1030 5232 1 PB PDF
1030 5232 1 PB PDF
ABSTRAK
Pasien stroke membutuhkan latihan ROM akibat kelemahan atau kelumpuhan yang dialami. Dari
survei awal 10 orang keluarga pasien stroke yang di wawancarai di bangsal bedah saraf, (100%)
mengatakan tidak bisa melakukan ROM. Hasil wawancarai 3 dari 5 perawat didapatkan bahwa
perawat mengajarkan keluarga hanya dalam tahap mobilisasi miring kiri dan kanan.Tujuan penelitian
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang ROM terhadap keterampilan keluarga
dalam melakukan latihan ROM di bangsal saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2013. Penelitian
dimulai bulan Mei sampai November 2013 menggunakan desain quasi-eksperimen rancangan one
group pre-post test dengan intervensi pendidikan kesehatan tentang latihan ROM. Populasi seluruh
keluarga pasien stroke. Sampel berjumlah 15 orang. Analisis data secara univariat dan bivariat,
analisis secara bivariat menggunakan uji Wilcoxon.. Hasil penelitian keterampilan rata-rata sebelum
melakukan pendidikan ROM mempunyai skor 16,27. Setelah dilakukan skor menjadi 77,67. Pendidikan
kesehatan tentang latihan ROM berpengaruh terhadap keterampilan keluarga yang dilakukan di RSUP
Dr.M Djamil tahun 2013 ( nilai P = 0,001) . Disarankan kepada kepala ruangan rawat inap bangsal
saraf RSUP Dr.M Djamil Padang dapat menjadikan pendidikan latihan ROM sebagai salah satu
intervensi didalam pemberian pelyanan asuhan keperawatan. dan pendidikan kesehatan tentang ROM
sebagai protap dan standar asuhan keperawatan pasien stroke dan keluarganya.
ABSTRACT
Stroke patients require ROM exercises due to weakness or paralysis experienced. From the initial
survey of 10 family members of stroke patients who are interviewed in the neurosurgery ward, (100%)
said they could not do the ROM. Results interviewed 3 of 5 nurses showed that nurses teach families
just in the stage of mobilization tilt left and right. Purpose research to determine the effect of health
education on the ROM to the family skill in doing ROM exercises in neurological wards Hospital Dr.
M. Djamil Padang 2013. Using a quasi-experimental design of one group pre-post test with health
education interventions on exercise ROM. Population whole families of stroke patients. Samples
numbered 15 people. The analysis of univariate and bivariate data, bivariate analysis using the
Wilcoxon test . The results of the research skills of the average before the education ROM has a score
of 16.27. After the score to 77.67. Health education about ROM exercises influence on family skills
conducted at Dr Dr.M Djamil in 2013 (P = 0.001). It is suggested to the head of the room inpatient
wards nerve Dr.M. Djamil Padang Hospital ROM exercises can make education as one of the
interventions in the provision.
Kopertis Wilayah X 47
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
Kopertis Wilayah X 48
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
normal dapat dilakukan oleh sendi yang latihan ROM di bangsal saraf RSUP Dr. M.
bersangkutan (Suratun, dkk, 2008). Djamil Padang tahun 2013.
Menurut Suratun (2008), latihan ROM
pasif adalah latihan ROM yang di lakukan METODE PENELITIAN
pasien pasca stroke dan keluarga. Oleh Penelitian menggunakan desain quasi-
karena itu, sebagai pendidik, perawat perlu eksperimen dengan rancangan one group
membantu kemandirian keluarga dalam pre-post test. Disain Kuasi-Eksperimen
melakukan rehabilitasi awal pasien stroke memfasilitasi pencarian hubungan sebab
berupa latihan ROM pasif sebagai upaya akibat dalam situasi dimana kontrol secara
keluarga untuk meningkatkan kemampuan sempurna tidak memungkinkan untuk
mengatasi masalah kesehatan keluarga dan dilakukan. Disain Kuasi-Eksperimen
berperan dalam meningkatkan kesehatan merupakan disain penelitian yang bertujuan
keluarga yang nantinya dapat digunakan menguji hubungan sebab akibat dengan
oleh keluarga di rumah setelah pasien mengungkapkan hubungan sebab akibat
pulang dari rumah sakit. dengan melibatkan satu kelompok
Berdasarkan hasil penelitian yang subjek/tidak memiliki variabel control
telah dilakukan oleh Harigustian (2009) di (Burns & Grove, 2003).
