Anda di halaman 1dari 5

Jenis, Penyebab, Gejala dan

Pengobatan Kanker Tulang


Efran Syah 2 years ago Kanker Sendi dan Tulang

Kanker tulang merupakan penyakit yang relatif langka, dimana sel-sel kanker tumbuh pada
jaringan tulang. Kanker tulang terjadi ketika sel-sel di dalam tulang membelah atau berkembang
dengan tidak teratur. Biasanya sel-sel akan membelah dan berkembang dengan teratur. Jika sel-
sel tulang terus membelah tak teratur, sementara sel-sel baru yang tumbuh itu tidak dibutuhkan
tubuh, maka akan membentuk massa atau jaringan, yang disebut sebagai tumor. Berbeda dengan
tumor jinak yang tidak menyebar, kanker adalah tumor yang ganas dan cepat penyebarannya.

Jenis
Kanker tulang terjadi pada tulang atau menyebar ke tulang di bagian tubuh lain. Ketika kanker
tulang terjadi hanya di salah satu jaringan tulang, maka disebut kanker tulang primer.
Sedangkan ketika sel-sel kanker tersebut sudah menyebar ke tulang lain, maka disebut kanker
tulang sekunder.

Terdapat beberapa jenis kanker tulang, antara lain:

 Osteosarcoma - kanker tulang. Biasanya terjadi di lengan, kaki atau panggul.


Osteosarcoma merupakan kanker tulang yang paling umum terjadi.
 Chondrosarcoma - kanker tulang rawan. Jenis kanker kedua dari kanker tulang yang
paling umum terjadi.
 Ewing Sarcoma - tumor yang biasanya berkembang di rongga kaki dan tulang lengan.
 Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma. Kanker pada jaringan lunak (misalnya
tendon, ligamen, lemak dan otot) dan berpindah ke tulang-tulang kaki, lengan, hingga tulang
rahang.
 Giant cell tumor. Kanker tulang ganas yang paling sering mengenai tulang lengan atau
kaki. Persentasenya mencapai 10% dari kasus kanker tulang.
 Chordoma. Kanker tulang yang biasanya terjadi pada tulang tengkorak atau tulang
belakang.

Penyebab
Hingga kini, penyebab kanker tulang belum diketahui secara pasti. Namun faktor genetik atau
keturunan tampaknya memainkan peran besar dalam banyaknya kasus kanker tulang. Kondisi
lain yang menyebabkan peningkatan risiko kerusakan dan regenerasi tulang dalam jangka waktu
tertentu juga meningkatkan risiko berkembangnya tumor tulang. Hal ini menjadi penjelasan
mengapa osteosarcoma sering menimpa anak-anak, ini karena pertumbuhan tulang mereka yang
cepat.

Faktor Risiko
Faktor risiko adalah sesuatu yang akan meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit
atau suatu kondisi kesehatan. Faktor-faktor dibawah ini akan meningkatkan risiko seseorang
terkena kanker tulang:
 Penyakit Paget (masalah pada metabolisme tulang - bukan kanker).
 Paparan radiasi.
 Cedera tulang.
 Riwayat keluarga penderita kanker tulang.

Selain itu ada pula beberapa faktor risiko yang spesifik untuk beberapa jenis kanker tulang, antara
lain:
 Osteosarcoma. Laki-laki, usia 10-30 tahun, sindrom kanker warisan, retinoblastoma
(kanker mata langka), transplantasi sumsum tulang.
 Chondrosarcoma. Usia diatas 20 tahun, multiple exostoses (kondisi genetik yang
menyebabkan benjolan pada tulang).
 Ewing sarcoma. Usia dibawah 30 tahun.
 Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma. Umur setengah baya dan lanjut usia.
 Giant cell tumor. Usia muda hingga setengah baya.

