Anda di halaman 1dari 2

STRUKTUR BAJA 2 2015

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Sistem Struktur


Dalam analisis perancangan konstruksi gedung dilakukan dengan
menggunakan permodelan struktur 3D dengan bantuan software ETABS v9.7.4.
Kolom-kolom dari struktur gedung dimodelkan sebagai elemen frame sedangkan
pelat lantai dimodelkan sebagai elemen membrane. Untuk analisis terhadap
beban gempa, struktur gedung dimodelkan sebagai struktur bangunan geser
(shear building), dimana lantai-lantai dari bangunan dianggap sebagai diafragma
kaku. Dengan model ini, massa-massa dari setiap bangunan dipusatkan pada titik
berat gedung (model massa terpusat / lump mass model). Dari hasil analisis
struktur, akan diperoleh besarnya tegangan dan gaya gaya dalam yang terjadi
pada elemen gedung yang akan digunakan untuk mendesain tulangan pelat lantai
dan penentuan IWF yang bisa di gunakan dan nantinya akan di samakan dengan
hitungan manual. sedangkan untuk penulangan pada tangga didesain dengan
bantuan software SAP2000.
Perencanaan suatu struktur akan menemui kasus dimana bentuk struktur
gedung yang hampir sama, tetapi rancangan strukturnya jauh berbeda. Hal itu
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain beban yang direncanakan, kondisi
tanah yang mendukung gedung, lokasi gedung, dan lain-lain. Namun dalam segala
hal, semua rancangan yang akan dibuat selalu diupayakan untuk
mempertimbangkan faktor biaya dan kekuatan dengan tetap mematuhi
peraturan-peraturan yang berlaku dimana lokasi gedung tersebut akan berdiri.
Hal ini untuk menghindari kegagalan sehingga kita di tuntut untuk menghasilkan
rancang gedung yang kuat tetapi ekonomis dalam segi biaya.

1.2 SNI yang Digunakan


Adapun beberapa acuan Standar Nasional Indonesia yang digunakan,
diantaranya :
1. SNI 03-1729-2002, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan
Gedung
2. RSNI 03-1729.1-201X, Spesifikasi untuk Gedung Baja Struktural

STRUKTUR BAJA 2 1
STRUKTUR BAJA 2 2015

3. SNI 1727:2013, Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung


dan Struktur Lain
4. SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung
5. ANSI/AISC 360-10, Specification for Structural Steel Buildings

1.3 Material Struktur


Struktur yang digunakan dalam mendesain gedung menggunakan bahan beton
bertulang dengan mutu dan persyaratan sesuai dengan standar peraturan yang
ada sebagai berikut :

1.3.1 Beton
Kuat beton yang disyaratkan, Fc’ = 28 MPa
Modulus elastisitas beton, Ec = 4700 √𝐹𝑐′
= 4700 √28
= 24870.06232 MPa
Angka poison, ν = 0.2
Modulus geser, G 𝐸𝑐
= [2(1+𝜈)]
24870.06232
= [2(1+0.2)]

= 10362.52597 MPa

1.3.2 Baja
Mutu baja yang digunakan ialah, BJ41
Fy = 370 MPa
Fu = 410 MPa

STRUKTUR BAJA 2 2

Anda mungkin juga menyukai