RSUD Senopati Bantul tentang pengaruh Rancangan penelitian sebagai berikut :
pendidikan kesehatan tentang ROM
terhadap keterampilan ROM keluarga pada Subjek Pre test Perlakuan Post test
pasien stroke di rumah, ditemukan adanya K 01 X 02
pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
keterampilan ROM keluarga pada pasien Keterangan :
stroke di rumah. K :Subjek Penelitian (Keluarga
Dari survey awal pada tanggal 23 pada pasien stroke)
Januari 2013 di bangsal Saraf RSUP Dr. M. 01:Keterampilan subjek penelitian
Djamil Padang berdasarkan hasil observasi dalam melaksanakan ROM sebelum
yang peneliti lakukan, Latihan ROM tidak diberikan pendidikan kesehatan
dilakukan pada pasien stroke yang telah tentang latihan ROM
melalui fase akut dan kondisi klinis sudah X: Intervensi (Pendidikan
membaik, padahal keluarga yang menjaga Kesehatan tentang latihan ROM
pasien mencapai tiga atau empat orang. 02:Keterampilan subjek penelitian
Setelah mewawancarai 10 orang keluarga dalam melaksanakan latihan ROM
pasien stroke, peneliti mendapatkan seluruh sesudah diberikan pendidikan
keluarga tersebut (100%) mengatakan tidak kesehatan tentang latihan ROM
bisa melakukan latihan ROM . Setelah Penelitian dilaksanakan di Bangsal Saraf
mewawancarai 3 dari 5 perawat di bangsal RSUP Dr. M. Djamil Padang mulai bulan
saraf, didapatkan data bahwa perawat Mei sampai dengan November 2013.
mengajarkan keluarga hanya dalam tahap Populasi adalah keseluruhan dari objek
mobilisasi miring kiri dan kanan untuk yang di teliti (Notoatmodjo, 2005).
mencegah dekubitus pada pasien stroke. Populasi adalah seluruh keluarga pasien
Latihan ROM tidak dilakukan oleh stroke .yang dirawat di Ruang Rawat Inap
keluarga terhadap pasien dikarenakan Saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang. Teknik
kurang terpaparnya informasi dan pengambilan sampel dengan cara
pengetahuan keluarga tentang konsep dan accidental sampling. Sampel berjumlah 15
teknik latihan ROM. Tujuan penelitian orang yang sesuai kriteria sampel antara
untuk mengetahui pengaruh pendidikan lain: Keluarga yang mendampingi pasien
kesehatan tentang latihan ROM terhadap stroke yang dirawat di ruang Saraf RSUP
keterampilan keluarga dalam melakukan Dr. M. Djamil Padang dengan 5 hari masa
rawatan di ruangan rawat inap dan satu
Kopertis Wilayah X 49
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
Kopertis Wilayah X 50
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
Kopertis Wilayah X 51
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
orang lain, bukan seperangkat prosedur yaitu dari 46,67% menjadi 60% tindakan
yang harus dilaksanakan atau suatu produk pencegahan filariasis yang tinggi.
yang harus dicapai, tetapi sesungguhnya Menurut peneliti dengan
merupakan suatu proses perkembangan diberikannya pendidikan kesehatan kepada
yang berubah secara dinamis, yang keluarga, maka keluarga menjadi tahu dan
didalamnya seseorang menerima atau mampu untuk melakukan latihan ROM
menolak informasi, sikap maupun praktek pada pasien stroke, dimana pada
baru yang berhubungan dengan tujuan pendidikan kesehatan yang dilaksanakan,
hidup sehat (Notoatmodjo, 2007). keluarga mendapatkan pengetahuan baru
Pendidikan kesehatan yang dan mendapatkan pengalaman belajar
diberikan oleh peneliti menyebabkan dalam bentul melakukan latihan ROM pada
terjadinya perubahan tingkat pengetahuan, pasien stroke. Dengan demikian
sikap dan ketrampilan keluarga dalam terbentuklah keterampilan keluarga dalam
melakukan latihan ROM. Hal ini sesuai melakukan latihan ROM tersebut.