Gejala
Gejala kanker tulang bervariasi, tergantung pada ukuran dan lokasi tumornya. Gejala-gejala
kanker tulang meliputi:
 Rasa sakit pada lokasi terjadi tumor.
 Nyeri tulang dalam yang parah.
 Patah tulang (cukup jarang terjadi).
 Berat badan menurun.
 Kelelahan.
 Kesulitan bernapas.
 Demam atau berkeringat di malam hari.
Namun gejala-gejala diatas juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan lain yang tidak
berbahaya.
Diagnosis
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, dokter perlu mengetahui gejala dan riwayat medis Anda.
Dokter juga akan melakukan satu atau beberapa tes pada Anda, antara lain:
 Tes darah. Untuk memerikasa kadar enzim alkaline phosphatase. Peningkatan kadar
enzim ini diketahui terkait dengan keberadaan tumor tulang dan ketika anak-anak tumbuh dengan
cepat.
 X-ray/Rontgen. Tes yang menggunakan radiasi untuk mendapatkan gambar struktur di
dalam tubuh, terutama tulang.
 Scan tulang. Untuk mencari keberadaan tumor tulang. Semacam zat radioaktif akan
disuntikkan ke dalam aliran darah dan kemudian diserap oleh jaringan tulang, selanjutnya
peralatan scan tulang akan melacaknya.
 CT scan. Masih merupakan jenis pemeriksaan X-ray untuk mendapatkan gambar struktur
di dalam tubuh namun dengan gambaran yang lebih baik dari Rontgen.
 MRI scan. Tes yang menggunakan gelombang magnetik untuk melihat kondisi struktur di
dalam tubuh.
 Biopsi. Pengambilan sampel jaringan tulang untuk menguji sel-sel kanker. Biopsi
eksisional dapat berarti bahwa proses eksisi (pengangkatan/pemotongan) sebagian besar dari
tulang atau ekstremitas yang terkena, dan terkadang amputasi sebagian atau lengkap dari
ekstremitas, tergantung pada lokasi dan jenis tumor.
Pengobatan
Setelah kanker ditemukan, staging test dilakukan untuk mengetahui apakah kanker telah
menyebar, dan jika benar, sudah sejauh mana. Pengobatan kanker tulang akan tergantung pada
jenis, stadium dan lokasi kanker, serta kondisi kesehatan umum Anda.

Jenis-jenis pengobatan kanker tulang antara lain:

Terapiradiasi

Pengobatan kanker tulang yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel-sel kanker dan
menyusutkan tumor. Terapi radiasi terdiri dari 2 teknik, yaitu:
 Terapi radiasi eksternal. Diarahkan pada tumor dengan sumber radiasi dari luar tubuh.
 Terapi radiasi internal. Radiasi ditempatkan ke dalam tubuh di dekat sel-sel kanker.
Kemoterapi

Kemoterapi adalah penggunaan obat-obat untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi sendiri
dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain pil, suntik dan melalui kateter. Obat-obat
kemoterapi akan memasuki aliran darah dan beredar ke seluruh tubuh, membunuh sebagian besar
sel-sel kanker, tetapi juga membunuh sebagian sel-sel normal. Obat kemoterapi yang paling
umum digunakan untuk mengobati kanker tulang adalah:
 Methotrexate dengan kalsium
 Leucovorin
 Doxorubicin
 Cisplatin
 Ifosfamide
 Etoposide
Pembedahan

Pembedahan untuk kanker tulang adalah dengan mengangkat tumor kanker, jaringan sekitarnya,
dan mungkin kelenjar getah bening di dekatnya. Mungkin dalam pembedahan diperlukan
amputasi pada ekstremitas yang terkena kanker. Bila mungkin, dokter akan berusaha mengangkat
bagian dari kanker tulang tanpa harus mengamputasi. Dalam hal ini, pelat logam atau cangkok
tulang akan menggantikan jaringan kanker yang telah dibuang.

Terkadang, dengan menambahkan terapi radiasi atau kemoterapi dapat menghindari


kemungkinan amputasi. Jika tumornya besar dan agresif, atau risiko menyebarnya tinggi,
kemoterapi dan terapi radiasi dapat dikombinasikan untuk membantu mencegah kekambuhan di
lokasi operasi. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah penyebarannya ke organ yang lebih jauh.

Terapi myeloablative dengan stem cell support

Untuk kanker yang telah menyebar, terapi kemoterapi yang intens terkadang juga diberikan untuk
membunuh sel kanker. Namun terapi ini juga akan merusak sumsum tulang. Sel induk, yang
memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel tipe lain, kemudian diberikan untuk
menggantikan sumsum tulang yang hilang.

Pertimbangan pengobatan khusus untuk jenis kanker tertentu

Osteosarcoma. Kemoterapi yang diberikan sebelum dan sesudah operasi akan sering
menyembuhkan osteosarcoma, dan dapat mengurangi risiko amputasi yang lebih jauh.

Ewing Sarcoma. Sejak ewing sarcoma diketahui sangat merespon terapi kemoterapi, pengobatan
ewing sarcoma sering didahului dengan terapi kemoterapi untuk selanjutnya dilakukan operasi
pengangkatan atau terapi radiasi, kemudian dilanjutkan lagi dengan kemoterapi.

Fibrosarcoma dan malignant fibrous histiocytoma. Kondisi kanker tulang yang satu ini biasanya
diobati dengan pembedahan yang bertujuan untuk mengangkat tumor kanker dan dengan margin
satu inci dari jaringan sehat disekitarnya.
Pencegahan
Hingga saat ini, belum ada yang bisa dijadikan pedoman untuk mencegah kanker tulang.
Diagnosis dan pengobatan secara dini akan meningkatkan kesempatan untuk keberhasilan
pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai