KELOMPOK IV
JOB XII
Setelah ditetapkan unsur – unsur campuran (air, semen, batu pecah 1-2, batu pecah 2-
3, pasir) prosedur praktikum untuk pelaksanaan campuran beton adalah sebagai berikut :
13. Mencatat hal – hal yang menyimpang dari perencanaan, terutama jumlah air dan
nilai SLUMP.
A. TUJUAN
Untuk mengatur kekentalan beton dalam keadaan segar yaitu beton yang
baru dikeluarkan dari mesin pengaduk (Mesin Molen)
B. DASAR TEORI
Pengujian slump beton dimaksudkan untuk mengetahui kekentalan beton
segar dimana dalam Mix Design telah ditentukan ( 60 – 100 mm ). Campuran
beton dikatakan encer apabila penggunaan air lebih dari yang direncanakan,
sebaliknya beton dikatakan kental/kaku apabila penggunaan air kurang dari air
yang direncanakan.
D. LANGKAH KERJA
1. Kerucut terpancung dan plat dibasahi terlebih dahulu.
2. Meletakkan kerucut terpancung di atas plat.
3. Kerucut terpancung diisi dengan beton segar dalam 3 bagian. Tiap lapisan
berisi kira – kira 1/3 isi kerucut terpancung tersebut, dan dipadatkan dengan
25 kali tumbukan pada setiap lapiasan.
4. Setelah kerucut penuh dan penumbukan selesai ratakan permukaan kerucut
terpancung dan angkat kerucut terpancung secara perlahan dan ukur
ketinggiannya dangan mistar ukur yang telah disediakan.
= 80 mm
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan maka didapatkan besarnya slump
80 mm sedangkan syarat yang telah ditentukan 60 – 100 mm, jadi hasil
percobaan memenuhi syarat.
Mistar Baja.
BAHAN
H. DOKUMENTASI
A. TUJUAN
Untuk menentukan bobot isi beton yang dibuat dan mengecek hasil
rancangan perhitungan bobot isi beton sesuai dengn kenyataan sekaligus
mengoreksinya.
B. DASAR TEORI
Beton dapat disebut sebagai batu buatan, yang terdiri dari agregat yang
diikat menjadi 1 oleh semen. Selama masih dapat dikerjakan beton tersebut
dianggap masih segar. Beton yang baru dituangkan dan segera dipadatkan disebut
beton hijau, sedangkan bila mencapai kekerasannya yaitu setelah 12 jam selesai
pengecoran disebut beton muda.
Berdasarkan berat volumenya berat beton dibagi atas :
1. Beton berat
Beton ini mempunyai berat volume lebih besar dari 2,8 t/m3,dipakai untuk
massa yang berat untuk pelindung terhadap sinar gamma serta digunakan
untuk reactor.
3. Beton ringan
Berat volume beton ini antara 0,6-1,8 t/m3,dipakai untuk bangunan pemikul
beban ringan. Agregat yang digunakan ialah batu lempung dan verum culie
5. Timbangan.
Bahan :
1. Campuran beton.
2. Oli
D. LANGKAH KERJA
1. Menimbang berat cetakan kosong.
2. Cetakan diisi dengan beton segar sampai penuh, namun sebelum itu cetakan di
olesi oli terlebih dahulu.
3. Cetakan berisi beton segar di padatkan di atas meja penggetar, apabila adukan
beton kurang maka ditambahkan dengan bantuan sendok spesi lalu ratakan
permukaannya dengan mistar perata.
4. Timbang berat cetakan tersebut lalu dicatat.
Analisa Perhitungan
Untuk benda uji kubus sebanyak 6 buah benda uji berupa kubus ( s =15 cm)
Volume 1 kubus , Vs = s3
8,11
Berat volume beton rata-rata untuk kubus = 0,003375
= 2402,6 kg/m3
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan volume beton, diperoleh nilai volume
beton rata-rata sebesar 2402,96/m3. Hasil yang diperoleh lebih besar dari yang
diperkirakan pada mix design yaitu 2350kg/m3.