dengan teori yang disampaikan oleh Hal ini sesuai dengan yang
(Sunaryo, 2006) bahwa terbentuknya suatu dinyatakan Notoatmodjo (2007) bahwa
perilaku, terutama pada orang dewasa keterampilan melakukan salah satu aspek
dimulai pada domain kognitif, dalam arti dari psikomotor domain yang merupakan
subjek tahu terlebih dahulu terhadap bagian dari perilaku, disamping domain
stimulasi yang berupa materi atau objek kognitif dan afektif. Psychomotor Domain
diluarnya sehingga menimbulkan (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-
pengetahuan baru pada subjek tersebut dan perilaku yang menekankan aspek
selanjutnya menimbulkan respon batin keterampilan motorik seperti .
dalam bentuk sikap si subjek yang Oleh karena itu kegiatan pemberian
diketahuinya itu. Akhirnya rangsangan pendidikan kesehatan tentang latihan ROM
yakni objek yang telah diketahui dan perlu dilaksanakan dan dijadikan suatu
didasari sepenuhnya tersebut akan protap dalam pemberian asuhan
menimbulkan respon yang lebih jauh lagi, keperawatan pada pasien stroke dan
yaitu berupa tindakan (action) sehubungan keluarganya di Ruang Rawat Inap RSUP
dengan stimulus atau objek tersebut. Dr. M. Djamil Padang.
Terjadinya perubahan skor rata-rata
kemampuan keluarga dalam melakukan Keterbatasan Penelitian
latihan ROM tersebut menunjukkan bahwa Keterbatasan penelitian ini
keluarga telah mampu menerima informasi menurut peneliti adalah intervensi
yang diberikan oleh peneliti. Hal ini dapat pendidikan kesehatan tentang latihan ROM
disebabkan oleh tingkat pendidikan yang diberikan kepada keluarga hanya 1
responden dimana pada penelitian ini lebih kali saja. Hal ini disebabkan oleh
banyak (40%) responden berpendidikan terbatasnya kesempatan dan waktu
sarjana, sehingga mampu dengan mudah penelitian yang ada, serta pasien biasanya
menyerap informasi yang diberikan. setelah melewati fase akut sudah dan gejala
Hasil penelitian ini sesuai dengan klini sudah membaik, maka pasien sudah
penelitian yang dilakukan yang dilakukan diperbolehkan pulang dari rumah sakit.
oleh Yunita (2008) tentang pengaruh Sebaiknya intervensi ini dilakukan
penyuluhan kesehatan terhadap perubahan beberapa kali misalnya 3 kali agar
tindakan pencegahan filariasis oleh ibu – keterampilan keluarga meningkat lebih
ibu di Jorong Koto Bakuruang Nagari maksimal. Namujn demikian walaupun
Mungo Kecamatan Luak 50 Kota Tahun hanya dilakukan satu kali saja pada
2008, didapatkan hasil bahwa adanya penelitian ini sudah terdapat perbedaan
perbedaan tindakan sebelum dengan bermakna antara skor keterampilan
sesudah dilakukan penyuluhan kesehatan keluarga antara sebelum dan sesudah
Kopertis Wilayah X 52
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
Ignatavicius, D., D. & Workman, M.L. Rasyid, et al., 2007. Unit Stroke.
2006. Medical-surgical nursing: Manajemen Stroke Secara
Critical thingking for colaborative Komprehensif. Jakarta :Balai
care. St. Louis: Elsevier Inc. Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
LeMone, P., & Burke, M. K. 2008.
Medical-surgical nursing: Critical Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian .
thinking in client care. St. Louis: Bandung. CV. Alfabeta.
Cummings Publishing Company
Inc. Smeltzer, C.S., et al. 2008. Brunner &
suddarth’s texbook of medical-
Lewis. 2007. Medical surgical nursing. 7th surgical nursing. (11 th ed).
edition. St. Louis : Missouri. Philadelphia: Lippincott and
Mosby-Year Book, Inc. Wilkins.
Kopertis Wilayah X 53
Agonwardi, H Budi – Pengaruh Pendidikan... Journal Endurance 1(1) 25 February 2016
http://www.yastroki.or.id/read.php?
id=319, diperoleh tanggal 2 Maret
2013.
Kopertis Wilayah X 54