Anda di halaman 1dari 4

PENCABUTAN GIGI DENGAN

ANAESTHESI INJEKSI
No. Kode :
Terbitan :

KABUPATEN
TEGAL
SOP No. Revisi
Tgl. Mulai Berlaku
Halaman
:
:
:
PUSKESMAS
PENUSUPAN

Ditetapkan Oleh Tandatangan TARYANA,SKM.M.Kes


Kepala Puskesmas Penusupan NIP.19680505 199003 1 020

1. Tujuan Agar dokter gigi dan perawat gigi dapat melakukan kan pencabutan gigi dengan anestesi
injeksi
2. Kebijakan Sebagai pedoman bagi dokter gigi dan perawat gigi dalam melakukan tindakan pencabutan
gigi dengan anastesi injeksi.
3. Definisi 1. Pencabutan gigi adalah tindakan melepaskan gigi dari socketnya di rongga mulut
2. Anestesi adalah tindakan untuk menghilangkan seluruh sensasi rasa pada tempat yang
dituju
3. Pencabutan dengan Anestesi Injeksi adalah proses pencabutan gigi diawali ca anestesi
dengan menginsersikan jarum / spuit berisi larutan anestesikum tertentu ke dalam
jaringan yang dituju
4. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2. petugas mencatat identitas pasien di buku register.
3. Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental chair
4. petugas melakukan anamenesa dengan menanyakan keluhan pasien
5. Petugas menanyakan riwayat sakit terdahulu.
6. Petugasmenyiapkan alat diagnostic berupa kaca mulut, sonde dan Eksavoator
7. Petugas memeriksa pasien
8. Petugas Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
9. petugasMempersiapkan sarana pelindung diri, yaitu masker dan sarung tangan
10. petugas mengenakan alat pelindung diri
11. petugas mengambil jarum suntik dan membukanya
12. petugas mengambil obat anastesi
13. petugas membuka ampul obat anastesi
14. petugas menyedot obat anastesi.
15. Petugas mengulas Muccobucal fold dengan desinfektan povidone iodin 2%
16. Petugas melakukan anestesi dengan tehnik anestesi yang sesuai
17. Petugas melakukan sondasi di sekeliling cervix
18. Petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein
19. Petugas mengambil tang sesuai dengan gigi yang akan dicabut
20. Petugas melakukan aplikasi tang, yaitu menempatkan paruh tang dengan baik
21. Petugas melakukan adaptasi tang yang dilanjutkan dengan tekanan cengkeram
22. Petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik ke arah bukal/labial dan
lingual/palatinal sampai gigi keluar dari soketnya
23. Petugas memeriksa alveolus untuk mengetahui ada tidaknya jaringan patologis,
fraktur, atau debris. Bila diperlukan, petugas memberi obat atau bahan untuk
menghentikan perdarahan (spon gelatin hemostatik) atau melakukan jahitan.
Dalam mengaplikasikan bahan hemostatik, petugas harus memperhatikan agar
bahan tetap steril Petugas melakukan kompresi alveolus dengan tekanan jari
24. Petugas melakukan penekanan alveolus menggunakan kapas dengan Povidon
iodin 2% di atas alveolus dan digigit oleh pasien
25. Petugas memberikan instruksi setelah pencabutan , Yaitu :
 Kapas digigit kuat kuat selama 0.5 jam atau sampai darah berhenti
keluar.
 Berilah kompres dingin pada pipi, kalau perlu diulang beberapa kali
(lamanya cukup 10 menit)
 Jangan sering meludah

 Jangan makan di sisi yang baru dicabut.
 Hindari makanan dan minuman hangat atau panas, hindari juga makanan
dan minuman yang mengandung alcohol
 Jangan berkumur kumur selama + 1 (satu) hari, walaupun menggunakan
obat kumur.
 Bekas luka jangan dipegang-pegang atau dikorek-korek.
 Hindari gerakan menghisap atau menyedot (termasuk merokok)
 Jangan melakukan aktivitas berlebihan selama + 1 (satu) hari
 Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai aturan
 Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut, segera kembali ke dokter gigi.

26. petugas menulis resep sesuai dengan indikasi


27. petugas menyerahkan resep ke pasien
28. petugas menulis kwitansi pembayaran tindakan
29. petugas menyerahkan kwitansi pembayaran ke pasien.

