Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang terdapat pada seluruh produk
binatang (contoh : daging, produk susu dan telur). Kolesterol sangat dibutuhkan
bagi tubuh dan digunakan untuk membentuk membran sel, memproduksi hormon
seks dan membentuk asam empedu, yang diperlukan untuk mencerna lemak.
kadar kolesterol didalam darah terlalu tinggi akan terjadi pengendapan pada
dinding pembuluh darah, dan ini dapat mengakibatkan resiko tinggi terhadap
kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel
tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang
beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain
banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang
berstruktur dasar inti sterol ini (Gambar 1) (Guyton dan Hall, 2006).
Proses sintesis kolesterol (Gambar 2) terdiri dari lima tahapan utama (King,
CoA).
Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati
dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk
fosfolipid (30%), kolesterol (14%), ester kolesterol (36%) dan asam lemak
bebas (4%). Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein (Gambar 3).
Empat kelompok utama lipoprotein penting yaitu : kilomikron, VLDL, LDL dan
Konsumsi kolesterol yang berfungsi sebagai kontrol umpan balik instrinsik, diet
tinggi lemak yang jenuh, diet lemak tidak jenuh akan menekan konsentrasi
Sejauh ini manfaat kolesterol nonmembran yang paling banyak dalam tubuh
adalah untuk membentuk asam kolat di dalam hati. Sebanyak 80 persen kolesterol
estrogen; dan oleh testis untuk membentuk testosteron. Kelenjar-kelenjar ini juga
dapat membentuk sterol sendiri dan kemudian membentuk hormon dari sterol
tersebut.
Sejumlah besar kolesterol diendapkan dalam lapisan korneum kulit. Hal ini
bersama dengan lemak lainnya, membuat kulit lebih resisten terhadap absorbsi zat
yang larut dalam air dan juga kerja dari berbagai zat kimia, karena kolesterol dan
lemak lain sangat tidak berdaya terhadap zat-zat seperti asam lemak dan berbagai
pelarut, yang bila tidak dapat lebih mudah menembus tubuh. Juga, zat lemak ini
membantu mencegah evaporasi air dari kulit; tanpa proteksi ini jumlah evaporasi
(seperti terjadi pada pasien yang kehilangan kulitnya karena luka bakar) dapat
kolesterol dan fosfolipid terdapat dalam sel membran dan membran organel
bagian dalam dari semua sel. Perlu juga diketahui bahwa rasio jumlah kolesterol
dan fosfolipid teruma penting untuk menentukan kandungan cairan sel membran.
Untuk membentuk membran, harus tersedia zat yang tidak larut dalam air.
Umumnya, satu-satunya zat dalam tubuh yang tidak larut dalam air (selain zat
anorganik tulang) adalah lipid dan beberapa protein. Jadi, integritas fisik sel di
semua tempat dalam tubuh didasarkan terutama pada fosfolipid, kolesterol, dan
protein tidak larut tertentu. Muatan polar pada fosfolipid juga mengurangi
pembentukan struktur elemen sel adalah kecepatan pergantian yang diukur dalam
bulanan atau tahunan. Misalnya, fungsi kolesterol dan fosfolipid di dalam sel otak
2.2. TEH
2.2.1. Sistematika
Kingdom : Plantae
Devisio : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Guttiferales
Famili : Theaceae
Genus : Camelia
Diproduksi saat daun teh segar pada tahapan fermentasi sedang berlangsung
sebelum dikeringkan.
teh hitam disebabkan oleh oksidasi katalisasi oleh polipenol oksidasi. Oleh
karena itu teh hitam dan teh merah diperoleh dengan mempergunakan mikro
organisme.
Dari uraian diatas jelas bahwa teh hijau, teh oolong, teh hitam dan teh
merah semuanya berasal dari daun teh (Camelia sinensis) namun dibedakan
a. Teh Hijau
‐ Protein (15 – 20% berat kering), dimana enzim merupakan bagian yang
penting
fruktosa, sukrosa.
