Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SISTEM 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERTOLONGAN PERTAMA
PNEUMOTORAKS TERBUKA

Fasilitator :

Ceria Nurhayati, S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh :

Kelompok 1

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2018
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SISTEM 1
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERTOLONGAN PERTAMA
PNEUMOTORAKS TERBUKA

Oleh :

1 Aida Berlian 1510002


2 Aisyah Putri Aritami 1510003
3 Cahyani Tri Fajarwati 1510007
4 Peny Indrawati 1510041
5 Riska Utama 1510047

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH

SURABAYA

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Kelompok Keperawatan Gawat Darurat Sistem 1 ini yang
berkenaan dengan Satuan Acara Penyuluhan Pertolongan Pertama Pneumotoraks
Terbuka.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan masukan, dorongan dan bimbingan kepada penulis
dalam menyusun makalah ini baik dari segi moril dan materil. Ucapan terimakasih
tersebut ditujukan kepada:
1. Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep. Selaku ketua Stikes Hang Tuah
Surabaya.
2. Merina Widyastuti, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku penanggung jawab dan
dosen mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat Sistem 1 Stikes Hang Tuah
Surabaya.
3. Ceria Nurhayati, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku dosen dan fasililtator mata
kuliah Keperawatan Gawat Darurat Sistem 1 Stikes Hang Tuah Surabaya.
4. Rekan-Rekan Angkatan 21 Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Hang
Tuah Surabaya.
Dalam penyusunan satuan acara penyuluhan ini, penulis menyadari masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu sangat diharapkan saran dan kritik yang
sifatnya konstruktif dari semua pihak untuk perbaikan satuan acara penyuluhan
ini.
Akhirnya penulis berharap semoga satuan acara penyuluhan ini
bermanfaat bagi yang membaca dan bagi pengembangan ilmu keperawatan.

Surabaya, 23 September 2018


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Pertolongan Pertama Pneumotoraks Terbuka


Sasaran : Masyarakat Pesisir
Metode : Ceramah dan Diskusi
Media : Leaflet dan Poster
Waktu : 30 menit
Tempat : Kelurahan Kedung Cowek Kenjeran Surabaya
Hari dan tanggal : Jumat, 28 September 2018
Pukul : 10.30-11.00 WIB

1. ANALISIS SITUASI
a. Peserta Penyuluhan
1) Sasaran penyuluhan: Masyarakat Pesisir.
2) Peserta penyuluhan telah memiliki pengetahuan: Membaca dan
menulis.
b. Ruang Pembelajaran
1) Sarana penunjang: Ruang pertemuan kelurahan Kedung Cowek
Kenjeran Surabaya.
2) Metode belajar yang digunakan: Ceramah dan Diskusi.
3) Prasarana yang tersedia: Leaflet dan Poster.
4) Pemateri/Promotor: Mahasiswa Stikes Hang Tuah Surabaya
(Kelompok 1).

2. TUJUAN
a. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan selama 30 menit,
diharapkan peserta dapat mengerti dan memahami pengertian, penyebab,
tanda dan gejala dan pertolongan pertama pneumotoraks terbuka.
b. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, diharapkan
peserta mampu menjelaskan:
1) Menjelaskan dan memahami pengertian pneumotoraks terbuka.
2) Menjelaskan dan memahami penyebab pneumotoraks terbuka.
3) Menjelaskan dan memahami tanda dan gejala pneumotoraks terbuka.
4) Menjelaskan dan memahami pertolongan pertama pada
pneumotoraks terbuka.

3. MATERI (TERLAMPIR)
a. Pengertian pneumotoraks terbuka.
b. Penyebab pneumotoraks terbuka.
c. Tanda dan gejala pneumotoraks terbuka.
d. Pertolongan pertama pneumotoraks terbuka dengan kasa 3 sisi.

4. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi

5. MEDIA
1. Leaflet
2. Poster

6. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur :
1) Peserta hadir minimal 25 orang.
2) Penyelenggara penyuluhan dilakukan di ruang pertemuan kelurahan
Kedung Cowek Kenjeran Surabaya.
3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
2) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
3) Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Kriteria Hasil :
a. Menyebutkan pengertian pneumotoraks terbuka.
b. Menyebutkan penyebab pneumotoraks terbuka.
c. Menyebutkan tanda dan gejala pneumotoraks terbuka.
d. Menyebutkan cara pertoolongan pertama pneumotoraks terbuka.

7. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta


Pembukaan
1. Penyuluh memulai penyuluhan 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan salam 2. Memperhatikan
1. 5 Menit 2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan penyuluhan 4. Memperhatikan
4. Menyebutkan materi yang akan
diberikan

Pelaksanaan
1. Menjelaskan pengertian 1. Memperhatikan
pneumotoraks terbuka.
2. Menjelaskan penyebab 2. Memperhatikan
2. 10 Menit
pneumotoraks terbuka.
3. Menyebutkan tanda dan gejala 3. Memperhatikan
pneumotoraks terbuka.
4. Menyebutkan cara pertolongan 4. Memperhatikan
pertama pneumotoraks terbuka.

Evaluasi :
1. Meminta peserta menjelaskan 1. Menjelaskan
3. 10 Menit pengertian pneumotoraks pengertian
terbuka. pneumotoraks
terbuka.
2. Meminta peserta menyebutkan 2. Menyebutkan
penyebab pneumotoraks penyebab
terbuka. pneumotoraks
terbuka.
3. Meminta peserta menyebutkan 3. Menyebutukan tanda
tanda dn gejala pneumotoraks dan gejala
terbuka. pneumotoraks
terbuka
4. Meminta peserta menjelaskan 4. Menjelaskan cara
cara pertolongan pertama pertolongan pertama
pneumotoraks terbuka. pneumotoraks
terbuka.
5. Pembagian doorprize.
Terminasi
4. 5 Menit 1. Mengucapkan terima kasih atas 1. Memperhatikan
perhatian yang diberikan
2. Mengucapkan salam penutup 2. Membalas salam

8. SETTING TEMPAT

Keterangan :
: Moderator : Observer
: Penyaji : Audiance
: Fasilitator
9. PENGORGANISASIAN
1. Pembawa acara dan moderator : Riska Utama
2. Penyaji : 1. Peny Indrawati
2. Aisyah Putri Aritami
3. Observer dan Notulen : Cahyani Tri Fajarwati
4. Fasilitator : Aida Berlian

10. JOB DESCRIPTIONS


No Pengorganisasian Uraian Tugas
1. Moderator 1. Membuka acara penyuluhan,
memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
2. Mengatur proses dan lamanya penyuluhan.
3. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji 1. Menjelaskan materi penyuluhan dengan
bahasa yang mudah dipahami oleh peserta.
2. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan
memperhatikan proses penyuluhan.
3. Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator 1. Ikut bergabung dalam penyuluhan dan
berada diantara mereka.
2. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan
materi penyuluhan.
3. Memotivasi peserta untuk bertanya materi
yang belum jelas.
4. Memperagakan atau mempraktikkan teknik
penanganan kasus pneumotoraks terbuka.
5. Mengajari cara melakukan penanganan kasus
pneumotoraks terbuka.
4. Observer dan 1. Mencatat nama dan jumlah peserta, serta
Notulen menempatkan diri sehingga memungkinkan
dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
2. Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
3. Mengamati perilaku verbal dan nonverbal
selama proses penyuluhan.
4. Menyampaikan evaluasi langsung kepada
penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan
rencana penyuluhan saat penyuluhan sudah
selesai dan tidak ada peserta.
Mengetahui,
Surabaya, 23 September 2018
Ketua Kelompok Dosen Fasilitator

(Peny Indrawati) (Ceria Nurhayati, S.Kep., Ns., M.Kep.)


PJMK Dosen Gawat Darurat 1

(Merina Widyastuti, S.Kep., Ns., M.Kep.)


MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Pneumotoraks Terbuka


Open Pneumothorax atau pneumotoraks terbuka merupakan adanya trauma
tembus pada dinding dada dimana udara yang masuk diruang pleura lebih banyak
berasal dari paru-paru yang rusak daripada defek dinding dada. Jika dinding dada
cukup lebar udara dapat masuk dan keluar dari ruang pleura setiap pernafasan
sehingga menyebabkan paru didalamnya kolaps. (Brunner & Suddarth, 2015).
Pneumotoraks terbuka adalah keadaan dimana terdapat udara dalam rongga
pleura yang mengakibatkan kolaps jaringan paru-paru. (Priscila & Dkk, 2015).

