Anda di halaman 1dari 18

BAB 4.

PRIORITAS MASALAH DAN POA

4.1 Daftar Masalah

Tabel 4.1 Daftar Masalah

No. Pernyataan masalah


KETENAGAAN (MAN/M1)
1. Kurangnyaperhatianrumahsakitkepadaperawat di ruang tulip untuk mendapatpelatihan
yang sesuaidengankekhususanruangan (jantung dan pembuluhdarah).
2. Sebanyak 6(54,5%) perawatmengatakanketidaksesuaianantarakemampuan yang
dimilikidengangaji yang diterima.
3. Pelatihan yang diadakanrumah sakit memiliki keterbatasan peserta sehingga ilmu yang
didapat tidaktersalurkan dengan maksimal pada perawat yang lain.
SARANA DAN PRASARANA (MATERIAL/M2)
4. Belum ada ruang isolasi pasien dengan kasus khusus
5. Belum adanya bel pasien untuk memanggil perawat
6. Tidak tersedianya kotak saran
7. Tidak terpasang visi dan misi rumah sakit di ruangan
METODE (METHODE/M3)
8. MAKP
1. Pelaksanaan metode MAKP Tim dilaksanakan belum optimal
2. Pendokumentasian proses keperawatan belum optimal
3. DRK belum dilakukan
4. Proses timbang terima belum mencakup aspek asuhan keperawatan
9. Dokumentasi Keperawatan Internal Faktor (IFAS)
1. Pendokumentasian belum lengkap
2. Penerapan SAK belum dilaksanakan secara optimal
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumtasian kurang dilaksanakan secara
optimal
4. Pendokumentasian belum lengkap
10. Diskusi Refleksi Kasus (DRK) Internal Faktor (IFAS)
1. Sebagian perawat belum mengerti definisi DRK
2. SPO DRK tidak tersedia
3. DRK belum terjadwal sebagai kegiatan rutin di ruangan
4. Tidak semua perawat pernah mengikuti pelatihan tentang DRK
11. SupervisiInternal Faktor (IFAS)
1. Supervisi di ruang Tulip belum dilakukan secara optimal
2. Supervisi belum terjadwal secara rutin
3. Belum terdapat SPO supervisi
4. Belum terdapat format baku dalam pelaksanaan supervisi
5. Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi
6. Supervisi di ruang Tulip belum dilakukan secara optimal
12. Timbang Terima Internal Faktor (IFAS
1. Kehadiran perawat yang belum lengkap saat timbang terima
2. Timbang terima belum menggunakan SBAR
3. Pendokumetasian timbang terima belum lengkap, lebih banyak aspek medis, belum
menyentuh aspek keperawatan
4. Kehadiran perawat yang belum lengkap saat timbang terima
5. Timbang terima belum menggunakan SBAR
13. Discharge PlanningInternal Faktor (IFAS)
1. Jumlah leaflet terbatas
2. Discharge planning hanya dilakukan sebelum pasien pulang
3. Perawat memberikan penkes kepada pasien/keluarga hanya secara
lisantanpatulisanataumenggunakan leaflet
4. Jumlah leaflet terbatas
14. Sentralisasi ObatInternal Faktor (IFAS)
1. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan
2. Sistem distribusi obat one day dose belum terlaksana dengan optimal
3. Tidak ada supervise terhadap kegiatan sentralisasi obat
4. Depo farmasi belum ada disetiap ruangan
15. 6 Sasaran Keselamatan Pasien Internal Faktor (IFAS)
1. Sebagian pernah ada yang belum pernah mengikuti pelatihan patient safety
2. Penerapan sasaran keselamatan pasien 1: identifikasi pasien belum optimal, terbukti
saat mengidentifikasi pasien hanya menanyakan nama
3. Penerapan sasaran keselamatan pasien 2: komunikasi SBAR belum dilakukan secara
optimal saat timbang terima antar perawat
4. Penerapan sasaran keselamatan pasien 3: pengambilan obat emergency belum
terdapat form khusus untuk pengambilan dan pemakaian obat tersebut.
5. Penerapan sasaran keselamatan pasien 5: penerapan five moment oleh perawat
kurang optimal.
6. Penerapan sasaran keselamatan pasien 6: pencegahan resiko jatuh di ruang tulip
masih belum maksimal.
7. Sebagian pernah ada yang belum pernah mengikuti pelatihan patient safety
KEUANGAN (MONEY/M4)
16. Jasa pelayanan yang didapat tidak dapat dibagi secara merata
17. Uang makan hanya didapatkan oleh pegawai yang shift malam
18 Update ilmu pegawai yang tidak direkomendasikan rumah sakit menggunanakan
pembiayaan secara individu
19 Jasa pelayanan yang didapat tidak dapat dibagi secara merata
20. Uang makan hanya didapatkan oleh pegawai yang shift malam
PEMASARAN (MARKET/M5)
21. Tidak adanya halaman pada website yang membahas detai mengenai ruang Tulip yang
dikhususkan untuk penyakit jantung
22. BOR dibawah standar ideal
23. Tidak adanya halaman pada website yang membahas detai mengenai ruang Tulip yang
dikhususkan untuk penyakit jantung
24. BOR dibawah standar ideal
4.2 Penampisan Prioritas Masalah

