Anda di halaman 1dari 19

LAB PENGUJIAN BAHAN

KELOMPOK IV

JOB XII

PEMBUATAN BENDA UJI

Langkah Kerja Pembuatan Beton Segar

Setelah ditetapkan unsur – unsur campuran (air, semen, batu pecah 1-2, batu pecah 2-
3, pasir) prosedur praktikum untuk pelaksanaan campuran beton adalah sebagai berikut :

1. Rancangan beton dengan K 400 kg/cm2.


2. Mempersiapkan bahan campuran sesuai dengan rencana berat pada wadah yang
terpisah dimana :
Untuk 1 m3 campuran beton kondisi SSD :
 Air = 185 kg
 Semen = 500 kg
 Pasir = 583 kg
 Batu pecah 1-2 = 416 kg
 Batu pecah 2-3 = 666 kg
3. Mempersiapkan wadah yang cukup menampung volume beton basah rencana.
4. Memasukkan agregat kasar dan halus dalam wadah.
5. Mencampurkan agregat dengan menggunakan sekop atau alat pengaduk.
6. Menambahkan semen pada agregat campuran dan mengulangi proses pencampuran
sehingga diperoleh adukan kering agregat dan semen merata.
7. Menambahkan jumlah air total kedalam wadah, dan lakukan pencampuran sampai
terlihat konsistensi adukan merata.
8. Menambahkan kembali jumlah air kedalam wadah dan mengulangi proses untuk
mendapatkan konsistensi adukan.
9. Melakukan pemeriksaan SLUMP.
10. Apabila nilai SLUMP sudah mencapai nilai rencana, lakukan pembuatan benda uji
kubus. Jika belum tercapai SLUMP yang diinginkan, tambahkan sisa air dan
lakukan pengadukan kembali.
11. Menghitung berat jenis beton.
12. Membuat 6 (enam) benda uji kubus sesuai petunjuk.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 1
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

13. Mencatat hal – hal yang menyimpang dari perencanaan, terutama jumlah air dan
nilai SLUMP.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 2
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

12.1. PENGUJIAN SLUMP

A. TUJUAN
Untuk mengatur kekentalan beton dalam keadaan segar yaitu beton yang
baru dikeluarkan dari mesin pengaduk (Mesin Molen)

B. DASAR TEORI
Pengujian slump beton dimaksudkan untuk mengetahui kekentalan beton
segar dimana dalam Mix Design telah ditentukan ( 60 – 100 mm ). Campuran
beton dikatakan encer apabila penggunaan air lebih dari yang direncanakan,
sebaliknya beton dikatakan kental/kaku apabila penggunaan air kurang dari air
yang direncanakan.

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat
1. Cetakan kerucut terpancung dengan ø atas 10 cm, ø bawah 20 cm.
2. Tongkat pemadat dengan ø 16 mm dan panjang 60 cm.
3. Plat baja
4. Sendok spesi
5. Alat ukur tinggi
 Bahan
1. Campuran beton
2. Air

D. LANGKAH KERJA
1. Kerucut terpancung dan plat dibasahi terlebih dahulu.
2. Meletakkan kerucut terpancung di atas plat.
3. Kerucut terpancung diisi dengan beton segar dalam 3 bagian. Tiap lapisan
berisi kira – kira 1/3 isi kerucut terpancung tersebut, dan dipadatkan dengan
25 kali tumbukan pada setiap lapiasan.
4. Setelah kerucut penuh dan penumbukan selesai ratakan permukaan kerucut
terpancung dan angkat kerucut terpancung secara perlahan dan ukur
ketinggiannya dangan mistar ukur yang telah disediakan.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 3
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

E. DATA HASIL PERCOBAAN


Besar slump = 8 cm.

= 80 mm

F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan besarnya slump
80 mm sedangkan syarat yang telah ditentukan 60 – 100 mm, jadi hasil
percobaan memenuhi syarat.

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


 ALAT

Cetakan kerucut terpancung. Tongkat Pemadat.

Plat baja Sendok Spesi

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 4
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Mistar Baja.

 BAHAN

Campuran Beton. Air.

H. DOKUMENTASI

Meletakkan kerucut terpancung Memasukkan beton segar kedalam


diatas plat baja. kerucut terpancung dalam tiga lapis dan
setiap lapis ditumbuk sebanyak 25 kali.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 5
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Meratakan permukaan kerucut terpancung. Mengangkat kerucut terpancung


secara perlahan.

Mengukur besar slump dengan mistar ukur


yang telah disediakan.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 6
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

12.2. BERAT VOLUME BETON SEGAR

A. TUJUAN
Untuk menentukan bobot isi beton yang dibuat dan mengecek hasil
rancangan perhitungan bobot isi beton sesuai dengn kenyataan sekaligus
mengoreksinya.

B. DASAR TEORI
Beton dapat disebut sebagai batu buatan, yang terdiri dari agregat yang
diikat menjadi 1 oleh semen. Selama masih dapat dikerjakan beton tersebut
dianggap masih segar. Beton yang baru dituangkan dan segera dipadatkan disebut
beton hijau, sedangkan bila mencapai kekerasannya yaitu setelah 12 jam selesai
pengecoran disebut beton muda.
Berdasarkan berat volumenya berat beton dibagi atas :
1. Beton berat
Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8 t/m3,dipakai untuk
massa yang berat untuk pelindung terhadap sinar gamma serta digunakan
untuk reactor.

2. Beton normal biasa


Beton ini dipakai untuk konstruksi tempat tinggal biasa dengan berat volume
1,8-2,8 t/m3. Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, dan batu merah.

3. Beton ringan
Berat volume beton ini antara 0,6-1,8 t/m3,dipakai untuk bangunan pemikul
beban ringan. Agregat yang digunakan ialah batu lempung dan verum culie

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Meja getar
2. Sendok spesi
3. Mistar perata
4. Cetakan silinder

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 7
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

5. Timbangan.

 Bahan :
1. Campuran beton.
2. Oli

D. LANGKAH KERJA
1. Menimbang berat cetakan kosong.
2. Cetakan diisi dengan beton segar sampai penuh, namun sebelum itu cetakan di
olesi oli terlebih dahulu.
3. Cetakan berisi beton segar di padatkan di atas meja penggetar, apabila adukan
beton kurang maka ditambahkan dengan bantuan sendok spesi lalu ratakan
permukaannya dengan mistar perata.
4. Timbang berat cetakan tersebut lalu dicatat.

E. TABEL DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN.


 Tabel 12. 1 Data Pengujian

Berat cetakan Nilai


Berat cetakan Berat beton
No. Kode kosong (kg) Slump
isi (kg) W2 (kg) W2-W1
W1 (mm)
1 K1 8,86 16,82 100 7,96
2 K2 9,16 16,7 100 7,54
3 K3 9,36 17,34 100 7,98
4 K4 8,94 17,5 100 8,56
5 K5 8,44 16,72 100 8,88
6 K6 9,32 17,16 100 7,84
∑ 48,66
Berat Beton Rata – Rata 8,11

 Analisa Perhitungan
Untuk benda uji kubus sebanyak 6 buah benda uji berupa kubus ( s =15 cm)

Volume 1 kubus , Vs = s3

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 8
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

= 0,15 x 0,15 x 0,15 = 0,003375m3

8,11
Berat volume beton rata-rata untuk kubus = 0,003375

= 2402,6 kg/m3

F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan volume beton, diperoleh nilai volume
beton rata-rata sebesar 2402,96/m3. Hasil yang diperoleh lebih besar dari yang
diperkirakan pada mix design yaitu 2350kg/m3.

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


 ALAT

Meja getar. Cetakan slinder.

Sendok spesi. Timbangan.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 9
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

 BAHAN

Campuran Beton. Oli.

H. DOKUMENTASI

Mengolesi oli pada bagian dalam Menimbang berat cetakan kosong.


cetakan.

Mengisi cetakan dengan adukan Meratakan permukaan benda uji dengan


beton sampai terisi penuh menggunakan ruskam atau mistar perata.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 10
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Menimbang berat cetakan yang


berisi beton segar.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 11
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

12.3. KUAT TEKAN BETON

A. TUJUAN
1. Melakukan kuat tekan beton.
2. Menentukan besarnya kuat tekan beton.
3. Menentukan kuat tekan karakteristik beton dan dapat menghitung sampai
mendapatkan mutu beton.
B. DASAR TEORI
Pengujian kuat tekan beton dimaksudkan untuk mengetahui nilai kuat tekan
beton melalui mesin tekan beton.Besarnya kuat tekan beton ini menunjukkan
baik tidaknya mutu pelaksanaan beton. Apabila mutu pelaksanaan beton dan
benar maka akan didapat mutu beton sesuai dengan yang diinginkan. Kuat tekan
juga dapat diartikan sebagai beban persatuan luas yang menyebabkan beton
hancur.

 Tabel 12.2. Faktor Pengali:

Jumlah Benda Uji Faktor Pengali Jumlah Benda Uji Faktor Pengali

10 1,36 21 1,08

11 1,31 22 1,07

12 1,27 23 1,06

13 1,24 24 1,05

14 1,21 25 1,04

15 1,18 26 1,03

16 1,16 27 1,02

17 1,14 28 1,02

18 1,12 29 1,01

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 12
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

19 1,11 30 1,00

20 1,09

Jika jumlah benda uji kurang dari 10 buah atau jika tidak tersedia data hasil
pengujian, maka nilai kekuatan di lapangan harus dilebihkan minimal dengan nilai
sebagai berikut :

 Tabel 12.3. Nilai kekuatan lebih.

