Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian dan Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal


Pompa merupakan alat yang sangat penting untuk membantu pekerjaan
manusia. Pompa digunakan untuk memindahkan fluida dari satu tempat ke
tempat yang lain. Penggunaan pompa sangat luas seperti penggunaan pompa
di rumah tangga, pada industri, dan pertanian. Pada rumah tangga pompa
digunakan untuk menyalurkan air dari sumur ke bak penampungan air.
Penggunaan pompa di industri perminyakan, pompa digunakan untuk
mengangkat minyak mentah dari dalam bumi ketempat - tempat pemrosesan
atau tempat-tempat penampungan. Di dunia pertanian pompa digunakan untuk
memindahkan air dari sungai atau waduk ke sawah untuk memenuhi kebutuhan
air tanaman Pompa adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk
memindahkan fluida incompressible ( tak mampu mampat ) dari satu tempat
ke tempat lain melalui suatu media perpipaan dengan cara menaikkan tekanan
atau membangkitkan beda tekanan. Pompa Sentrifugal yaitu pompa untuk
memindahkan cairan dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang dihasilkan
oleh impeler.
Pompa sentrifugal adalah termasuk kedalam jenis pompa tekanan
dinamis,dimana pompa jenis ini memiliki impeller yang berfungsi untuk
mengangkat fluida dari tempat yang rendah ketempat yang lebih tinggi atau
dari tekanan yang lebih rendah ke tekanan yang lebih tinggi. Daya dari luar
diberikan keporos untuk memutar impeller kedalam rumah pompa, maka fluida
yang berada disekitar impeller juga akan ikut berputar akibat dari dorongan
sudu-sudu impeller. Karena timbulnya gaya sentrifugal maka fluida mengalir
dari tengah impeller keluar melalui saluran diantara sudu-sudu impeller. Head
fluida akan bertambah besar karena fluida tersebut mengalami percepatan.
Fluida yang keluar dari impeller ditampung oleh saluran yang berbentuk volute
mengelilingi impeller dan disalurkan keluar pompa melalui nosel,didalam
nosel kecepatan aliran fluida diubah menjadi head tekanan.
Pompa sentrifugal digunakan untuk memberikan atau menambah
kecepatan pada cairan dan kemudian merubahnya menjadi energi tekan. Cairan
dipaksa masuk ke sebuah impeller. Daya dari luar diberikan kepada poros
pompa untuk memutar impeller yang ada berada dalam cairan tadi. Apabila
impeller berputar maka zat cair yang ada dakam impeller akan ikut berputar
akibat dorongan sudu – sudu pada impeller. Karena timbul gaya sentrifugal
maka zat cair mengalir dari tengah impeller menuju keluar melalui saluran
diantara sudu – sudu dengan kecepatan tinggi. Zat cair yang meninggalkan
impeller tersebut dikumpulkan di dalam rumah pompa (casing) yang berbentuk
spiral atau biasanya disebut volut yang tugasnya mengumpulkan cairan dari
impeller dan mengarahkan ke discharge nozzel. Discharge nozzel berbentuk
seperti kerucut sehingga kecepatan aliran yang tinggi dari impeller bertahap
turun, kerucut ini disebut diffuser. Pada waktu penurunan kecepatan di dalam
diffuser energi kecepatan pada aliran cairan diubah menjadi energi tekan. Jadi
impeller pompa berfungsi memberikan kerja pada zat cair sehingga energi yang
dikandungnya akan menjadi lebih besar. Selisih energi per satuan berat atau
head total zat cair antara flens isap dan flens keluar pompa disebut head total
pompa.

2.2 Klasifikasi Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal dapat diklasifikasikan berdasarkan :


1. Berdasar Kapasitas

a) Kapasitas rendah : Sampai dengan 20 m3/jam

b) Kapasitas menengah : 20 – 60 m3/jam

c) Kapasitas tinggi : > 60 m3/jam


2. Berdasarkan Takanan Discharge

a) Kapasitas rendah : Sampai dengan 5 Kg/cm3

b) Kapasitas menengah : 5 – 50 Kg/cm3

c) Kapasitas tinggi : > 50 Kg/cm3


3. Berdasar jumlah / susunan impeller dan tingkat
a. Single Impeller : Terdiri dari satu impeller dan satu tingkat.

4
b. Multi stage : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun seri dalam
satu casing.
c. Multi Impeller : Terdiri dari beberapa impeller yang tersusun paralel
dalam satu casing.

