142160159
EA-B
6.Pelaporan dan Pengungkapan Transaksi Sewa Guna Usaha oleh Perusahaan Sewa Guna
Usaha
6.1 Finance Lease
a. Aktiva dilaporkan berdasarkan urutan likuiditasnya, kewajiban dilaporkan
berdasarkan urutan jatuh temponya tanpa mengelompokkan kedalam unsur lancar dan
tidak lancar.
b. penanaman neto dalam aktiva yang disegunausahakan harus dilaporkan
dalam neraca dengan rincian sebagai berikut:
c. Laporkan laba rugi disajikan seedemikian rupa sehingga pendapatan
dilaporkan dalam bentuk yang terpisah dari kelompok biaya. Pendapatan sewa guna
usaha harus dilaporkan sebagai komponen utama dalam kelompok pendapatan.
d. Jumlah pendapatan neto dan pendapatan sewa guna usaha dalam sewa guna
usaha sindikasi dan leveraged leases harus dilaporkan oleh masing-masing pihal
secara proporsional sesuai dengan penyertaannya.
e. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Kebijakan akuntansi penting yang digunakan sehubungan dengan
transaksi sewa guna usaha.
2. Jumlah pembayaran sewa guna usaha paling tidak untuk 2 tahun
berikutnya.
3. Sifat dari simpanan jaminan yang merupakan kewajiban perusahaan
sewa guna usaha kepada penyewa guna usaha
4. Piutang sewa guna usaha yang dijaminkan kepada pihak ketiga
5.sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leases
6.2 Operating Lease
a. Barang modal yang disewagunausahan dilaporkan berdasarkan harga
perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutannya.
b. Aktiva yang disewagunausahakan dilaporkan secara terpisah dari aktiva
tetap yang tidak disewagunausahakan.
c. Perhitungan laba/rugi harus disusun sedemikian rupa sehingga seluruh
pendapatan dilaporkan dalam kelompok yanh terpisah dari kelompok biaya.
Pendapatan sewa guna usaha dilaporkan sebagai komponen utama dalam kelompok
pendapatan.
d. Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan dilaporkan secara terpisah
dari penyusutan aktiva yang tidak disewagunausahakan.
e. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :
1. Kebijakan akuntansi penting yang digunakan sehubungan dengan
transaksi sewa guna usaha.
2.Jumlah pembayaran sewa guna usaha paling tidak untuk 2 tahun
berikutnya.
3.Sifat dari simpanan jaminan (jika ada).
4.Aktiva yang disewagunausakan yang dijaminkan kepada pihak ketiga
5.Sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leases
7. Pelaporan dan Pengungkapan Transaksi Sewa Guna Usaha oleh Penyewa Sewa Guna
Usaha
7.1 Capital Lease
a.aktiva yang disewagunausahakan dilaporkan sebagai bagian aktiva tetap
dalamkelompok tersendiri.kewajiban sewa guna usaha yang bersangkutan harus
disajikan terpisah dari kewajiban lainnya.
b. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalan catatan atas laporan
keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :
Jumlah pembayaran sewa guna usaha harus dibayar paling tidak untuk 2 tahun
berikutnya
(i). Penyusutan aktiva yang disewagunausahan yang dibebankan dalam tahun berjalan
(ii).jaminan yang diberikan sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha.
(iii) Keuntungan/kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan
dengan transaksi sale dan leaseback.
(iv) Ikatan-ikatan penting yang dipersyaratkan dalam perjanjian sewa guna usaha
(Major Convenants)
“….”Suatu lease yang memindahkan semua manfaat resiko pada kepemilikan harta
milik harus dipertanggungjawabkan sebagai perolehan aktiva dan terjadinya
hutang/kewajiban oleh lessee dan sebagai penjualan untuk pembiayaan oleh lessor"
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa suatu lease yang mengalihkan
manfaat dan resiko kepemilikan barang modal harus dikapitalisasi oleh lessee,dimana lease
dicatat di neraca sebagai aktiva (assets) disertai kewajiban untuk membayar sewa lease.
Aktiva yang dicatat ini disusutkan menurut metode akuntansi seperti aktiva-aktiva lese yang
lain dan kewajiban akan berkurang akibat pembayaran-pembayaran selama periode lease,
sedangkan bagi lessor kapitalisasi lease adalah untuk menentukan apakah lease dapat
digolongkan sebagai sales type lease, direct finacing lease atau sebagian operating lease.
FASB menyatakan bahwa prinsip akuntansi tersebut tidak berlaku untuk lease dalam bidang
eksplotasi/ eksplotasi sumber alam seperti minyak,gas,mineral dan kayu dan tidak berlaku
untuk film,sandiwara,hak paten dan hak cipta.
8.1 FASB dalam statement No.13 pada “Accounting for Lease” dalam 2 grup yaitu:
A.Capital Lease
Suatu transaksi leasing dapat dikelompokkan sebagai capital lease apabila dapat
memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1.Perjanjian lease atau memudahkan hak milik atas aktiva yang dileasekan kepada lesse pada
akhir jangka waktu lease.
2. Terdapat hak opsi untuk membeli aktiva yang dilease pada akhir masa lease dalam
perjanjian lease.