Nilai Kekuatan Lebih yang


Kuat Tekan Karakteristik (Mpa)
Ditambahkan (Mpa)
< 21 f’c + 7
21-35 f’c + 8.5
> 35 f’c + 10

 Tabel 12.4. Perbandingan kekuatan pada umur test

Umur (Hari) 3 7 14 21 28

Semen Portland Type 1 0,46 0,70 0,88 0,96 1,0

Rumus :
Kuat tekan :
𝑃
Fik = 𝐴

Dimana :

Fik : Kuat Tekan (Kg/ cm2)

P = Beban yang bekerja (Kg)

A = Luas penampang benda uji (cm2)

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 13
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Kemudian untuk menentukan mutu beton atau kuat tekan karakteristik beton
dapat digunakan rumus :

f’c = fcr – 1,64 Sr atau


f’c = fcr – (2,64 Sr – 4,0 Mpa)
Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )
Sr = Nilai standar deviasi

Selanjutnya untuk nilai Kr dan Sr dapat dihitung dengan rumus :


K rata-rata = ( K / Koefisien umur 21 hari )
𝛴 (𝑓𝑐−𝑓𝑐𝑟 )²
Sr = √ 𝑛−1

Dimana :
n = Jumlah benda uji
Rumus diatas hanya berlaku bila benda uji lebih dari 15 buah atau n > 15

Untuk benda uji kurang dari 15 buah atau n < 15 digunakan rumus sebagai berikut :

f’c = fcr – 8,5 MPa

Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )

C. ALAT DAN BAHAN


 Alat :
1. Mesin tekan
2. Timbangan.
3. Cetakan silinder
4. Meja getar

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 14
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

 Bahan :
1. Beton segar

D. LANGKAH KERJA
 Pembuatan Benda Uji
1. Mengisi cetakan dengan beton segar sampai penuh.
2. Memadatkannya dengan meja getar.
3. Meratakan permukaan beton.
4. Mendiamkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan meletakkannya
pada tempat datar.
5. Membuka cetakan dan mengeluarkan benda uji.
6. Merendam benda uji dalam bak perendaman yang berisi air agar proses
pematangan berlangsung sempurna. Perendaman dilakukan sesuai dengan
umur penekanan benda uji.

 Penekanan Benda Uji


1. Mengeluarkan benda uji dari bak perendaman, membiarkannya ± 24 jam.
2. Menimbang berat benda uji
3. Meletakkan benda uji pada mesin tekan.
4. Menjalankan mesin tekan sampai batas maksimum.
5. Menghitung kuat tekan beton.

E. DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN


 Tabel 12.5. Data pengujian

Tanggal Umur Berat Luas A Beban P


No. Kode
Cor Tes (hari) (Kg) (cm²) (KN) (Kg)
1 S1 06/06/2018 04/07/2018 28 12,34 176,63 530 54045,16
2 S2 06/06/2018 04/07/2018 28 12,34 176,63 533 54351,08
3 S3 06/06/2018 04/07/2018 28 12,4 176,63 537 54758,96

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 15
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Koefisien Perbandingan Kuat Tekan Beton pada berbagai umur benda uji yang
dirawat di laboratorium.

Umur (hari) 3 7 14 21 28
Semen Portland Type I 0,46 0,70 0,88 0,96 1,0
 Analisa Perhitungan
 Kuat Tekan :
𝑃 44990
 Fic = = = 255,62 Kg/cm2
𝐴 176,63

𝑃 36640
 Fic = = = 208,18 Kg/cm2
𝐴 176,63

𝑃 48200
 Fic = = = 273,86 Kg/cm2
𝐴 176,63

 Cylinder Strenght 28 hari


𝐹𝑖𝑐 255,62
 fc = 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 21 ℎ𝑎𝑟𝑖 = = 269,07 kg/cm2
0,95
𝐹𝑖𝑐 208,18
 fc = 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 21 ℎ𝑎𝑟𝑖 = = 219,13 kg/cm2
0,95
𝐹𝑖𝑐 273,86
 fc = 𝐾𝑜𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 21 ℎ𝑎𝑟𝑖 = = 288,27 kg/cm2
0,95

∑ 𝑓𝑐 269,07+219,13+288,27 776,47
Jadi, fcr = = = = 258,82 kg/cm2
𝑛 3 3

 Tabel 12.6. Data hasil perhitungan

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 16
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

 Kuat Tekan Karakteristik (fc’)


f’c = fcr – M

= 258,82 kg/cm2 – 85 kg/cm2

= 173,82 kg/cm2

F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diperoleh kuat tekan beton karakteristik rata-rata yaitu
sebesar 173,82 MPa < 300 MPa yang di syaratkan. Dari hasil ini, perlu dilakukan
trial mix dengan menaikkan kadar semen untuk memenuhi mutu beton f’c 40 Mpa.

G. GAMBAR ALAT DAN BAHAN


 ALAT

Mesin tekan. Timbangan.

Cetakan slinder. Meja getar.

 BAHAN

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 17
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Beton segar.

H. DOKUMENTASI

Merendam benda uji Mengeluarkan benda uji dari bak


selama 28 hari perendaman

Meletakkan benda uji Mendiamkan benda uji


ditempat selama ± 24 jam

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 18
LAB PENGUJIAN BAHAN
KELOMPOK IV

Menimbang berat benda uji Memasukkan benda uji kedalam mesin


kuat tekan

Menekan benda uji


menggunakan mesin tekan.

Jurusan Teknik Sipil/D4 Jasa Konstruksi


Politeknik Negeri Ujung Pandang 19

Anda mungkin juga menyukai