5. Diagram Alir
Petugas memanggil petugas mencatat Petugas mempersilahkan
pasien sesuai nomor identitas pasien di buku pasien duduk di dental
urut register chair

petugas melakukan Petugas menyiapkan


Petugas memeriksa anamenesa dengan
menanyakan keluhan alat
pasien
pasien

petugas mengenakan alat petugas mengambil obat Petugas mengulas


pelindung diri anastesi Muccobucal fold dengan
desinfektan povidone
iodin 2%

Petugas melakukan sondasi di Petugas melakukan


Petugas memisahkan gigi
sekeliling cervix anestesi dengan tehnik
dari gusi dengan bein
anestesi yang sesuai

Petugas melakukan gerakan Petugas memeriksa Petugas melakukan penekanan


luksasi sambil ditarik ke arah alveolus untuk alveolus menggunakan kapas
bukal/labial dan mengetahui ada tidaknya dengan Povidon iodin 2% di atas
lingual/palatinal sampai gigi jaringan patologis,
alveolus dan digigit oleh pasien
keluar dari soketnya fraktur, atau debris

petugas petugas menyerahkan Petugas memberikan Antibiotik


menyerahkan resep ke pasien dan analgetik sesuai dengan
kwitansi indikasi
pembayaran ke
pasien

6. Referensi 1. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. G W Pedersen. 1996


2. Perawatan Gigi Anak. R J Andlaw dan W P Rock. 19
7. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Blanko Resep
3. Kwitansi pembayaran
4. Register Harian
8. Distribusi Poli Gigi

9. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
PENCABUTAN GIGI DENGAN Disahkan oleh
ANAESTHESI INJEKSI Kepala Puskesmas
No. Kode :
Terbitan :
No. Revisi :
DAFTAR Tgl. Mulai Berlaku :
PUSKESMAS TILIK Halaman : TARYANA,SKM.M.Kes
PENUSUPAN NIP.19680505 199003 1 020

No Tidak Berlaku
Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
2 Apakah petugas mencatat identitas pasien di buku
register.
3 Apakah Petugas mempersilahkan pasien duduk di dental
chair
4 Apakah petugas melakukan anamenesa dengan
menanyakan keluhan pasien
5 Apakah Petugas menanyakan riwayat sakit terdahulu.
6 Apakah Petugasmenyiapkan alat diagnostic berupa kaca
mulut, sonde dan Eksavoator
7 Apakah Petugas memeriksa pasien
8 Apakah Petugas Mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan
9 Apakah petugasMempersiapkan sarana pelindung diri,
yaitu masker dan sarung tangan
10 Apakah petugas mengenakan alat pelindung diri
11 Apakah petugas mengambil jarum suntik dan
membukanya
12 Apakah petugas mengambil obat anastesi
13 Apakah petugas membuka ampul obat anastesi
14 Apakah petugas menyedot obat anastesi.
15 Apakah Petugas mengulas Muccobucal fold dengan
desinfektan povidone iodin 2%
16 Apakah Petugas melakukan anestesi dengan tehnik
anestesi yang sesuai
17 Apakah Petugas melakukan sondasi di sekeliling cervix
18 Apakah Petugas memisahkan gigi dari gusi dengan bein
20 Apakah Petugas mengambil tang sesuai dengan gigi
yang akan dicabut
21 Apakah Petugas melakukan aplikasi tang, yaitu
menempatkan paruh tang dengan baik
22 Apakah Petugas melakukan adaptasi tang yang
dilanjutkan dengan tekanan cengkeram
23 Apakah Petugas melakukan gerakan luksasi sambil
ditarik ke arah bukal/labial dan lingual/palatinal
sampai gigi keluar dari soketnya
24 Apakah Petugas memeriksa alveolus untuk mengetahui
ada tidaknya jaringan patologis, fraktur, atau
debris. Bila diperlukan, petugas memberi obat
atau bahan untuk menghentikan perdarahan
(spon gelatin hemostatik) atau melakukan
jahitan. Dalam mengaplikasikan bahan
hemostatik, petugas harus memperhatikan agar
bahan tetap steril Petugas melakukan kompresi
alveolus dengan tekanan jari
25 Apakah Petugas memberikan instruksi setelah
pencabutan , Yaitu :
 Kapas digigit kuat kuat selama 0.5 jam atau
sampai darah berhenti keluar.
 Berilah kompres dingin pada pipi, kalau perlu
diulang beberapa kali (lamanya cukup 10
menit)
 Jangan sering meludah
 Jangan makan di sisi yang baru dicabut.
 Hindari makanan dan minuman hangat atau
panas, hindari juga makanan dan minuman
yang mengandung alcohol
 Jangan berkumur kumur selama + 1 (satu)
hari, walaupun menggunakan obat kumur.
 Bekas luka jangan dipegang-pegang atau
dikorek-korek.
 Hindari gerakan menghisap atau menyedot
(termasuk merokok)
 Jangan melakukan aktivitas berlebihan selama
+ 1 (satu) hari
 Minum obat yang diberikan dokter gigi sesuai
aturan
 Bila perdarahan atau rasa sakit berlanjut,
segera kembali ke dokter gigi.

26 Apakah petugas menulis resep sesuai dengan indikasi


27 Apakah petugas menyerahkan resep ke pasien
28 Apakah petugas menulis kwitansi pembayaran tindakan
29 Apakah petugas menyerahkan kwitansi pembayaran ke
pasien.

CR: …………………………………………%.
………………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai