafik Hubungan antara Riwayat Genetik dengan Derajat Miopia pada
30
Hubungan Antara Aktivitas Melihat Dekat Terhadap Derajat Miopia
antara lama aktivitas jarak dekat dengan derajat miopia dirincikan sebagai
berikut, yaitu; lama membaca membaca dengan jarak <30 cm memiliki nilai
p 0.496; menatap layar komputer atau laptop dengan jarak <60 cm memiliki
memiliki nilai p>0.05 yang artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna
31
handphone memiliki nilai p 0.037 atau <0.05 artinya terdapat hubungan
Grafik 5.2 Grafik Hubungan antara Lama membaca jarak <30 cm dengan Derajat
Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI angkatan 2016 dan 2017
memiliki aktivitas membaca terus menerus selama <2 jam dengan jarak
<30 cm.
Grafik 5.3 Grafik Hubungan antara Lama Penggunaan Laptop/Komputer jarak <60 cm
dengan Derajat Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI angkatan 2016 dan
2017
<60 cm.
32
Grafik 5.4 Grafik Hubungan antara Lama Penggunaan handphone dengan Derajat
Miopia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UMI angkatan 2016 dan 2017
5.2 Pembahasan
UMI angkatan 2016 dan 2017. Berdasarkan sampel yang diperoleh, jumlah
sampel yang memiliki faktor genetik miopia berjumlah 73.2% (41 orang).
33
pernah dilakukan oleh (Rizaldy, 2017) bahwa prevalensi miopia sebesar 33-
60% pada anak dengan kedua orang tua yang mengalami miopia. Pada
anak yang memiliki salah satu orang tua miopia prevalensinya sebesar 23-
40% dan hanya 6-15% anak mengalami miopia yang tidak memiliki orang
salah satu orang tua yang mengalami miopia memiliki risiko 2 kali lebih
besar menderita miopia dibandingkan dengan anak dengan orang tua tanpa
miopia. Sedangkan anak dengan kedua orang tua yang mengalami miopia
antara lama aktivitas jarak dekat dengan derajat miopia dirincikan sebagai
berikut, yaitu; lama membaca membaca dengan jarak <30 cm memiliki nilai
p 0.496; menatap layar komputer atau laptop dengan jarak <60 cm memiliki
Imam dan kawan kawan tentang hubungan aktivitas jarak dekat dengan
34
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan secara statistic antara
handphone dengan derajat miopia. Hal ini sesuai dengan literatur yang
35
BAB VI
6.1 Kesimpulan
menggunakan komputer/laptop.
36
mahasiswa FK UMI angkatan 2016 dan 2017 dengan nilai p
0.037.
6.2 Saran
bermakna.
37
DAFTAR PUSTAKA
38
17. Arianti MP. Hubungan antara Riwayat Miopia di Keluarga dan Lama
Aktivitas Jarak Dekat dengan Miopia pada Mahasiswa PSPD UNTAN
Angkatan 2010-2012. J Publ Mhs PSPD FK UNTAN. 2013;3(1).
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/viewFile/3768/3770.
18. Olitsky SE, Hug D, Plummer LS, Stahl ED, Lindquist TP.
Abnormalities of Refraction and Accommodation. Twentieth. Elsevier
Inc.; 2016. doi:10.1016/B978-1-4557-7566-8.00620-7.
19. Nurullah N. Hubungan antara jenis kelamin, faktor genetik dan
aktivitas melihat jarak dekat dengan kejadian miopia pada pelajar
smk. st patrick di sabah, malaysia. Fak Kedokt Univ Hasanuddin.
2013.
20. Naftalovich R, Bazan J. The Daily Impact of Digital Screens on the
Eye Health of Americans.; 2013.
21. Basri Saiful. Etiopatogenesis dan Penatalaksanaan Miopia pada Anak
Usia Sekolah. J Kedokt Syiah Kuala. 2014;14(3):181-186.
22. Widodo A, T P. Miopia Patologi. J Oftalmol Indones. 2007;5(1):19-26.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/44769/4/Chapter
II.pdf.
23. Rizaldy MI. Hubungan Faktor Keturunan dengan Miopia pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY. Fak
Kedokt dan ilmu Kesehat Univ Muhammmadiyah Yogyakarta.
2017:2017.
24. Pan C-W, Ramamurthy D, Saw S-M. Worldwide prevalence and risk
factors for myopia. Ophthalmic Physiol Opt. 2012;32(1):3-16.
doi:10.1111/j.1475-1313.2011.00884.x.
25. Goldschmidt E. A CTA O PHTHALMOLOGICA S CANDINAVICA
2003 The mystery of myopia. 2003:431-436.
26. Imam Triharyo, Wasisdi gunawan, Suhardjo. Pertambahan Miopia
Pada Anak Sekolah Dasar Daerah Perkotaan dan Perdesaan di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas
Kedokteran UGM/RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Agustus 2008. Vol
6(2): 104-112.
39
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI ................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ............................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................... xi
DAFTAR BAGAN .................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv
DAFTAR TABEL ................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
2.1.2 Epidemologi.......................................................................... 6
40
2.1.3 Etiologi.................................................................................. 7
2.1.7 Diagnosis.............................................................................. 12
3.3.1 Populasi................................................................................ 16
41
3.7.1 Sumber Data ........................................................................ 18
5.2 Pembahasan.............................................................................. 33
42