Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat,


keras, penghantar listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Logam
juga merupakan bahan yang dapat ditempa, mengkilat, magnetis, dan dapat
dicampur secara homogen dalam berbagai kadar.

Logam dibagi menjadi dua yaitu logam murni yang hanya terdiri dari
satu jenis atom, seperti besi (Fe) murni, tembaga (Cu) murni dan logam paduan
(metal alloy) yang terdiri dari dua atau lebih jenis atom dan merupakan
campuran dari dua macam logam atau lebih yang dicampur satu sama lain
dalam keadaan cair.

1|Sifat-Sifat Logam
2|Sifat-Sifat Logam
3|Sifat-Sifat Logam
4|Sifat-Sifat Logam
 Apa itu logam dan sifat-sifatnya ?
 Apa saja kelebihan dan kekurangan logam?
 Bagaimana Pengaplikasian logam dalam Teknik Industri?

5|Sifat-Sifat Logam
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sifat-sifat Logam


Dalam pembahasan ini untuk mempelajari perihal sifat-sifta dan
karateristik suatu logam.Kaitannya erat dengan dalam penggunaan bahan ini di
kehidupan sehari-hari, dan pemakainnya. Adapun kaitannya dengan sifat logam
antara lain ; Sifat Mekanis, Sifat Kemis , Sifat fisis, dan Sifat Teknologis.

 Sifat Mekanik Bahan Material Logam


a. Sifat mekanis dalam Pembebanan Tarik
b. Sifat mekanis dalam Pembebanan Dinamis
c. Sifat mekanis pada Beban Kejut
d. Sifat mekanis untuk Kekerasan Bahan
 Sifat Kimia Bahan Material Logam
 Sifat Fisiki Bahan Material Logam
a. Penghantar Listrik yang Baik
b. Penghantar Panas yang Baik
c. Permukaan Logaam Mengkilap
d. Lentur
 Sifat Teknologi Bahan Material Logam

6|Sifat-Sifat Logam
2.1.1 Sifat Mekanik Bahan Material Logam

Sifat Mekanik Menunjukkan kemampuan dan perilaku dari suatu


bahan ketika menerima suatu pola pembebanan tertentu. Sifat material
yang termasuk dalam kelompok sifat mekanik adalah, kekuatan tarik,
kekuatan luluh, kekerasan, keuletan, ketangguhan, ketahanan aus,
ketahanan creep, ketahanan terhadap rambatan retak, ketahanan pada
temperatur tinggi.
Dalam aplikasinya, sifat yang dimiliki oleh suatu bahan tidaklah
harus unggul seluruhnya. Namun, cukup beberapa sifat saja, dan sifat
tersebut memang relevan dengan persyaratan aplikasinya. Sifat yang harus
dipenuhi tentu saja didasarkan pada optimasi sifat-sifat yang dimiliki dan
kondisi aplikasinya.
Beberapa sifat mekanik bahan menunjukkan adanya
kecenderungan dengan perilaku yang saling berlawanan. Ketika suatu
bahan harus memiliki keuletan tinggi, maka bahan tersebut cenderung
memiliki kekuatan yang relative rendah. Begitupun sebaliknya, kekuatan
bahan yang tinggi cenderung diikuti oleh keuletan yang relatif rendah.
Dengan demikian, pemilihan suatu bahan akan menjadi optimasi
antara beberapa sifat yang dimiliki dengan pola pembebanannya.
Sifat mekanis suatu logam dapat dibedakan beberapa macam
sesuai dengan bentuk pembebanannya, sebagai berikut :

a. Sifat mekanis dalam Pembebanan Tarik


Jika suatu logam menerima beban tarik maka logam tersebut akan
mengalami perubahan bentuk dan ukuran akibat pembebanan yang
dikenakan kepadanya. Jika perubahan bentuk dan ukuran terus kembali ke
semula setelah beban dilepaskan, bahan tersebut dik teatakan memiliki

7|Sifat-Sifat Logam
sifat elastis dan perubahan bentuknya disebutdeformasi elastis. Bila
perubahan bentuk dan ukuran tersebut tetap ada meskipun beban telah
dilepaskan dan mengalamjang pertambahan panjang atau pengecilan
penampang. Bahn tersebut bersifat plastis dan perubahan bentuknya
disebut Deformasi Plastis.

