PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia sendiri adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang
berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografis, sosial
maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi
membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau
kemampuannya. Potensi manusia menyangkut dua aspek yaitu aspek kuantitas dan kualitas
(M.M. Papayungan, 1995: 110). Potensi manusia yang nantinya ditunjukkan dalam aspek
yang salah satunya adalah kualitas, hanya dapat dicapai dengan adanya pengembangan
sumber daya manusia. Hal tersebut diperlukan karena sumber daya manusia merupakan
factor yang paling mempengaruhi kehidupan. Kemampuan manusia untuk mempengaruhi
alamnya menunjukkan bahwa posisi SDM sangat sentral adanya. Oleh karena itu, sumber
daya manusia yang ada hendaklah dikembangkan sedemikian rupa guna mencapai
kesejahteraan. Pengembangan SDM ini amat diperlukan karena memiliki aspek yang
penting bagi peningkatan produktivitas SDM dan juga memiliki tujuan-tujuan terntentu
yang pastinya harus dicapai demi kemajuan pembangunan suatu bangsa.
Pelatihan dan pengembangan SDM yang tepat, dapat memberikan efek yang baik kepada
karyawan. Karyawan dapat mengembangkan diri dan mampu memahami seluk-beluk pelaksanaan
pekerjaan lebih mendalam, dapat memahami perkembangan perusahaan, memahami sasaran yang
akan dicapai perusahaan, mengerti akan perlunya kerjasama dalam melaksanakan pekerjaan, dapat
dengan mudah memahami Informasi yang disampaikan perusahaan, dapat memahami setiap
kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan, mampu melakukan hubungan-hubungan dengan
lingkungan, mampu memahami kebijaksanaan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan, mampu
memahami sistem dan prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan, mampu
memahami dan menerapkan perilaku yang mendukung dan dituntut perusahaan.
Dalam makalah ini penulis akan memabahas mengenai Metode dalam Pengembangan Sumber
Daya Manusia Untuk Meningkatkan Efektivitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu upaya untuk mengembangkan
kualitas atau kemampuan sumber daya manusia melalui proses perencanaan pendidikan,
pelatihan dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai suatu hasil optimal.
Pengembangan sumber daya manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan
pengembangan belajar, membuat program-program training yang meliputi perencanaan,
penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut (Armstrong, 1997:504)
Pengembangan sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai seperangkat
aktivitas yang sistematis dan terencana yang dirancang dalam memfasilitasi para
pegawainya dengan kecakapan yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, baik
pada saat ini maupun masa yang akan datang (Harrish and Desimone, 1992:2)
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu usaha yang terencana dan
berkelanjutan yang dilakukan oleh organisasi dalam meningkatkan kompetensi pegawai dan
kinerja organisasi melalui program-program pelatihan, pendidikan, dan pengembangan
(Mondy and Noe, 1990:270)
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pengembangan Sumber Daya
Manusia adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi
pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan dalam
menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya
pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karier dan
pengembangan organisasi. Dengan kata lain, pengembangan sumber daya manusia
berkaitan erat dengan upaya meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap anggota
organisasi serta penyediaan jalur karier yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam
memcapai tujuan organisasi.
Adapun bentuk pelatihan on the job training antara lain, sebagai berikut:
a) Coaching/Pendampingan
Karyawan dibimbing, diarahkan oleh atasan / supervisor / karyawan lain yang lebih berpengalaman. Hungan mereka
serupa dengan hubungan karyawan- tutor. Cara ini dapat berjalan efektif apabila periode selama bimbingan dan
umpan balik diperpanjang.
b) Rotasi Pekerjaan
Untuk pelatihan silang (cross-train) bagi karyawan agar mendapatkan variasi kerja, para pengajar memindahkan
para peserta pelatihan dari tempat kerja yang satu ke tempat kerja yang lainnya. Setiap perpindahan umumnya
didahului dengan pelatihan pemberian instruksi kerja. Disamping memberikan variasi kerja bagi karyawan,
pelatihan silang (crossing training) turut membantu organisasi ketika ada karyawan yang cuti, tidak hadir,
perampingan atau terjadi pengunduran diri. Partisipasi para peserta dan tingkat transfer pekerjaan yang tinggi
menjadi sarana belajar untuk menghadapi rotasi kerja.
c) Magang/Apprenticeship Training
Merupakan pembelajaran bagi karyawan baru kepada karyawan lama yg lebih berpengalaman.
d) Pelatihan Instruksi Jabatan (Job Instruction Training)
Diberikan untuk pekerjaan yang terdiri dari urutan langkah-langkah yang logis. Semua langkah perlu ditata dalam
urutan yang tepat. Petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Contoh
sederhana: mengoperasikan mesin pintal benang.
e) Planned Progression
Yaitu pemindahan karyawan dalam salura-saluran yang telah ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang
berbeda-beda.
o Trainer/Instruktur harus lebih trampil dalam mengajar, karena tidak ada tuntutan
pekerjaan yang lain.