‐ Sterol : stigmasterol
‐ Vitamin (B, C, E)
‐ Mineral dan unsur-unsur lain (5% berat kering) : Ca, Mg, Cr, Mn, Fe, Cu,
pada teh hijau sehingga teh hijau dianggap sebagai diet penting karena sumber
phenol dengan jumlah (0,5 – 1,5%) dan bervariasi dan didistribusikan secara
makanan pilihan flavonoid utama yang ada pada teh hijau adalah katekin
Empat jenis katekin adalah (Cabrera et al., 2006; Yang and Landau, 2000;
Stang, 2006) :
Teh hijau dan teh hitam juga mengandung senyawa lainnya seperti :
Kafein, gallic acid, theogallin, rutin, quercetin, kaempferol dan beberapa polifenol
lainnya.
b. Teh hitam
dioksidasi oleh polipenol oksidase menjadi komponen molekul yang lebih tinggi
Dari beberapa penelitian dijelaskan bahwa teh hijau telah berkhasiat dalam
berikut :
1. Sebagai antioksidan
9. Anti peradangan
Salah satu faktor resiko utama terhadap perkembangan CVD. Peningkatan lemak
hingga 1 % pada serum kolesterol dan bukti menganjurkan bahwa obat dengan
kematian akibat kelainan cardiovaskuler. Katekin teh hijau memiliki efek terhadap
hidrolisis luminal lemak, dan absorbsi lemak di usus. Selain itu ketekin dapat
ekskresi dan proses intra sel lemak. Walaupun belum diketahui secara jelas
membuktikan hal ini mungkin dapat mengurangi konsentrasi kolesterol pada hati,
dengan HDL kolesterol. Ketika ini dilaporkan bahwa tidak ada perubahan pada
konsentrasi serum total kolesterol, trigliserida dan HDL kolesterol pada konsumsi
sehari-hari hingga 4 cangkir teh hijau pada laki-laki umur pertengahan. Hasil dari
cangkir teh hijau (1500 ml) sehari-hari diperoleh penurunan konsentrasi serum
dari total kolesterol, LDL dan trigliserida dan terjadi peningkatan konsentrasi
cangkir teh hijau atau lebih per hari dapat menurunkan nilai serum kolesterol
perbedaan dari data epidemiologi terjadi hal ini dapat disebabkan oleh berbagai
faktor seperti desain penelitian dengan genetik yang heterogen, ukuran sampel
yang bervariasi, perbedaan persiapan teh, proses produksi, gaya hidup, masukan
yang relatif berbeda pada persiapan teh hijau, masukan relatif dosis tinggi dari
kolesterol pada tikus dengan diet tinggi lemak dan tinggi kolesterol. Sesuai
dengan penelitian ini juga telah dilaporkan bahwa ekstrak teh hijau (300 mg/kgBB
otot yang akan meningkatkan pengeluaran energi. Defenisi ini meliputi latihan
yang direncanakan, terstruktur dan aktifitas fisik yang dilakukan secara berulang
dengan tujuan meningkatkan kebugaran fisik. Latihan dapat dibagi dua yaitu
latihan aerobik dan latihan anaerobik. Dikatakan latihan aerobik bila oksigen yang
dibutuhkan cukup untuk kelompok otot yang secara terus menerus bergerak
kebutuhan yang lebih besar terhadap kardiovaskuler dan pernafasan untuk suplay
oksigen terhadap kerja otot. Latihan anaerobik merupakan kerja berat yang
dilakukan terbatas pada beberapa otot, contohnya mengangkat beban berat. Tipe
aktifitas ini dilakukan dengan interval waktu yang pendek dan suplay oksigen
terjadi metabolisme anaerobik pada otot tersebut. Contoh lain yaitu lari sprint,
sedikit 150 menit aktifitas sedang atau 75 menit untuk aktifitas latihan aerobik
berat dalam seminggu atau kombinasi dari keduannya. Jumlah waktu tersebut
dapat dibagi dalam seminggu, sehingga dilakukan latihan aerobik paling sedikit
tiga kali dalam seminggu. Latihan aerobik dapat dilakukan dalam bentuk
rangkaian kegiatan yang tidak kurang dari 10 menit untuk sekali kegiatan dan
diulangi tiga kali sehari. Ini merupakan aktifitas minimum yang dibutuhkan untuk
selama seminggu dan intensitas latihan per kegiatan maka semakin besar manfaat
dengan peningkatan kadar kolesterol HDL pada laki-laki, sedangkan pada wanita
hubungan antara lamanya latihan dengan peningkatan kadar HDL belum jelas
tergantung pada intensitas, lama dan frekwensi latihan, kondisi awal kolesterol
900 kcal seminggu atau 120 menit dari total panjang latihan selama seminggu.