Tabel 4.2 Penampisan Prioritas Masalah

No Prioritas masalah Skor Jumlah Prioritas


M S V C A
1 SPO DRK belum tersedia 5 4 4 3 4 20 6
2 Kurangnyaperhatianrumahsakitkepadaperawat 5 4 3 3 4 19 7
di ruang tulip untuk mendapatpelatihan yang
sesuaidengankekhususanruangan (jantung dan
pembuluhdarah).
3 Belum ada ruang isolasi pasien dengan kasus 4 4 4 3 3 17 9
khusus
4 Belum adanya bel pasien untuk memanggil 3 2 3 2 1 11 15
perawat
5 Pelaksanaan metode MAKP Tim dilaksanakan 5 4 5 5 5 24 2
belum optimal
6 Belum terdapat SPO supervisi 5 5 4 4 4 22 4
7 Pendokumentasian belum lengkap 5 4 4 4 4 21 5
8 Pengawasan terhadap sistematika 3 3 4 2 2 13 13
pendokumtasian kurang dilaksanakan secara
optimal
9 Sebagian perawat belum mengerti definisi 2 1 1 2 1 7 18
DRK
10 Tidak semua perawat pernah mengikuti 3 2 2 2 1 10 16
pelatihan tentang DRK
11 Pelatihan yang diadakanrumah sakit memiliki 5 4 3 3 3 18 8
keterbatasan peserta sehingga ilmu yang
didapat tidaktersalurkan dengan maksimal
pada perawat yang lain.
12 Timbang terima belum menggunakan SBAR 5 5 5 5 5 25 1
13 Perawat memberikan penkes kepada 3 3 3 3 2 14 12
poasien/keluarga hanya secara lisan tanpa
tulisan atau leaflet
14 Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi 3 2 2 1 1 9 17
tentang supervisi
15 Tidak ada supervise terhadap kegiatan 4 3 3 3 2 15 11
sentralisasi obat
16 Sistem distribusi obat one day dose belum 4 3 4 2 3 16 10
terlaksana dengan optimal
17 Penerapan sasaran keselamatan pasien 1: 5 5 4 4 5 23 3
identifikasi pasien belum optimal, terbukti
saat mengidentifikasi pasien hanya
menanyakan nama
18 Uang makan hanya didapatkan oleh pegawai 1 1 1 1 1 5 20
yang shift malam
19 Tidak adanya halaman pada website yang 2 1 1 1 1 6 19
membahas detai mengenai ruang Tulip yang
dikhususkan untuk penyakit jantung
20 BOR dibawah standar ideal 3 2 3 2 2 12 14