o Trainer/karyawan terhindar dari kekacauan dan tekanan situasi kerja, sehingga
mampu konsentrasi lebih baik/ lebih terfokus perhatiannya.
o Tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan di perusahaan.
o Waktu dan perhatian lebih memadai
Adapun bentuk dari metode Off the Job Training sebagai berikut:
a) Ceramah Kelas dan Presentasi Video
Ceramah dan teknik lain dalam Off the Job Training tampaknya mengandalkan komunikasi
daripada memberi model. Ceramah adalah pendekatan terkenal karena menawarkan sisi
ekonomis dan material organisasi, tetapi partisipasi, umpan balik, transfer dan repetisi
sangat rendah. Umpan balik dan partisipasi dapat meningkat dengan adanya diskusi selama
ceramah. Televisi, film, slide dan film pendek sama dengan ceramah. Material organisasi
yang bermakna menjadi kekuatannya, bersamaan dengan minat audiens.
2. Metode Pendidikan
Pendidikan (education) sumber daya manusia merupakan proses pengembangan jangka
panjang yang mencakup pengajaran dan praktek sistematik yang menekankan pada konsep-
konsep teoritis dan abstrak.
2.5 Evaluasi Terhadap Pengembangan Sumber Daya Manusia
Evaluasi pelatihan memiliki fungsi sebagai pengendali proses dan hasil program
pelatihan sehingga akan dapat dijamin suatu program pelatihan yang sistematis, efektif dan
efisien. Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dan
informasi yang diperlukan dalam program pelatihan. Evaluasi pelatihan lebih difokuskan
pada peninjauan kembali proses pelatihan dan menilai hasil pelatihan serta dampak
pelatihan yang dikaitkan dengan kinerja SDM. Evaluasi merupakan bagian yang sangat
penting dari program pelatihan, mengingat telah banyak menghabiskan waktu, energi, serta
biaya untuk pelaksanaannya. Agar pelatihan tidak sia-sia, suatu langkah evaluasi dan tindak
lanjut dilakukan secara teratur. Evaluasi suatu program pelatihan diperlukan untuk
mengetahui seberapa jauh peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap staf terjadi
dan seberapa besar penerapannya dalam memberikan arti atau pengaruh pada dirinya,
kelompok dan organisasinya.
2.5.1 Tujuan Dari Evaluasi Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Adapun tujuan dari program evaluasi pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia
antara lain, sebagai berikut:
1. Menemukan dan menganalisa informasi mengenai pencapaian tujuan dalam jangka pendek dan
jangka panjang.
2. Mengetahui pengaruh program pelatihan terhadap kinerja hasil implementasinya.
3. Mengetahui dengan cepat kemungkinan utnuk perbaikan dan sinkronisasi program pelatihan
sesuai dengan perkembangan situasi dalam organisasi.
4. Mengetahui reaksi peserta terhadap sebagian atau keseluruhan program pelatihan
5. Mengetahui hasil pembelajaran peserta
6. Mengantisipasi tindakan tertentu ketika diperlukan untuk mengambil langkah-langkah perbaikan
7. Mengetahui hasil pelaksanaan pelatihan dan pengaruhnya terhadap kinerja serta masalah-
masalahnya.
8. Mengetahui opini pemimpin dan bawahan peserta mengenai hasil pelatihan
9. Mengetahui hubungan hasil pelatihan serta dampaknya bagi organisasi di tempat peserta bekerja.
2.5.2 Evaluasi Program – Program Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Evaluasi setelah pelatihan pada tingkat perilaku dalam pekerjaan sangat penting,
karena belum tentu pengetahuan dan pengalaman pembelajaran yang diperoleh dapat
diterapkan dalam pekerjaan, tetapi perilaku yang baik dalam pekerjaan merupakan
gabungan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Pelatihan mestilah di evaluasi dengan sistematis mendokumentasikan hasil-hasil pelatihan
dari segi bagaimana sesungguhnya peserta pelatihan berperilaku kembali pada pekerjaan
mereka dan relevansinya perilaku peserta pada tujuan-tujuan perusahaan. Dalam menilai
manfaat atau kegunaan program pelatihan, perusahaan mencoba menjawab empat
pertanyaan (Simamora, 1997):
o Apakah terjadi perubahan?
o Apakah perubahan disebabkan oleh pelatihan?
o Apakah perubahan secara positif berkaitan dengan pencapaian tujuan-tujuan organisasional
o Apakah perubahan yang serupa terjadi pada partisipan yang baru dalam program pelatihan yang
sama?
Evaluasi membutuhkan adanya penilaian terhadap dampak program pelatihan pada
perilaku sikap dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun pengukuran
efektifitas penilaian meliputi penilaian (Simamora, 1997):
o Reaksi-reaksi yaitu bagaimana perasaan partisipan terhadap program.
o Belajar yaitu pengetahuan, keahlian, dan sikap-sikap yang diperoleh sebagai hasil dari pelatihan.
o Perilaku yaitu perubahan – perubahan yang terjadi pada pekerjaan sebagai akibat dari pelatihan.
o Hasil-hasil yaitu dampak pelatihan pada keseluruhan efektifitas organisasi atau pencapaian pada
tujuan – tujuan organisasional.
Pengukuran reaksi dan belajar yang bersangkut paut dengan hasil-hasil program pelatihan
saja disebut dengan kriteria internal. Pengukuran perilaku dan hasil-hasil yang
mengindikasikan dampak pelatihan pada lingkungan pekerjaan disebut sebagai kriteria
eksternal yaitu dukungan dari pihak manajemen memberi kesempatan peserta pelatihan
mempraktikkan apa yang telah mereka peroleh dari pelatihan.
Adanya pengukuran efektivitas pelatihan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa
evaluasi pelatihan baik mengenai program maupun instruktur/pelatih dapat menjadi
umpan balik untuk pelatihan selanjutnya demikian pula dengan pembelajaran mereka
apakah mereka mempelajari prinsip - prinsip, ketrampilan, dan fakta-fakta yang seharusnya
mereka pelajari. Selanjutnya dapat untuk mengetahui apakah perilaku peserta berubah
karena program pelatihan atau bukan. Terakhir dengan melihat hasil dari pelatihan apakah
sesuai dengan tujuan pelatihan yang ditetapkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan diatas maka didapatkanlah beberapa kesimpulan antara
lain, sebagai berikut:
1) Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan sikap yang dibutuhkan dalam
menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang.
2) Adapun tujuan dari adanya pengembangan Sumber Daya Manusia ini antara lain seperti meningkatkan
produktivitas kerja, mencapai efisiensi,meminimalisir kerusakan, mengurangi
kecelakaan,meningkatkan pelayanan, memelihara moral pegawai, meningkatkan peluang
karier,meningkatkan kemampuan konseptual,meningkatkan kepemimpinan, peningkatan balas jasa,
serta peningkatan pelayana kepada konsumen
3) Pengembangan sumber daya manusia dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan jabatan atau
pekerjaan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan semakin ketatnya persaingan diantara perusahaan
yang sejenis. Setiap sumber daya manusia yang ada di dalam suatu perusahaan (dunia kerja) dituntut
agar bekerja efektif, efisien kualitas dan kuantitas pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan
semakin besar.
4)Untuk mengembangkan kemampuan karyawan dalam perusahaan, Departemen SDM dalam
perusahaan dapat menerapkan beberapa metode yang dirasa efektif guna mencapai tujuan yang
diharapkan perusahaan. Metode pelatihan yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan jenis pelatihan
yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu organisasi.
5) Evaluasi pelatihan merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan
dalam program pelatihan. Evaluasi pelatihan lebih difokuskan pada peninjauan kembali proses
pelatihan dan menilai hasil pelatihan serta dampak pelatihan yang dikaitkan dengan kinerja SDM.
6) Adapun tujuan dilakukannya evaluasi terhadap pelatihan adalah untuk mengetahui apakah suatu
program pelatihan dapat berpengaruh baik terhadap perusahaan dan sumber daya manusia itu sendiri.
7) Adanya pengukuran efektivitas pelatihan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa evaluasi
pelatihan baik mengenai program maupun instruktur/pelatih dapat menjadi umpan balik untuk
pelatihan selanjutnya demikian pula dengan pembelajaran mereka apakah mereka mempelajari
prinsip - prinsip, ketrampilan, dan fakta-fakta yang seharusnya mereka pelajari.
3.2 Saran
Saran saya selaku penulis makalah ini sebaiknya pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM) dalam suatu perusahaan tetap dilakukan karena melihat peranannya yang
dirasa sangat penting untuk kelangsungan perusahaan dan menambah kompetensi
karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi tentunya dengan berbagai jenis metode
yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia
(SDM).
Pengumpulan tugas juga sebaiknya tidak dalam bentuk fisik melainkan dalam bentuk file
berbasis komputer sehingga mengurangi beban mahasiswa didalam pengeluaran.
DAFTAR PUSTAKA
o https://chevichenko.wordpress.com/2009/11/26/tujuan-dan-manfaat-pengembangan-sumber-
daya-manusia/ diakses pada 28 April 2017
o http://www.kajianpustaka.com/2016/02/pengertian-dan-fungsi-manajemen-sumber-daya-
manusia.html diakses pada 28 April 2017
Demikian Postingan saya hari ini mengenai Makalah pentingnya pengembangan SDM (Sumber Daya
Manusia) Untuk Meningkatkan Efektivitas dan Produktivitas Kerja. Semoga bermanfaat untuk kalian
yang lagi mencari tambahan refrensi.
Makalah pentingnya pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) Untuk Meningkatkan Efektivitas dan
Produktivitas Kerja, Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengembangan Sumber Daya Manusia,
Makalah Pengembangan Sumber Daya Manusia, Pengertian Sumber Daya Manusia, Metode Pengembangan
Sumber Daya Manusia