2.3 Bagian – Bagian Utama Pompa Sentrifugal

Pada pompa sentrifugal secara umum terdiri dari dua bagian yaitu a.
Bagian yang perputar, meliputi impeler, dan poros. b. Bagian yang tetap,
meliputi volute casing, stuffing box, bearing housing dan lain – lain. Bagian –
bagian pompa sentrifugal dan penampang bagian dalam pompa sentrifugal bisa
dilihat pada gambar berikut ini :

Bagian – bagian utama pompa sentrifugal antara lain :


a. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi
energi kecepatan pada cairan yang dipompa secara kontinue, sehingga cairan
pada sisi hisap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya. Ada tiga jenis impeller, yaitu
open impeller, semi open impeller dan closed impeller.

Gambar 2.1 Impeller


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlwr
Pompa sentrifugal dapat menggunakan dua macam impeller, yaitu isapan
tunggal dan isapan ganda. Pada pompa sentrifugal di Waste Water Treatment
menggunakan pompa isapan tunggal.

b. Rumah Pompa (Volute Casing)


Rumah pompa merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi
sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan difusser, suction

5
nozzel dan discharge nozzel serta memberikan arah aliran dari impeller dan
mengubah energi kecepatan menjadi energi tekan.

Gambar 2.2 Rumah Pompa (Volute Casing)


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlwr
c. Shaft
Shaft berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak (motor)
selama beroperasi ke impeller. Shaft juga berfungsi sebagai tempat kedudukan
impeller dan bagian – bagian lain yang berputar. Untuk menghubungkan antara
shaft pompa dengan shaft penggerak (motor) maka diperlukan kopling. Bagian
luar shaft ini biasanya dilindungi oleh shaft sleeve.

Gambar 2.3 Shaft


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlwr
d. Shaft Sleeve
Shaft sleeve berbentuk silinder berlubang yang berfungsi untuk melindungi
shaft utama dari erosi, korosi, dan aus. Apabila shaft utama mengalami
kerusakan maka shaft utama tidak bisa diperbaiki tetapi harus dilakukan
penggantian dengan yang baru.

6
Gambar 2.4 Shaft Sleeve
Sumber : https://bit.ly/2Ubtlwr
e. Glannd Packing
Gland packing ini berfungsi untuk mengurangi kebocoran cairan dalam casing
pompa dan mencegah udara dari luar masuk ke dalam pompa. Apabila ada
udara luar yang masuk ke dalam pompa maka akan mengakibatkan performa
pompa akan menurun dan menimbulkan kavitasi.

Gambar 2.5 Glannd Packing


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlwr

f. Stuffing Box
Stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros
pompa menembus casing. Jika pompa bekerja dengan suction lift dan tekanan
pada ujung stuffing box lebih rendah dari tekanan atmosfer, maka stuffing box
berfungsi untuk mencegah kebocoran udara masuk kedalam pompa. Dan bila

7
tekanan lebih besar daripada tekanan atmosfer, maka berfungsi untuk
mencegah kebocoran cairan keluar pompa.

Gambar 2.6 Stuffing Box


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlwr
g. Bearing
Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros
agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban aksial. Bearing juga
memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek juga akan kecil.

Gambar 2.7 Bearing


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlw
h. Oil Seal
Seal ini berfungsi untuk menjaga oli yang berada di dalam bearing housing
agar tidak bocor.

8
Gambar 2.8 Oil Seal
Sumber : https://bit.ly/2Ubtlw
Pada sistem pompa untuk mentransferkan suatu fluida harus dilengkapi
dengan motor sebagai penggeraknya. Poros motor yang berputar akan
dihubungkan dengan poros pompa menggunakan coupling. Sehingga secara
keseluruhan bagian – bagian sistem kerja pompa terdiri dari tiga bagian yaitu
impeller side, coupling side, dan driver side.

Gambar 2.9 Pompa Sentrifugal


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlw
a. Impeller Side
Pada bagian impeller side terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Impeller
2. Volute casing
3. Diffuser
4. Stuffing box

9
5. Shaft sleeve
6. Bearing housing
b. Coupling Side
Coupling side berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari shaft motor
menuju shaft pompa. Pada bagian coupling side terdiri dari dua komponen,
antara lain :
1. Coupling
2. Shaft
3. Rubber coupling
4. Coupling housing
c. Driver Side
Driver side berfungsi sebagai sumber penggerak pada poros pompa yang
nantinya akan memutar impeller. Driver side terdiri dari tiga komponen
penting, antara lain :
1. Frame
2. Stator
3. Rotor