b. Sifat mekanis dalam Pembebanan Dinamis


Kekuatan Suatu Logam dalam menerima beban bolak-balik, serta
kemampuan untuk menahannya dalam beberapa kali balikan tertentu,
bahan tersebut dikatakan tahan patah atau (ulet). Beban yang diterima
disebut beban dinamis sedangkan tegangan bolak-balik tertinggi mampu
ditahan oleh bahan tersebut disebut batas kelelahan atau tegangan luluh.
Pada beban arik dan beban dinamis, apabila patahnnya bersifat halus,
berbentuk lancip dan ada kalanya berbentuk mangkuk, dinamakan
patahan liat. Apabila patahannya hampir rata dan berkristal kasar
dikatakan patahan getas.

c. Sifat mekanis pada Beban Kejut


Beban kejut umumnya diterima oleh bahan pada saat dikenai gaya
pukul atau beban yang diterima secara tiba-tiba. Suatu bahan yang
memiliki ketahanan patahan pada beban kejut dan pada suhu tinggi,
dikatakan bahan itu ulet atau liat. Dalam suatu pembebanan sampai patah,
apabila berlangsung pada suhu yang lebih tinggi dan besarnya gaya yang
diterima lebih kecil dan dengan suhu yang lebih rendah, dikatakan bahan
itu lebih getas.

d. Sifat mekanis untuk Kekerasan Bahan


Kekerasan merupakan sifat mekanis dari suatu bahan terhadap
perubahan bentuk karena suatu goresan atau penekanan. Suatu bahan yang

8|Sifat-Sifat Logam
mampu menahan goresan dari bahan lain dan tidak terluka, berarti bahan
tersebut lebih keras. Jika bahan tersebut mampu menahan goresan, berarti
bahan tersebut digunakan untuk menahan bahan gesek yang berarti tahan
terhadap keausan dan dapat dikerjakan dengan mesin.

2.1.2 Sifat Kimia Bahan Material Logam


Sifat kemis atau sifat kimia adalah bagaimana kondisi bahan
tersebut mampu menahan adanya zat kimia yang dikenakan pada
bahan tersebut. Misalnya, apakah bahan itu larut atau menjadi reaksi
apabila terkena larutan asam, basa, dan garam. Apakah terjadi oksidasi
jika terkena larutan atau bahan lain.
Kelarutan bahan tersebut terhadap zat kimia berhubungan erat
dengan ketahanan bahan terhadap pencemaran logam oleh keadaan
sekitar. Pencemaran logam oleh keadaan sekitar dinamakan korosi.
Apabila logam berkorosi, logam akan berubah kedalam garamnya
oksidasi, atau hidroksidannya. Karena peristiwa korosi disebabkan
oleh reaksi kimia langsung dan elektro kimia maka sifat kimia dari
suatu logam sangat perlu diketahui dalam hal pemilihan bahan untuk
suatu konstruksi.

9|Sifat-Sifat Logam
2.1.3 Sifat Fisis.
Sifat fisis suatu logam adalah bagaimana keadaan logam itu
apabila mengalami peristiwa fisika, misalnya keadaan waktu terkena
pengaruh panas dan pengaruh listrik. Karena pengaruh panas yang
diterima pada suhu, bahkan akan mencair atau hanya, mengalami
perubahan bentuk dan ukurannya. Dari sifat fisis itu, dapat ditentukan
titik cair suatu bahan dan titik didihnya, sifat menghantarkan panas,
keadaan pemuaian pada waktu menerima panas, perubahan bentuknya
karena panas, dan lain-lain. Pengaruh panas yang diterima oleh suatu
bahan dengan sendirinya dapat berhubungan dengan sifat mekanis
bahan tersebut, bahkan karena panas yang diterima oleh bahan
tersebut dapat mengubah sifat mekanis dari bahan tersebut. Misalnya,
pada proses penyepuhan logam yang dipanaskan pada suhuh tertentu
dan setelah itu didinginkan secara tiba-tiba bahan tersebut akan
menjadi keras, dan apabila bahan yang dipanaskan dan didinginkan
dengan perlahan maka diperoleh kekerasanya lebih rendah
dibandingkan dengan bahan yang didinginkan secara cepat.

10 | S i f a t - S i f a t L o g a m
Sifat fisis yang ditimbulkan oleh pengaruh listrik berhubungan
dengan kekuatan bahan itu dalam menghantarkan arus listrik atau
menghambat aliran listrik.
Sifat fisis terbagi menjadi 4 :

a. Penghantar Listrik yang Baik


Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat
menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas.
Karena sifatnya yang konduktif maka disebut konduktor. Konduktor
yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada
umumnya logam bersifat konduktif. Emas, perak, tembaga,
alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin
besar. Jadi sebagai penghantar emas adalah sangat baik, tetapi karena
sangat mahal harganya, maka secara ekonomis tembaga dan
alumunium paling banyak digunakan. Kabel listrik adalah media
untuk menyalurkan energi listrik. Sebuah kabel listrik terdiri dari
isolator dan konduktor.
Isolator disini adalah bahan pembungkus kabel yang biasanya
terbuat dari karet atau plastik, sedangkan konduktornya terbuat dari
serabut tembaga ataupun tembaga pejal.
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA
(kemampuan hantar arus) yang dimilikinya, sebab parameter hantaran
listrik ditentukan dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus
ditentukan oleh luas penampang konduktor yang berada dalam kabel
listrik, adapun ketentuan mengenai KHA kabel listrik diatur dalam
spesifikasi SPLN.
Sedangkan tegangan listrik dinyatakan dalam Volt, besar daya
yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt, yang merupakan
perkalian dari Ampere x Volt = Watt. Pada tegangan 220 Volt dan

11 | S i f a t - S i f a t L o g a m
KHA 10 Ampere, sebuah kabel listrik dapat menyalurkan daya
sebesar 220V x 10A = 2200 Watt.

b. Permukaan Logam Mengkilap.


Di dalam ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu
cahaya jatuh pada permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan
menyerap energi cahaya tersebut. Elektron-elektron akan melepas
kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi elektromagnetik dengan
frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh karena
frekuensinya sama, maka kita melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang
datang. Pantulan cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak
mengkilap.
Fakta menunjukkan bahwa logam mengkilap. Bagaimana teori di
atas menjelaskan fakta ini? Menurut teori Drude-Lorentz, jika cahaya
tampak (visible) jatuh pada permukaan logam, sebagian elektron valensi
logam akan tereksitasi. Ketika elektron yang tereksitasi itu kembali ke
keadaan dasar akan disertai pembebasan energi dalam bentuk cahaya atau
kilap. Peristiwa ini menimbulkan sifat mengkilap pada permukaan logam.

c. Lentur
Logam memiliki sifat lentur (mudah ditempa, dibengkokkan,
tetapi tidak mudah patah). Bagaimana fakta ini dapat dijelaskan? Kisi-kisi
kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan elektron valensi logam
bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran
kation-kation, tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu
dikelilingi oleh lautan elektron. Sebagai pembanding, tinjaulah kristal ion,
misalnya NaCl. Dalam kristal NaCl, kisi kation maupun elektron valensi
tidak dapat bergerak (berada pada posisinya).

12 | S i f a t - S i f a t L o g a m
Pada saat kristal NaCl ditekan, terjadi pergeseran kisi. Kisi-kisi
kation akan bersinggungan dengan kisi-kisi kation lainnya sehingga terjadi
tolakmenolak. Tolakan antarkisi ini menimbulkan perpecahan antarkisi,
yang akhirnya kristal akan pecah menjadi serbuk.
Sebagian besar logam berbentuk benda padat yang memiliki bentuk
yang tetap setelah ditempa. Selain itu, logam juga memiliki ketahanan
yang lama dalam membentuk suatu struktur. MIsalnya kita akan membuat
sebuah pedang, kita hanya cukup memanaskan logam besi dan
menempahnya pada suhu yang panas untuk mempermudah perubahan
bentuk logam besi tersebut. Setelah selesai, pedang tersebut akan
mengeras kembali dan strukturnya tidak akan mudah mengalami
perubahan, kecuali juka ada benturan yang sangat keras yang menghantam
logam tersebut.

d. Logam Penghantar Panas yang Baik.


Konduksi panas atau konduksi termal adalah penjalaran kalor tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat perantaranya. Penjalaran ini
biasanya terjadi pada benda padat. Kalor mengalir pada konduktor dari sisi
yang bersuhu tinggi ke sisi yang bersuhu rendah. Jadi, pada konduktor,
suhu terbagi sepanjang konduktor sehingga membuat semacam lintasan
untuk mengalirkan panas dari tempat dengan jumlah panas lebih banyak
(suhu tinggi) ke tempat dengan jumlah panas lebih sedikit (suhu rendah).
Contoh, Setrika adalah alat yang digunakan untuk menghaluskan
pakaian dengan menggunakan energi panas. Sebuah setrika dibuat dari
beberapa bahan, baik bahan konduktor maupun isolator panas. Bahan
konduktor yang digunakan berupa logam, yang terdapat di bagian dasar
setrika. Oleh karena itu, panas dari sumber panas, misalnya listrik, dapat
dipindahkan ke pakaian yang digosok. Jika bagian dasar setrika berupa
konduktor panas, lain halnya dengan bagian paling atas setrika. Bagian ini

