Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 1

Keputusan Direktur
Nomor :
Tanggal :

BAB I
PENDAHULUAN
Tindakan injeksi merupakan salah satu tindakan invasive yang sering
dilakukan kepada pasien khususnya di rumah sakit. Proses penusukan vena dengan
menggunakan benda tajam (needle) menyebabkan jaringan terbuka dan rawan
terpapar bakteri atau kuman yang menyebabkan infeksi. Proses pelaksanaan yang
tidak steril dan kondisi peralatan yang digunakan menjadi beberapa penyebab
terjadinya infeksi pada luka tusukan jarum yang dapat menyebar secara sistemik
sehingga menyebabkan sepsis.
Untuk menhindari terjadinya infeksi yang diakibatkan tindakan injeksi atau
tindakan invasive lainnya maka diperlukan suatu prosedur tindakan yang menjaga
sterilitas maupun penggunaan peralatan yang terjamin sterilitasnya.

1
Panduan Menyuntik yang Aman
BAB II
TUJUAN
2.1 Tujuan Umum
Sebagai pedoman langkah-langkah dalam pelaksanaan tindakan injeksi pada
pasien di Rumah Sakit Wijaya Surabaya.
2.2 Tujuan Khusus
1. Mencegah terjadinya kontaminasi penyakit menular yang mungkin
ditularkan melalui supplies peralatan injeksi.
2. Mencegah terjadinya infeksi pada area injeksi yang dapat mengarah pada
kondisi sepsis.

2
Panduan Menyuntik yang Aman
BAB III
DEFINISI
Injeksi adalah suatu prosedur memasukkan obat ke dalam tubuh baik melalui
vena, muskulus maupun subcutan dengan menggunakan jarum suntik.
Steril adalah suatu kondisi bebas semua mikroorganisme (bacteria, virus, fungi
dan parasit) termasuk endospora bacterial.
Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme ke dalam tubuh yang
dapat menimbulkan manifestasi maupun tidak.
Intavena adalah suatu prosedur memasukkan obat melalui pembuluh darah vena.
Intra muscular adalah suatu prosedur memasukkan obat melalui jaringan
muscular.
Subcutan adalah suatu prosedur memasukkan obat dibawah kulit.
Ampul adalah wadah gelas bening dengan bagian leher menyempit, berisi obat
dosis tunggal dalam bentuk cair.
Vial adalah wadah berisi obat dosis tunggal atau multi dosis dalam bentuk cairan
dan/ atau kering dengan penutup karet diatasnya,

3
Panduan Menyuntik yang Aman
BAB IV
LANDASAN HUKUM
SK Direktur tentang Kewaspadaan Isolasi:
Praktek menyuntik dan punksi lumbal yang aman dilaksanakan dengan ketentuan
sebagai berikut:

a. Jarum dan spuit yang digunakan untuk injeksi pasien dalam kondisi
digunakan sekali pakai.
b. Sterilitas terhadap prosedur pelaksanaan dan supplies peralatan harus dijaga.
c. Desinfeksi sebelum melakukan injeksi dilakukan sesuai prosedur yang
ditetapkan

4
Panduan Menyuntik yang Aman
BAB V
RUANG LINGKUP
1. Tindakan injeksi hanya boleh dilakukan oleh tenaga yang berkompeten yaitu
perawat dan dokter.
2. Tindakan injeksi meliputi intravena, intra muskulus, dan subcutan.

5
Panduan Menyuntik yang Aman
BAB VI
TATA LAKSANA
1. Sebelum melakukan injeksi pastikan obat sesuai dengan 5 benar (benar pasien,
benar obat, benar dosis, benar cara pemberian dan benar dokumentasi).
2. Sebelum melakukan injeksi persiapan pasien dan alat sesuai prosedur yang
ditetapkan.
3. Jarum suntik yang digunakan harus dalam kondisi steril, hanya digunakan
sekali pakai. Setelah digunakan harus langsung dibuang.
4. Obat yang akan dimasukkan harus dalam kondisi baik dan tidak kadaluwarsa.
5. Supplies peralatan injeksi steril yang sudah kadaluwarsa atau belum
kadaluwarsa tapi dalam kondisi tidak baik (sobek, kotor atau pecah) tidak
boleh digunakan.
6. Petugas yang akan melakukan injeksi harus cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan injeksi.
7. Siapkan obat ditempat yang bersih dan aman, dan dijaga sterilitas obat injeksi
yang akan diberikan kepada pasien.
8. Pastikan pasien telah mendapat informasi yang jelas tentang prosedur yang
akan dijalani.
9. Petugas harus menggunakan alat pelindung diri yang telah ditetapkan yaitu
sarung tangan disposable, gunakan double handscoen apabila diketahui pasien
berpenyakit menular.
10. Tempat yang akan dilakukan injeksi harus dilakukan desinfeksi dengan
menggunakan alkohol swab. Setelah didesinfeksi area tidak boleh disentuh
dengan jari atau ditiup.
11. Saat melakukan prosedur injeksi, sterilitas area injeksi dan jarum suntik harus
dijaga agar tetap steril.
12. Sarungkan jarum dengan tutupnya tanpa memegang langsung.
13. Sampah tajam bekas injeksi harus dibuang ditempat sampah benda tajam yang
telah tersedia.

6
Panduan Menyuntik yang Aman
BAB VII

PENUTUP

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga panduan
ini dapat diselesaikan. Semoga panduan ini dapat memberikan petunjuk dan arahan bagi
seluruh karyawan di Rumah Sakit dalam melaksanakan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi di Rumah Sakit. Sehingga dapat memberikan kontribusi yang
positif terhadap mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.

DIREKTUR UTAMA,

dr. Indramawan Setyojatmiko

7
Panduan Menyuntik yang Aman
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Kelas C, Departemen Kesehatan
RI Sekertariat Jenderal, Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan
tahun 2007.

Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas


Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi Emerging Infectious
Diseases, PERDALIN Tahun 2008.

Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber


Daya terbatas, JHPIEGO, Jakarta, 2004.

8
Panduan Menyuntik yang Aman

Anda mungkin juga menyukai