Anda di halaman 1dari 8

Adapun prosedur pembuatan undang-undang

adalah sebagai berikut:


a. DPR memegang kekuasaan membentuk undang-undang.
b. Setiap Rancangan Undang-Undang dibahas oleh DPR dan Presiden untuk mendapat
persetujuan bersama.
c. Rancangan Undang-Undang (RUU) dapat berasal dari DPR, Presiden, atau DPD.
A. Kedaulatan Rakyat Dalam Sistem Pemerintahan Di Indonesia

Ø Makna Kedaulatan Rakyat

Pengertian Kedaulatan Rakyat : Kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi dalam


suatu negara. Kedaulatan Rakyat berarti juga Pemerintahan dari Rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
Asal kata Kedaulatan : Kedaulatan berasal dari kata "daulat" daulat dalam bahasa
Arab artinya "kekuasaan atau dinasti pemerintahan". Dan masih ada arti kedaulatan dalam
bahasa-bahasa yang lain misalnnya ;

 Istilah dari bahasa Inggris kedaulatan artinya SOUVERIGNITY.


 Istilah dari bahasa Perancis kedaulatan artinya SOUVERAINETE
 Istilah dari bahasa Italia kedaulatan artinya SOVRANSI
 Istilah dari bahasa latin kedaulatan artinya SUPERAMUS

Beberapa Pendapat Ahli :


a. John Locke, berpendapat bahwa negara di bentuk melalui Perjanjian Masyarakat. Sebelum
di bentuknya sebuah negara mengadakan suatu perjanjian untuk membentuk negara.
Perjanjian masyarakat itu ada 2 yaitu :
1. Pactum unionis : Perjanjian antar Individu untuk membentuk negara.
2. Pactum subjectionis: Perjanjian antar individu dengan negara yang dibentuk.
Menurut John Locke Kekuasaan negara di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Kekuasaan Legislatif : Kekuasaan membuat peraturan dan undang2.
2. Kekuasaan Eksekutif :Kekuasaan melaksanakan undang2 dan mengadili.
3. Kekuasaan Federasi : Kekuasaan yang meliputi segala tindakan untuk menjaga
keamanannegara dalam hubungannya dengan negara lain.
b. Monstesquieu, Pemikiran John Locke tentang Trias Politica dikembangkan lebih lanjut.
Dalam uraian john locke membagi kekuasaan menjadi 3 bagian yaitu
Legislatif,Eksekutif,Yudikatif. Menurut Monstesquieu Trias Politica ini mempunyai tugas &
fungsinya masing2 seperti :
1. Legislatif : Kekuasaan untuk membuat undang2
2. Eksekutif : Kekuasaan menyelanggarakan undang2
3. Yudikatif : Kekuasaan mengadili atas penyelengaraan undang2
c. Jean Jacques Rousseau, menurutnya negara di bentuk secara sukarela, kemauan rakyat
untuk membentuk negara disebut kontrak sosial.

Unsur2 negara yaitu :


a. Memiliki Rakyat : Rakyat adalah Sekumpulan orang yang berada / berdiam dalam suatu
negara / menjadi penghuni negara tersebut.
b. Memiliki Wilayah : Wilayah adalah tempat tinggal rakyat dan tempat berlangsungnya
pemerintah yang berdaulat . wilayah terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
*perairan (laut, samudra, selat) *udara
*darat *wilayah ekstra teritorial
c. Adanya pemerintah yang berdaulat : Pemerintahyang berdaulat yaitu suatu pemerintahan
yang mengatur jalannya suatu negara.
d. Adanya Pengakuan dari negara lain : Suatu negara yg telah berdaulat butuh pengakuan
oleh negara lainkerena adanya kebutuhan akan kelangsungan hidup negara tersebut.
Tiga Syarat pertama di sebut syarat De Facto (mutlak), sedangkn syarat terakhir yaitu
syarat De Jure (hukum internasional)