Keterangan :

Magnitude (M) : Berapa banyak orang yang terkena dampak masalah tersebut

Severity (S) : Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukan dengan case fatality dari
masing-masing

Vulnerability (V) : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebuts

Community and political concern (C) : Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut
menjadi concern atau kegusaran orang dan para pemangku kebijakan

Affordability(A) : Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia untuk mengatasi masalah
tersebut

Adapun skor penilaian yang digunakan adalah :

1 : Tidak ada

2 : Kurang

3 : Cukup

4 :Banyak

5 : Sangat Banyak

4.3 Daftar prioritas Masalah

No Prioritas Masalah
1 Timbang terima belum menggunakan SBAR
2 Pelaksanaan metode MAKP Tim dilaksanakan belum optimal
3 Penerapan sasaran keselamatan pasien 1: identifikasi pasien belum optimal,
terbukti saat mengidentifikasi pasien hanya menanyakan nama
4 Belum terdapat SPO supervisi
5 Pendokumentasian belum lengkap
6 SPO DRK belum tersedia
7 Kurangnyaperhatianrumahsakitkepadaperawat di ruang tulip untuk
mendapatpelatihan yang sesuaidengankekhususanruangan (jantung dan
pembuluhdarah).
8 Pelatihan yang diadakanrumah sakit memiliki keterbatasan peserta sehingga ilmu
yang didapat tidaktersalurkan dengan maksimal pada perawat yang lain.
9 Belum ada ruang isolasi pasien dengan kasus khusus
10 Sistem distribusi obat one day dose belum terlaksana dengan optimal
11 Tidak ada supervise terhadap kegiatan sentralisasi obat
12 Perawat memberikan penkes kepada poasien/keluarga hanya secara lisan tanpa
tulisan atau leaflet
13 Pengawasan terhadap sistematika pendokumtasian kurang dilaksanakan secara
optimal
14 BOR dibawah standar ideal
15 Belum adanya bel pasien untuk memanggil perawat
16 Tidak semua perawat pernah mengikuti pelatihan tentang DRK
17 Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi tentang supervisi
18 Sebagian perawat belum mengerti definisi DRK
19 Tidak adanya halaman pada website yang membahas detai mengenai ruang Tulip
yang dikhususkan untuk penyakit jantung
20 Uang makan hanya didapatkan oleh pegawai yang shift malam

4.1. Penampisan Prioritas Tindakan

Masalah 1:

Timbang terima belum menggunakan SBAR

Tabel 4.4 Timbang terima belum menggunakan SBAR

No Prioritas Tindakan Skor Jumlah Prioritas


C A R L
1. Sosialisasikan pentingnya 5 4 4 5 18 1
penggunaan SBAR saat pelaksanaan
timbang terima pada perawat dan
petugas kesehatan
2. Diskusikan demonstrasi 4 4 4 5 17 2
pengaplikasian SBAR pada
pelaksanaan timbang terima
3. Roleplay pelaksanaan timbang 3 3 4 4 14 3
terima menggunakan SBAR
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan 3 3 3 3 12 4

Skala prioritas tindakan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Capability (C) : Kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah

Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi

Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah

Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah

Adapun skor penilaian yang diguanakan adalah :

1 : Tidak Mampu

2 : Cukup Mampu
3 : Kurang Mampu

4 : Mampu

5 : Sangat Mampu

Masalah 2:

Pelaksanaan metode MAKP Tim dilaksanakan belum optimal

Tabel 4.5 Pelaksanaan metode MAKP Tim dilaksanakan belum optimal

No Prioritas Tindakan Skor Jumlah Prioritas


C A R L
1. Sosialisasikan mengenai 5 5 4 4 18 1
pelaksanaan metode MAKP Tim
2. Diskusikan demonstrasi 5 4 4 4 17 2
pengaplikasian metode MAKP tim
3. Roleplay pelaksanaan metode 4 4 4 3 15 3
MAKP tim
4. Evaluasi pelaksanaan metode MAKP 4 4 3 3 14 4
tim

Skala prioritas tindakan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Capability (C) : Kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah

Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi

Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah

Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah

Adapun skor penilaian yang diguanakan adalah :

1 : Tidak Mampu

2 : Cukup Mampu

3 : Kurang Mampu

4 : Mampu

5 : Sangat Mampu
Masalah 3:

Penerapan sasaran keselamatan pasien 1: identifikasi pasien belum optimal, terbukti saat
mengidentifikasi pasien hanya menanyakan nama

Tabel 4.6 Penerapan sasaran keselamatan pasien 1: identifikasi pasien belum optimal, terbukti
saat mengidentifikasi pasien hanya menanyakan nama

No Prioritas Tindakan Skor Jumlah Prioritas


C A R L
1. Sosialisasikan pentingnya 5 5 5 4 19 1
identifikasi pasien sebelum
melakukan tindakan keperawatan
2. Diskusikan demonstrasi dalam 4 4 4 4 16 2
mengidentifikasi pasien sebelum
dilakukan tindakan keperawatan
3. Evaluasi pelaksanaan identifikasi 4 4 3 3 14 3
pasien

Skala prioritas tindakan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Capability (C) : Kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah

Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi

Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah

Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah

Adapun skor penilaian yang diguanakan adalah :

1 : Tidak Mampu

2 : Cukup Mampu

3 : Kurang Mampu

4 : Mampu

5 : Sangat Mampu
Masalah 4:

Belum terdapat SPO supervisi

Tabel 4.7 Belum terdapat SPO supervisi

No Prioritas Tindakan Skor Jumlah Prioritas


C A R L
1. Sosialisasikan pentingnya terkait 5 4 4 5 18 1
supervisi
2. Diskusikan demonstrasi 4 4 4 5 17 2
pengaplikasian pembuatan SPO
supervisi
3. Roleplay pelaksanaan supervisi 3 3 4 4 14 3
sesuai dengan SPO
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan 3 3 3 3 12 4

Skala prioritas tindakan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Capability (C) : Kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah

Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi

Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah

Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah

Adapun skor penilaian yang diguanakan adalah :

1 : Tidak Mampu

2 : Cukup Mampu

3 : Kurang Mampu

4 : Mampu

5 : Sangat Mampu
Masalah 5:

Pendokumentasian belum lengkap

Tabel 4.8 pendokumentasian belum lengkap

No Prioritas Tindakan Skor Jumlah Prioritas


C A R L
1. Diskusikan pentingnya 4 4 4 5 17 1
pendokumentasian asuhan
keperawatan
2. Review mengenai pendokumentasian 4 4 3 4 15 2
asuhan keperawatan
3. Roleplay mengenai 4 4 3 3 14 3
pendokumentasian asuhan
keperawatan
4. Evaluasi pelaksanaan 3 3 3 3 12 4
pendokumentasian asuhan
keperawatan

Skala prioritas tindakan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Capability (C) : Kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah

Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi

Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah

Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah

Adapun skor penilaian yang diguanakan adalah :

1 : Tidak Mampu

2 : Cukup Mampu

3 : Kurang Mampu

4 : Mampu

5 : Sangat Mampu
Masalah 6:

SPO DRK belum tersedia

Tabel 4.9 SPO DRK belum tersedia

No Prioritas Tindakan Skor Jumlah Prioritas


C A R L
1. Sosialisasikan pentingnya terkait 5 4 4 4 18 1
DRK
2. Diskusikan demonstrasi 4 4 4 4 16 2
pengaplikasian pembuatan SPO
DRK
3. Roleplay pelaksanaan DRK sesuai 4 4 3 3 14 3
dengan SPO
4. Monitoring dan evaluasi kegiatan 4 3 3 3 13 4

Skala prioritas tindakan yang dipakai adalah dengan menggunakan metode sebagai berikut:

Capability (C) : Kemampuan ruangan dalam mengatasi masalah

Accessible (A) : Kemudahan masalah untuk diatasi

Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah

Leverage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah

Adapun skor penilaian yang diguanakan adalah :

1 : Tidak Mampu

2 : Cukup Mampu

3 : Kurang Mampu

4 : Mampu

5 : Sangat Mampu
4.4 Plan of Action

Penanggung Penanggung
No. Masalah Rencana Kegiatan Kriteria Hasil Waktu
Jawab Ruangan Jawab
1. Timbang terima belum 1. Sosialisasikan pentingnya 1. Anggota Ns. Sandhy 1. Mila Yuni 11-29
menggunakan SBAR penggunaan SBAR saat mengetahui Sasmita Ardi, Sahlia, Maret
pelaksanaan timbang terima pentingnya S.Kep S.Kep 2019
pada perawat dan petugas penggunaan SBAR 2. Yogie
kesehatan saat pelaksanaan Bagus
2. Diskusikan demonstrasi timbang terima Pratama
pengaplikasian SBAR pada pada perawat dan
pelaksanaan timbang terima petugas kesehatan
3. Roleplay pelaksanaan 2. Peserta dapat
timbang terima melaksanakan
menggunakan SBAR timbang terima
4. Monitoring dan evaluasi menggunakan
kegiatan SBAR dengan
tepat
3. Adanya feedback
dan hasil yang
positif terkait
penggunaan SBAR
2. Pelaksanaan metode MAKP 1. Sosialisasikan mengenai 1. Anggota Ns. Sandhy 1. Kholida 11-29
Tim dilaksanakan belum pelaksanaan metode MAKP mengetahui Sasmita Ardi, Hidayati, Maret
optimal Tim pentingnya S.Kep S.Kep 2019
2. Diskusikan demonstrasi pelaksanaan 2. Devi Putwi
pengaplikasian metode metode MAKP tim Hardini,
MAKP tim 2. Anggota dapat S.Kep
3. Roleplay pelaksanaan mengetahui cara
metode MAKP tim pengaplikasian
4. Evaluasi pelaksanaan metode MAKP tim
metode MAKP tim 3. Anggota dapat
melaksanakan
metode MAKP tim
dengan benar
4. Adanya feedback
positif terkait
diskusi metode
MAKP tim
3. Penerapan sasaran 1. Sosialisasikan pentingnya 1. Anggota Ns. Sandhy 1. Nida Unun 11-29
keselamatan pasien 1: identifikasi pasien sebelum mengetahui Sasmita Ardi, Vida, S.Kep Maret
identifikasi pasien belum melakukan tindakan pentingnya S.Kep 2. Depi 2019
optimal, terbukti saat keperawatan melakukan sasaran Lestari,
mengidentifikasi pasien 2. Diskusikan demonstrasi keselematan S.Kep
hanya menanyakan nama dalam mengidentifikasi pasien 1
pasien sebelum dilakukan (identifikasi
tindakan keperawatan pasien)
3. Evaluasi pelaksanaan 2. Peserta dapat
identifikasi pasien mengetahui cara
identifikasi pasien
yang tepat
3. Peserta dapa
melaksanakan
identifikasi pasien
dengan tepat
4. Adanya feedback
positif terkait
diskusi identifikasi
pasien
4. Belum terdapat SPO 1. Sosialisasikan pentingnya 1. Anggota Ns. Sandhy 1. Sofi fitriyah 11-29
supervisi terkait supervisi mengetahui Sasmita Ardi, santoso, Maret
2. Diskusikan demonstrasi pentingnya terkait S.Kep S.Kep 2019
pengaplikasian pembuatan supervisi 2. Deby
SPO supervisi 2. Peserta dapat Permatasari
3. Roleplay pelaksanaan mengetahui cara , S.Kep
supervisi sesuai dengan SPO pembuatan SPO
4. Monitoring dan evaluasi supervisi dengan
kegiatan benar
3. Peserta dapat
mengimplementasi
kan supervisi
sesuai dengan SPO
4. Adanya feedback
positif diskusi
terkait pelaksanaan
supervisi
5. Pendokumentasian belum 1. Diskusikan pentingnya 1. Anggota Ns. Sandhy 1. Anisa 11-29
lengkap pendokumentasian asuhan mengetahui Sasmita Ardi, Fiatul Maret
keperawatan pentingnya S.Kep Kharimah, 2019
2. Review mengenai pendokumentasian S.Kep
pendokumentasian asuhan asuhan 2. Zehrotul
keperawatan keperawatan Aini, S.Kep
3. Roleplay mengenai 2. Peserta dapat
pendokumentasian asuhan mengetahui
keperawatan pendokumentasian
4. Evaluasi pelaksanaan keperawatan yang
pendokumentasian asuhan tepat
keperawatan 3. Peserta dapat
melaksanakan
implementasi
pendokumentasian
dengan benar
4. Adanya feedback
positif terkait
diskusi
pendokumentasian
yang sesuai.
6. SPO DRK belum tersedia 1. Sosialisasikan pentingnya 1. Anggota Ns. Sandhy 1. Novika
terkait DRK mengetahui Sasmita Ardi, Putri Dwi
2. Diskusikan demonstrasi pentingnya terkait S.Kep Cahyani,
pengaplikasian pembuatan DRK S.Kep
SPO DRK 2. Peserta dapat 2. Arifah
3. Roleplay pelaksanaan DRK mengetahui Novia
sesuai dengan SPO pembuatan SPO Ziyada,
4. Monitoring dan evaluasi DRK dengan S.Kep
kegiatan benar
3. Peserta dapat
melaksanakan
implementasi
DRK dengan
benar
4. Adanya feedback
positif terkait
diskusi DRK yang
sesuai

JADWAL KEGIATAN MANAJEMEN KEGIATAN


No Nama Kegiatan Waktu Pelaksanaan
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1. Sosialisasikan pentingnya
penggunaan SBAR saat
pelaksanaan timbang terima
pada perawat dan petugas
kesehatan

2. Diskusikan demonstrasi
pengaplikasian SBAR pada
pelaksanaan timbang terima
3. Roleplay pelaksanaan
timbang terima menggunakan
SBAR
4. Monitoring dan evaluasi
kegiatan
5. Sosialisasikan mengenai
pelaksanaan metode MAKP
Tim
6. Diskusikan demonstrasi
pengaplikasian metode
MAKP tim
7. Roleplay pelaksanaan metode
MAKP tim
8. Evaluasi pelaksanaan metode
MAKP tim
9. Sosialisasikan pentingnya
identifikasi pasien sebelum
melakukan tindakan
keperawatan
10. Diskusikan demonstrasi
dalam mengidentifikasi
pasien sebelum dilakukan
tindakan keperawatan
11. Evaluasi pelaksanaan
identifikasi pasien
12. Sosialisasikan pentingnya
terkait supervisi
13. Diskusikan demonstrasi
pengaplikasian pembuatan
SPO supervisi
14. Roleplay pelaksanaan
supervisi sesuai dengan SPO
15. Monitoring dan evaluasi
kegiatan
16. Diskusikan pentingnya
pendokumentasian asuhan
keperawatan
17. Review mengenai
pendokumentasian asuhan
keperawatan
18. Roleplay mengenai
pendokumentasian asuhan
keperawatan
diruangan
19. Evaluasi pelaksanaan
pendokumentasian asuhan
keperawatan
20. Sosialisasikan pentingnya
terkait DRK
21. Diskusikan demonstrasi
pengaplikasian pembuatan
SPO DRK
22. Roleplay pelaksanaan DRK
sesuai dengan SPO

23. Monitoring dan evaluasi


kegiatan

Anda mungkin juga menyukai