2. Penyebab Pneumotoraks Terbuka


Pneumotorks terbuka disebabkan oleh trauma tembus dada. Berdasarkan
kecepatannya, trauma tembus dada dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
a. Luka tusuk
Umumnya dianggap kecepatan rendah karena senjata (benda yang
menusuk atau mengenai dada) menghancuran area kecil di sekitar luka.
Kebanyakan luka tusuk disebabkan oleh tusukan pisau. Namun, selain itu
pada kasus kecelakaan yang mengakibatkan perlukaan dada, dapat juga
terjadi ujung iga yang patah (fraktur iga) mengarah ke dalam sehingga
merobek pleura parientalis dan viseralis sehingga dapat mengakibatkan
pneumotoraks terbuka.
b. Luka tembak
Luka tembak pada dada dapat dikelompokkan sebagai kecepatan rendah,
sedang atau tinggi. Faktor yang menentukan kecepatan dan mengakibatkan
keluasan kerusakan termasuk jarak darimana senjata ditembakkan, kabiler
senjata, dan konstruksi serta ukuran peluru. Peluru yang mengenai dada
dapat menembus dada sehingga memungkinkan udara mengalir bebas
keluar masuk rongga toraks.
(Taufan & Dkk, 2016).
3. Tanda dan Gejala Pneumotoraks Terbuka
Tanda dan gejala pneumotoraks terbuka (Greenberg & Michael, 2007):
a. Nyeri dada, sangat tajam pada sisi yang sakit, terasa berat, tertekan dan
terasa lebih nyeri pada gerak pernapasan.
b. Dada terasa sempit.
c. Denyut jantung cepat.
d. Batuk-batuk.
e. Warna kulit menjadi biru akibat kekurangan oksigen.

4. Cara Pertolongan Pertama Pneumotoraks Terbuka

STANDAR OPERATING PROCEDURE (SOP): KASA 3 SISI

(OPEN PNEUMOTHORAX)

Pengertian Memasang kasa 3 sisi adalah suatu tindakan kegawatdaruratan yang


dilakukan pada klien yang mengalami keadaan Pneumothorax terbuka
(Sucking chest wound) dimana dilakukan penutupan luka dengan kasa
steril yang diplester hanya pada 3 sisinya saja

Indikasi Defek atau luka yang besar pada dinding dada yang terbuka menyebabkan
pneumotoraks terbuka. Tekanan di dalam rongga pleura akan segera
menjadi sama dengan tekanan atmosfir. Jika defek pada dinding dada
mendekati 2/3 dari diameter trakea maka udara akan cenderung mengalir
melalui defek karena mempunyai tahanan yang kurang atau lebih kecil
dibandingkan dengan trakea. Akibatnya ventilasi terganggu sehingga
menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Langkah awal adalah menutup
luka dengan kasa steril yang diplester hanya pada 3 sisinya saja (kasa
harus dilapisi zalf/sofratulle pada sisi dalamnya supaya kedap udara)

Tujuan Dengan penutupan luka menggunakan kasa 3 sisi ini diharapkan akan
terjadi efek flutter Type Valve dimana saat inspirasi kasa penutup akan
menutup luka, mencegah kebocoran udara dari dalam. Saat ekspirasi kasa
penutup terbuka untuk menyingkirkan udara keluar. Setelah itu maka
sesegera mungkin dipasang selang dada yang harus berjauhan dari luka
primer. Menutup seluruh sisi luka akan menyebabkan terkumpulnya udara
di dalam rongga pleura yang akan menyebabkan tension
pneumothorax kecuali jika selang dada sudah terpasang. Kasa penutup
sementara yang dapat dipergunakan adalah Plastic Wrap atau Petrolotum
Gauze, sehingga penderita dapat dilakukan evaluasi dengan cepat dan
dilanjutkan dengan penjahitan luka.