BAHAN
H. DOKUMENTASI
A. TUJUAN
1. Melakukan kuat tekan beton.
2. Menentukan besarnya kuat tekan beton.
3. Menentukan kuat tekan karakteristik beton dan dapat menghitung sampai
mendapatkan mutu beton.
B. DASAR TEORI
Pengujian kuat tekan beton dimaksudkan untuk mengetahui nilai kuat tekan
beton melalui mesin tekan beton.Besarnya kuat tekan beton ini menunjukkan
baik tidaknya mutu pelaksanaan beton. Apabila mutu pelaksanaan beton dan
benar maka akan didapat mutu beton sesuai dengan yang diinginkan. Kuat tekan
juga dapat diartikan sebagai beban persatuan luas yang menyebabkan beton
hancur.
Jumlah Benda Uji Faktor Pengali Jumlah Benda Uji Faktor Pengali
10 1,36 21 1,08
11 1,31 22 1,07
12 1,27 23 1,06
13 1,24 24 1,05
14 1,21 25 1,04
15 1,18 26 1,03
16 1,16 27 1,02
17 1,14 28 1,02
18 1,12 29 1,01
19 1,11 30 1,00
20 1,09
Jika jumlah benda uji kurang dari 10 buah atau jika tidak tersedia data hasil
pengujian, maka nilai kekuatan di lapangan harus dilebihkan minimal dengan nilai
sebagai berikut :
Umur (Hari) 3 7 14 21 28
Rumus :
Kuat tekan :
𝑃
Fik = 𝐴
Dimana :
Kemudian untuk menentukan mutu beton atau kuat tekan karakteristik beton
dapat digunakan rumus :
Dimana :
n = Jumlah benda uji
Rumus diatas hanya berlaku bila benda uji lebih dari 15 buah atau n > 15
Untuk benda uji kurang dari 15 buah atau n < 15 digunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
f’c = Kuat tekan karakteristik beton ( Kg/cm2 )
fcr = Kuat tekan Rata-rata beton ( Kg/cm2 )
Bahan :
1. Beton segar
D. LANGKAH KERJA
Pembuatan Benda Uji
1. Mengisi cetakan dengan beton segar sampai penuh.
2. Memadatkannya dengan meja getar.
3. Meratakan permukaan beton.
4. Mendiamkan beton dalam cetakan selama 24 jam dan meletakkannya
pada tempat datar.
5. Membuka cetakan dan mengeluarkan benda uji.
6. Merendam benda uji dalam bak perendaman yang berisi air agar proses
pematangan berlangsung sempurna. Perendaman dilakukan sesuai dengan
umur penekanan benda uji.
Koefisien Perbandingan Kuat Tekan Beton pada berbagai umur benda uji yang
dirawat di laboratorium.
Umur (hari) 3 7 14 21 28
Semen Portland Type I 0,46 0,70 0,88 0,96 1,0
Analisa Perhitungan
Kuat Tekan :
𝑃 44990
Fic = = = 255,62 Kg/cm2
𝐴 176,63
𝑃 36640
Fic = = = 208,18 Kg/cm2
𝐴 176,63
𝑃 48200
Fic = = = 273,86 Kg/cm2
𝐴 176,63
∑ 𝑓𝑐 269,07+219,13+288,27 776,47
Jadi, fcr = = = = 258,82 kg/cm2
𝑛 3 3
= 173,82 kg/cm2
F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diperoleh kuat tekan beton karakteristik rata-rata yaitu
sebesar 173,82 MPa < 300 MPa yang di syaratkan. Dari hasil ini, perlu dilakukan
trial mix dengan menaikkan kadar semen untuk memenuhi mutu beton f’c 40 Mpa.
BAHAN
Beton segar.
H. DOKUMENTASI