2.4 Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir
sehingga membentuk gelembung – gelembung uap, hal ini disebabkan tekanan
di dalam pompa berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya. Misalnya
air pada tekanan 1 atm akan mendidih dan menjadi uap pada temperatur 100oC.
Akan tetapi jika tekanan direndahkan maka air akan mendidih pada temperatur
yang lebih rendah. Jika tekanan cukup rendah maka temperatur kamarpun akan
mendidih.
Apabila zat cair mendidih maka akan timbul gelembung – gelembung
uap zat cair. Gelembung - gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai
akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada
tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah
dan akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk
secara tiba-tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi
sehingga mengakibatkan tumbukan. Jika pompa mengalami kavitasi, maka

10
akan timbul suara berisik dan getaran. Selain itu performa pompa akan
menurun secara tiba – tiba, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik.
Jika pompa dijalankan terus – menerus dalam jangka lama, maka permukaan
dinding saluran di sekitar aliran yang berkavitasi akan mengalami kerusakan.
Permukaaan dinding akan termakan sehingga menjadi berlubang – lubang
(bopeng). Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagi akibat dari tumbukan
antara gelembung – gelembung uap yang pecah secara terus menerus. Berikut
adalah foto erosi kavitasi yang terjadi pada bagian dalam volute casing dan
pada impeller pompa sentrifugal :

Gambar 2.10 Erosi Kavitasi Pada Volute Chasing


Sumber : https://bit.ly/2Ubtlw

2.5 Net Positive Suction Head (NPSH)


NPSH adalah tinggi isap total dikurangi tekanan absolut, uap absolut
(dalam tinggi kolom fluida yang dipompa).

2.5.1 NPSH Yang Tersedia (NPSHA)


NPSHA (dalam satuan meter kolom fluida) adalah head yang dimiliki
oleh fluida pada sisi isap pompa dikurangi tekanan uap jenuh fluida di tempat
tersebut. berat jenis fluida/zat cair pada temperatur cairan di dalam impeler
(N/m3).
𝑃𝑠 𝑃 𝑉2
𝑁𝑃𝑆𝐻𝐴 = − 𝛾𝑣 + 𝑍𝑠 − ℎ𝐿𝑆 + 2𝑔
𝑆
............................. (2.1)
𝛾 𝑣

11
Dimana:
P = tekanan penguapan dari fluida/zat cair pada temperatur cairan di dalam
impeler (N/m2)
𝛾𝑣 = berat jenis fluida/zat cair pada temperatur cairan di dalam impeler (N/m3)

2.5.2 NPSH Yang Diperlukan (NPSHR)


NPSHR (dalam satuan meter kolom fluida) adalah head tekanan yang
besarnya sama dengan penurungan tekanan di dalam pompa. Sebagai
pendekatan dapat dihitung dengan persamaan berikut:
𝑛
𝑁𝑃𝑆𝐻𝑅 = (0,3~0,5) √𝑄 ............................... (2.2)
60

Dimana:
n = putaran pompa (rpm)
Q = Kapasitas pompa (m3/det)
NPSH tersebut diatas sangat penting untuk dihitung untuk mengecek
kemungkinan terjadinya kavitasi pada instalasi pompa. Syarat agar tidak terjadi
kavitasi adalah:
𝑁𝑃𝑆𝐻𝐴 > 𝑁𝑃𝑆𝐻𝑅
Jadi NPSH yang tersedia harus lebih besar dari NPSH yang dibutuhkan
pompa.

2.6 Efisiensi Pompa


Dalam hal head, laju aliran massa melalui pompa adalah 𝑚 = 𝜌𝑄,
dalam kg/s. Tenaga hidrolik yang dihasilkan adalah 𝑃ℎ = 𝑚𝜌𝑔𝐻 = 𝜌𝑔𝑄𝐻,
dalam Watt. Input daya listrik untuk pompa adalah W. Efisiensi pompa secara
keseluruhan adalah :
𝑃ℎ 𝑚𝑔𝑄𝐻
𝜂= = .......................................... (2.3)
𝑊 𝑊

Dalam hal kenaikan tekanan di pompa, efisiensi pompa secara keseluruhan


adalah :
𝑄Δ𝑃
𝜂= ...................................................... (2.4)
𝑊

Efisiensi keseluruhan dari sebuah sirkulasi sederhana pompa adalah tidak lebih
besar dari 10-15%.

12

Anda mungkin juga menyukai