Persiapan 1. Cek kesadaran klien


pasien 2. Perhatikan luka pada daerah thorakas
3. Gelembung-gelembung udara dapat terlihat bergerak melewati darah di
dalam luka.
4. Bunyi desis yang khas dapat terdengar ketika udara melintasi defek
dinding dada.
5. Komunikasikan kepada klien untuk pemasangan kasa 3 sisi.
Persiapan alat 1. Sarung tangan
2. Kasa steril
3. Zalf/sofratulle
4. Plastic Wrap / Petrolotum Gauze / kasa oklusif
5. Gunting
6. Plester
Persiapan Memberikan lingkungan yang aman, nyaman dan jaga privaci klien
lingkungan

Prosedur 1. Penatalaksanaan kasus pneumotoraks terbuka dilakukan dengan


terlebih dulu menjaga patensi Airway, Breathing, dan Circulation
2. Buka pakaian penderita
3. Bersihkan luka yang akan dipasang kasa 3 sisi
4. Tutuplah lubang tersebut.
5. Menutup luka terbuka pada toraks dapat dengan memasang kasa
kedap udara di atas lukanya atau dengan menggunakan Plastic
Wrap / Petrolotum Gauze / kasa oklusif
6. Jika tidak ada kasa kedap udara, pakailah kasa biasa tetapi dengan
ditambahkan salep pada kasa tersebut.
7. Kemudian pasanglah plester pada 3 sisi dari kasa.
8. Plester pada sisi bawah.
9. Plester pada sisi kiri.
10. Dan plester pada sisi kanannya.
11. Sedangakan Sisi atas dibiarkan terbuka.
12. Jika tidak ada kasa, dapat memakai plastik (misalnya, plastik botol
infus).
13. Jika tidak ada apapun pakailah tangan (bersarung tangan)
untuk menutup lubangtersebut.
14. Apabila pada pemasangan kasa kedap udara sesak menjadi
bertambah, bukalah kasa, karena kemungkinan sedang terjadi
pneumotoraks tekanan.
15. Tentu saja berikan oksigen, dan bantu pernapasan jika diperlukan.
16. Jika kasa 3 sisi telah terpasang, maka miringkan pasien.
Sumber Bruce J.Simon. The Journal of Trauma_ Injury, Infection, and Critical
rujukan CareJ Trauma. 2005;59:1256–1267.
DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN
PERTOLONGAN PERTAMA PNEUMOTORAKS TERBUKA
DI KELURAHAN KEDUNG COWEK KENJERAN SURABAYA
No Nama Tanda Tangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
DAFTAR PUSTAKA

Bruce J.Simon. The Journal of Trauma_ Injury, Infection, and Critical CareJ
Trauma. 2005;59:1256–1267.
Brunner, & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal-Bedah (12th ed.). Jakarta:
EGC.
Brunner, & Suddarth. (2015). Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC.
Greenberg, & Michael. (2007). Teks-Atlas Kedokteran Kedaruratan Greenberg
(2nd ed.). Jakarta: Erlangga.
Priscila, L., & Dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC.
Taufan, N., & Dkk. (2016). Teori Asuhan Keperawatan Gawat Darurat.
Yogyakarta: Nuha Medika.
KRITERIA EVALUASI DARI OBSERVER:

1. Kriteria Struktur :
a. Peserta hadir 40 orang
b. Penyelenggara penyuluhan dilakukan di ruang pertemuan kelurahan
Kedung Cowek Kenjeran Surabaya.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum
dan saat penyuluhan.
2. Kriteria Proses :
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan.
c. Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
d. Terdapat 4 pertanyaan dari peserta dan 3 peserta yang ditunjuk dan
mengacungkan tangan bisa menjawab pertanyaan dari moderator
dengan benar.
e. Moderator sudah baik dan mampu menguasai perasaan peserta.
f. Penyaji sudah menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti
oleh peserta.
g. Faslitator sudah memperagakan atau mempraktikkan teknik
penanganan kasus pneumotoraks terbuka dengan baik, tetapi kurang
dekat kepada peserta.
3. Kriteria Hasil :
a. Peserta mampu menyebutkan penyebab pneumotoraks terbuka.
b. Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala pneumotoraks
terbuka.
c. Peserta mampu menyebutkan cara pertolongan pertama
pneumotoraks terbuka

Anda mungkin juga menyukai