13 | S i f a t - S i f a t L o g a m
berupa pegangan setrika. Pegangan setrika terbuat dari kayu atau plastik,
yang merupakan bahan isolator, sehingga tangan kita tidak merasa panas
saat menggosok.
2.1.4 Sifat Teknologi
Sifat Teknologis merupakan kemampuan suatu bahan dalam
proses pengerjaanya secara teknis. Sifat-sifat itu meliputi: kemampuan
bahan unutuk dilas, kemampuan untuk dikerjakan dengan mesin,
kemampuan untuk bahan tuangan, dan kemampuan untuk
penempaan. Sifat-sifat teknologis dari suatu bahan itu perlu diketahui
sebelum pengolahan bahan dilakukan, misalnya, mampukah bahan itu
dikerjakan dengan mesin perkakas, unutk mendapatkan hasil yang
baik, dapatkah bahan itu dituang atau dicor tanpa penyusutan ukuran
yang berarti, dan sebagainya.

3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Logam


Logam pengguberabanyak dan palin g am temasuk bahan yang paling
beragam penggunaannya, karena beberapa kelebihan diantaranya. Kelimpahan
besi dikulit bumi sangat melimpah, pengolahannya yang begitu mudah dan
murah, dan besi mempunyai sifat yang menguntungkan dan mudah
dimodifikasi atau diubah.
Adapun Kekurangan dari logam itu sendiri adalah mudah mengalami
korosi. Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai
berbagai barang atau bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya
korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (
stainless stell), tetapi proses tersebut sangat memakan banyak biaya atau
terlalu mahal untuk kebanyakan pengguna besi. Diudara besi mudah
mengalami kororsi, yaitu proses perusakan (keropos) pada permukaan besi
yang disebabkan reaksi dengan oksigen membentuk oksida besi, dalam

14 | S i f a t - S i f a t L o g a m
kehidupan sehari hari dikenal dengan besi karat. Korosi berlangsung sangat
cepat pada kondisi lembab dan adanya garam.

4.1 Pengaplikasian Bahan Material Logam Dalam Teknik Industri

1. Cup Brushes Knot

Untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada permukaan logam


yang sangat berat dan awet dalam pemakaian
2. Pisau Zig Zag

Pisau ini banyak di gunakan dalam industry farmasi

15 | S i f a t - S i f a t L o g a m
3. Resistance Temperature Detector

Untuk menentukan nilai atau besaran suatu temperature/suhu dengan


menggunakan elemen sensitive pada kawat platina, tembaga, atau
nikel murni, yang memberikan nilai tahanan yang terbatas untuk
masing-masing temperature didalam kisaran suhunya
4. Mesin Ekstrak Vacuum Evapator Multi Effect

Untuk proses Ekstraksi dan pengkonsentrasian cairan dalam farmasi,


kimia, makanan, susu produkindustri, terutama yang berlaku untuk
berkonsentrasi obat termal dibawah system vakum dan suhu rendah

16 | S i f a t - S i f a t L o g a m
5. Cast Iron Centrifugal Pump

Pompa yang biasa digunakan pada industry minyak bumi, sebagaian


besar pompa yang dugunakan dalam fasilitas gathering station, suatu
unit pengumpulan fluida dari sumur produksi sebelum
diolah/dipasarkan

17 | S i f a t - S i f a t L o g a m
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Secara garis besar material mempunyai sifat-sifat yang mencirikannya,
pada bidang teknik umumnya sifat tersebut dibagi menjadi tiga sifat. Sifat
–sifat itu akan mendasari dalam pemilihan material, sifat tersebut adalah:
 Sifat mekanik
 Sifat fisik
 Sifat teknologi
2. Sifat unsur material logam berbanding terbalik dengan sifat non-logam.

3. Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat


mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan
adanya perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan
material bahkan penemuan material baru.

3.2 Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penyusun akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di
atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentu dapat di
pertanggung jawabkan. Demikian makalah ini di susun untuk menambah
referensi yang terkait dengan judul.

18 | S i f a t - S i f a t L o g a m
Daftar Pustaka
http://temukanpengertian.blogspot.co.id/2013/09/pengertian-unsur-nonlogam.html
http://www.academia.edu/4928615/Sifat-sifat_Logam
https://ahmadkabirulrifai.wordpress.com/2012/12/25/sifat-sifat_unsur_logam/
https://yefrichan.wordpress.com/2010/05/21/sifat-%E2%80%93-sifat-material/
http://tepus.org/2014/11/pengertian-logam-definisi-logam/
http://www.isusosial.com/cara-membuat-makalah.html

19 | S i f a t - S i f a t L o g a m

Anda mungkin juga menyukai