3. jangka waktu lease lebih panjang atau sama dengan 75% dan taksiran umur ekonomis
aktiva yang dilease.akan tetapi apabila lease dimulai pada saat umur ekonomis aktiva yang di
lease tinggal 25% dari total taksiran umur ekonomis aktiva tersebut,maka kriteria ini tidak
dapat diterapkan.
4. Pada permulaan lease,nilai sekarang dari pembayaran lease minimum lebih besar atau
sama dengan 90% dari nilai wajar aktiva yang dilease.
5. Tidak terdapat unsur ketidakpastian yang berarti dalam biaya-biaya yang dapat diproleh
kembali pengantiannya sehubungan dengan transaksi leasing tersebut.unsur ketidakpastian
yang berarti termaksuk tanggung jawab lessor untuk melindungi lease dari keusangan aktiva
yang dilease. Keharusan untuk menaksir biaya pelaksanaan,seperti asuransi,biaya
pemeliharaan,dan pajak yang harus dibayar oleh lessor tidak otomatis dapat dianggap sebagai
unsur kepastian.
Pada capital lease, lessor bertindak sebagai lembaga keuangan untuk barang modal yang
ditentukan oleh lessee, baik mengenai jenis maupun spesifikasinya. Lessor akan mengadakan
negosiasi dengan supplier mengenai harga, syarat-syarat perawatan dan lain-lain yang
mempunyai hubungan langsung dengan pengoperasian barang-barang modal. Lesssor akan
membayar barang tersebut pada supplier dan selanjutnya barang akan diserahkan pada lessee.
Dalam penyerahan barang ini hak milik secara hukum masih tetap pada lesssor. Lessee
mempunyai kewajiban membayar sejumlah uang kepada lessor secara berkala untuk suatu
jangka waktu tertentu. Jumlah pembayaran ini secara keseluruhan akan merupakan harga
barang yang dibayar oleh lessor dan ditambah dengan bunga serta keuntungan bagi pihak
lessor. Pada akhir periode sewa, memiliki hak opsi untuk membeli barang tersebut sebesar
nilai sisanya, mengembalikan barang tersebut kepada lessor, atau mengadakan perjanjian
tahap berikutnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat utama dari capital lease
adalah sebagai berikut :
Barang modal yang akan dibeli, dipilih dan ditentukan sendiri oleh lessee;
Lessor bertindak sebagai penyedia dananya;
Hak kepemilikan ada ditangan lessor;
Dengan memenuhi segala persyaratan yang disebutkan dalam perjanjiannya, lessee berhak
menggunakan barang modal selarna seluruh periode sewa;
Selama periode sewa, perjanjian tidak dapat dibatalkan secara sepihak (non-cancelable).
Dari kriteria-kriteria yang diberikan oleh FASB tersebut diatas terdapat istilah-istilah yang
perlu dijelaskan lebih lanjut, yaitu:
a. Lease Term : jangka waktu yang tetap dan tidak dapat dibatalkan termasuk :
1. Periode yang mencakup hak opsi untuk memperbaharui kontrak lease.
2. Periode yang mencakup digunakannya hak opsi untuk membeli ktiva yang dilease.
3. Periode yaitu lessor mempunyai hak untuk memperbaharui atau memperpanjang
masa lease.
b. Bargain Purchase Option : hak opsi yang diberikan kapada lesse untuk membeli atau
menolak “lease asset” setelah habis masa kontrak, yang biasanya dinilai sebesar residu.
c. Executory Cost : biaya yang terjadi pada lessor selama masa lease, misalnya masa
pemeliharaan,biaya asuransi dan pajak.umumnya executory cost ini ditanggung lesse dibayar
kapad lessor secara periodik bersamaan dengan pembayaran berkala.
d. Bargain Renewal Option : hak pilih (opsi) yang diberikan kepada lesse untuk
memperbaharui lease dengan pembayaran sewa yang lebih rendah daripada sewa wajar yang
ditaksir untuk biaya yang bersangkutan pada saat hak pilih tersebut digunakan.
e. Estimated Residual Value Of Leased Property : taksiran nilai wajar aktiva yang dapat
dijual pada akhir masa lease,biasanya 10% dari harga pembelian.
f. Fair Value Of Lease Property : taksiran nilai wajar aktiva yang dapat dijual atas dasar
transaksi yang normal diantara pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
g. Estimated Economic Life Of Leased Property : taksiran umur ekonomis dari barang yang
dapat digunakan oleh satu atau lebih pemakai (user) dengan pemeliharaan/perbaikan dan
dengan tujuan penggunaan sebagaimana ditentukan pada tanggal penandatanganan kontrak
leasing.
3. Tugas hal 303 no 2. Apakah yang dimaksud dengan capital expenditures dan
revenue expenditures ?
Jawab :
Capital expenditures (Pengeluaran untuk kapital) adalah Suatu pengeluaran sumber ekonomi
yang mengukur kos suatu objek dicatat sebagai aset.
Revenue expenditures (Pengeluaran untuk kapital) adalah suatu pengeluaran sumber
ekonomik yang mengukur kos suatu objek di catat sebagai biaya.