Pengertian Negara: Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang


kekuasaannya baik politik,militer,ekonomi,sosial maupun budayanya diatur oleh
pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang
memilik suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semau individu di wilayah tersebut dan
berdiri secara independent.
Kedaulatan kedalam (intern) : pemerintahan (negara ) berhak mengatur segala
kepentingan rakyat melalui berbagai lembaga dan perangkat lainnya, tanpa campur tangan
negara lain.
Kedaulatan Keluar (ekstern) : negara yang berhak mengadakan hubungan
kerjasama dengan negara lain, untuk kepentingan bangsa dan negara.
Ø Sifat-Sifat Pokok Kedaulatan :
· Permanen berarti kedaulatan tetap ada selama negara berdiri
· Asli berarti tidak bersumber pada kekuasaan yang lebih tinggi
· Bulat berarti tidak terbagi-bagi
· Tak terbatas (mutlak) berarti memiliki kekuasaan tak terbatas

Ø Macam-MacamTeori kedaulatan :

a. Kedaulatan Tuhan, berpendapat bahwa Kekuasan tertinggi berada di tangan Tuhan.


Kedaulatan ini umumnya di anut oleh raja-raja yang mengakui sebagai keturunan dewa.
Misalnya, raja-raja Mesir kuno, Kaisar Jepang, dan kaisar Cina. Pelopor teori ini antara lain
Augustinus, Thomas Aquino, dan Friendrich Julius Stahl.

b. Kedaulatan Raja, berpendapat bahwa Kekuasaan tertinggi berada di tangan Raja. Dalam
teori ini raja selalu berposisi diatas undang2. Rakyat harus rela menyerahkan Hak asasinya
secara mutlak kepada raja. Pencetus teori ini adalah Nicolllo Machiavelli, Jean Bodin thomas
Hobbes, dan hegel.

c. Kedaulatan Negara, berpendapat bahwa Kekuasaan Tertinggi berada di tangan Negara.


Teori kedaulatan negara bersifat Absolut dan mutlak. Teori ini dianggap sebagai sebuah
ajaran yg paling absolut sejak jaman Plato hingga Hitler-Stalin. Peletak dasar teori ini antara
lain Paul Laban, George Jellinek, Hegel.

d. Kedaulatan Hukum, berpendapat bahwa Kekuasaan tertinggi di tangan Hukum. Hal ini
berarti yang berdaulat adalah Lembaga atau orang yang berwenang mengeluarkan perintah
atau larangan yang mengikat semua warga negara. Pelopor Teori ini antara lain Immanuel
Kant, H. Krable, Leon Dubuit.

e. Kedaulatan Rakyat, berpendapat bahwa Kekuasaan tertinggi berada di tangan Rakyat.


Sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran demokrasi yang mengandung arti Pemerintahan
rakyat yaitu Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Pelopor teori ini adalah
John Locke, Monstesquieu dan JJ Rosseau.
Trias Politica berasal dari bahasa yunani : - Tri yg berarti Tiga
- As yg berarti Pusat
- Politica yg berarti Kekuasaan
Trias politica di bagi menjadi tiga yaitu :
* Legislatif : Kekuasaan untuk Membuat undang2
* Eksekutif : Kekuasaan untuk Menyelanggarakan undang2
* Yudikatif : Kekuasaan untuk mengadili atas penyelanggaraan undang2

Tiga jenis lembaga negara ini mempunyai kedudukan yang sejajar tetapi saling lepas
(independen)

Ciri-ciri negara yang menganut teori kedaulatan rakyat :


I. Adanya Lembaga Perwakilan rakyat atau dewan perwakilan rakyat sebagai badan atau majelis yang
mewakili dan mencerminkan kehendak rakyat.
II. Adanya Pemilu untuk pemilihan wakil rakyat untuk mengangkat dan menetapkan anggota majelis
tersebut.
III. Adanya Lembaga yang mengawasi Kekuasaan atau kedaulatan rakyat yg di laksanakan oleh badan
perwakilan rakyat
IV. Pemerintahan berdasarkan susunan kekuasaan badan atau majelis yg sudah ditetapkan konstitusi
(UUD)

Negara yang memiliki kedaulatan berhak atas 3 hal, yaitu


Persamaan derajat
Membela diri / mempertahankan diri
Hak atas Kemerdekaan

1. Demokrasi berasal dari bahasa latin demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Demokrasi
berarti pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat. Kedaulatan ada ditangan rakyat. Demokrasi
Pancasila berarti demokrasi yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur Pancasila.
2. Azas/prinsip negara demokrasi, meliputi :
a. Pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia
b. Partisipasi rakyat dalam pemerintahan
c. Supremasi hukum
3. Ciri-ciri negara demokrasi, meliputi :
a. Memiliki lembaga perwakilan rakyat
b. Ada pemilu untuk memilih wakil rakyat
c. Ada lembaga yang mengawasi pemerintahan
d. Pemerintahan berdasarkan hukum (konstitusi)
4. Demokrasi berdasarkan partisipasi rakyat terbagi atas :
a. Demokrasi langsung
b. Demokrasi tidak langsung
5. Demokrasi berdasarkan hubungan lembaga negara (sistem pemerintahan)terbagi atas :
a. Demokrasi Parlementer, bercirikan :
Ø Tanggung jawab pemerintahan di tangan kabinet (menteri)
Ø Kabinet dipimpin perdanan menteri dan bertanggung jawab kepada parlemen (DPR)
Ø Kedudukan kabinat dibawah dan tergantung parlemen
Ø Berlaku dalam negara republik atau monarkhi konstitusional
b. Demokrasi Presidensial, bercirikan :
Ø Tanggung jawab pemerintahan ditangan Presiden
Ø Menteri diangkat dan diberhentikan oleh Presiden
Ø Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan

6. Perkembangan demokrasi di Indonesia :


a. Tahun 1945 – 1949
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi Parlementer dengan Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945
b. Tahun 1949 – 1959
Ø Berlaku Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950) dan UUD Sementara 1950 (15
Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Ø Sistem demokrasi parlementer (liberal)
Ø Akibat yang ditimbulkan :
o Partai politik mengutamakan kepentingan golongan
o Pemerintahan (kabinet) silih berganti dalam waktu singkat
o Kehidupan politik tidak stabil
o Pembangunan terhambat
c. Tahun 1959 – 1965 (orde lama)
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi terpimpin
Ø Penyimpangan yang terjadi :
o Pengangkatan Presiden seumur hidup
o Rangkap jabatan, menteri sekaligus anggota MPRS dan DPR
o Pembubaran partai politik
d. Tahun 1965 – 1998
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi Pancasila
Ø Penyimpangan yang terjadi :
o Kekuasaan Presiden sangat besar
o Terjadi kolusi, korupsi dan nepotisme.
e. Tahun 1998 – sekarang
Ø Berlaku UUD 1945
Ø Sistem demokrasi Pancasila
7. Landasan hukum demokrasi Pancasila :
a. Pancasila sila keempat
b. Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 : negara berkedaulatan rakyat
c. Pasal 1 ayat 2 : Kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan sesuai UUD.
8. Azas/ciri utama demokrasi Pancasila, yaitu pengambilan keputusan melalui musyawarah
mufakat. Musyawarah berarti pembahasan untuk menyatukan pendapat dalam penyelesaian
masalah bersama. Mufakat adalah sesuatu yang telah disetujui sebagai keputusan
berdasarkan kebulatan pendapat. Jadi musyawarah mufakat berarti pengambilan suatu
keputusan berdasarkan kehendak orang banyak (rakyat), sehingga tercapai kebulatan
pendapat.
9. Musyawarah mufakat harus berpangkal tolak pada hal berikut :
a. Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
b. Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan.
c. Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani
luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat.
d. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan
dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.
e. Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.
10. Pengambilan keputusan dalam demokrasi Pancasila memperhatikan hal berikut :
a. Pengambilan keputusan sejauh mungkin melalui musyawarah mufakat
b. Apabila mufakat tidak tercapai, keputusan diambil dengan suara terbayak (voting).
11. Mufakat tidak tercapai apabila :
a. Terdapat perbedaan pendapat yang tidak dapat didekatkan lagi
b. Musyawarah dibatasi oleh waktu
12. Proses dan mekanisme permusyawaratan harus memiliki unsur-unsur :
a. Kejelasan masalah
b. Berkembang pendapat dengan alasan yang baik
c. Cenderung bersepakat
d. Dipimpin akal sehat dan hati nurani luhur serta rasa tanggung jawab
e. Semua pihak tunduk dan taat pada hasil keputusan.

13. Nilai lebih (keunggulan) demokrasi Pancasila adalah Adanya penghargaan terhadap hak
asasi manusia dan hak minoritas. Karena tidak mengenal dominasi mayoritas (kelompok
besar menguasai segi kehidupan dengan mengabaikan kelompok kecil) ataupun tirani
minoritas (kelompok kecil menguasai segi kehidupan dengan mengabaikan kelompok besar)
14. Nilai lebih musyawarah mufakat adalah pembahasan masalah didasarkan rasa saling
menghormati, sehingga pelaksanaan keputusan mudah dan didukung seluruh anggota.
15. Demokrasi dapat dibedakan atas demokrasi langsung dan demokrasi tidak langsung
(perwakilan). Sesuai sila ke-4 Pancasila maka Indonesia menganut demokrasi perwakilan
artinya rakyat dalam menjalankan kekuasaannya dilakukan melalui sistem perwakilan..
17. Contoh pemilihan pemimpin secara demokrasi antara lain :
a. Pemilihan Presiden secara langsung atau oleh MPR
b. Pemilihan Gubernur oleh DPRD Tk I, kemudian diangkat oleh Presiden melalui Mendagri
c. Pemilihan ketua partai politik atau organisasi kemasyarakatan
d. Pemilihan kepala desa secara langsung
e. Pemilihan ketua OSIS secara langsung atau perwakilan
19. Perwujudan demokrasi Pancasila dalam berbagai kehidupan
a. Keluarga
Ø Masalah keluarga dibahas secara musyawarah mufakat
Ø Menghormati pendapat anggota keluarga
Ø Mengakui perbedaan yang ada
b. Sekolah
Ø Menghormati pendapat teman
Ø Berani menyampaikan gagasan datau pendapat
Ø Pemilihan ketua kelas atau OSIS
c. Masyarakat
Ø Pemilihan kepala desa atau ketua RW/RT
Ø Rembug desa (musyarawah desa) menyangku pembangunan desa
d. Bangsa dan negara
Ø Pemilihan presiden
Ø Sidang umum MPR/DPR
Ø Pemilu lima tahun sekali

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)


v Kedudukan sebagai lembaga negara pembentuk undang-undang (legislatif)
v Keanggotaan DPR
Jumlah anggota 550 orang
Masa jabatan 5 tahun
Dipilih melalui pemilu
v Fungsi DPR :
§ Legislasi, yaitu menetapkan UU bersama Presiden
§ Anggaran, yaitu menetapkan APBN
§ Pengawasa, yaitu mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh presiden
v Tugas & wewenang DPR :
Membentuk UU bersama presiden
Membahas & memberikan persetujuan atas Perpu
Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Memilih anggota BPK
Memilih 3 anggota MK
Memilih anggota MA dari usulan KY
Mengawasi pelaksanaan pemerintahan oleh presiden
v Hak DPR:
Interpelasi : meminta keterangan kpda Pemerintah mngenai kebijakan tertentu
Angket: melakukan penyelidikan mengenai kebijakan pemerintaha yang diduga bertentangan
dengan hukum
Menyatakan pendapat (hak petisi) : menyampaikan pendapat dan usul menenani kebijakan
pemerintah
Amandemen : mengubah rancangan UU yang diajukan presiden
Inisiatif : mengajukan rancangan UU
Budget : mengesahkan rancangan Anggran Pendapatan & Belanja Negara (RAPBN) menjadi
Anggaran Pendapatan & Belanja Negara (APBN)
Bertanya : bertanya kepada pemerintah tentang sesuatu hal tertulis

v Alat Kelengkapan DPR :


Pimpinan
Badan Musyawarah (Bamus)
Komisi
Badan Legislas
Panitia Anggaran
Badan-badan kehormatan
Panitia Khusus
v DPR bersidang sedikitnya sekali dalam 1 tahun
II Mahkamah Konstitusi (MK)
v Kedudukan Sebagai salah satu lembaga negara pelaksana kekuasaan kehakiman
v Tugas & wewenang :
Menguji UU terhadap UUD
Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara sesuai UUD
Memutuskan pembubaran Parpol
Memutuskan Sengketa hasil Pemilu
Memutuskan pendapat DPR tentang Presiden / wapres melanggar UUD
v Anggota berjumlah 9 orang hakim konstitusi yang di ajukan presiden sebanyak 3 orang, MA
sebanyak 3 orang, & DPR sebanyak 3 orang
Sikap Positif Terhadap Kedaulatan Rakyat & sistem Pemerintahan Di Indonesia :
1. Tidak mengganggu jalannya pemilu
2. Berperan serta dalam penentuan anggota badan pemeriksa keuangan.
3. Ikut menyampaikan aspirasinya demi kemajuan bangsa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai